Mira Yulianti
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 54 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 49 Documents
Search
Journal : Frontier Agribisnis (Frontbiz)

Kajian Usahatani Jamur Tiram Langgeng Kerso Jamur di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru Pratama, Ahmad Afriyadi; Ikhsan, Sadik; Yulianti, Mira
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7870

Abstract

Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha di bidang agribisnis yang memiliki peluang bisnis cukup besar. Langgeng Kerso Jamur ialah salah satu usaha budidaya jamur tiram milik Bapak Didi yang berada di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru. Selama ini usahatani Langgeng Kerso Jamur belum melakukan pencatatan terhadap usaha yang dijalankan baik dari aspek biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyelenggaraan usaha jamur tiram pada usaha Langgeng Kerso Jamur, menganalisis besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan pada usaha Langgeng Kerso Jamur, serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pada usaha Langgeng Kerso Jamur di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru. Berdasarkan hasil penelitian, penyelenggaraan usaha jamur tiram pada usaha Langgeng Kerso Jamur di Kelurahan Cempaka dimulai dari tahap pembuatan baglog jamur tiram, inokulasi dan inkubasi serta menyiapkan kumbung. Selanjutnya dilakukan proses pemeliharaan dan pemanenan selama 4 bulan. Total biaya yang dikeluarkan dalam usahatani jamur tiram selama satu kali masa produksi sebesar RP 11.209.883. Penerimaan usahatani jamur tiram selama satu kali masa produksi sebesar Rp 18.754.000, pendapatan yang diterima sebesar Rp 13.438.000 dan keuntungan bersih dalam satu kali masa produksi sebesar Rp 7.544.117. Permasalahan yang dihadapi selama melakukan usahatani jamur tiram yaitu pada keuntungan usaha yang terbilang kecil dalam usaha Langgeng Kerso Jamur, ini disebabkan ada beberapa baglog yang gagal tumbuh sehingga dapat mengurangi penerimaan jamur tiram. Kemudian pada saat inokulasi yang rentan terkontaminasi. inokulasi yang tidak teliti akan berakibat pada pertumbuhan jamur yang tidak maksimal atau lambat serta kualitas jamur tiram yang dihasilkan akan rendah. Selain itu juga pertumbuhan jamur dipengaruhi oleh hama pengganggu jamur tiram seperti gurem yang mengakibatkan pertumbuhan jamur tidak maksimal. Penyerangan hama gurem biasanya meningkat pada saat musim hujan.
ANALISIS FINANSIAL USAHA PRODUK MINUMAN “HOFI” PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) RAKAT SEPAKAT DESA TERATAU KECAMATAN JARO KABUPATEN TABALONG Kemala, Muhammad Dafa Surya; Yulianti, Mira; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12259

Abstract

Di Kabupaten Tabalong, terdapat salah satu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang berhasil meningkatkan kesejahteraan petani adalah KUBE Rakat Sepakat yang mengolah produk inovasi dengan merk dagang “HOFI”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi, penerimaan, keuntungan,kelayakan usaha dan titik impas atau Break Even Point (BEP) dari KUBE Rakat Sepakat. Penelitian dilakukan di Desa Teratau, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong yang dimulai dari bulan April hingga Juni 2023. Periode pengambilan dan perhitungan data dilakukan pada bulan Mei 2023 yaitu selama 1 (satu) bulan produksi. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah biaya total yang dikeluarkan oleh KUBE Rakat Sepakat untuk memproduksi produk “HOFI” pada bulan Mei 2023 sebesar Rp40.826.291 dengan rincian jumlah biaya tetap Rp4.813.291 dan biaya variabel Rp36.013.000. Total penerimaan sebesar Rp80.620.000 dengan keuntungan Rp39.793.709 dan nilai kelayakan usaha 1,97. Berdasarkan perbandingan antara nilai penerimaan setiap produk dengan perhitungan titik impas atau Break Even Point dapat diketahui bahwa semua produk memiliki nilai penerimaan lebih besar dibandingkan nilai BEP sehingga dapat dikatakan bahwa semua produk “HOFI” yang diproduksi oleh KUBE Rakat Sepakat pada bulan Mei 2023 memperoleh keuntungan dan usaha layak untuk dijalankan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) di Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala Taufan, Muhamad Nor; Hamdani, Hamdani; Yulianti, Mira
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7875

Abstract

Untuk memperoleh produksi cabai rawit yang maksimal ialah petani harus menggunakan faktor produksi secara tepat dan mengkombinasikannya secara optimal. Namun kenyataannya masih banyak petani yang belum memahami bagaimana faktor produksi tersebut digunakan secara efisien. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai rawit, biaya, pendapatan dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi petani dalam usahatani cabai rawit di Kecamatan Wanaraya. Metode analisis yang digunakan analisis regresi linier berganda tipe fungsi Cobb-Douglas, analisis pendapatan dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap produksi cabai rawit adalah luas panen, bibit, pupuk obat-obatan dan tenaga kerja. Biaya total usahatani cabai rawit Rp 22.991.958/usahatani atau Rp 107.774.803/ha dengan pendapatan yang diperoleh petani Rp 15.592.101/usahatani atau Rp 73.087.974/ha. Permasalahan yang dihadapi petani dalam usahatani cabai rawit adalah serangan hama dan penyakit patek, layu bakteri, daun menguning dan keriting, busuk pada tanaman, serta rontok.
Analisis Finansial Usaha Jahe Merah Instan di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru (Studi Kasus Usaha Jahe Merah Instan DD) Fatimatuzzahra, Siti; Yulianti, Mira; Salawati, Umi
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7862

Abstract

Usaha jahe merah instan DD merupakan salah satu UMKM yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dengan memanfaatkan sumberdaya hasil pertanian khususnya jahe merah sebagai bahan dasar pembuatan jahe merah instan DD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan dan Break Event Point pada usaha jahe merah instan DD di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Analisis dilakukan dengan pendekatan besar biaya, penerimaan, keuntungan, RCR dan BEP (Break Event Point) serta metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, total biaya yang dikeluarkan selama 12 bulan sebesar Rp 15.384.000 per tahun dengan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 26.405.000 per tahun maka keuntungan yang diperoleh Rp 11.021.000 per tahun. Nilai revenue cost ratio (RCR) pada usaha jahe merah instan DD 1,71 yang artinya usaha jahe merah instan DD ini menguntungkan dan layak untuk diteruskan. Adapun nilai BEP (Q) dan BEP (Rp) pada tahun 2021, varian rasa original diproduksi sebanyak 376 pcs dengan penerimaan sebesar Rp 11.280.000, varian rasa jahe merah diproduksi sebanyak 90 pcs dengan penerimaan sebesar Rp 3.150.000, varian rasa bawang dayak diproduksi sebanyak 145 pcs dengan penerimaan sebesar Rp 5.075.000, varian rasa sari kunyit plus gula aren 105 pcs dengan penerimaan sebesar Rp 3.150.000, dan untuk varian rasa sari kencur diproduksi sebanyak 125 pcs dengan penerimaan sebesar Rp 3.750.000. Produksi jahe merah instan DD tersebut lebih besar dari produksi minimal dan lebih besar dari penerimaan yang harus didapat. Maka dapat dikatakan bahwa usaha jahe merah instan DD milik Ibu Surtini menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kerupuk Bawang “Mr” di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Raihanah, Raihanah; Yulianti, Mira; Budiwati, Nina
Frontier Agribisnis Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i4.14589

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian persediaan yang diterapkan pada usaha kerupuk bawang “MR” dan untuk menganalisis jumlah pesanan persediaan yang ekonomis pada usaha kerupuk bawang “MR” di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitin, frekuensi pemesanan usaha kerupuk bawang “MR” yaitu 10 kali pada periode tahun 2022, dengan 1 kali pemesanan setiap bulan, biaya pemesanan Rp3.673.000,00 untuk 713 kg kerupuk bawang dan  Rp1.514.840,00 untuk biaya penyimpanan, jadi totalnya mencapai Rp5.187.000,00. Usaha kerupuk bawang “MR” tidak memiliki Sefety Stock (Persediaan Pengaman jadi usaha ini  pernah mengalami kekurangan bahkan kehabisan bahan baku. Dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity), didapat jumlah pesanan ekonomis dengan frekuensi pemesanan 2 kali dalam setahun dengan jumlah pemebelian 496 kg kerupuk bawang, usaha kerupuk bawang “MR” dapat membayar biaya pemesanan ekonomis sebesar Rp527.944,00 per pesan dan biaya penyimpanan sebesar Rp527.000,00 Safety Stock (Persediaan Pengaman) sebanyak 48 kg untuk menghindari kekurangan persediaan kerupuk bawang. Jika kerupuk bawang mencapai  sebanyak 16,2 kg, ROP dilakukan. Waktu tunggu adalah sekitar 6 hari.
ANALISIS USAHATANI HIDROPONIK “HIDROPUNG” DI DESA BATI-BATI KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Dianti, Putri Shinta; Muzdalifah, Muzdalifah; Yulianti, Mira
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12265

Abstract

Hidroponik menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi penurunan lahan pertanian di Indonesia. “Hidropung” merupakan satu-satunya usahatani hidroponik selada keriting di Desa Bati-Bati milik Ibu Kurnia yang menggunakan 2 sistem hidroponik yaitu DWC (Deep Water Culture) atau bisa juga disebut sebagai sistem rakit apung dan NFT (Nutrient FilmTechnique). Untuk pertumbuhan suatu usaha, keseimbangan antara biaya total, penerimaan, dan keuntungan sangat penting. Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mendeskripsikan proses budidaya, menganalisis biaya produksi, penerimaan, keuntungan, tingkat kelayakan usahatani dan untuk mengetahui permasalahan atau hambatan yang dihadapi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif, analisis biaya total, penerimaan, keuntungan serta tingka tkelayakan dengan harga yang diperhitungkan adalah harga yang terjadi/diterima usahatani hidroponik “Hidropung” pada bulan November tahun 2021 hingga Mei 2023. Menurut hasil penelitian yang dilakukan proses budidaya hidroponik pada usahatani “Hidropung” telah dilakukan sebanyak 21 kali periode tanam. dimulai dari persemaian, peremajaan, pembesaran, pemeliharaan, panen, hingga pasca panen. Biaya total yang dikeluarkan pada periode November 2021 - Mei 2023 yaitu sebesar Rp17.727.697. Penerimaan sebesar Rp20.160.000 serta keuntungan sebesar Rp2.669.881. Tingkat kelayakan usahatani diperoleh nilai sebesar1,137, sehingga dapat disimpulkan bahwasanya usahatani “Hidropung” layak untuk dijalankan dan dikembangkan.  Permasalahan saat ini yang dihadapi oleh pemilik usahatani hidroponik “Hidropung” yaitu hama dan kontinuitas produksi.
ANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) USAHATANI AUFA HIDROPONIK DI DESA SUMBERJAYA KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT Khairunnisa, Khairunnisa; Yulianti, Mira; Rosni, Masyhudah
Frontier Agribisnis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i2.13058

Abstract

Usahatani Aufa Hidroponik adalah salah satu perusahaan yang aktif di sektor pertanian dengan spesialisasi dalam produksi sayuran hi-droponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Business Model Canvas pada usahatani Aufa Hidroponik dan menganalisis kelayakan usahanya. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus hingga September 2023. Hasil sembilan blok BMC pada usahatani Aufa Hidroponik yaitu untuk blok segmentasi pelanggan (customer segments) yaitu ibu-ibu rumah tangga, rumahmakan, catering , toko sayur, frozen food. Blok Proposisi nilai (value propositions) yaitu bonus setiap pembelian Rp50.000,00, kemasan standar supermarket, kenyamanan berbelanja dengan mempersilahkan pelanggan untuk melihat dan memilih sayuran, dan gratis ongkir dengan pemesanan minimal Rp50.000,00, dan khusus untuk pelanggan tetap pembelian sayur minimal lima bungkus dapat diantar dengan gratis ongkir. Blok saluran (channels) berupa pemesanan dan membuat update kegiatan melalui media sosial yang ada yaitu whatsapp dan facebook. Blok hubungan pelanggan (customer relationship) yaitu melayani chat pelanggan secara fast response, mengantar pesanan tepat waktu, dan memberikan kebebasan pelanggan untuk memilih sayuran yang ada di greenhouse. Blok arus pendapatan (revenue stream), yaitu selada, sawi dan pakcoy. Blok struktur biaya (cost structure), berupa biaya total dan biaya variabel. Blok sumberdaya kunci (keyresource) yaitu lahan, greenhouse, instalasi hidroponik, dan sarana pendukung berupa internet dan listrik. Blok aktivitas kunci (key activities), yaitu proses produksi, pasca panen dan pemasaran. Kemitraan utama (key partnership), saat ini tidak terdapat mitra yang bekerjasama dengan Aufa Hidroponik. Usaha ini dinyatakan layak untuk dijalankan dengan hasil perhitungan RCR adalah 1,58
Analisis Klasifikasi Konflik dan Manajemen Konflik Akibat Alih Fungsi Lahan di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Ramadhan, Dian Nugraha; Yulianti, Mira; Fatah, Luthfi
Frontier Agribisnis Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i4.14594

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis klasifikasi dan manajemen konflik yang muncul akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian. Alih fungsi lahan menjadi penyebab berubahnya struktur kesempatan kerja dan pendapatan komunitas, hal ini dapat mendorong terjadinya sebuah konflik sosial. Berdasarkan teori T. Hani Handoko, konflik dibagi menjadi 5 tingkatan: (1) Konflik individu; (2) Konflik antar individu; (3) Konflik individu dengan kelompok; (4) Konflik antar kelompok; (5) Konflik antar organisasi. Manajemen konflik bertujuan untuk memberikan solusi bagi perbedaan pendapat ataupun kepentingan. Manajemen konflik menurut Thomas & Kilmann (1974) mencakup 5 metode: (1) Kompetisi; (2) Kolaborasi; (3) Kompromi; (4) Menghindar; (5) Mengakomodasi. Penelitian dilakukan pada Juli-Agustus menggunakan metode snowball sampling, dengan data primer dan sekunder. Hasil menunjukkan bahwa konflik jarang terjadi, dengan rata-rata skor 1,62. Kultur kekeluargaan kuat menjadi faktor utama, meskipun beberapa konflik muncul akibat gangguan ekologi seperti hama dan penyempitan sungai. Manajemen konflik umumnya menggunakan gaya kolaborasi (rata-rata skor 2,34), dengan penyelesaian melalui diskusi dalam forum masyarakat.
Analisis Finansial Usaha Rumah Jamur Tiram Semesta Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Karlina, Lindy; Yulianti, Mira; Hanafie, Usamah
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7825

Abstract

Jamur tiram putih merupakan jenis jamur yang sudah banyak dibudidayakan untuk produksi komersil. Hal ini disebabkan oleh biaya produksi yang tidak terlalu mahal, serta tingginya permintaan akan jamur tiram. Tujuan penelitian menganalisis besar biaya, penerimaan, keuntungan, Break Event Point dan permasalahan yang dihadapi Usaha Rumah Jamur Tiram Semesta Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Analisis dilakukan dengan pendekatan besar biaya, penerimaan, keuntungan dan BEP (Break Event Point) serta deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, total biaya yang dikeluarkan selama satu periode sebesar Rp 6.550.139, penerimaan yang diperoleh Rp 10.534.000, keuntungan Rp 3.983.861. Adapun minimal produksi yang harus dihasilkan agar tidak mengalami kerugian adalah sebesar 188kg/1 periode (3 bulan) dan pendapatan minimal yang harus diperoleh sebesar Rp 4.277.906 agar usaha tidak mengalami kerugian. Nilai produksi yang dihasilkan oleh usaha rumah jamur tiram Semesta lebih besar dari nilai produksi minimal ( 458 kg ˃ 188 kg) dan berdasarkan penelitian penerimaan per 1 periode (3 bulan) dari penjualan produksi jamur tiram segar pada usaha budidaya jamur tiram Semesta lebih besar dari penerimaan minimal yang harus didapatkan (Rp 10.534.000 > Rp 4.277.906). Maka dapat dikatakan bahwa usaha budidaya jamur tiram Semesta layak untuk diusahakan. Pada usaha rumah jamur tiram Semesta mempunyai masalah kesulitan dalam hal manajemen permodalan dan banyaknya permintaan konsumen yang tidak terpenuhi.