Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PERBAIKAN DROP VOLTAGE DENGAN PENGGANTIAN KABEL PENAMPANG DAN EVALUASI KOORDINASI OCR-RECLOSER STUDI KASUS PADA PENYULANG KALISARI 1 DAN 2 GI KALISARI – SEMARANG Octavianto, Akbar Kurnia; Karnoto, Karnoto; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.085 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.826-833

Abstract

Abstrak Suatu sistem tenaga listrik yang baik harus memiliki nilai tegangan yang tidak melebihi batas toleransi serta rugi-rugi daya yang kecil. Batas toleransi yang diperbolehkan untuk suatu nilai tegangan ± 5% dari nilai nominalnya. Nilai tegangan yang konstan akan mengoptimalkan unjuk kerja dari peralatan listrik yang digunakan. Sedangkan rugi-rugi daya yang kecil akan menjaga pasokan daya listrik sesuai dengan kebutuhan konsumen, serta dapat mengurangi kerugian finansial yang terjadi selama proses transmisi dan distribusi. Pada penelitian ini akan dilakukan perbaikan kualitas tenaga listrik dengan perbaikan drop tegangan pada  jaringan  distribusi tegangan menengah sisi 1 fasa dengan penggantian kabel penampang. Proses perbaikan dilakukan dengan kabel yang nilai resistansinya lebih kecil, kemudian dibandingkan hasil drop tegangan sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan. Pada penelitian ini pula dibahas koordinasi rele OCR-recloser yang terpasang pada penyulang, Dilakukan beberapa simulasi untuk mengetahui kooordinasi tersebut. Proses perbaikan pada penelitian ini disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak ETAP 7.0.0. Dari hasil simulasi drop tegangan didapatkan hasil sebelum dan sesudah perbaikan. Sampel bus yang diambil dibandingkan rata-rata tegangan naik setelah dilakukan perbaikan. pada penyulang Kalisari 1 nilai kenaikan tegangan yang terendah 0.035Kv pada bus 6 dan yang tertinggi 0.131Kv di bus 138, pada penyulang Kalisari 2 kenaikan tegangan dari yang terendah 0.001 Kv pada bus 2 dan yang tertinggi 0.01 Kv di bus 125. Kata Kunci :drop tegangan, kabel penampang, koordinasi OCR-Recloser, ETAP 7.0.0  Abstract A good power system must have a value that does not exceed the voltage tolerance and power losses are small. Tolerance limit allowed for a ± 5% voltage value of their nominal value. Constant voltage value will optimize the performance of electrical equipment used. While the power loss would keep a small supply of electric power in accordance with the needs of consumers, and can reduce financial losses that occur during the process of transmission and distribution. This research will be be improved with the improvement of the quality of electric power distribution network voltage drop on the 1-phase medium voltage cables with section replacement. Process improvements made by cable resistance value is smaller, then compared the results of the voltage drop before and after repairs. In this research also discussed coordination OCR rele-recloser is installed on feeders, Do a simulation to determine the coordination over. The repair process is simulated in this research using ETAP 7.0.0 software. From the simulation results showed the voltage drop before and after repair. Bus samples taken compared to the average voltage rise after repairs. at feeders Kalisari 1 lowest voltage rise value 0.035Kv  in bus 6 and the highest 0.131Kv on bus 138, at 2 Kalisari feeder voltage rise from a low of 0.001 in the Kv bus 2 and the highest 0.01 Kv on bus 125. Keywords: Voltage Drop , cable section, coordinating the OCR-Recloser, ETAP 7.0.0
OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING ALGORITHM Ramadhani, Muhammad Ghiffari; Handoko, Susatyo; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 2, JUNI 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.508 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.2.350-358

Abstract

Energi listrik merupakan kebutuhan primer yang sudah sangat merekat pada penduduk urban. Penggunaan bahan bakar sebagai pembangkit energi listrik menyumbang biaya terbesar dalam hal pengoperasian pembangkitan. Perlunya penjadwalan ekonomis penggunaan bahan bakar dibutuhkan guna meminimalisasi biaya pembangkitan. Untuk mendapatkan pengoperasian pembangkit yang optimal diperlukan adanya penjadwalan operasi pembangkit. Simulated Annealing Algorithm (SAA) diusulkan sebagai metode penjadwalan ekonomis pembangkit pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok. Metode SAA merupakan metode pencarian yang terinspirasi dari proses penguatan suatu bahan dengan menaikkan lalu menurunkan suhu bahan tersebut secara bertahap. Untuk melihat performa dari simulasi SAA maka metode ini dibandingkan dengan metode Lagrange Multiplier sebagai validasi. Hasil simulasi optimisasi dengan SAA menunjukkan performa yang baik dengan hasil simulasi identic dengan metode Lagrange Multiplier, sedangkan dalam keadaan operasi sistem dan keadaan diskret tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil simulasi dengan dua metode operasi berbeda menggunakan algoritma SA, didapatkan bahwa pada metode operasi diskret didapat rata-rata penghematan biaya sebesar 1916,316 $/jam dan pada metode operasi sistem algoritma SA didapat rata-rata penghematan biaya sebesar 1915,768 $/jam yang menandakan bahwa operasi pembangkit yang optimal sudah didapat.
PEMANFAATAN SPEKTRUM VIBRASI UNTUK MENGINDIKASIKAN KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DI PLTU INDRAMAYU 3 X 330 MW Harjono, Rosyid Nuur; Sukmadi, Tedjo; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.673 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.408-414

Abstract

Abstrak Penggunaan motor listrik di dunia industri, khususnya di pusat pembangkit tidak terlepas dari permasalahan yang muncul sehingga dapat menyebabkan kerugian. Ketika motor listrik dideteksi terdapat kerusakan, maka hal ini akan menimbulkan kerugian. Kerugian yang timbul tidak hanya dalam jumlah kecil, melainkan dapat juga menghasilkan kerugian yang sangat besar dalam proses produksi. Penelitian dilakukan di PLTU Indramayu 3 X 330 MW dengan mengambil kasus yang pernah terjadi pada motor induks yaitu pada motor Generator Stator Cooling Water Pump 2B. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian penelitian ini dengan metode condition monitoring, yaitu dengan melakukan monitoring kondisi mesin melalui data yang telah diambil, kemudian dibandingkan dengan data sebelumnya sehingga dapat dilihat perubahan yang terjadi pada peralatan yang mengalami kearusakan bearing. Kerusakan bearing dapat terlihat pada gambar spektrum dengan pola muncul spektrum pada frekuensi tinggi, di mana pada rentang frekuensi tinggi, frekuensi kerusakan bearing muncul. Serta adanya kenaikan nilai overall vibrasi dari 2,916 mm/s mencapai 8,278 mm/s selama kurun waktu 4 bulan dan sudah masuk dalam kategori fault berdasar ISO 10816-3. Kata kunci – motor listrik, bearing motor,  condition monitoring, spectrum, ISO 10816-3 .  Abstract The use of electric motors in the industrial world, particularly in the plant can not be separated from the problems that arise that can cause harm. When the electric motor is detected there is damage, then this will result in losses. Losses arising not onlyin small amounts, but can also result in huge losses in the production process.The study was conducted in Indramayu power plant 3 X 330 MW by taking the cases that have occurred in the motor is the motor induks Generator Stator Cooling Water Pump 2B. The method of analysis used in this research with condition monitoring methods, ie by monitoring the condition of the machine through the data that has been retrieved, and compared with previous data so that it can be seen the changes that occur in equipment damaged bearing.Bearing damage can be seen in the image spectrum by a pattern emerging spectrum at high frequencies, where the high frequency range, the frequency appears bearing damage. As well as an increase in overall vibration value of 2.916 mm / s reaches 8.278 mm / s over a period of 4 months and is in the category of fault based on ISO 10816-3. Keywords - electric motors, motor bearings, condition monitoring, spectrum, ISO 10816-3.
ANALISIS KEBUTUHAN GARDU INDUK UNTUK PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU Sukmawan, Ilham Akbar; Karnoto, Karnoto; Riyadi, Munawar Agus
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 1, MARET 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.686 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.1.69-74

Abstract

Abstrak Kabupaten Pelalawan termasuk dalam Kabupaten dengan rasio elektrifikasi yang rendah, yaitu 37,11%, artinya masih lebih dari setengah wilayahnya belum teraliri listrik. Kabupaten Pelalawan hanya dihubungkan oleh Jaringan Tegangan Rendah (JTR 220V) dan Jaringan Tegangan Menengah (JTM 20 KV). Jauhnya  jarak pembangkit terhadap letak beban membuat kualitas daya listrik pada beban tidak sesuai standar. Jatuh tegangan pada titik terjauh eksisting mencapai 40% dari batas minimum sesuai SPLN 5,5% pada jaringan tegangan menengah 20 kV.. Simulasi kodisi existing jaringan listrik Kab. Pelalawan memperlihatkan bahwa nilai rugi-rugi jaringan listrik mencapai 12%. Terdapat beberapa metode untuk memperbaiki sistem distribusi jaringan listrik, antara lain penggunaan kapasitor bank, rekonduktor jarignan, serta peggunaan generator terdistribusi. Pada tugas ahir ini akan dikaji kebutuhan gardu induk sebagai solusi perbaikan kualitas sistem jaringan listrik untuk mengaliri seluruh Kabupaten Pelalawan. Penentuan kapasitas gardu induk pada Kab. Pelalawan membutuhkan perkiraan nilai beban puncak pada daerah tersebut. Pada tugas akhir kali ini, penentuan beban puncak dilakukan menggunakan metode DKL 3.2 hingga tahun 2030, serta menganalisis perbaikan sistem distribusi listrik pada jaringan tegangan menengah 20 kV dibangunnya gardu induk 150 kV untuk menyalurkan energi listrik dari pembangkit hingga desa terjauh. Keseluruhan sistem akan disimulasikan menggunakan software ETAP 7.5.0, sedangkan simulasi perkiraan beban menggunakan software LEAP. Kata Kunci : rugi-rugi daya listrik, jatuh tegangan, gardu induk 150 kV  Abstract Pelalawan regency included in the district with a low electrification ratio, ie 37.11%, meaning still more than half of its territory is not powered. The regency only connected by Low Voltage Network (JTR 220V) and Medium Voltage Network (JTM 20 KV). Extremely distance away  from the power station  make  the load power quality on the load does not meet standards. The voltage drop at the furthest point reached 40%, whereas of the existing minimum limit according SPLN is 5,5% at medium voltage network. Electrical network existing simulation of Pelalawan regency show that the electrical losses transmission reach 12%. There were some method to fix the electrical distribution system such as, capacitor bank replacement, electrical network reconductor, distributed generator, and substation In this final project will be assessed needs of the substation as a quality improvement system solution to flow through the entire electrical network Pelalawan. Determining the capacity of substations in the district. Pelalawan requires estimates of the peak load value in the area. At the end of this task, the determination of the peak load is done using methods DKL 3.2 to 2030, as well as analyzing the electrical distribution system improvement at 20 kV medium voltage network construction of the 150 kV substation to supply electrical energy from the generator to the farthest village. The entire system will be simulated using ETAP software is 7.5.0, while the estimated load simulation using LEAP. Keywords : electrical losses,voltage drop, substation 150 kV
SIMULASI PELEPASAN BEBAN (LOAD SHEDDING) PADA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI TRAGI SIBOLGA 150/20 KV ( STUDI KASUS PADA PENYULANG TRAGI SIBOLGA, SUMUT) Tambunan, Rio Parohon Tua; Karnoto, Karnoto; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 2, JUNI 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.937 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.2.212-217

Abstract

Abstrak Pada sistem tenaga listrik, frekuensi merupakan indikator dari keseimbangan antara daya yang dibangkitkan dengan total beban sistem. Frekuensi akan naik apabila terjadi kelebihan pembangkitan dan sebaliknya frekuensi akan turun bila terjadi kekurangan pembangkitan atau kelebihan beban. Pelepasan beban terjadi dikarenakan adanya gangguan dan bebal total pada penyulang.Untuk menjaga stabilitas sistem dilakukan pelepasan beban dengan tahapan under/overfrekuensi sebesar 48Hz-52,2Hz untuk penyulang 20KV dengan ETAP7.0. Pada simulasi dilakukan dua analisa yakni variasi Pelepasan beban, dan perhitungan nilai ENS.Dari simulasi, frekuensi sistem dapat pulih sekitar 4-10 detik setelah terjadi gangguan berupa gangguan pada CB, Busbar penyulang tergantung pada besar kelebihan beban penyulang Tragi Sibolga 150/20KV. Pada simulasi kinerja dari CB akan berhenti pada detik antara 10-15 detik pada CB 307 yang merupakan CB terakhir pada sistem jaringan Tragi Sibolga 150/20 KV. Maka dari hasil simulasi pelepasan beban yang dlakukan diperoleh besar nilai ENS beban Tragi Sibolga adalah sebesar Rp.249.680.943 untuk sekali periode pelepasan beban Tragi Sibolga. Kata kunci : pelepasan beban,ENS, frekuensi, penyulang,gangguan  Abstract In power system, the frequency is an indicator of the balance between the total power generated by the system load. The frequency will rise when there is excess generation and reverse frequency will go down when there is a generation or overloaded. Load shedding occurs due to disturbance and total fool on penyulang.Untuk maintain system stability with load shedding performed under the stage / overfrekuensi of 48Hz-52, 2Hz for 20KV feeders with ETAP7.0. In the simulations performed two analyzes the release of load variation, and the calculation of the value of ENS.From the simulations, the frequency of the system can be recovered approximately 4-10 seconds after an interruption in the form of interference on CB, Busbar feeders and plants that depend on a large detachable feeder overload tragi Sibolga 150/20KV. In the simulation performance of the CB will stop at the second between 10-15 seconds at CB CB 307 Thus the simulation results obtained unburdening done great value tragi Sibolga ENS load amounted Rp.249.680.943 ENS values for all periods of load shedding tragi Sibolga. Keywords: load shedding, ENS, frequency, feeders, interference
KOORDINASI PENEMPATAN PERALATAN PROTEKSI JENIS ARUS LEBIH (OCR) DAN PELEBUR (FCO) DI PENYULANG 20 kV DARI GI 150/20 kV MRICA BANJARNEGARA Nugroho, Wahyu Arief; Facta, Mochammad; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 4, DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.424 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.4.471-478

Abstract

Abstrak Pada umumnya sistem tenaga listrik terdiri atas kumpulan komponen peralatan listrik seperti generator, transformer dan berikut alat–alat pengaman dan pengaturan yang saling dihubungkan membentuk suatu sistem yang digunakan untuk membangkitkan, menyalurkan dan menggunakan energi. Dalam Tugas Akhir ini akan dijelaskan beberapa peralatan yang biasa digunakan untuk melindungi peralatan listrik dalam sistem distribusi tenaga listrik seperti OCR dan FCO sebagai pengaman hubung singkat dalam sistem distribusi tenaga listrik. Untuk perancangan menggunakan Perangkat Lunak Etap 7.0.0 untuk mengetahui perbandingan yang tepat dalam penggunaan Over Current Relay dan Fuse Cut Out. Area yang diproyeksikan yaitu PLTMH di Kabupaten Banjarnegara pada penyulang 20 kV Dari GI 150/20 kV Mrica Banjarnegara, karena ketika ditambahkan PLTMH di saluran distribusi akan menyebabkan penambahan nilai hubung singkat di saluran tersebut disebabkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro menjadi sumber tambahan arus hubung singkat. Perhitungan dalam pengaturan Over Current Relay dan Fuse Cut Out berdasarkan dari waktu ketahanan pembebanan arus pada penampang yang digunakan. Ketika terjadi gangguan hubung singkat, Over Current Relay akan bekerja dengan memerintakhan Cirkuit Breaker untuk membuka dengan waktu yang lebih cepat dari waktu ketahanan pembebanan arus. Disaat Over Current Relay mengalami gangguan atau kerusakan, Fuse Cut Out akan bekerja untuk melindungi peralatan pada jaringan. Kata Kunci: Over Current Relay (OCR), Fuse Cut Out (FCO)   Abstract Generally, power system is composed of a set of electrical device like generator, transformer, along with the safety and adjustment tools that are connected to each other in order to make a system which is used to generate, distribute and use the energy. This final project is trying to expose some equipment that is commonly hired to protect electrical devices in power distribution system like OCR and FCO as the safety of any short circuit in power distribution system. The Planning requires software ETAP 7.0.0 to find out the exact comparison of using OCR and FCO. The projected area includes PLTMH in Banjarnegara with the feeder 20 kV of GI 150/20 kV Mrica Banjarnegara. It is because of adding PLTMH in distribution line will cause an additional value of short circuit in the line as PLTMH has become additional source of short circuit current. The consideration in setting is based on the endurance time of loading current in the cross section used. When short circuit happens, OCR is working by instructing CB to open faster than the current loading endurance time. When OCR is interrupted or damaged, FCO is going to replace it by protecting the equipment of the system.  Key Words: Over Current Relay (OCR), Fuse Cut Out (FCO)
PERANCANGAN PENGATUR SUPLAI DAYA LISTRIK PADA SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN Cahya, Galuh Indra; Karnoto, Karnoto; Winardi, Bambang
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 2, JUNI 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.601 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.2.566-574

Abstract

Meningkatnya konsumsi energi listrik berbanding terbalik dengan ketersediaan bahan bakar yang semakin menipis. Energi matahari yang tidak bersinar dengan maksimal pada musim hujan akan mempengaruhi daya keluaran dari PLTS. Selama ini ketika PLTS tidak dapat mensuplai beban penuh, maka akan langsung dialihkan ke PLN. Pada penelitian ini dirancang sebuah alat yang bertujuan untuk memaksimalkan pemakaian daya keluaran PLTS, saat tidak bisa mensuplai beban penuh menggunakan mikrokontroler ATmega 16. Hasil dari pengujian, untuk mendapatkan tegangan sesuai standar PLN, pada 1 beban membutuhkan minimal irradiasi 600 Watt/m² dengan tegangan 217,69 VAC, 2 beban minimal irradiasi 800 Watt/m² dengan tegangan  217,48 VAC, dan beban 3 minimal irradiasi 1000 Watt/m² dengan tegangan  217,27 VAC. PLN akan mensuplai ketiga beban ketika panel surya menerima irradiasi 100 – 500 Watt/m². Saat panel surya menerima irradiasi 600-700  Watt/m² beban 1 disuplai dari  PLTS, sedangkan  beban 2 dan beban 3 disuplai dari PLN. Ketika panel surya menerima irradiasi 800-900 Watt/m² beban 1 dan beban 2 disuplai dari PLTS, sedangkan beban 3 disuplai dari PLN. Pada saat irradiasi 1000 Watt/m² ketiga beban disuplai penuh oleh PLTS.
REDESAIN SISTEM ELEKTRIKAL STADION CITARUM (BAGIAN SISTEM INSTALASI LISTRIK) Prameswari, Nungky; Karnoto, Karnoto; Hermawan, Hermawan
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 4, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.277 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.1048-1054

Abstract

Stadion Citarum sebagai salah satu stadion di Kota Semarang sejak tahun 2007 sudah tidak dapat mengadakan event-event pertandingan sepakbola ketika malam hari. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pencahayaan lapangan dan sistem instalasi kelistrikan didalamnya yang dianggap kurang dari standar yang diizinkan yaitu Standart Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011. Melihat hal tersebut, penulis akan merancang sebuah desain perbaikan instalasi listrik Stadion Citarum Kota Semarang yang disesuaikan dengan Standart Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011 dengan menggunakan software Ecodial 4.8. Beberapa parameter yang akan dihitung didalamnya meliputi luas penampang penghantar, arus hubung singkat, jatuh tegangan, serta  kapasitor bank yang diperlukan. Hasil dari simulasi dan perhitungan menunjukan bahwa rancangan yang dibuat sudah sesuai dengan standart, terbukti dengan hasil perhitungan luas penampang penghantar dari Ecodial 4.8 dan manual hanya berbeda ±1%, dan jatuh tegangan dari kedua perhitungan ini sudah dibawah 4%. Disamping luas penampang penghantar, dari parameter perhitungan lainnya seperti arus hubung singkat, jatuh tegangan dan kebutuhan kapasitor bank, keduanya sudah memperlihatkan hasil yang memiliki perbedaan ±1%.
KINERJA DC – DC CONVERTER DENGAN RANGKAIAN RESONANSI FREKUENSI TINGGI CLC Heriawan, Nugraha Luis; Facta, Mochammad; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 1, MARET 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.261 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.1.106-113

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi mengharapkan topologi rangkaian yang lebih sederhana, namun tidak mengesampingkan nilai efisiensi. Banyak penelitian menunjukkan dengan memanfaatkan frekuensi tinggi, nilai induktor (L) dan kapasitor (C) yang digunakan dapat dikurangi, sehingga volume induktor dan kapasitor dapat diperkecil.  Nilai L dan C yang semakin kecil, membuat topologi rangkaian bisa menjadi lebih sederhana secara ukuran dan biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh nilai tersebut juga bisa semakin ditekan. Salah satu metode bisa digunakan  untuk memperoleh topologi rangkaian yang lebih sederhana adalah menggunakan metode resonan konverter. Konverter resonansi beban dapat diklasifikasikan menjadi resonansi beban seri, dan resonansi beban paralel.  Penelitian ini menggunakan topologi DC – DC converter dengan rangkaian resonansi CLC, yakni menggabungkan rangkaian resonan beban seri dan beban paralel. Pengukuran nilai tegangan keluaran dilakukan dengan variasi frekuensi pensaklaran, variasi jenis induktor, dan jenis lilitan induktor. Dari hasil pengujian dan analisis  yang telah dilakukan pada topologi resonansi CLC, konverter hanya mampu bertindak sebagai penurun tegangan. Hasil pengukuran menunjukan bahwa tegangan keluaran maksimal yang dapat dicapai oleh konverter sebesar 9,07 Volt DC dengan tegangan masukan 12 Volt DC, pada frekuensi pensaklaran 70 KHz. Rata-rata tegangan keluaran terbesar dicapai pada variasi induktor L4 ( inti batang ferit 3 kawat ). Kata kunci: Penguat tegangan, resonansi CLC,variasi induktor.  Abstract The development of technologies expect simpler circuit topology, on the other hand it does not rule out the value of efficiency. Many studies showed by utilizing high frequency, the value of the inductor (L) and capacitor (C) can be reduced, so the volume of inductors and capacitors can be minimized. By getting smaller of L and C values, both cost and size of the circuit topology can be simpler. Futhermore,  those values can be suppressed as well. One method that can be used to obtain simpler circuit topology is using resonant converters. Load resonance converter topology can be classified : series resonance load, parallel resonance load. On this research use DC-DC converter with CLC resonance circuit, which combines the circuit of series and parallel resonance load. The output voltage is measured by switching frequency variation, variation in type of inductor, and type of the inductor coil. According to  the results of the testing and analysis performed on CLC resonanct topology, the converter is only capable to act as a voltage minimizer. The measurement results showed that the maximum output voltage can be achieved by the DC converter at 9.07 Volts with input voltage of 12 Volts DC, switching frequency at 70 KHz. The largest average of output voltage is on L4 (3 ferrite rod core wire). Keywords: amplifier voltage, CLC resonant , variations inductor.
PERHITUNGAN PEMBEBANAN PEMBANGKIT DI KOMPLEKS PLTU JABAR II SUKABUMI, JAWA BARAT DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER DAN KURVA KAPABILITAS GENERATOR Ranisa, Ranisa; Facta, Mochammad; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.852 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.763-770

Abstract

Abstrak Dalam menjalankan bisnis utamanya sebagai salah satu bagian dari perusahaan listrik Negara, PT Indonesia Power mempunyai tanggung jawab atas ketersediaan listrik di Indonesia. PT indonesia Power berupaya menghasilkan tenaga listrik yang handal dan bermutu. PT Indonesia Power memiliki beberapa unit pembangkit yang salah satunya adalah PLTU JABAR II yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat. PLTU JABAR II merupakan unit pembangkit listrik tenaga uap dengan tiga unit generator pembangkit yang berkapasitas 3×350 MW. Tugas akhir ini memaparkan tentang pembagian ekonomis daya aktif pada setiap unit pembangkit  yang  berada  di PLTU JABAR II untuk  mencapai  kondisi  operasi  yang  optimal dan ekonomis serta perhitungan batas daya reaktif sesuai kurva kapabilitas milik generator. Perhitungan pembagian beban ekonomis pembangkit listrik menggunakan metode Lagrange Multiplier yang disimulasikan dengan perangkat lunak MATLAB 7.6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat pembebanan 350 MW, Generator Unit 2 memiliki biaya pembangkitan paling murah dengan total biaya pembangkitan  sebesar  USD 10.807/jam dan saat dua dari tiga generator diaktifkan, kombinasi pengoperasian Unit 2 dan Unit 3 merupakan kombinasi pengoperasian generator paling murah dengan biaya saat pembangkitan daya 700 MW adalah sebesar USD 21.999/jam. Kurva kapabilitas hasil simulasi sudah sangat mendekati kurva kapabilitas asli milik Generator di PLTU JABAR II. Kata kunci: Pembangkit, Lagrange Multiplier, Optimasi, Kurva Kapabilitas Abstract In running the main business as one part of  National electrical  company, PT Indonesia Power has responsibility to fullfil electrical energy availability. PT Indonesia Power attemps to produce electrical energy which is reliable and quality-proved. PT Indonesia Power has several power plants, one of them is JABAR II coal fired power plant located in Sukabumi, West Java. JABAR II coal fired power plant is a steam power plant with three generating units that has capacity of 3×350MW. This final assignment explains distribution of active load each of generating unit to reach an optimal and economic operation, this assignment also explains about reactive power limits calculation based provided capability curve of Generator in PLTU JABAR II. The calculation of economic dispatch use Lagrange Multiplier method which is simulated in Matlab 7.6. The result of this final assignment shows that with 350 MW load, Generator Unit 2 is the generator with cheapest fuel cost at total of USD 10.807/hour and when two of three generators are activated, the combination  Unit 2 and Unit 3 are the cheapest generator combined operation that has total fuel cost of USD 21.999/hour at 700 MW generating load. The capability curve from simulation result is already very close to the original capability curve of Generator in PLTU JABAR II. Keywords: Power Plant, Lagrange Multiplier, Optimization, Capability Curve.
Co-Authors Abdillah Ridho Adevia Arva Puspa, Adevia Arva Adhi Warsito Adista Ayu Widiasanti Agiel Agiel Triyadiputra Agiel Triyadiputra Agung Warsito Ajub Ajulian Zahra Macrina Ajub Ajulian ZM Akbar Kurnia Octavianto Ali Firmansyah Andang Purnomo Putro, Andang Purnomo Andreas Kristianto Andro Cahyo Wibowo, Andro Cahyo Ari Wibawa Ayu Inka Avinda Bagas Aji Sasongko Bambang Winardi Boy Marojahan F. Tambunan, Boy Marojahan F. Buntat, Zolkafle Cahya, Galuh Indra Cahyo Ariwibowo Danang Widyanarko, Danang Darjat Darjat Dewantari, Theresia N. Dimas Agung Nurcahyo Donny Fisca Efisiyanto, Donny Fisca Dony C. Anggoro, Dony C. Dwi Wahyu Suryawan Eko Sasmito Hadi Enda Wista Sinuraya Faiz Muqorrir Kaaffah Fajar Sihombing, Fajar Farid Hermanto Farizky, M. Daffa A. Fauzani, Fazahaqi Nahr Fernaldy, Ivan Firdhana, Niko Riza Ghaffar, Ahmad Faruq Abdul Gilang Surya Atmaja Hakim, Mohamad Lukmanul Hanif Nika Handoko Hasta Nurullita Hermawan Hermawan Hermawan Ilmanda Hidayat, Surya Nur I Ketut Suada I Nugroho Ilham Akbar Sukmawan, Ilham Akbar Jagra Bagus Haryanto Jaka Windarta Jimy Harto Saputro Juningtyastuti Juningtyastuti Lukas Santoro Lukita, Bharata Indra Mahfudh Sanusi, Mahfudh Mahmud Fauzi Isworo Majid, Fathoni Zul Malemba, Jibril Maman Somantri Megantara, Lazuardi Bagas Meigy Restanaswari Kartika, Meigy Restanaswari Melfa Silitonga Mochammad Facta Muhammad Diaz Reynaldo Apriano Muhammad Faishal AR Muhammad Hasnan Albab, Muhammad Hasnan Muhammad Iklil, Muhammad Muhammad Imam Fauzi Munawar Agus Riyadi Mustafa, Fandy Nugraha Luis Heriawan, Nugraha Luis Nugrahadi, Rino Nugroho Agus Darmanto Nugroho, Agung Nugroho, Bayu Seno Adi Ojo Kurdi Pangestuningtyas D L Permana, Luthfi Galih Prahasto, Dony Prameswari, Nungky Prasetyo Kristiono Nugroho Pratiwi, Novy Arizka Putra, Adhitya Indrajaya Raif, Muhammad Hadyan Ramadhan, Andrian Ramadhani, Muhammad Ghiffari Ranisa Ranisa, Ranisa Ridlwan Zein W N Rio Parohon Tua Tambunan Riyanto Riyanto Robby Afriansyah Rosyid Nuur Harjono Salam, Zainal Sihombing, Andreas Hasian Sudjadi Sudjadi Suryo Sardi Atmojo, Suryo Sardi Susatyo Handoko Tamin, Achmad Faizal Taruna Miftah Isnain, Taruna Miftah Taufik Ardian Ramadhana, Taufik Ardian Tedjo Sukmadi Tegar Mahardika Tejo Sukmadi Tri Frida Suryati Tri Hutomo Tri Ujianto, Tri Utami, Sri Dewi Valih Aqila Dhiya Vikrin Wahyu Arief Nugroho Wicaksena, Abimanyu Guntur Wijaya, Rifqi William Dwianugrah Tambunan Wisna Dwi Ariani Wiwik Handayani Yahdian, Uffan Yoga Prastyo, Yoga Yolanda, Vaneza Cindy Yulianto, Agam Yuningtiastuti, Yuningtiastuti Yuningtyastuti Yuningtyastuti Zainal Salam Zolkafle Buntat Zulfakar Athur Banartama