Mira Yulianti
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 54 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 49 Documents
Search
Journal : Frontier Agribisnis (Frontbiz)

Analisis Kualitas Pelayanan di Utopia Coffee Bistro Kota Martapura Lindawati Lindawati; Mira Yulianti; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i3.13593

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisis kualitas pelayanan telah diberikan oleh Utopia Coffee Bistro kepada pelanggan, mengukur dan menganalisis pelayanan yang telah diberikan oleh Utopia Coffee Bistro kepada pelanggan telah sesuai antara tingkat kepentingan kualitas pelayanan dengan kinerja kualitas pelayanan. Data primer di peroleh dari kuesioner yang disebarkan kepada responden dan data yang telah diolah peneliti. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik accidental sampling. Pengunjung yang datang akan diminta untuk mengisi kuisioner melalui Google Form atau secara langsung. Pengunjung yang dijadikan sampel merupakan pelanggan yang berusia lebih dari 17 tahun, pernah berkunjung dan mengonsumsi makanan dan minuman di Utopia Coffee Bistro lebih dari 1 kali. Analisis yang digunakan metode importance performance analysis (IPA). Pada penelitian ini survei yang dilakukan kepada 60 responden. Hasil penelitian menujukan terdapat beberapa karateristik ditempat penelitian seperti umur yang mayoritas berada pada rentang umur 21-30 tahun. Karakteristik menurut jenis kelamin didominasi perempuan dibanding laki-laki, karakeristik menurut jenis pekerjaan mayoritas responden adalah pegawai Swasta dan karakeristik estimasi jumlah pendapatan mayoritas adalah Rp. 3.000.000 – Rp. 3.900.000. Tingkat kepentingan tertinggi terdapat pada atribut kebersihan tempat dengan skor rata-rata mencapai 4,6 dan berada dalam kategori sangat penting. Atribut terendah ada pada atribut ketersediaan P3K untuk keselamatan dan pertolongan pertama dengan skor rata-rata 3,9. Tingkat kinerja tertinggi pada atribut pembayaran tunai dan nontunai dengan skor rata-rata 4,4 dan berada dalam kategori sangat puas (SP). Atribut terendah ada pada atribut ketersediaan P3K untuk keselamatan dan pertolongan pertama dengan skor rata-rata 3. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas layanan yang diterima oleh pelanggan Utopia Coffee dan Bisto dinilai oleh pelanggan termasuk ke dalam kategori Memuaskan. Pada Importance Performance Analysis Kuadran kepentingan dan kinerja Dari gambar diatas dapat diketahui skor total rata-rata dan ???? = 4,2 ???? = 4,12.
Analisis Pendapatan Petani Rumput Laut di Desa Handil Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Mufi Jatur Rahmi; Nina Budiwati; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i2.5891

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik budidaya rumput laut, besaran biaya, penerimaan dan pendapatan petani rumput laut di Desa Handil Kecamatan Muara Jawa. Perhitungan biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani rumput laut mencakup periode musim tanam 2021 dengan periode analisis 1 kali musim tanam selama 3 bulan dari bulan Maret 2021 - Mei 2021. Biaya total rata-rata sebesar Rp7.105.042,66/usahatani/musim tanam atau Rp2.727.050,29/ha/musim tanam. Penerimaan usahatani rata-rata sebesar Rp13.300.000,-/usahatani/musim tanam atau Rp2.850.000,-/ha/musim tanam dan pendapatan usahatani rumput laut rata-rata Rp6.672.958,33/usahatani/musim tanam atau Rp1.429.919,64/ha/musim tanam. Adapun saran bagi permerintah dan perangkat masyarakat sebaiknya memberikan pembinaan kepada pembudidaya berupa pelatihan terkait teknik budidaya rumput laut seperti pemilihan lokasi budidaya, tambak yang baik, pemilihan bibit berkualitas, penanganan bibit yang ramah lingkungan, penanganan penyakit, pengolahan panen, kegiatan pascapanen, dan pengolahan produk turunan. Pemberian edukasi kepada generasi muda. Bagi petani tetap menggunakan bibit berkualitas dan menjaga kualitas lahan yang baik. Pemerintah setempat dapat memberikan percontohan/demplot penggunaan teknologi budidaya rumput laut yang baik kepada petani rumput laut dan juga menjamin terserapnya produk yang dihasilkan petani di pasar seperti mempromosikan hasil rumput laut petani sebagai komoditas unggulan daerah di even-even lokal, nasional maupun internasional.
ANALISIS FINANSIAL USAHA INDUSTRI PENGOLAHAN KERUPUK LILIT “PADA SUKA” DI KELURAHAN LOKTABAT SELATAN KOTA BANJARBARU Muslimin Muslimin; Mira Yulianti; Hairi Firmansyah
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.648

Abstract

Salah satu produk industri pengolahan hasil pertanian yang banyak berkembang adalah industri pengolahan pangan. Industri pengolahan pangan mempunyai prospek bisnis yang cukup baik dan keberadaanya banyak dibutuhkan masyarakat untuk mencukupi kebutuhanya terhadap pangan khususnya pangan yang berupa produk olahan, baik setengah jadi maupun sudah jadi yang siap untuk dikonsumsi secara langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum usaha industri pengolahan kerupuk Lilit “Pada Suka” perusahaan milik H. Aendi, mengetahui besarnya biaya, penerimaan, dan keuntungan dari usaha industri pengolahan kerupuk Lilit “Pada Suka” perusahaan milik H. Aendi, mengetahui besarnya titik impas/Break Even Point (BEP) dari usaha industri pengolahan kerupuk Lilit “Pada Suka” perusahaan milik H. Aendi dan mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dalam usaha industri pengolahan kerupuk Lilit “Pada Suka” perusahaan milik H. Aendi. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2017 sampai bulan Maret 2018. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa biaya total dalam usaha industri pengolahan kerupuk Lilit “Pada Suka” selama tahun 2017 adalah sebesar Rp 1.832.492.096,-, total penerimaan selama tahun 2017 sebesar Rp 2.835.000.000,-, dan keuntungan selama tahun 2017 sebesar Rp 1.002.507.904,-. Usaha industri pengolahan kerupuk Lilit “Pada Suka” milik H. Aendi mencapai titik impas/Break Even Point (BEP) pada saat jumlah produksi minimal sebanyak 317.592 bungkus, dengan jumlah penjualan minimal sebesar Rp 952.778.792,- dan dengan harga minimal sebesar Rp 1.938,-. Permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usaha industri pengolahan kerupuk Lilit “Pada Suka” adalah apabila terjadi musim hujan, hal ini dapat mempengaruhi hasil kerupuk yang dihasilkan karena penjemuran yang efektif menggunakan sinar matahari. Selain itu permasalahan yang dihadapi adalah terjadinya perubahan harga bahan baku utama terhadap bawang merah dan bawang putih.Kata kunci: pengolahan, biaya, titik impas
Analisis Business Model Canvas (BMC) dan Kelayakan Usaha pada Warung Keprek’an Bu Yayu Di Kota Banjarbaru Nia Octaviani; Rifiana Rifiana; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i3.13599

Abstract

Warung Keprek’an Bu Yayu adalah sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berfokus pada sektor kuliner di kota Banjarbaru dan telah didirikan sejak tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pada Warung Keprek’an Bu Yayu dengan menggunakan Business Model Canvas dan untuk menganalisis kelayakan usaha Warung Keprek’an Bu Yayu. Pada penelitian ini digunakan metode studi kasus yang melibatkan pengumpulan informasi secara mendetail. Metode yang digunakan adalah metode observasi aktif dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada blok segmentasi pelanggan yaitu sebagian besar konsumen Warung Keprek’an Bu Yayu berjenis kelamin perempuan dengan usia dewasa, memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa, jarak tempat tinggal < 1 km – 2 km dari lokasi usaha, memiliki gaya hidup yang menyukai makanan kekinian sehingga melakukan pembelian rata-rata 1-2 kali seminggu. Blok proporsi nilai yaitu rasa yang khas, ukuran ayam yang besar, sambal yang disajikan terpisah, memiliki perbedaan nama brand yaitu “keprek” dan memberikan pelayanan yang cepat serta ramah. Blok saluran yaitu secara offline dan online. Blok hubungan pelanggan yaitu pelayanan secara personal assistance, dan menyedikan kontak WhatsApp pemilik usaha. Blok arus pendapatan yaitu penerimaan dari menu utama, menu indomie, dan menu minuman serta keuntungan usaha. Blok sumberdaya utama yaitu tempat usaha, modal produksi, dan tenaga kerja. Blok aktivitas kunci yaitu memproduksi dan menjual makanan dan minuman. Blok kemitraan utama yaitu UD Mutia, UD Borneo, Grab, Gojek, Shopee, dan F-Jek. Blok struktur biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dari sudut pandang keuangan, Warung Keprek’an Bu Yayu dianggap layak untuk dijalankan karena nilai RCR > 1.
Analisis Perbandingan Pendapatan Kelapa Sawit Petani Plasma dan Petani Non Plasma di Desa Bepara Kecamatan Pamukan Utara Kabupaten Kotabaru Yudi Yudi; Mira Yulianti; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9414

Abstract

Sub-sektor pertanian yang cukup berperan dalam menciptakan lapangan kerja adalah sektor perkebunan, salah satunya perkebunan kelapa sawit. Desa Bapera merupakan salah satu Desa yang ada di Kabupaten Kotabaru dimana penduduknya bermata pencaharian sebagai pekebun di perkebunan kelapa sawit. Sebagian dari petani memiliki kebun sendiri, dan sebagian lagi sebagai pekerja di perusahaan sawit serta ada juga sebagian petani yang mengikutsertakan kebunnya sebagai plasma. Kondisi ekonomi masyarakat sebagai petani plasma belum sepenuhnya sejahtera dan keadaan ekonominya tergolong rendah dikarena pembayaran plasma tidak berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan pendapatan kelapa sawit petani non plasma dan petani plasma di Desa Bepara. Penelitian ini menggunakan metode survei. Sampel pada penelitian ini diambil secara random sampling yaitu petani plasma terdiri 15 dan petani non plasma terdiri dari 15 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perbandingan usahatani kelapa sawit plasma dan non plasma memiliki selisih pendapatan perhektar sebesar Rp 402.497 dimana pendapatan petani plasma lebih besar daripada petani non plasma. Hal ini dikarenakan petani plasma dalam mengushakan usahataninya lebih dikelola secara prusedur perusahaan. Rata-rata pendapatan usahatani kelapa sawit untuk petani plasma adalah Rp 1.712.648/ha Sedangkan rata-rata pendapatan usahatani petani non adalah Rp 1.310.151/ha.
Analisis Pendapatan Petani Padi Lokal pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Sri Wahyuni; Masyhudah Rosni; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5978

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya eksplisit, biaya implisit serta biaya total usaha tani padi lokal pada masa pandemi covid-19 di Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru, menganalisis penerimaan dan pendapatan petani padi lokal serta mengetahui permasalahan usaha tani padi lokal pada masa pandemi covid-19 di Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan petani adalah 1.075ha, dengan rata-rata biaya usaha tani terdiri dari biaya eksplisit sebesar Rp 7.038.848,00 per musim tanam per usaha tani rata-rata biaya implisit sebesar Rp 692.241,00. Biaya total usaha tani sebesar Rp 7.731.089,00 per musim tanam per usaha tani. Penerimaan yang didapat dalam usaha tani padi lokal berkisar antara Rp 9.450.000,00 sampai Rp 17.150.000,00 dengan rata-rata sebesar Rp 14.155.690,00 per musim tanam per usaha tani, maka didapat rata-rata pendapatan yang diperoleh petani padi lokal pada masa pandemic covid-19 tersebut sebesar Rp 7.116.842,00 per musim tanam per usaha tani di tahun 2020. Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat permasalahan usaha tani pada masa pandemi covid-19 yaitu sarana produksi usaha tani terhambat, kurangnya tenaga kerja dari luar dan kurangnya kerja sama antar kelompok tani.
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN YOGHURT “ANNISA” (Studi Kasus Pada Usaha Yoghurt Milik Ibu A. Fancy Kumala) Sri Wahyuni; Mira Yulianti; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i2.2902

Abstract

Perusahaan atau usaha industri pengolahan merupakan suatu usaha yang akan melakukan kegiatan proses produksi secara menual dan modern untuk mengubah barang dasar (bahan mentah/row materials) sehingga menjadi barang jadi (finished goods) atau pun barang setengah jadi (work in process) yaitu dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya sehingga lebih dekat dengan pemakai akhir, untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran usaha pengolahan yoghurt “Annisa”, mengetahui biaya, penerimaan, dan keuntungan dari usaha pengolahan yoghurt “Annisa”, dan mengetahui permasalahan yang ada pada usaha pengolahan yoghurt “Annisa”. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi dan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kota Banjarbaru. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya total dalam usaha pengolahan yoghurt “Annisa” selama bulan Maret 2019 adalah sebesar Rp 26.680.438,-, total penerimaan selama bulan Maret 2019 sebesar Rp 38.180.000,-, dan keuntungan selama bulan Maret 2019 sebesar Rp 11.499.562,-. Permasalahan yang dihadapi pada usaha pengolahan yoghut “Annisa” adalah tidak adanya sistem pencatatan keungan selama proses produksi berlangsung, terkendala tidak memiliki PIRT, BPOM dan label halal dan dalam proses fermentasi bakteri yoghurt disaat musim hujan yang terus menerus membuat yoghurt tidak bisa fermentasi sempurna.
Sikap Konsumen Terhadap Produk Chocomo dari UMKM Moringa Factory Bintang Fatma Lestari; Mira Yulianti; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9403

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap produk cokelat merek Chocomo di Moringa Factory serta menganalisis pendapat responden terhadap produk baru cokelat merek Chocomo. Penelitian ini dimulai bulan September 2022 hingga Februari 2023. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah Non Probability Sampling, jenis penarikan contoh yang digunakan adalah accidental sampling, sementara ukuran sampel responden yaitu sebanyak 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan di area Car Free Day (CFD) di Lapangan Murjani sebanyak 25 responden dan CFD halaman kantor gubernur Kalimantan Selatan sebanyak 25 responden. Nilai evaluasi semua atribut memiliki penilaian yang baik (dengan posisi skor 4-5). Atribut yang memiliki penilaian tertinggi adalah atribut promosi secara langsung dengan skor 4,54 (sangat setuju). Promosi secara langsung disertai pemberian tester menjadi pilihan karena dapat berkomunikasi dua arah serta memastikan produk yang dipasarkan baik dan rasanya sesuai oleh selera konsumen. Nilai kepentingan semua atribut memiliki penilaian yang baik (dengan posisi skor 4- 5). Atribut yang memiliki penilaian tertinggi adalah atribut promosi secara langsung dengan skor 4,54 (sangat penting). Hal ini disebabkan promosi secara langsung membuat konsumen lebih mengenal produk secara langsung, meraba bentuk dan merasakan produk dengan baik sehingga dapat lebih mudah memutuskan dalam membeli produk. Produk cokelat kelor merek Chocomo mendapatkan skor sikap A0 dengan interpretasi positif, hal tersebut menunjukkan produk sudah dapat diterima oleh konsumen dan memiliki potensi untuk dipasarkan secara luas.
Tingkat Kemampuan Petani dalam Manajemen Usahatani Padi Unggul di Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan Hikmah Hikmah; Mira Yulianti; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5979

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kemampuan petani dalam manajemen usahatani padi unggul varietas Mekongga di Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan menganalisis permasalahan manajemen usahatani padi unggul varietas Mekongga dan pemecahan masalahnya. Metode yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode multistage sampling sehingga didapatkan sampel berjumlah 23 responden dari 231 orang petani padi. Untuk menjawab tujuan pertama menggunakan rumus tingkat kemampuan manajemen dan untuk menjawab tujuan kedua menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat kemampuan petani manajemen usahatani padi unggul varietas Mekongga secara keseluruhan berada di kategori sedang (belum optimal) dengan persentase 63,16%. Adapun tingkat kemampuan petani pada fungsi perencanaan tergolong sedang yaitu 69,20%, fungsi pengorganisasian tergolong tinggi yaitu 77,90%, fungsi pengarahan tergolong sedang yaitu 59,60%, fungsi pelaksanaan juga tergolong sedang yaitu 61,55%, untuk fungsi pengawasan tergolong rendah yaitu 55,25%, dan fungsi evaluasi juga termasuk tergolong rendah yaitu 55,43%. Permasalahan dari aspek manajemennya yaitu pada aspek perencanaan sebagian petani mengalami masalah dalam keterbatasan perencanaan pengelolaan modal, aspek pengorganisasian petani mengalami masalah kurang terorganisirnya pembagian alokasi tenaga kerja luar keluarga dan dalam keluarga, pada aspek pengarahan petani tidak memberikan arahan yang cukup baik kepada tenaga kerja, seperti tidak melakukan pertemuan untuk memberikan arahan berkaitan dengan kegiatan usahatani yang akan dilaksanakan. Aspek pelaksanaan petani mengalami kendala dalam hal segi perawatan tanaman yaitu pemberian pupuk. Aspek pengawasan petani mengalami masalah dengan perbedaan harga jual gabah, dan masalah pada aspek evaluasi yaitu petani tidak melakukan pencatatan hasil evaluasi dalam bentuk pembukuan usahatani.
Analisis Kinerja Usaha Bebek Potong Peking di Desa Mamar, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (Studi Kasus Usaha Bebek Peking Bapak Haris dan Bapak Anwar) Muhammad Zakki Yamani; Djoko Santoso; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.2114

Abstract

Abstrak. Di Kecamatan Amuntai Selatan tepatnya di Desa Mamar merupakan lokasi terbesar usaha peternakan bebek. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, usaha tersebut memiliki struktur organisasi yang begitu sederhana dan tenaga kerja yang tidak begitu banyak sehingga mengakibatkan pembagian kerja menjadi terbatas serta strukturnya yang belum jelas, Selain itu terdapat kekurangan dalam kesehatan administrasi sehingga dalam usaha ini pengelolaan keuangan tidak terlihat secara jelas. Hal ini menyebabkan pemilik usaha tidak mengetahui total biaya yang dikeluarkan dan pendapatan bersih yang mereka peroleh. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja usaha bebek potong peking di Desa Mamar dengan skala usaha yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Juli sampai dengan November 2019 di Desa Mamar Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan secara observasi partisipatif dan wawancara mendalam (in-depth Interview). Dalam observasi partisipatif, peneliti terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati sehingga dapat menggali informasi yang lengkap dan kompleks. Responden yang dipilih adalah pemilik usaha bebek potong peking yaitu Bapak Haris dan Bapak Anwar. Berdasarkan hasil penelitian yang digunakan Usaha milik Bapak Haris dan Bapak Anwar dapat dinyatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan total pendapatan dengan total biaya, yaitu pada usaha Bapak Haris diperoleh angka 1,09. Sedangkan dalam usaha milik Bapak Anwar diperoleh angka 1,18. Akan tetapi usaha milik Bapak Haris dan Bapak Anwar diperlukan pelebaran pasar agar omzet yang diperoleh lebih besar dari sebelumnya. Namun, dari hasil analisis ketiga kriteria sehat usaha maka didapat persentase untuk kesehatan kinerja usaha Bapak Haris sebesar 28,43% sedangkan untuk usaha bapak Anwar sebesar 22,54% dari total skor maksimum 102. Hal ini menunjukan bahwa pada kedua usaha ini secara keseluruhan masuk kedalam ketegori tidak sehat.Kata kunci: anilisis kinerja usaha, bebek peking