Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

KAJIAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN KETAPANG BERBASIS TATA RUANG (Studi Kasus Kawasan Kumuh Nelayan Delta Pawan Harsusani, -; Priadi, Eka; Elvira, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 1 EDISI JUNI 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.228 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i1.26973

Abstract

Penataan dan penanganan lingkungan permukiman kumuh kota meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan perumahan perkotaan yang besrsih, indah, harmonis dan ramah.  Kajian yang akan diterapkan dalam penataan permukiman yang berlokasi di Kota Ketapang Kecamatan Delta Pawan Khususnya Kelurahan Sampit, adalah Pengembangan Permukiman Perkotaan kawasan kumuh nelayan yang tertata rapi dan indah serta layak huni di lingkungan permukiman kelas masyarakat berpenghasilan rendah seperti nelayan yang mana sesuai dengan kebijakan kebijakan tata ruang. Dengan merancang pengembangan permukiman yang ideal dan layak huni serta ramah terhadap lingkungan diharapkan dapat mengurangi tingkat hunian kekumuhan, semerautan, pencemaran lingkungan, polusi udara, limbah masyarakat dan pemanasan global yang sekarang ini menjadi masalah di dunia. Untuk konsep tatanan kawasan pada zoning kawasan daerah sarana dan prasarana di tempatkan ditengah - tengah kawasan perumahan. Dalam perancangan sistem sirkulasi kawasan kumuh nelayan, memisahkan antara sirkulasi jalan buat kendaraan roda 2 (dua) baik sepeda dan pejalan kaki akan di bangun diantara rumah penduduk dengan sungai beserta dermaga tambahan kapal nelayan. Dengan memberikan akses pejalan kaki yang khusus di setiap sepanjang tepian sungai, maka para pejalan kaki akan merasakan aman dan nyaman, selain itu juga dapat digunakan sebagai tempat berolahraga. Pada kajian perkembangan pemukiman ini menggunakan konsep waterfront city. Waterfront city dapat berperan mengendalikan suasana sehingga mempengaruhi kenyamanan bagi manusia, seperti pengontrol suh, angin,   serta kelembaban suatu kawasan.  Kata kunci :   Tata Ruang, kumuh, dan aksesbilitas.
KAPASITAS DAYA DUKUNG PROTOTIPE PONDASI TIANG AKIBAT DARI PENGARUH GEJALA ELEKTROOSMOSIS Edy, Edy; Rustamaji, R.M.; Priadi, Eka; Alwi, Abubakar
Jurnal Teknik Sipil Vol 20, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v20i1.44540

Abstract

Pertumbuhan pembangunan memaksa kebutuhan akan ruang untuk infrastruktur semakin meningkat, tetapi seperti diketahui bahwa tanah di daerah Pontianak memiliki nilai daya dukung yang relatif kecil sehingga salah satu solusi untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut adalah dengan stabilisasi tanah. Ada beberapa metode stabilisasi tanah lunak, yaitu metode stabilisasi kimia, metode hidrolis (dewatering), metode grouting, dan banyak lagi metode lainnya. Metode lain yang tidak umum digunakan adalah metode yang memanfaatkan gejala-gejala elektrokinetik. Metode stabilisasi tanah secara hidrolis ini diyakini dapat menjawab tantangan permasalahan yang dihadapi terkait daya dukung tanah yang kurang baik di Pontianak. Penelitian ini dilakukan dengan menguji tiang dengan perlakuan elektrokinetik dan tiang tanpa perlakuan elektrokinetik. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode elektrokinetik berhasil memberikan peningkatan daya dukung dikarenakan gejala-gejala elektrokinetik berupa gejala elektroosmosis, elektromigrasi, elektroforesis, dan streaming potensial selama proses perlakuan elektrokinetik yang menimbulkan pengaruh sementasi, koagulasi, dan akhirnya meningkatkan tegangan efektif tanah dan juga dapat diambil kesimpulan bahwa peningkatan daya dukung dengan perlakuan elektrokinetik dapat memberikan hasil yang lebih maksimal ketika menggunakan kuat arus yang lebih besar ketimbang menggunakan perlakuan elektrokinetik dengan waktu tunggu yang lebih lama.
STUDI PERBANDINGAN TINGKAT PEMADATAN TANAH DENGAN DAN TANPA METODE ELEKTROKINETIK PADA TANAH LUNAK Prastiya, Chandra; Rustamaji, R. M.; Priadi, Eka
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i2.59203

Abstract

Pada pengujian pemadatan digunakan pembebanan preloading beban bertahap sebanyak 4 tahap dengan beban awal sebesar 168 kg/m2, 336 kg/m2, 504 kg/m2 dan 672 kg/m2, pemberian arus sebesar 5 A, 20A dan 20A dengan air garam tiap tahap pembebanan. Hasil dari pengujian lapangan akan disandingkan dengan perhitungan secara manual maupun menggunakan program plaxis V.20. Pada percobaan lapangan dengan metode preloading didapatkan penurunan sebesar 6,31 cm dalam waktu 25 hari, preloading kombinasi arus 5A didapatkan penurunan sebesar 6,78 cm dalam waktu 22 hari, preloading kombinasi arus 20A didapatkan penurunan sebesar 9,15 dalam waktu 21 hari dan preloading kombinasi arus 20A+air garam didapatkan penurunan sebesar 9,38 cm dalam waktu 19 hari. Pemodelan menggunakan plaxis V.20 dengan perubahan nilai koefisien permeabilitas menunjukan perilaku yang sama, bahwa kecepatan air berpindah dari anoda (+) menuju katoda (-) akibat proses electroosmosis. Hasil perhitungan menunjukan preloading kombinasi arus 20A+air garam didapatkan penurunan sebesar 9,85 cm dalam waktu 19 hari. Preloading yang dikombinasikan dengan metode elektrokinetik memiliki efektifitas sebesar 148,65% dan tingkat efektifitas waktu sebesar 31,58% pada beban 672 kg/m2 dengan arus 20A+air garam. Hasil pengujian menunjukan kenaikan kuat geser tanah sebesar 7,05 kali dari kuat geser tanah sebelum diberikan perlakuan. Serta menunjukan perubahan tekanan air pori sebesar 8,99 "“ 9,49 kali lebih baik bila menggunakan metode preloading. Pemberian air garam mampu memperkecil hambatan dan membuat arus listrik lebih stabil serta menjaga tiang anoda dan katoda dari korosi.  Dari pengujian lapangan dan pemodelan dengan program plaxis V.20 menunjukkan metode elektrokinetik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif perbaikan pada tanah lunak
KAJIAN NILAI LENDUTAN PADA JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDY KASUS JEMBATAN RANGKA BAJA BIKA KABUPATEN KAPUAS HULU) Murwanto, Yohanes; Priadi, Eka
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 NO 2 EDISI DESEMBER 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.384 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i2.25739

Abstract

Jembatan   Bika merupakan salah satu Jembatan Rangka Baja yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Berlokasi di jalan kabupaten pada ruas Kedamin "“ Nanga Manday. Semenjak dibangun tahun 2014 Jembatan Bika belum pernah dilakukan penilaian kondisi.   Sesuai dengan Bridge Management System (BMS) jembatan seharusnya dilakukan penilaian kondisi minimal 1 tahun sekali. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji lendutan yang terjadi akibat beban uji dan pemeriksaan untuk menilai kondisi jembatan bika serta tindakan penanganan yang diperlukan. Penelitian menggunakan metode diskriptif yang menggambarkan kondisi yang ada pada Jembatan Bika.   Penilaian kondisi jembatan menggunakan prosedur   pemeriksaan inventarisasi, detil dan khusus. Pemeriksaan Inventarisasi dan Detail mengacu pada standar BMS yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia Tahun 1993.   Sedangkan Pemeriksaan khusus dilakukan dengan uji statik yaitu membandingkan lendutan yang terjadi akibat beban uji dengan batas ijin lendutan sesuai RSNI T-03-2005 tentang Standar Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan. Adapun hasil uji statik mengunakan beban uji 40% dari beban rencana menunjukan lendutan maksimum sebesar 25 mm terjadi pada pembebanan 8 (delapan) Dump Truck yang terjadi pada tengah bentang. Lendutan tersebut masih lebih kecil dari lendutan ijin (l/800) sebesar 75 mm. Sedangkan dari pemodelan struktur menggunakan SAP2000 ver.15 menunjukkan apabila diberikan beban uji 40% rencana terjadi lendutan maksimum 25,35   mm lebih kecil dari lendutan ijin (l/800) sebesar 75 mm. Nilai lendutan dari tahap-tahap pemberian beban uji maupun pengurangan beban uji diperoleh persamaan liner lendutan aktual/lapangan y=0,2693x+0,5682 sehingga dapat diperkirakan nilai lendutan lapangan pada kondisi pembebanan 100% sebesar 67,419 mm dari lendutan ijin 75 mm, kategori jembatan aman.   Bila dibandingkan dengan persamaan linier lendutan dari analisis output pemodelan jembatan menggunakan SAP2000 diperoleh persamaan linier lendutan y=0,2714x + 0,7365 dengan nilai lendutan pada beban 100% sebesar 68,109 (lebih kecil dari lendutan ijin 75mm). Berdasarkan pemeriksaan inventarisasi pada bangunan atas mempunyai nilai kondisi (NK) 1 sedangkan bangunan bawah mempunyai NK 3. Berdasarkan pemeriksaan detail Jembatan Bika secara keseluruhan mempunyai NK 1 yang berarti kerusakan ringan. Namun pada   elemen level 3 bangunan pengaman mempunyai   NK 3, Rangka mempunyai NK 2, Sistem Lantai bernilai NK 2, landasan/perletakan NK 2 dan perlengkapan NK 5. Dari kondisi penilaian inventarisasi dan detail maka Jembatan Bika perlu dilakukan pemeliharaan berkala pada elemen NK 2 dan rehab pada elemen NK 3  Kata kunci: lendutan, jembatan, pemeriksaan
UTILIZATION OF SPENT BLEACHING EARTH WASTE IN SOIL-CEMENT STABILIZATION FOR ROAD FOUNDATION LAYERS IN TERMS OF THE MECHANICAL PROPERTIES OF SOIL Septianto, Septianto; Rustamaji, R.M; Priadi, Eka
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 3 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jts.v23i3.67769

Abstract

Various studies have been carried out to improve the parameters of soil mechanical properties. Efforts to improve the mechanical properties of the soil can be carried out in multiple ways, including automated means through compaction and chemical means through the addition of cement base materials. To improve the stability and properties of the subgrade soil, the cement base material that is commonly used is Portland Composite Cement (PCC). In several studies, apart from cement base materials, waste base materials have also been used for stabilization subgrade. This includes using bleached soil residues and rice husk ash as additives to stabilize the soil. The results showed that the use of soil bleaching waste in soil cement stabilization can be used to improve the mechanical properties of the embankment soil and the composition of the soil bleaching waste mixture so that mechanically, it is proven to provide the most effective improvement so that it can be used for road foundation layers made of cement soil. As part of this research, many tests can be carried out on normal and stabilized soils. Various percentages of SBE are 5%, 10%, 15%, 20%. PCC is introduced into the soil at a rate of 8% of the dry weight of the soil.
HUBUNGAN ANTARA NILAI DCPT DAN N SPT PADA PENYELIDIKAN TANAH JENIS PASIR BERLANAU DI SUTT 150 kV SANGGAU ENTIKONG Kahfi, Muhammad Ashhabul; Priadi, Eka
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59199

Abstract

DCPT lebih umum digunakan karena lebih murah dan mudah digunakan, namun data jenis tanah yang diperoleh kurang akurat. Meskipun NSPT jarang digunakan karena lebih sulit diterapkan dan lebih mahal daripada DCPT, namun data jenis tanah yang diperoleh jauh lebih akurat. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data pada DCPT (Dutch Cone Penetrometer Test) dan N SPT (Standard Penetration Test) untuk melihat apakah ada hubungan antara keduanya. Oleh karena itu, hubungan antara DCPT dan N SPT diperlukan untuk digunakan jika tidak ada salah satu tes. Dalam penelitian ini dicari hubungan antara data DCPT dan data N SPT dari kedalaman dan koordinat tanah pasir berlanau yang sama. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari 43 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sanggau Entikong untuk menentukan apakah ada korelasi antara DCPT dan N SPT untuk tanah pasir berlanau. Hubungan antara data dalam penelitian ini ditentukan menggunakan Regresi di Google Spreadsheets. Pengolahan data lapangan menunjukkan bahwa tahanan ujung (qc) dan tahanan gesek (fs) pasir berlanau berhubungan erat dengan N SPT. Koefisien hubungan qc dengan N sama dengan fs dengan N. Sementara itu, rasio qc/N untuk beberapa jenis tanah masih relevan dalam literatur.  
KAJIAN PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN KABUPATEN MELAWI Sutrisna, Dedy; Widodo, Slamet; Priadi, Eka
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.981 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i2.23889

Abstract

Kondisi jalan di kabupaten melawi pada saat ini khususnya dari kecamatan-kecamatan ke ibukota kabupaten masih sangat memprihatikan ini dilihat dari masih banyaknya jalan yang dalam kondisi rusak seperti jalan yang berlubang dan banyaknya jalan yang sudah tidak dilapisi aspal lagi, sehingga mengakibatnya terhambatnya jalur transportasi dari kecamatan ke ibu kota kabupaten yaitu Nanga Pinoh. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mewujudkan sistem jaringan jalan yang teratur sehingga seluruh wilayah dapat dicapai tanpa ada hambatan berarti. Analytical Hierarchy Process (AHP) atau Proses Hirarki Analitik dalam buku "Proses Hirarki Analitik Dalam Pengambilan Keputusan Dalam Situasi yang Kompleks" (Saaty, 1986), adalah suatu metode yang sederhana dan fleksibel yang menampung kreativitas dalam ancangannya terhadap suatu masalah. Metode ini merumuskan masalah dalam bentuk hierarki dan masukan pertimbangan"“ pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relative. Untuk Analisa dengan menggunakan Analisa model Stripmap diperlukan data "“ data survey seperti data geometrik ruas jalan dan volume lalu lintasnya. Ruas jalan yang dianalisa menggunakan model stripmap ini adalah ruas jalan Kabupaten. Untuk hasil analisa perhitungan skala prioritas dengan AHP,didapat Kecamatan Nanga Pinoh merupakan prioritas utama untuk dikembangkan, kemudian urutan kedua Kecamatan Tanah Pinoh dan urutan ketiga adalah pada Kecamatan Menukung. Berdasarkan hasil perhitungan skala prioritas dengan AHP, didapat rute Nanga Pinoh-Sayan-Kotabaru-Sokan merupakan prioritas utama untuk dikembangkan, kemudian urutan kedua rute Nanga Pinoh- Ella -Menukung dan urutan ketiga adalah pada rute Nanga Pinoh - Pemuar. Sedangkan berdasarkan analisa model Stripmap, dari masing-masing kecamatan ada 3 ruas jalan kabupaten yang menjadi prioritas. Untuk mempermudah hubungan antar kecamatan dan mepersingkat rute perjalan ke kecamatan maka diperlukan pembangunan rute jalan baru dari Nanga Pinoh menuju Kecamatan Tanah Pinoh yaitu Kota Nanga Pinoh "“ Ulak Muid "“ Kota Baru.  
UTILIZATION OF SPENT BLEACHING EARTH WASTE ON LIME-SOIL STABILIZATION FOR ROAD BODY FOUNDATION LAYER BASED ON SOIL MECHANICAL Zanjabil, Ananda Anggiat; Priadi, Eka; Bachtiar, Vivi
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 3 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jts.v23i3.65881

Abstract

Soil stabilization is mixing soil with specific materials to improve the soil's technical attributes to meet specific technical requirements, such as increasing its stability. One stabilization method is chemical stabilization, which utilizes mixing heaped soil using lime and Spent Bleaching Earth (SBE). This research is focused on the effect of mixing lime with SBE for soil stabilization with maintenance time between 0, 7, and 14 days. The amount of lime used in the research is 4% from the soil dry weight with variations of the SBE mixture of 5%, 10%, 15%, and 20%. The conclusion obtained in this study was that adding SBE could increase the maximum dry density up to a percentage of 10%. Using SBE of more than 10% reduces the maximum dry density value but increases the optimum moisture content. From the mechanical attributes testing carried out, it can be seen that a percentage of 10% can increase the results of mechanical testing, while an increment above 10% will reduce the mechanical results. Based on the CBR and UCS test results, we found that lime and SBE mixture can pass the attributes limit for a grade S aggregate foundation layer and full-fill the requirement as a road body foundation layer. So, it can be concluded that lime and SBE mixture can be used as a road body foundation layer but has not reached the target for road foundation layers and requires maintenance for some time.
SIFAT-SIFAT FISIS CAMPURAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH (FABA) DENGAN TANAH TIMBUNANSIFAT-SIFAT FISIS CAMPURAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH (FABA) DENGAN TANAH TIMBUNAN Ardi, Rosihan; Rustamaji, R.M.; Priadi, Eka
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59181

Abstract

Fly ash dan bottom ash (FABA) merupakan bahan yang dihasilkan dari pemanfaatan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap yang merupakan salah satu sumber pembangkit listrik yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sifat "“ sifat fisis fly ash dan bottom ash (FABA) dicampur dengan tanah timbunan biasa serta sifat kimia dari FABA. Penelitian ini dilakukan di laboratorium, dengan melakukan pengujian sifat "“ sifat fisis tanah asli dan campuran tanah asli dengan FABA pada variasi campuran penambahan FABA 5%, 10%, 20% dan 40%. Dari hasil penelitian didapat data hasil uji sifat fisis tanah asli berdasarkan metode AASHTO termasuk kedalam jenis tanah A-7-6, berdasarkan metode USCS termasuk kedalam OL yaitu lanau organik dan lempung berlanau organik dengan plastisitas sedang dan berdasarkan metode USDA termasuk kedalam tanah liat berlanau. Untuk penambahan fly ash dan bottom ash (FABA) kedalam tanah asli didapat data bahwa semakin tinggi prosentase fly ash dan bottom ash (FABA) terhadap berat total tanah asli menunjukkan kenaikan kadar air optimum dan densitas kering maksimum cenderung menurun serta dapat merubah kategori pengelompokkan tanah. Pemanfaatan FABA sebagai bahan tambahan (additive) dapat meningkatkan daya dukung tanah timbunan biasa.
STUDI PERILAKU DEFORMASI LATERAL DINDING PENAHAN TANAH DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS (STUDI KASUS KAMPUNG SENTANA KAB. SANGGAU) Asriyardi, Ibnu; Alwi, Abubakar; Priadi, Eka
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.608 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.34795

Abstract

Selain dirancang menahan beban aksial Perkuatan tebing dengan sheet pile, juga harus dirancang dengan memperhitungkan beban lateral. Beban lateral antara lain, tekanan tanah dinding penahan dan beban benturan dari kapal. Sheet pile pada suatu konstruksi berupa dinding menerus. Dinding dibuat dengan cara menghubungkan potongan yang saling mengunci. Tujuan penguncian untuk menahan tekanan horisontal akibat tanah dan air. Penelitian ini dilakukan pada pekerjaan sheet pile penahan tebing sungai. Lokasi pelaksanaan berada di tepian sungai sekayam dan Sungai Kapuas kampung sentana Kabupaten Sanggau. Pekerjaan ini sudah selesai dikerjakan, dan dilaksanakan pekerjaan urugan, serta pemadatan tanah lempung di belakang dinding penahan tanah (backfill) di sisi tebing Sungai Kapuas Mess Pemda Kabupaten Sanggau. Akibat dari pekerjaan tersebut, sebagian turap mengalami pergerakan kearah sungai dan bagian lainnya masih berdiri tegak. Pekerjaan timbunan dan pemadatan yang dilakukan pada sisi dalam (backfill) perkuatan tebing mengakibatkan terjadinya pergerakan atau deformasi lateral kearah sungai kapuas tetapi struktur turap tidak mengalami kerusakan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metoda elemen hingga menggunakan software Plaxis 8.2 dan Analisa Manual.Kata-kata kunci:             Sheet Pile, Beban Lateral, Timbunan, Pemadatan, Deformasi Lateral
Co-Authors - Aprianto - Bashori - Firmansyah - Herwin - Mislan - Sutrisno -, Sopian A’an, Andreas Abu Bakar Alwi Abubakar Alwi Ade Iwan Kurniawan, Ade Iwan Ahmad Faisal Ahmad Faisal Ahmad Sadri Ahmad, Faisal Al Anshori, Rifki Alfiansyah, Indra Alkautsar Saputra Andi, Uray Ferry Andria, Tya ANDRIANUS SAPUTRA Apriani, Fastiwi Aprianto - Aprianto . Aprianto Aprianto Aprianto, - Aprianto, . Apriyanto ., Apriyanto Apriyanto, - Ardhana, Praditya Ardi, Rosihan Ashari, Fahmi Nur Asriyardi, Ibnu Aswandi . Aswandi, - Atikah, Dewi Ayu Aprillia Azami, Fikri Irfanil Budhi Purwoko, Budhi Chairul Huda, Chairul Chakim, Abdul Chari Asroy Hasibuan Dennery ., Dennery Desi Alfianti Eduard Asna Padagi, Eduard Asna Edy Edy Efan Hidayat Elvira Elvira Elvira, - Fajar Andhika Fauzi, Harfian Fendy Oktavianto Firmalisa Maulina, Firmalisa Fitri Imansyah Fitria, Lia frengky, frengky Grossbia, Danny Gunarto, Danang Gusti Aisamuddin Gusti Zulkifli Mulki Harbin Simbolon Harsusani, - Heni Pujiastuti Herwani . Irfiansyah . Ishak Hasan Iskandar, Victor Otto Ivan sujana Ivan Sujana Jaka, - Jhon Ulik Siahaan Junaidi, Lalu Muhamad Juniardi, Fitri Kahfi, Muhammad Ashhabul Kameistu, Ponsianus Kharisma Dewi Khrisna Catur Wibawa Komala Erwan Kurniadi, Gabriel Roy Leonova, Leonova Mansyur M, Mansyur Maryono, Ady Meliyani, Winda Melza Hirsafitri Muhammad Nur Ilham Muharram, Dian Murad, Murad Murwanto, Yohanes Naim, . Natal Gloria Leo Rencus Purba Noveicalistus H Djanggu Novita, Arisia Nurhayati Nurhayati P. S, Albert Allowenda Pamungkas, Arie Perdana, Aryadika Putra Prastiya, Chandra Puji Febry Mindartin Putri, Famelga Clea R M Rustamaji R. M. Rustamaji R. M. Rustamaji, R. M. R.M. Rustamaji Rahmahwati, Ratih Raihan, Nabila Nur Ratna Herawatiningsih Ridho, Abdul Haris Rifaldi, Muhammad Arif Rivaldy, Arya Robie Asta Rosihan Anwar, Rosihan Rosita Hermiyati Rustamadji . RUSTAMAJI RUSTAMAJI Rustamaji, - Rustamaji, R.M Rustamaji, R.M. Rustamaji, Raden Mas Rustamaji2, R. M. Sahabung, Elvinanda Putra Sandan, Michael Abong Saputra, Nanda Zulna Septianto, Septianto Sherly Kurnia Silvia Uslianti Simorangkir, August Patria Sinambela, David Michael Sitompul, Irwan Tridayanto Slamet Widodo Suhendi, Redi Sujana, Ivan - Sukaryanto . Supianto, Agus Sutria Hartiwi Sutrisna, Dedy Tri Wahyudi Utomo, Kiki Prio Utomo, Marsudi Vivi Bachtiar Wahyu Adi Tama A Wulan Hidayah Yustika Handayani Siregar Zanjabil, Ananda Anggiat Zulkipli ., Zulkipli