Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        KESADARAN MASYARAKAT KOTA SUNGGUMINASA TENTANG SEMPADAN SUNGAI SESUAI UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 2014 
                    
                    Kasba, Putri Sriwahyuni; 
Rachman, Taufiqur; 
Paotonan, Chairul                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.11640                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Sempadan sungai merupakan kawasan lindung tepi sungai yang menjadi satu kesatuan dengan sungai. Sempadansungai melindungi sungai dari gerusan, erosi, dan pencemaran, selain juga memiliki keanekaragaman hayati dan nilaiproperti/keindahan lanskap yang tinggi. Sempadan sungai berfungsi sebagai upaya agar kegiatan perlindungan,penggunaan dan pengendalian atas sumber daya yang ada pada sungai termasuk danau dan waduk dapat dilaksanakansesuai dengan tujuannya. Penetapan garis sempadan sungai bertujuan agar fungsi sungai termasuk danau dan waduktidak terganggu oleh aktivitas yang berkembang di sekitarnya, agar kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilaimanfaat sumber daya yang ada di sungai dapat memberikan hasil secara optimal sekaligus menjaga fungsi sungai danagar daya rusak air terhadap sungai dan lingkungannya dapat dibatasi. Penelitian ini memberikan gambaran tentangseberapa besar kesadaran masyarakat perkotaan tentang sempadan sungai Pengumpulan data yang bekaitan dengansempadan sungai meliputi data atau dokumen yang ada, sisi kehidupan masyarakat dan lokasi yang ditinjau. Kesadaranmasyarakat perkotaan dan implementasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2011 tentangsempadan sungai masih sangat rendah. Untuk itu diperlukan sosialisasi pemahaman mengenai batas sempadan sungaioleh pemerintah. Dengan adanya daerah sempadan sungai, maka kelestarian sungai akan tetap terjaga sesuai denganfungsi yang diharapkan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        TINJAUAN DEGRADASI LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT KOTA MAKASSAR TERHADAP KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR 
                    
                    Suleman, Yuliani; 
Paotonan, Chairul; 
Rachman, Taufiqur                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12306                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kota Makassar merupakan salah satu kota dari 30 kota pantai di Indonesia yang diperkirakan potensial terkena dampakkenaikan muka air laut. Kawasan pesisir Makassar mengalami degradasi daya dukung lingkungan yang cukupsignifikan yang diakibatkan oleh adanya pemanfaatan ruang yang kurang terkendali dari kegiatan pembangunan sertakondisi geomorfologi kawasan pesisir yang rawan terhadap resiko bencana. Kajian ini dilakukan untuk mengetahuifaktor penyebab perubahan/degradasi lingkungan yang terjadi di Kota Makassar dengan acuan data dan informasiyang berkaitan dengan pengimplementasian kebijakan pengelolaan kawasan pesisir. Metode penelitian yangdigunakan berupa memberikan gambaran tentang fenomena tertentu atau aspek kehidupan tertentu dari lokasi danmasyarakat yang ditinjau. Pengumpulan data meliputi data atau dokumen yang telah ada. Penyebab terjadinyadegradasi ekosistem yang paling signifikan adalah kurangnya kemampuan masyarakat untuk dapat menyelesaikanpersoalan lingkungan, kurangnya kapasitas masyarakat untuk memberikan masukan kepada pihak-pihak yangberkepentingan dan berkewajiban mengelola dan melindungi lingkungan, serta kegagalan kebijakan pemerintah untukmenginplementasikan peraturan perundang undangan tentang pengelolahan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecilyang tercantum dalam UU No 1 tahun 2014 yang merupakan hasil perubahan atas UU No 27 tahun 2007. Sebagianbesar dampak kerusakan dirasakan berpengaruh terhadap aktivitas manusia dan lingkungan, seperti rusaknya biotalaut, terancamnya pemukiman dan mata pencaharian nelayan, dan sebagainya. Pemerintah hendaknya dapatbekerjasama dengan masyarakat untuk menyelamatkan pemasalahan degradasi lingkungan pesisir dan laut kotamakassar.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        TINJAUAN BATASAN SEMPADAN PANTAI TANJUNG BUNGA SEBAGAI IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 2014 
                    
                    Reskiyanti, Reskiyanti; 
Rachman, Taufiqur; 
Paotonan, Chairul                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12307                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.500 pulau besar dan kecil dengan panjang garispantai kurang lebih 81.000 km. Daerah pantai merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan, baikperubahan akibat ulah manusia maupun perubahan alam. Desakan kebutuhan ekonomi menyebabkan wilayah pantaiyang seharusnya menjadi wilayah penyangga daratan menjadi tidak dapat mempertahankan fungsinya sehinggakerusakan lingkungan pesisir pun terjadi. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pantai lebih jauh diperlukan adanyakawasan sempadan pantai. Kriteria kawasan lindung untuk sempadan pantai menurut Undang-Undang No. 1 Tahun2014 yaitu daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Penelitian ini memaparkan tinjauan inplementasi Undang-UndangNo. 1 Tahun 2014 perihal sempadan pantai yang berada di Pantai Tanjung Bunga Kota Makassar. Implementasiperaturan UU No. 1 tahun 2014 di kawasan tersebut masih sangat lemah. Sempadan pantai dapat melindungi danmenjaga kelestarian fungsi ekosistem dan segenap sumber daya di wilayah pesisir, kehidupan masyarakat di wilayahpesisir dari ancaman bencana alam, alokasi ruang untuk akses publik melewati pantai, dan alokasi ruang untuk saluranair dan limbah
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH LEBAR CELAH RELATIF PADA HANGING SHEET PILE BREAKWATER AKIBAT GELOMBANG BERATURAN (REGULAR WAVE) 
                    
                    Paotonan, Chairul; 
Hidayat Kasim, Alif; 
Rahman, Sabaruddin                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12980                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Breakwater adalah bangunan pantai yang didesain untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Pemecah gelombang yang saat ini banyak digunakan adalah tipe tumpukan batu, baik batu alam maupun buatan. Kelemahan breakwater tipe tumbukan batu adalah dimensinya yang besar sehingga harga yang dikeluarkan juga sangat mahal. Oleh sebab itu diperlukan alternatif tipe pemecah gelombang baru yang dimensinya lebih kecil dan biaya pembangunannya menjadi lebih sedikit. Salah satu solusi yang dapat diaplikasikan adalah hanging sheet pile breakwater. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Teknologi Kelautan Universitas Hasanuddin dimana parameter penting kaitannya dengan kinerja struktur sheet pile sebagai pemecah gelombang adalah besarnya gelombang transmisi. Hal inilah yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh parameter gelombang (Hi/gT2) dan struktur (b/D) terhadap gelombang transmisi yang dihasilkan oleh respon struktur dalam saluran gelombang (wave flume) yang dilengkapi dengan alat pembangkit gelombang dan alat ukur gelombang. Dalam penelitian ini dilakukan variasi tinggi gelombang (H) sebanyak 5 variasi, periode gelombang (T) sebanyak 5 variasi, dan jarak antar sheet pile (b) sebanyak 3 variasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Kt akan semakin menurun dengan bertambahnya nilai Hi/gT2. Sehingga semakin kecil nilai b/D maka nilai Kt akan semakin meningkat
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH SARAT RELATIF PADA HANGING SHEET PILE BREAKWATER AKIBAT GELOMBANG TIDAK BERATURAN (IRREGULAR WAVE) 
                    
                    Paotonan, Chairul; 
Hasan, Wahyuni; 
Umar, Hasdinar                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12981                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Breakwater adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecahgelombang yang saat ini banyak digunakan adalah tipe tumpukan batu. Kelemahan dari breakwater ini dimensinyayang besar sehingga harga yang dikeluarkan juga mahal. Salah satu solusi yang dapat diaplikasikan adalah hangingsheet pile breakwater. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Kelautan Universitas Hasanuddin. Metodeyang digunakan berbasis eksperimental dengan model skala yang digunakan adalah 1:25. Tujuan penelitian ini adalahmengidentifikasi pengaruh parameter gelombang (Hi/gT2) dan struktur s/d terhadap koefisien refleksi gelombang yangdihasilkan oleh respon struktur dalam saluran gelombang (wave flume) yang dilengkapi dengan alat pembangkitgelombang dan alat ukur. Gelombang yang dibangkitkan berupa irreguler wave dengan variasi spektrum gelombangJONSWAP. Variasi tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) sebanyak 5 variasi, sedangkan variasi strukturberupa sarat (s) divariasikan sebanyak 3 variasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Kr cenderungkonstan tidak berubah terhadap Hi/gT2. Sehingga semakin besar nilai s/d maka nilai Kr akan semakin meningkat.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH LEBAR CELAH RELATIF PADA HANGING SHEET PILE BREAKWATER AKIBAT GELOMBANG TIDAK BERATURAN (IRREGULAR WAVE) 
                    
                    Paotonan, Chairul; 
Sakinah Kasim, Wahyu; 
Yasir Baedah, Ahmad                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12982                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Breakwater adalah bangunan pantai yang didesain berada di sepanjang garis pantai untuk menanggulangi abrasi yangterjadi akibat aktivitas gelombang laut. Namun, breakwater yang digunakan hingga saat ini konstruksinya menjadisangat besar, akibatnya harga yang dikeluarkan juga sangat mahal. Salah satu solusi yang dapat dikembangkan untukmenggantikan tipe breakwater konvensional tersebut adalah hanging sheet pile breakwater. Parameter pentingkaitannya dengan kinerja struktur hanging sheet pile breakwater adalah besarnya nilai koefisien transmisi (Kt).Gelombang uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah irregular wave. Tujuan penelitian ini adalahmengidentifikasi pengaruh parameter gelombang yaitu tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) danparameter struktur lebar celah (b) terhadap berbagai variasi spektrum gelombang irregular yang merambat melaluistruktur breakwater. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Riset TeknologiKelautan Universitas Hasanuddin. Untuk memperoleh tujuan yang ditetapkan, maka dalam penelitian ini dilakukanvariasi tinggi gelombang (H) sebanyak 5 variasi, periode gelombang (T) 5 variasi, lebar celah bangunan (b) 5 variasidan jenis spektrum gelombang yang digunakan adalah spektrum gelombang JONSWAP. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa parameter yang berpengaruh terhadap nilai koefisien transmisi (Kt) pada sheet pile breakwateradalah tinggi gelombang datang (Hi), periode gelombang (T), kecuraman gelombang (Hi/gT2) dan variasi lebar celahstruktur model itu sendiri.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS KINERJA OPERASIONAL PERALATAN BONGKAR MUAT PETI KEMAS DI PELABUHAN MAKASSAR 
                    
                    Sarah, Nurwani; 
Ashury, Ashury; 
Paotonan, Chairul                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12989                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Arus petikemas yang melalui Pelabuhan Makassar semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan bongkarmuat petikemas dari tahun ke tahun. Parameter yang berkaitan dengan tingkat kinerja operasional peralatan bongkarmuat adalah tingginya availability dan utilisasi pada setiap jenis peralatan yang digunakan. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui utilisasi (%) dan availability (%) alat bongkar muat di terminal petikemas Makassar. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa untuk availability alat masih sangat baik, hal ini ditunjukkan oleh nilai persentase alatdi atas 90%. Angka availability ditentukan oleh waktu untuk mengoperasikan alat (possible time) yang dipengaruhioleh waktu pemeliharaan alat (N.A.O Maint). Selain itu juga nilai waktu alat tidak beroperasi (down time) sebagaipenentu terhadap tingkat availability alat. Tingginya angka-angka kerusakan alat, gangguan dan menunggu sukucadang akan menurunkan kesiapan peralatan. Untuk utilisasi alat dengan nilai persentasi masih di bawah 50%. Halini disebabkan karena banyaknya waktu yang tersedia dalam sehari tapi tidak digunakan secara efektif untuk bekerja.Serta nilainya dipengaruhi oleh tingkat permintaan dari pasar dan banyaknya alat sejenis yang tersedia dalam kelasnya.Hubungan keduanya adalah nilai utilisasi mempunyai ketergantungan terhadap nilai availability.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KAJIAN PERANGKAT KESELAMATAN PELAYARAN BAGI KAPALKAPAL YANG BERSANDAR DI PELABUHAN KAYU BANGKOA 
                    
                    Handayani, Irma; 
Damayant, Riska; 
Rachman, Taufiqur; 
Paotonan, Chairul                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12995                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Makassar adalah salah satu kota yang memiliki beberapa dermaga kecil atau dermaga bantu tempat berlabuhnyabeberapa kapal dari berbagai pulau-pulau sekitar. Salah satu dermaga di Kota Makassar yang mendukungperekonomian adalah Dermaga Kayu Bangkoa. Dermaga yang telah difungsikan sejak tahun 1970an ini melayaniberbagai jenis kapal mulai dari kapal jenis fiber ukuran 8 meter hingga kapal kayu yang berkapasitas 10 hingga 20GT dengan trayek penyeberangan dari Kota Makassar menuju Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi, PulauKodinggareng Keke, dan pulau lain sekitarnya. Namun, dari sekian banyak kapal yang berlabuh ini tidak dilengkapidengan perangkat keselamatan pelayaran yang memadai. Kajian ini meninjau seberapa besar perhatian pihakpenyelenggara kapal dan pelabuhan terhadap perangkat kesalamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang bersandar diPelabuhan Kayu Bangkoa. Metode kajian yang digunakan adalah deskriptif, yakni memberikan gambaran tentangfenomena tertentu atau aspek tertentu dari lokasi yang dikaji, tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapimeliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Dengan kajian ini diharapkan pihak pemerintah setempatdapat lebih menggiatkan aktifitas sosialisasi keselamatan pelayaran dan penerapannya di lapangan sehingga akanmeminimalisir korban dan resiko kecelakaan yang terjadi pada saat kapal berlayar bagi kapal-kapal yang bersandar diPelabuhan Kayu Bangkoa. Dengan adanya perhatian penuh atas mutu pelayanan pelayaran dan bongkar muat barangdan penumpang dapat meningkatkan minat pengguna jasa pelayaran yang pada akhirnya memberikan dampak positifterhadap peningkatan perekonomian.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KESELAMATAN BONGKAR MUAT PENUMPANG DI DERMAGA PENYEBERANGAN KAYU BANGKOA MAKASSAR 
                    
                    Savhanta Tonapa, Royh; 
Restuardi Dundu, Denis; 
Rachman, Taufiqur; 
Paotonan, Chairul                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12996                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Dermaga Penyeberangan Kayu Bangkoa merupakan salah satu dermaga di Kota Makassar yang menyediakan jasapenyeberangan untuk mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitar Kota Makassar Sulawesi Selatan. Dermagapenyeberangan ini terbuat dari konstruksi kayu, namun saat ini kondisinya sudah mengalami kerusakan di beberapabagian konstruksinya. Akibat kurangnya fasilitas yang menjamin keselamatan penumpang maka kondisi ini sangatmembahayakan bagi keselamatan penumpang dan pelaku ekonomi yang memanfaatkan fasiltas dermaga. Penelitianini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya pada kegiatan bongkar muat penumpang dan barang di dermagaPenyeberangan Kayu Bangkoa. Manfaat kajian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran di bidang keselamatan kerjadalam aktifitas bongkar muat kapal di Dermaga Kayu Bangkoa, dan sebagai bahan informasi serta masukan bagiinstansi terkait dalam meningkatkan keselamatan kerja bongkar muat penumpang dan barang di dermaga. Kajian inimenggunakan pendekatan deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik pemeriksaan fisik denganberkunjung dan mengamati aktifitas secara langsung proses bongkar muat barang ataupun menaik-turunkanpenumpang ke dan dari kapal di Dermaga Penyeberangan Kayu Bangkoa. Permasalahan keselamatan dan kesehatankerja (K3) serta keselamatan pelayaran di wilayah pelabuhan Dermaga Kayu Bangkoa belum mendapatkan perhatianyang memadai semua pihak. kesadaran masyarakat dan para pengguna jasa dermaga terhadap aspek keselamatan diridan lingkungannya masih sangat lemah, sehingga tidak memikirkan dampak/resiko yang mengakibatkan kerusakanpada konstruksi dermaga dan mengakibatkan kecelakaan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        TINJAUAN ASPEK KESELAMATAN PELAYARAN TERHADAP KONDISI TEKNIS PELABUHAN PENYEBERANGAN FERRY BIRA-PAMATATA 
                    
                    Yudha Pratama, Andi; 
Ayyub Ansyari B, Muhammad; 
Rachman, Taufiqur; 
Paotonan, Chairul                    
                     Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12997                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
daya angkut yang lebih besar dari pada kendaraan darat sehingga terhitung lebih efisien. Kondisi beberapa pelabuhanpenyeberangan ferry yang ada saat ini memiliki sarana di bawah standart terutama fasilitas gedung terminalpenumpang. Hal ini menjadi perhatian penting mengingat visi misi pemerintah untuk memaksimalkan transportasilaut sebagai alternatif moda angkutan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati sarana dan prasaranamoda transportasi laut dan meninjau kondisi teknis penggunaan fasilitas Pelabuhan Penyeberangan Ferry Bira danPamatata. Berdasarkan kondisi teknis Pelabuhan Penyeberangan Ferry Bira dan Pamatata ini dibutuhkan perangkatpelayanan dan fasilitas terminal penumpang angkutan laut yang sesuai dengan fungsinya dan dapat menunjangkeselamatan dan keamanan penumpang. Pemerintah harus melakukan perbaikan secara menyeluruh kondisi dermagadi Pelabuhan Penyeberangan Ferry Bira dan Pamatata. Perawatan fasilitas umum dan penunjang demagapenyeberangan ferry perlu ditingkatkan, agar aktifitas pelabuhan berlangsung secara aman.