Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

EDUKASI TEKNOLOGI PERMAKULTUR DAN PEMANFAATAN BENIH BERMUTU DI DESA PAMBOBORANG KECAMATAN BANGGAE KABUPATEN MAJENE Haring, Feranita; Dariati, Tigin; Sahur, Asmiaty; Syaiful, Syatrianty A.; Kasim, Nurlina; Rafiuddin, Rafiuddin; Musa, Yunus; Nurfaida, Nurfaida; Ridwan, Ifayanti; Riadi, Muh.; Iswoyo, Hari
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 11 NO. 1 OKTOBER 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v11i1.45574

Abstract

Sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan petani terhadap teknologi budidaya permakultur dan penggunaan benih bermutu dalam mendukung peningkatan produksi tanaman. Mitra pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Kelompok Tani Sandang dan Kelompok Tani Bukit Soe Desa Pamboborang. Metode yang digunakan adalah ceramah dalam bentuk penyuluhan kepada mitra petani. Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 Januari 2025 di Desa Pamboborang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene dengan materi terkait teknologi permakultur dan pengenalan karakter dan peran serta manfaat benih bermutu dalam budidaya tanaman pangan dan hortikultura. Penyuluhan yang dilaksanakan mendapatkan respon yang positif dari kelompok tani mitra dan memberikan manfaat berupa peningkatan pengetahuan tentang teknologi budidaya permakultur yang meliputi implementasi budidaya tanaman di pekarangan dengan cara yang ramah lingkungan. Selain itu, terjadi peningkatan pengetahuan mitra tentang pentingnya menggunakan benih bermutu dari varietas unggul untuk mengoptimalkan produksi tanaman di lahan pertanian baik dalam skala rumah tangga di pekarangan untuk para petani wanita maupun dalam skala yang lebih besar di kebun.    Kata kunci: Benih bermutu, penyuluhan, permakultur, ramah lingkungan. ABSTRACT A community service activity was carried out to increase farmers' knowledge of permaculture cultivation technology and the use of high-quality seeds to support increased crop production. The partners in this community service activity were the Sandang Farmer Group and the Bukit Soe Farmer Group. The method used was a lecture in the form of an extension program for the farmer partners. The extension activities were held on Saturday, January 11, 2025, in Pamboborang Village, Banggae Sub-district, Majene District, covering topics related to permaculture technology and an introduction to the characteristics, roles, and benefits of high-quality seeds in the cultivation of food crops and horticultural plants. The extension activities received a positive response from the farmer groups. They provided benefits in the form of increased knowledge about permaculture cultivation technology, including the implementation of crop cultivation in backyard gardens using environmentally friendly methods. Additionally, the partners gained knowledge about the importance of using high-quality seeds from superior varieties to optimize crop production on agricultural land, both on a household scale in backyard gardens for female farmers and on a larger scale in orchards. Keywords: Permaculture, environmentally friendly, high-quality seeds, extension.
Kuliah Kerja Nyata : Sosialisasi Pentingnya Pendidikan Di SMP Negeri Satu Atap Desa Ogomatanang Kabupaten Tolitoli Dalam Upaya Mengurangi Siswa/i Putus Sekolah Nda’a, Moh. Rozali S.; Adi, Moh.; Ali, Moh.; Azidhan, Moh.; Syahputra, Moh. Rizky; Thaariq, Muhammad; Nuaira, Nuaira; Nurfaida, Nurfaida; Rahmawati, Rahmawati; Risna, Risna; M. Ikbal, Sin Iwil; Syahruni, Syahruni; Warda, Warda; N. Laterey, Moh. Ibrahim; Ali, Moh. Mudassir
TOLIS MENGABDI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/tm.v1i1.330

Abstract

Pendidikan merupakan masalah penting dalam kehidupan seseorang. Ini adalah kunci sukses di masa depan dan memiliki banyak peluang dalam hidup kita. Pendidikan memiliki banyak manfaat bagi manusia.  Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat  (PKM) ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Angkatan 27 Universitas Madako Tolitoli pada tanggal 17 Maret 2023.  Bertempat di SMP Negeri  Satu Atap Dusun Bambuan Desa Ogomatanang Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa  siswa/i SMP Negeri Satu atap sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi terkait pentingnya pendidikan dan mengindikasikan bahwa para peserta menyambut positif kegiatan yang telah dilakukan.Kata kunci : Kkn, pendidikan, siswa
Breaking Dormancy of Shallot (Allium ascolonicum L.) Bulb Using Hydrogen Peroxide Nurfaida, Nurfaida; Syam'un, Elkawakib; Ulfa, Fachirah; Mantja, Katriani; Faried, Muhammad
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol. 13 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i1.205-212

Abstract

Shallot bulbs have a dormancy period, so they must be stored for 3-4 months. This condition inhibits the acceleration of planting, which has a short time, so efforts are needed to accelerate the dormancy period by using hydrogen peroxide. This research was carried out from June to July 2023 at the Screen House, Teaching Farm, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University. The study was arranged in a randomized block design with a two-factor factorial design. The first factor is the variety of Mentes, Rubaru, Violetta 2 Agrihorti, Kramat 1, and Ambassador 3 Agrihorti. The second factor is hydrogen peroxide concentration with three levels, namely 0%, 10% and 20%. The results showed that breaking the dormancy of shallot bulbs using hydrogen peroxide at a concentration of 20% effectively triggered the process of bulb growth in the various shallot varieties tested, marked by an increase in the percentage of rooted and sprouted bulbs. The Rubaru and Mentes varieties had an excellent response to 20% hydrogen peroxide immersion, indicated by a shorter rooting and sprouting time, compared to other varieties and concentrations of hydrogen peroxide. Therefore, hydrogen peroxide with a concentration of 20% can be used to break dormancy in shallot bulbs. However, further studies are needed on growth and production in the field and the quality and safety of shallot bulbs. Keywords: Bulb, Dormancy, Hydrogen peroxide, Shallot.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SELASIH DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SAYURAN DI KOTA MAKASSAR MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI DRIP-FERTIGASI BERBASIS GRAVITASI Dermawan, Rahmansyah; Nurfaida, Nurfaida; Yanti, Cri Wahyuni B.; Dariati, Tigin; Iswoyo, Hari; Mantja, Katriani; Syaiful, Syatrianty A.; Haring, Feranita; Kasim, Nurlina; Widiayani, Nuniek; S., Fazya Nabilah; R., Ade Fitria; P., Artono Adne
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 11 NO. 1 OKTOBER 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v11i1.48073

Abstract

Penerapan teknologi drip fertigasi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, waktu, dan tenaga kerja dalam pemeliharaan di kebun sayuran. Teknologi drip fertigasi (penyiraman dan pemupukan secara tetes dan bersamaan) sebagai upaya mengatasi dampak negatif perubahan iklim (kekeringan) yang banyak dialami oleh kelompok tani termasuk KWT Selasih. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mitra mengenai teknologi drip fertigasi agar produksi dan kualitas sayuran meningkat. Selain itu, kegiatan ini juga membekali mitra dengan keterampilan pengolahan bahan organik menjadi pupuk kompos dan pupuk organik cair (POC), pengenalan ecoenzim, dan sistem pertanaman secara permakultur. Kegiatan pengabdian ini berlangsung sejak September-November 2025 di KWT Selasih, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya sayuran menggunakan drip fertigasi berbasis gravitasi. Hasil pre-test menunjukkan 50% dari anggota KWT sudah memiliki pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan teknologi drip fertigasi serta manfaatnya dalam budidaya tanaman sayuran. Bahkan 75% dari anggota KWT sudah mengetahui bahwa penggunaan teknologi drip fertigasi dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, dan hampir semua anggota KWT sudah bisa membedakan antara teknologi drip fertigasi dengan metode penyiraman tradisional. Setelah penyuluhan, pengetahuan anggota KWT terkait teknologi drip fertigasi meningkat dengan menunjukkan jawaban 100% benar. Kegiatan ini juga menempatkan seperangkat teknologi drip fertigasi berbasis gravitasi di kebun mitra. Informasi kegiatan ini juga telah tersebar melalui media online dan channel Youtube.    Kata kunci: Drip fertigasi, pertanian perkotaan, kelompok wanita tani, sayuran.   ABSTRACT The application of drip-fertigation technology in the Women Farmers Group (KWT) was carried out to improve the efficiency of water use, time, and labor in maintaining vegetable gardens. Drip-fertigation technology (watering and fertilizing simultaneously) is an effort to overcome the negative impacts of climate change (drought) which is widely experienced by farmer groups including KWT Selasih. This community service activity aims to increase the knowledge, insight, and skills of partners regarding drip-fertigation technology to increase vegetable production and quality. In addition, this activity also equips partners with skills in processing organic materials into compost and liquid organic fertilizer (POC), an introduction to ecoenzymes, and permaculture planting systems. This community service activity took place from September to November 2025 at KWT Selasih, Bangkala Village, Manggala District, Makassar City. This activity succeeded in increasing knowledge and skills about vegetable cultivation using gravity-based drip-fertigation. Pre-test results showed that 50% of KWT members already had knowledge about what is meant by drip fertigation technology and its benefits in vegetable cultivation. In fact, 75% of KWT members already know that using drip fertigation technology can increase water efficiency, and almost all KWT members can differentiate between drip fertigation technology and traditional watering methods. After the extension, KWT members' knowledge of drip fertigation technology increased, with 100% of the answers being correct. This activity also included the placement of a gravity-based drip-fertigation technology kit in partner gardens. Information about this activity has also been disseminated through online media and YouTube channels.   Keywords: Drip-fertigation, urban farming, vegetables, women farmer groups.