Claim Missing Document
Check
Articles

Asupan Cairan dan Vitamin C dengan Tingkat Kecemasan pada Atlet Sepak Bola di Yogyakarta Afriani, Yuni; Puspaningtyas, Desty Ervira; Mahfida, Silvi Lailatul; Kushartanti, Wara; Farmawati, Arta
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 7, No 2 (2017): December 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v7i2.12147

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan asupan cairan dan vitamin C dengan kondisi kecemasan atlet sepak bola. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, desain cross-sectional, dilakukan bulan Mei-Juni 2014 di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Indonesia. Subjek penelitian ini adalah 10 atlet sepak bola dari UGM dan 11 atlet sepak bola dari UNY. Data asupan cairan dan vitamin C dilihat dengan wawancara menggunakan form SQFFQ. Kondisi kecemasan atlet diukur dengan kuesioner kecemasan yang dimodifikasi dari State-Trait Anxiety Inventory (STAI). Data dianalisis menggunakan software statistik. Hasil : Rata-rata asupan cairan pada atlet sepak bola UGM  adalah 2.930,92 ± 1.249,26 ml. Asupan vitamin C pada atlet sepak bola UGM adalah 112,33 ± 212,38 mg. Skor kecemasan dari atlet sepak bola UGM adalah 26,9 ± 7,18. Tidak ada hubungan yang signifikan pada asupan cairan dan vitamin C dengan kecemasan pada atlet UGM (p>0,05). Sedangkan rata-rata asupan cairan pada atlet sepak bola UNY adalah 3.250,32 ± 1.055,53 ml. Asupan vitamin C atlet adalah 19,93 ± 12,9 mg. Rata-rata skor kecemasan dari atlet sepak bola UNY adalah 26,18 ± 2,52. Tidak ada hubungan yang signifikan pada skor kecemasan dengan asupan cairan dan vitamin C pada atlet sepak bola UNY (p>0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan pada asupan cairan dan vitamin C dengan skor kecemasan atlet sepak bola di Yogyakarta. The aims of the reseach is correlation between fluid intake and vitamin C with anxiety condition of soccer athletes in Yogyakarta is the objects of this study.This was an observational study with cross-sectional design. This research was conducted on May-June 2014 at Yogyakarta State University Stadium (UNY) Indonesia. The subjects of this study were 10 soccer athletes from UGM and 11 soccer athletes from UNY. Data of fluid intake and vitamin C were seen by interview using SQFFQ form. The athlete's anxiety condition was measured by a modified anxiety questionnaire from the State-Trait Anxiety Inventory (STAI). Data were analyzed using statistical software.Result: The average fluid intake in UGM soccer athletes is 2,930.92 ± 1,249.26 ml. Vitamin C intake in UGM soccer athletes is 112.33 ± 212.38 mg. Anxiety score from UGM soccer athletes is 26.9 ± 7.18. There was no significant association between fluid intake and vitamin C with anxiety in UGM athletes (p> 0.05). While the average fluid intake in soccer athletes of UNY is 3,250.32 ± 1055,53 ml. Vitamin C intake of athletes was 19.93 ± 12.9 mg. The average anxiety score of a soccer athletes of UNY is 26.18 ± 2.52. There was no significant association in anxiety scores with fluid intake and vitamin C in soccer athletes of UNY (p> 0.05).There is no significant correlation of fluid intake and vitamin C with anxiety scores of soccer athletes in Yogyakarta.
EFEK AKUT LATIHAN ERGOCYCLE PADA TEKANAN DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 ANGGOTA PERSADIA RS JOGJA Harun, Harun; Kushartanti, Wara
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.35 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2018.3.2.2

Abstract

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (DM tipe 2) memiliki risiko tinggi mengalami hipertensi. Latihan fisik diketahui dapat megontrol penderita DM tipe 2 dengan hipertensi melalui perbaikan system kardiovaskuler. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sekali latihan ergocycle berefek terhadap penurunan tekanan darah penderita DM tipe 2. Penelitian ini adalah penelitian pre-experimental dengan desain satu kelompok, dengan tes awal, saat latihan dan tes akhir. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Persadia RS Jogja. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekali latihan ergocycle tidak berefek signifikan dalam menurunkan tekanan darah penderita DM tipe 2 (p<0,05). Namun secara tren menunjukkan penurunan tekanan darah rata-rata sebelum dan sesudah melakukan latihan, tekanan sistolik turun sebesar 8,4 mmHg dan diastolic turun sebesar 2,5 mmHg.
PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP FLEKSIBILITAS SENDI LUTUT PADA LANSIA DI PANTI WREDA WENING WARDOYO UNGARAN Ulliya, Sarah; Soempeno, Bambang; Kushartanti, BM. Wara
Nurse Media Journal of Nursing Vol 1, No 2 (2007): MEDIA NERS
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.278 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v1i2.718

Abstract

Menua merupakan proses fisiologis yang akan mengurangi semua fungsi organ, salah satunya adalah pada sistem muskuloskeletal yang dapat menyebabkan keterbatasan gerak. Penurunan gerak persendian akan mengurangi aktivitas fisik. Latihan ROM adalah salah satu alternatif latihan bagi lansia yang akan memulai program latihan yang lebih tinggi. Penelitian akan melihat peningkatan fleksibilitas sendi lutut setelah latihan ROM selama 6 minggu.Penelitian ini merupakan eksperimen dengan pre post test design. Subyek sebanyak 8 yang dilakukan latihan ROM sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 6 minggu. Fleksibilitas sendi diukur pada sebelum, setelah 3 minggu dan setelah 6 latihan ROM.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara pengukuran pertama-kedua pada fleksi sendi lutut kanan dan kiri dan antara pengukuran pertama-ketiga pada fleksi sendi lutut kiri. Simpulan pada penelitian ini adalah latihan ROM selama dapat meningkatkan fleksibilitas sendi lutut kiri sebesar 35° atau 43,75%.
EFEKTIVITAS MANIPULASI “TOPURAK” UNTUK PENYEMBUHAN CEDERA SENDI LUTUT PASIEN LAB /KLINIK OLAHRAGA TERAPI DAN REHABILITASI FIK UNY Rohim, Muhammad Fathur; Kushartanti, Wara
MEDIKORA Vol 16, No 1 (2017): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.841 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v16i1.23483

Abstract

Cedera lutut yang ditandai dengan rasa nyeri merupakan cedera yang cukup sering. WHO 2008 menyatakan bahwa penderita nyeri sendi sebanyak 151 juta jiwa di dunia, hal ini merupakan sebuah kondisi yang sangat umum dialami oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang banyak melakukan aktivitas fisik yang bertumpu pada lutut dan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan manipulasi “Topurak” (totok, pukul, gerak) untuk penyembuhan cedera sendi lutut.Metode pre-experimental design dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design digunakan dengan populasi pasien cedera sendi lutut di Lab/ Klinik Olahraga Terapi dan Rehabilitasi – FIK UNY, pada bulan Januari – April 2017 secara insidental. Dari 75 pasien yang ditangani selama penelitian diambil sebanyak 20 orang yang bersedia sebagai sampel. Setelah dilakukan pretest untuk menilai tanda radang dan fungsional lutut, diterapi dengan manipulasi Topurak sebanyak tiga kali dengan selang-seling hari, dan masing-masing terapi berdurasi 5 menit. Setelah perlakuan terapi ke-tiga dilakukan post test. Semua data dideskripsikan, dan dilanjutkan dengan uji beda antara pretest dan post test untuk mengetahui seberapa efektivitas manipulasi Topurak. Hasil uji normalitas menunjukkan adanya distribusi normal pada data lingkar lutut atas, lingkar lutut tengah, skala nyeri, skala duduk berdiri, dan skala naik tangga, serta distribusi tidak normal pada lingkar lutut bawah, fleksi, ekstensi, dan skala kemampuan jalan. Uji beda dua kelompok berpasangan menggunakan sign test (non-parametrik).Hasil uji beda menunjukkan bahwa manipulasi Topurak efektif (p < 0,05) dalam menyembuhkan cedera sendi lutut yang ditunjukkan dengan menurunnya tanda radang, meningkatnya skala fungsi jalan, naik tangga dan duduk berdiri kecuali pembengkakan di lutut.
Knee functional and psychological readiness of post ACL injury in operative and non-operative treatment Yuliana, Ela; Kushartanti, BM. Wara
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 6 No 3 (2020): Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2697.621 KB) | DOI: 10.29407/js_unpgri.v6i3.14626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan fungsional lutut dan kesiapan psikologis pasien yang melakukan rehabilitasi pasca cedera ACL dengan penanganan secara operatif atau non-operatif. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional survey design dengan menggunakan 30 subjek terdiri atas, 17 subjek dengan penanganan operatif, dan 13 subjek dengan penanganan non-operatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia melalui proses terjemahan, adaptasi, atau skala yang digunakan untuk penelitian lintas budaya. Penilaian kemampuan fungsional lutut menggunakan kuesioner IKDC 2000, dan penilaian kesiapan psikologis menggunakan kuesioner ACL-RSI. Uji t dua sampel independen digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor IKDC 2000 dan ACL-RSI antara pasien dengan penanganan operatif dan non-operatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ditemukaan perbedaan yang signifikan antara skor IKDC 2000 (Sig. 0,110 > 0,05) dan ACL-RSI (Sig. 0,713 > 0,05) pada pasien dengan rata-rata 23,06 bulan dengan penanganan operatif, dan 23,46 bulan dengan penanganan non-operatif. Pasien dengan penanganan operatif dan non-operatif yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang sama seperti sebelum cedera, memiliki skor IKDC 2000 dan ACL-RSI yang lebih besar dibandingkan dengan pasien yang memiliki aktivitas fisik yang lebih rendah daripada sebelum cedera.
Efektivitas Teknik Pemulihan dan VO2max Dalam Pemulihan Asam Laktat Darah Dan Denyut Jantung Setelah Lari Triansyah, Andika; Kushartanti, B.M Wara
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 7, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v7i1.16870

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) perbedaan efektivitas tiga jenis teknik pemulihan yaitu massage, stretching dan recovery konvensional dalam pemulihan asam laktat darah dan denyut jantung setelah lari 6x35 meter; (2) perbedaan efektivitas antara kemampuan VO2Max tinggi dan VO2Max rendah dalam pemulihan asam laktat darah dan denyut jantung setelah lari 6x35 meter; dan (3) interaksi antara massage, stretching, dan recovery konvensional dengan VO2Max dalam pemulihan asam laktat darah dan denyut jantung setelah lari 6x35 meter. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) stretching paling efektif untuk menurunkan asam laktat darah, sedangkan massage dan recovery konvensional lebih efektif untuk pemulihan denyut jantung; (2) pada kelompok VO2Max tinggi pemulihan asam laktat darah dan denyut jantung lebih efektif dengan signifikansi (P= 0.001) dibandingkan kelompok VO2Max rendah; dan (3) tidak ada interaksi antara massage, stretching, dan recovery konvensional dengan VO2Max dalam pemulihan asam laktat darah dan denyut jantung setelah lari 6x35 meter. Kata kunci: massage, stretching, recovery konvensional, VO2Max, asam laktat darah, denyut jantung pemulihan.   Abstract : This study aims at: (1) finding the effect of three types of treatments such as massage, stretching and conventional recovery in recovery blood lactic acid and heart rate after a 6x35-meter-run;(2) finding the different effects between high VO2Max and low VO2Max capabilities in recovery blood lactic acid and heart rate after a 6x35-meter-run; and (3) finding the interaction among the massage, stretching, and conventional recovery groups of VO2Max in recovery blood lactic acid and heart rate after a 6x35-meter-run. This research method was an experimental study with 2 x 3 factorial designs. The research results show that: (1) stretching recovery is more effective in decreasing the blood lactic acid. Meanwhile, the massage and the conventional recovery are more effective for the heart rate recovery; (2) on the VO2Max groups, the blood lactic acid recovery and the heart rate recovery are more effective than the low VO2Max group with the significance level (P=0.001); and (3) there are no interaction among the massage, stretching and the conventional recovery with the VO2Max towards the blood lactic acid recovery and the heart rate after the 35-meter-interval run. Keywords: massage, stretching, conventional recovery, VO2Max, lactic acid, heart rate recover
Pengaruh Latihan Dan Kadar Glukosa Darah Puasa Awal Terhadap Kondisi Biofisiologis Penyandang Overweight Wirastyawan, Ajitama; Kushartanti, Wara
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 4 No 3 (Juli 2021 )
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/woh.v4i03.605

Abstract

This research was aimed to knowthe difference of: (1) effect between fartlek and jogging in improving biochemical and physiological conditions,(2) effect of normal and high fasting blood glucose levels in exercising to improve the biochemical and physiological conditions, (3)the better groups in improving the biochemical and physiological conditions of the overweight.This research is an experimental research using 2x2 design. The subjects were the people of Pakembinangun, 30-40 years old of male withoverweight. The samplewas determined using purposive sampling technique with 20 respondents. The instrumentsused were a glucose meter, a digital sphygmomanometer,and a tape measure. Data analysis used two-way ANOVA.The results of the research show that:(1) there was significant difference of effect between fartlek and jogging in improving biochemical and physiological conditions. Fartlek was better used to lower fasting blood glucose levels, while jogging was better to lower cholesterol, blood pressure, abdominal circumference and BMI,(2) there was a significant difference in the effect of normal and high fasting blood glucose levels in performing exercise to improve the biochemical and physiological conditions. The condition of normal baseline fasting blood glucose levels was better in doing exercise to improve biochemical and physiological conditions,(3) the groups who were given fartlek exercise with high initial fasting blood glucose levels were better in lowering fasting blood glucose levels, while the groups who were given jogging with normal fasting blood glucose levels were better in lowering blood cholesterol, blood pressure, abdominal circumference and BMI.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS KINESTETIK UNTUK ANAK USIA PRA SEKOLAH Panggung Sutapa; Sukadiyanto Sukadiyanto; BM. Wara Kushartanti
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.195 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v2i2.2655

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan model pendidikan jasmani berbasis kinestetik yang dapat untuk menstimulasi kecerdasan majemuk peserta didik usia prasekolah. Model pendidikan jasmani ini dikemas dalam bentuk sirkuit. Penelitian pengembangan ini mengadop penelitian pengembangan Atwi Suparman dengan sembilan langkah yang kemudian dikembangkan menjadi 13 langkah. Uji coba skala kecil dilakukan pada 10 peserta didik Taman Kanak-kanak (TK) ABA Karangmalang dan uji coba skala besar dilakukan pada 30 peserta didik TK Aisyiah pencarsari dan TK Tunas Kelapa Ngalangan. Instrumen pengumpul data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan cek lis, sedangkan analisis data menggunakan analisis diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian berupa produk model mengajar pendidikan jasmani berbasis kinestetik untuk anak prasekolah dalam bentuk sirkuit sembilan pos yang didokumentasikan dalam CD pembelajaran dan dilengkapi buku petunjuk pelaksanaan. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa model yang dibuat sangat menarik dan dapat diterima sebagai model pembelajaran pendidikan jasmani, dan uji kemanfaatannya menunjukkan hasil yang signifikan P0,05. Kata kunci: model pembelajaran pendidikan jasmani berbasis kinestetik
OLAHRAGA BAGI PENDERITA DIABETES MELLITUS BM. Wara Kushartanti
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1991,TH.XI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.264 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.8715

Abstract

Diabetes mellitus (kencing manis) semakin meningkat sejalan dengan makin meningkat dan makin meluasnya menu mewah, serta makin canggihnya diagnosa penyakit. Penyebab Diabetes mellitus belum dapat ditentukan. Banyak faktor diduga berpengaruh, termasuk keturunan, obesitas (kegemukan), harmonal, dan lain-lain. Semua faktor di atas akan mengurangi produksi dan metabolisme insulin. Pengurangan insulin merupakan sumber rimbulnya gejala-gejala Diabetes mellitus, yaitu poliuri, poliphagi, dan polidipsi berserta komplikasi-komplikasinya. Diagnosa pasti didapat dari pemerikaan gula darah puasa dan dua jam setelah makan.
PENDEKATAN PROBLEM-BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERAPI FISIK Wara Kushartanti
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 1 (2010): Cakrawala Pendidikan Edisi Februari 2010
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.393 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.221

Abstract

Abstract: The Problem-Based Learning Approach in Physical Therapy FieldWorks. The objectives of the study are to identify strategic application of Problem-Based Learning (PBL) in physical therapy field works and to improve studentsmastery in physical therapy in terms of cognitive, affective, and psychomotordomains. This action research study consisted of three cycles, each of whichincluded four stages, namely planning, implementing the plan, monitoringactivities and progress, and reflection. The participants were 23 seventh semesterstudents taking physical therapy field works in 2007. In the first cycle, studentstheoretical mastery was inadequate. In the second cycle they did more extensiveliterature search to expand theories. In the third cycle they learned more aboutempirical cases, not just theories, so that they better skills in implementing thewhole PBL activities and managed to attain the course objectives. PBL is thereforesuitable for advanced students prior to their professional development.Keywords: problem based-learning, physical therapy field works
Co-Authors Abdul Hafidz Abiyyu Amajida Agung Muladi Ahmad Nasrullah Ana Prasetya Andi Sultan Brilin Susandi Eka Wahyudhi Andika Triansyah Antonius Tri Wibowo Ardi Utomo Arta Farmawati Bambang Soempeno Bernadette Josephine Istiti Kandarina Danang Supratmanto Dandy Prastyanto Desty Ervira Puspaningtyas Dian Ika Purba Ratna Wijayanti Dian Listiarini Doni Pranata Enggista Hendriko Delano Erna Kristin Fendi Nugroho Guntur Guntur Harun Harun Harun Harun Heesch, Kristiann C Hocheng Chen I Putu Agus Dharma Hita Intan Imawati Joner Lumban Toruan Kandarina, BJ Istiti Krisnanda Dwi Apriyanto Kristiann C Heesch Kusumawati M Lailla Affianti Fauzi Luis Carrasco Páez M, Kusumawati Marsiline Pieter Maya Kurnia Mochammad Noerhadi Muhammad Fatih Humam Muhammad, Dikri Nanda, Fitri Agung Noerhadi, Mochammad Nofa Anggriawan Nourzad, Fatemeh Novita Intan Arovah Nur Rizal Afandi Panggung Sutapa Putu Ayu Widiastuti Putu Widiyatmoko Queen Syafaati Hakiki Rachmah Laksmi Ambardini Ratna Endi Yanuita Rina Yuniana Rita Eka Izzati Rizaldy Taslim Pinzon Rohim, Muhammad Fathur Sabda Hussain As Shafi Sarah Ulliya Setiawan Jodi Setyawan Widyarto Silvi Lailatul Mahfida Sukadiyanto Sukadiyanto Sumarjo Sumaryanti Sumaryanti Sumaryanto Sumaryanto Toruan, Joner Lumban Tracy L Washington Tutiek Rahayu Untung Widodo Untung Widodo, Untung Wallapa Choeibuakaew Washington, Tracy L Wawan Sundawan Suherman Widiastuti, Putu Ayu Widiyanto Widiyanto Wirastyawan, Ajitama Yuliana, Ela Yuni Afriani Yuni Afriani Yuni Afriani, Yuni Yustinus Sukarmin