Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas nanas di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, melalui pelatihan pembuatan dodol nanas, pengembangan kemasan, dan pemasaran digital. Dodol nanas dipilih sebagai produk unggulan karena memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan buah segar, umur simpan panjang, serta potensi sebagai oleh-oleh khas daerah. Metode pelaksanaan meliputi survei awal, penyusunan modul, pelatihan teori dan praktik produksi dengan resep baku serta standar higiene, pengenalan desain kemasan berbasis vacuum sealer, serta strategi pemasaran melalui media sosial dan marketplace. Evaluasi dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, serta analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif sederhana untuk menilai peningkatan keterampilan, efisiensi produksi, dan nilai tambah ekonomi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan keterampilan teknis peserta. Dodol nanas yang diproduksi memiliki konsistensi rasa, tekstur, dan kualitas kemasan yang sesuai standar. Inovasi kemasan memperpanjang umur simpan produk dari 10 hari menjadi 30 hari, sekaligus meningkatkan daya tarik visual. Dari aspek ekonomi, nilai tambah mencapai ±208% dibandingkan penjualan buah segar, dengan potensi peningkatan pendapatan kelompok tiga hingga lima kali lipat. Dari aspek sosial, partisipasi anggota KWT meningkat dari 45% menjadi 85%. Pemanfaatan limbah kulit nanas menjadi eco-enzyme rata-rata 5 liter per produksi turut mendukung ekonomi sirkular, sementara penggunaan peralatan modern meningkatkan efisiensi kerja hingga 75%. Simpulan dari kegiatan ini adalah bahwa pendekatan terpadu melalui pengolahan produk, inovasi kemasan, pemasaran digital, dan pemanfaatan limbah mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi, memperkuat kelembagaan KWT, serta menciptakan peluang usaha berkelanjutan bagi masyarakat desa.