Permasalahan stunting masih menjadi perhatian serius, dengan prevalensi mencapai 22,5% pada balita, menunjukkan adanya keterlambatan pertumbuhan yang memengaruhi perkembangan anak. Pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kesadaran orang tua tentang peran penting mereka dalam optimalisasi tumbuh kembang anak, serta mengurangi keterlambatan perkembangan melalui sosialisasi, pemeriksaan, dan pelatihan. Pengabdian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain survei, melibatkan 88 anak usia 0-48 bulan sebagai subjek. Data dikumpulkan menggunakan Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), yang valid dan reliabel, serta dilengkapi dengan wawancara dan observasi langsung. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengkategorikan perkembangan anak ke dalam kelompok sesuai tahap perkembangan, meragukan, dan kemungkinan penyimpangan. Hasil pengabdian menunjukkan 77,3% anak berkembang sesuai tahapannya, 22,7% meragukan, dan tidak ada yang menunjukkan penyimpangan. Simpulan dari pengabdian ini adalah bahwa kesadaran orang tua dalam memperhatikan tumbuh kembang anak cukup baik, terbukti dengan mayoritas anak berada dalam kategori perkembangan sesuai. Pelatihan yang diberikan kepada kader posyandu juga efektif dalam diterapkan di kegiatan posyandu dengan pendampingan berkelanjutan. Implikasi pengabdian ini adalah perlunya program sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan untuk mendukung peran aktif orang tua dan kader posyandu dalam mendeteksi dan mencegah keterlambatan perkembangan anak.