Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan mengatur kelahiran dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Provinsi Riau sendiri belum mencapai target nasional 70%, dengan kepesertaan KB hanya 64,3% pada 2022. Di Kecamatan Siak, terjadi penurunan kepesertaan KB dari 9.101 peserta (2021) menjadi 3.900 peserta (2023). Rendahnya cakupan KB disebabkan oleh kurangnya pemahaman, mitos kontrasepsi, faktor ekonomi, serta akses terbatas ke layanan KB. Peran Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sangat penting dalam edukasi, pendampingan, dan peningkatan partisipasi KB. Penelitian ini bertujuan agar diperolehnya informasi tentang peran Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dalam upaya peningkatan Cakupan KB di Kecamatan Siak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus di Kecamatan Siak Kabupaten Siak pada bulan Januari-Februari 2025. Penelitian ini melibatkan informan utama, yaitu Penyuluh KB (IU1) dan Penyuluh Lapangan KB (IU2), serta informan pendukung, termasuk Kepala Bidang KB (IP1), Akseptor KB (IP2), Kepala Puskesmas (IP3), dan Kader KB (IP4). Analisa data menggunakan analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDM PLKB cukup mendukung melalui edukasi dan koordinasi lintas sektor, meskipun masih menghadapi tantangan budaya dan agama. Reward bagi PLKB belum terstruktur akibat keterbatasan anggaran, meskipun apresiasi seperti refreshing tahunan diberikan. Aksesibilitas alat kontrasepsi sangat baik, namun pemahaman masyarakat masih menjadi kendala yang diatasi melalui penyuluhan. Media digital dan cetak digunakan untuk sosialisasi, dengan pendekatan visual yang lebih interaktif.