Claim Missing Document
Check
Articles

Estimating Vegetation Density Dynamics, Tree Diversity, and Carbon Stock in the Agroforestry System of the Community Forest in Bogor Regency, Indonesia Hartoyo, Adisti Permatasari Putri; Karlinasari, Lina; Setiajiati, Fitta; Wijayanto, Arif Kurnia; Rifana, Haikal Zaky; Madani, Hilmi Naufal; Satriawan, Handi; Rahmawati, Rita; Siregar, Ulfah Juniarti
Jurnal Sylva Lestari Vol. 13 No. 1 (2025): January
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v13i1.989

Abstract

Mitigation actions to address climate change are essential to prevent future adverse impacts, with woody species in forests playing a pivotal role in carbon storage, as exemplified by the agroforestry systems commonly practiced in community forests of Bogor Regency, which integrate woody species and crops. This study aimed to analyze changes in vegetation density using the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) approach, analyze stand structure and composition, and estimate above-ground carbon stocks in the agroforestry land of community forest in Tenjolaya Sub-District, Bogor Regency. The methods used were spatial analysis with NDVI, vegetation analysis, and carbon stock estimation using allometric and destructive methods. The plot size was 50 m × 50 m, totaling 21 plots. NDVI analysis resulted in low density (0.59–0.67), moderate density (0.67–0.78), and high density (0.78–0.85). This study found 178 plant species across 40 families, with Fabaceae and Myrtaceae being the most dominant. The carbon stock is 27.69 tons carbon/ha. Carbon stock is significantly influenced by tree density, number of species, and basal area values. A well-managed community forest has high ecological, economic, and social potential through the development of agroforestry, which can maintain biodiversity and environmental sustainability while storing carbon stocks. Keywords: above-ground carbon, agroforestry, community forest, normalized difference vegetation index, vegetation density
EVALUASI KEKUATAN ORIENTED STRAND BOARD (OSB) BAMBU ANDONG PADA BERBAGAI RASIO LAPISAN FACE-CORE BERDASARKAN PENGUJIAN NON-DESTRUKTIF DAN DESTRUKTIF: Evaluation of Andong Bamboo Oriented Strand Board (OSB) Strength Made of Different Face-Core Layer Ratio through Non-destructive dan Destructive Testings Ningsih, Rima Vera; Karlinasari, Lina
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 41 No. 3 (2023): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jphh.2023.767

Abstract

Oriented strand board (OSB) merupakan produk papan komposit struktural yang dapat dibuat dari bahan berlignoselulosa seperti kayu dan bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara pengujian non-destruktif metode kecepatan gelombang bunyi (stress wave velocity, SWV) dan pengujian destruktif ((modulus of elasticity, MOE) dan modulus of rupture, MOR)) OSB yang terbuat dari strand bambu andong (Gigantochloa verticillata Munro). Strand bambu diberi perlakuan steam dengan cara memasukkan strand bambu ke dalam autoklaf pada suhu 126°C dan tekanan 1,4 kg/cm2 selama 1 jam. Perekat yang digunakan adalah fenol formaldehida (PF) dengan kadar 8% dan penambahan parafin sebanyak 1% berdasarkan berat kering oven strand bambu. OSB dibuat tiga lapisan yaitu lapisan inti tegak lurus strand bambu terhadap lapisan muka pada berbagai rasio lapisan muka:inti (face:core:face) papan yang berbeda (25:50:25, 27,5:45:27,5, 30:40:30, 32,5:35:32,5, 35:30:35, dan 37,5:25:37,5). Nilai SWV dihitung menggunakan waktu rambatan gelombang dan digunakan untuk mengukur nilai modulus elastis dinamis (MOEd). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi komposisi lapisan permukaan (face) pada arah sejajar panjang strand bambu dapat meningkatkan sifat mekanis papan OSB. Komposisi rasio lapisan face-core mempengaruhi sifat mekanis papan (MOE, MOR, SWV, dan MOEd). Terdapat hubungan yang baik antara pengujian non-destruktif berbasis gelombang bunyi dengan pengujian destruktif yang menggunakan model regresi linear.
Sifat Fisika dan Mekanika Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus) serta Ketahanannya terhadap Marine Borers Putri, Lora Septrianda; Karlinasari, Lina; Muslich, Mohammad; Mubarok, Mahdi; Jeki, Jeki; Davinsy, Rynaldi; Adrin, Adrin; Kurniawan, Hendra; Telnoni, Sipora Petronela; So, Kristianto Wibison
Cannarium Vol 23, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v23i1.9878

Abstract

Infrastruktur kelautan seperti fasilitas dan kapal sangat penting di Indonesia karena posisinya sebagai negara maritim. Kayu untuk tujuan infrastruktur kelautan ini umumnya bersumber dari hutan alam, sehingga perlu ada alternatif dari hutan tanaman untuk pemenuhan kebutuhan kayunya. Kayu nangka dari hutan rakyat dipilih sebagai objek penelitian ini karena adalah jenis kayu yang digunakan dalam penelitian ini. Kayak ini dipilih karena memiliki keawetan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serangan marine borer terhadap kayu nangka pada berbagai kedalaman laut dan menentukan sifat fisis mekanis kayu setelah direndam di laut. Penelitian dilakukan di Pulau Rambut, dengan contoh uji 24 buah berukuran 30 cm x 5 cm x 2,5 cm. Semua contoh uji disusun dengan tali tambang dan direndam di laut selama tiga bulan pada kedalaman 5 cm di atas permukaan laut, serta 10 cm dan 42 cm di bawah permukaan laut. Hasilnya menunjukkan bahwa contoh uji yang disusun pada kedalaman 5 cm di atas permukaan laut sangat tahan terhadap marine borer, dan contoh uji yang disusun pada kedalaman 10 cm dan 42 cm di bawah permukaan laut tahan terhadap marine borer. Nilai MOE untuk kontrol adalah 79994 kg/cm2 dan turun menjadi 48714 kg/cm2 setelah direndam di laut; MOR adalah 1329 kg/cm2 untuk kontrol dan turun menjadi 672 kg/cm2 setelah direndam di laut. Berat kayu kontrol adalah 0,55, tetapi beratnya sedikit turun menjadi 0,51 setelah direndam di laut. Nilai mekanis MOE dan MOR antara contoh uji kontrol dan setelah direndam berbeda nyata. Namun, kedalaman perendaman contoh uji tidak berpengaruh nyata terhadap nilai mekanisnya.
Urban Heat Island phenomenon and the role of urban green spaces in regulating thermal comfort in Bogor City, Indonesia Deviro, Sonya Okta; Karlinasari, Lina; Nurhayati, Ati Dwi
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 4 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2025.124.8391

Abstract

This study examined the intensification of the Urban Heat Island (UHI) phenomenon in Bogor City, Indonesia, over a ten-year period from 2013 to 2023. Rapid urbanization has led to extensive changes in land cover, primarily the conversion of vegetated areas into built-up zones. This research integrated remote sensing analysis using Landsat 8 OLI/TIRS imagery with field-based measurements of the Temperature Humidity Index (THI) to assess spatial patterns of Land Surface Temperature (LST), vegetation cover (NDVI), and built-up area expansion (NDBI). The results indicated a notable increase in UHI intensity, as reflected in the expansion of high LST zones (29-32 °C) and a reduction in cooler zones (23-26 °C). Built-up areas increased most significantly in Tanah Sareal (11.98%) and West Bogor (8.49%), while vegetation cover declined sharply, especially in North and Central Bogor. Regression analysis showed a strong negative correlation between NDVI and LST (R² = 0.59) and a positive correlation between NDBI and LST (R² = 0.60), confirming the thermal buffering role of vegetation and the heat-amplifying effect of built surfaces. THI measurements indicate widespread thermal discomfort (THI >27 °C) in densely populated urban areas. However, Central Bogor maintains lower LST and THI values, indicating better thermal comfort. These findings highlight the crucial role of urban green infrastructure in mitigating urban heat island (UHI) effects, underscoring the importance of adopting nature-based solutions, such as expanding green spaces and implementing sustainable land management practices, to enhance urban climate resilience.
The Role of Urban Forest in Providing Landscape Services: A Case Study from Bekasi City, West Java, Indonesia Fredisa, Yoga; Karlinasari, Lina; Kaswanto, Regan L.; Siregar, Iskandar Z.
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 15 No 5 (2025): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.15.5.890

Abstract

Urban forests are critical green infrastructures that provide multiple landscape services, including carbon sequestration, microclimate regulation, and biodiversity support, thereby contibuting to global climate adaption and urban sustainability. This study aimed to analyze the Patriot Bina Bangsa (PBB) Urban Forest’s role in providing comfort through carbon storage and sequestration using the i-Tree Eco model, microclimate monitoring, and evaluating its contribution to landscape services. Data were collected from 12 sample plots using a stand inventory that refers to the i-Tree Eco data collection protocol. An estimated 750 trees, dominated by Nauclea orientalis and Swietenia macrophylla, with a moderate species diversity index (H' = 1.7). The urban forest stored 241 tons of carbon and sequestered 17.85 tons annually, valued at approximately 151 million rupiah. Temperature Humidity Index (THI) values indicate moderate thermal comfort, especially during peak hours. A multifunctional landscape service assessment shows high for regulation functions and landscape disservices, and medium for habitat, information, and production. These findings highlight the importance of urban forests and tree diversity in maintaining landscape services. The indicators outlined in this study provide a basic method for assessing the services provided by urban forest landscapes. It can be used as a tool to improve the management of urban forest systems and monitor the impact of urban greening policies on human well-being in urban landscapes
Co-Authors Adi Widyanto Adisti Permatasari Putri Hartoyo Adrin, Adrin Agus Kholik Akhiruddin Maddu Akrom, Akrom Alfira Ramadhani Putri Aminuyati Anas Miftah Fauzi Andi Sukendro Anita Firmanti Arif Kurnia Wijayanto Arinana Arinana Aris Purwanto Asep Denih Ati Dwi Nurhayati Atmawi Darwis Atmawi DARWIS Bagus MARTIANTO Baihaqi, Hans Budi Hadi Narendra Davinsy, Rynaldi Decsa Medika Hertanto Dede Hermawan Dede J Sudrajat Deded Sarip Nawawi Deviro, Sonya Okta Dikhi Firmansyah Diposani, Diva Putri Diva Putri Diposani Djiono Djiono Djoko Santoso Djoko Santoso Dodi Nandika Dwi Premadha Lestari Effendi Tri Bahtiar Erizal Eti Rohaeti Eti Rohaeti Evalina Herawati Fengky Satria Yoresta Fitta Setiajiati Fredisa, Yoga Gunawan Santosa Gustian Rama Putra Hans Baihaqi Hari Wijayanto Hendra Kurniawan Heni Habibah I Nyoman Jaya Wistara I Wayan Darmawan Ignasia Maria Sulastiningsih Ina RITA Irmanida Batubara Iskandar Z Siregar ISKANDAR ZULKARNAEN SIREGAR Istie Rahayu Jeki, Jeki Kaswanto, Regan L. Leonard D D Liliefna Lestari, Dwi Premadha Lucia Dhiantika Witasari Lucia Dhiantika Witasari Lucia Dhiantika Witasari, Lucia Dhiantika Lusita WARDANI M. Farouq Iksan Machfud Machfud Madani, Hilmi Naufal mahdi mubarok Maryam Jamilah Maya Rahmawati Maya Rahmawati, Maya Merry Sabed Merry Sabed Mohammad Muslich Muhammad F Ikhsan Murodif, Atfal Naresworo Nugroho Nelly Anna Nelly Anna Nur Alam Nurul Asmarani Damayanti Rahardjo Putri, Lora Septrianda Rachmayanti, Yanti Reza Ro'isatul Umma Rifana, Haikal Zaky Rima Vera Ningsih Rita Rahmawati S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Satriawan, Handi Siti Badriyah Rushayati So, Kristianto Wibison Solly Aryza Sri Mulatsih Sri Wilarso Budi Sucahyo Sadiyo Sulistyono Sulistyono Supriyanto Supriyanto Surjono Surjokusumo Surjono Surjokusumo Surjono Surjokusumo Surjono Suryokusumo Suryokusumo, Surjono Tarcisius Rio Mardikanto Tedi Yunanto Telnoni, Sipora Petronela TR. Mardikanto TR. Mardikanto, TR. Trisna PRIADI Trisni Untari Dewi Ulfa Adzkia Ulfah Juniarti Siregar Widiatmaka Yanti Rachmayanti Yudi Chadirin Yusup Amin