Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)

Pengaruh Paparan Kebisingan terhadap Tingkat Stress dan Kualitas Tidur Pekerja Industri Pengolahan Hasil Bumi di Kabupaten Gowa : The Effect of Noise Exposure on Stress Level and Sleep Quality of Workers in the Earth Processing Industry in Gowa District Darwin Safiu; Iwan Suryadi; Nur Hamdani Nur; Muhammad Nurshabri Abdillah
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.3033

Abstract

Latar belakang: Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di lingkungan kerja. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin besar kemungkinan akan mengalami stress dan penurunan kualitas tidur. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan kebisingan lingkungan dengan tingkat stress kerja dan kualitas tidur. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden 50 orang yang bekerja pada penggilingan padi. Instrument penelitian yakni sound level meter untuk mengukur intensitas kebisingan, kuisioner PSQI untuk menilai kualitas tidur serta kuisioner HSE untuk menilai tingkat stress. Analisis data dengan SPSS IBM 20 yakni dengan analisis univariat dan bivariate menggunakan spearman test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan di lingkungan kerja dengan tingkat stress dan kualitas tidur, (hasil p-value = 0,021; r = 0,325 dan p-value = 0,020; r = 0,328) Kesimpulan: Kebisingan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat stress dan kualitas tidur berdasarkan uji statistic yang dilakukan sehingga diperlukan pengendalian baik pada sumber bising maupun pada pekerja.
Pengaruh Karakteristik Individu dan Perilaku Merokok dengan Gejala ISPA Pengguna Terminal Malangkeri Kota Makassar: The Influence of Individual Characteristics and Smoking Behavior on ARI Symptoms of Malangkeri Terminal Users, Makassar City Fathoni Firmansyah; Iwan Suryadi; Siti Rachmawati; Nurlaila Fitriani
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 3: MARCH 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i3.3190

Abstract

Latar belakang: Gejala Infekeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan keluhan yang dialami seseorang pada saluran pernapasan. Penyakit saluran pernapasaan menepati urutan ketiga penyebab kematian pada pekerja yaitu sebesar 21 %. Penyebab ISPA beberapa dari factor risiko individu dan perilaku merokok. Terdapat hubungan yang signifikan yang kuat dan searah antara paparan Debu TSP dan penggunaan APD dengan Gejala ISPA sehingga diharapkan pengguna terminal taat terhadap pengggunaan masker untuk mengurasi risiko paparan debu Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh factor karakteristik individu dan perilaku merokok dengan gejala Ispa Pengguna Terminal Malangkeri Kota Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain obervasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling sejumlah responden 86 responden. Penilaian factor risiko individu dan perilaku merokok dengan menggunakan kuisioner, penilaian gejala ISPA menggunakan kueisoner Depkes tahun 2002. Analisis data menggunakan SPSS 24.00 dengan uji somers’s d Hasil: Hasil penelitian menunjukan rata rata pengguna Terminal Malangkeri Kota Makassar mengalami gejala ISPA sedang. Hasil uji bivariat menunjukan ada hubungan signifikan antara usia, jenis kelamin dan prilaku merokok dengan gejala ispa, dengan p-value< 0,05 namun untuk kebiasaan berolahraga dan IMT tidak signifikan dengan gejala ISPA. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara karakteristik individu berupa usia dan jenis kelamin dengan gejala ispa, namun untuk IMT dan kebiasaan berolahraga tidak berhubungan, sedangkan factor lain berupa perilaku merokok berhubungan juga dengan gejala ISPA.