Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Jantan Galur Sprague Dawley yang Diinduksi Minyak Jelantah Irma Liani; Susianti Susianti
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Farmasetis: Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.25 KB)

Abstract

Stres  oksidatif  mampu  menjadikan rusaknya  organ, misalkan ginjal.  Satu diantara sejumlah  perihal yang menyebabkan  stress  oksidatif  ialah  radikal  bebas  daripada  minyak  jelantah. Ekstrak  rimpang  kunyit  (Curcuma  longa  L.)  selaku  antioksidan  guna memproteksi  ginjal  daripada  permasalahan  sebab  stress  oksidatif. Studi berikut mempergunakan  25  ekor  tikus  lalu  dibagikan kepada  5  kelompok.  Kontrol  negatif  (K1)  diberi  akuades  1  ml/hari,  kontrol  positif  (K2)  diberi  minyak  jelantah  1,5  ml/hari,  kelompok  perlakuan  yakni “P1,  P2,  P3”  diberi  minyak  jelantah  1,5  ml  serta  ekstrak  rimpang  kunyitnya yang  berdosis  berurutan 25,  50,  serta  100  mg  peroral  kurun  28  hari.  Lalu  diambil  ginjal  tikus  guna dicek  secara  mikroskopis. Mean score daripada kerusakan  ginjal  yang  didapat  ialah  “K1=1,08,” “K2=1,48,” “P1=1,4,” “P2=1,08,” “P3=1,28.”  Analisa  datanya  mempergunakan  Uji  Kruskal  Wallis  didapat  bahwasanya  hipotesisnya  disetujui  serta dilanjut  dengan  Post  Hoc  Man  Whitney  serta didapat perolehan  reratanya, yakni diantara  kelompok  K1  serta  K2,  K1  serta  P1,  K2  serta  P2,  P1  serta  P2.  Didapati eksistensi dampak  protektif  ekstrak  rimpang  kunyit  mengenai  gambaran  histopatologi  ginjal  tikus  putih  jantan  (Rattus  novergicus)  yang  diinduksikan mempergunakan minyak  jelantah.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kesembuhan TB Paru Bahren Nortajulu; Susianti Susianti; Dedi Hermawan
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 4 (2022): November 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i4.1215

Abstract

Angka kejadian TB paru masih tinggi baik di dunia dan Indonesia. TB paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tingkat kesembuhan pada penyakit TB paru adalah jumlah semua kasus sembuh dan berobat secara lengkap di antara semua kasus TB yang dilaporkan serta diobati. World Health Organization menetapkan standar keberhasilan pengobatan sebesar 85%. Tahun 2017 angka kesembuhan TB paru di Indonesia adalah 87,8%. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kesembuhan TB paru di Indonesia menggunakan artikel dari berbagai jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional. Artikel yang digunakan adalah artikel tahun 2012-2022 dari database NCBI, Pubmed dan Google Scholar sebanyak 57 artikel dan artikel yang memenuhi syarat sebanyak 23 artikel. Artikel terpilih dilakukan analisis serta interpretasi berdasarkan hasil yang didapatkan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kesembuhan TB paru adalah kepatuhan, dukungan sosial, peran kader, peran petugas kesehatan. Faktor pengetahuan, sikap, kepatuhan dan dukungan sosial berhubungan dengan kesembuhan TB paru.
Pengetahuan Berhubungan dengan Kepatuhan ODHA dalam Menjalani Terapi Anti Retro Viral Irawan Budi Waskito; Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani; Susianti Susianti
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 2 (2023): Mei 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i2.1608

Abstract

Kepatuhan merupakan gambaran perilaku pasien dalam konsumsi obat yang benar pada dosis, waktu dan frekuensinya. Kepatuhan yang tinggi sangat diperlukan untuk terapi Antiretroviral (ARV) pada penderita HIV/AIDS. Ketidakpatuhan pengobatan ARV menyebabkan meningkatnya progresivitas penyakit, transmisi HIV dan resistensi ARV. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan tentang terapi ARV. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan dengan kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi ARV. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan bulan Januari 2023 di Klinik VCT Mahoni RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah. Variabel independen adalah pengetahuan dan variabel dependen adalah kepatuhan minum obat ARV. Populasi dalam penelitian adalah penderita HIV AIDS yang tercatat mendapatkan pelayanan ARV berjumlah 115 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 93 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, yang sudah dilakukan validitas dan reliabilitas. Pengolahan data melalui tahapan editing, coding, tabulating, entry dan cleaning. Analisis data berupa univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil dari penelitian mendapatkan responden menjalani terapi ARV patuh tinggi sebanyak 60,2%, pengetahuan tinggi sebanyak 74,2%. Analisis mendapatkan terdapat hubungan pengetahuan (p value=0,002 dan OR=4,9) dengan kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi ARV.
Pengaruh Pemberian Air Lemon pada Gambaran Histopatologi Arteri Koronaria Tikus Putih Jantangalur Sprague Dawley yang Diberi Minyak Jelantah Siti Raqiya Rasyid; Susianti Susianti; Ety Apriliana; Rizki Hanriko
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 3 No 1 (2022): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: April 2022
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v3i1.943

Abstract

Penggunaan minyak goreng semakin meningkat seiring bertambahnya tahun., hingga seringkali minyak goreng di gunakan secara berulang (minyak jelantah). Konsumsi minyak jelantah dapat meningkatkan kadar radikal bebas dan asam lemak dalam tubuh yang dapat menyebabkan disfungsi endotel pembuluh darah dan asam lemak bebas yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah.Ada banyak cara untuk mengurangi pengaruh minyak jelantah salah satunya adalah dengan pemberian air lemon. Mengetahui pengaruh pemberian air lemon (Citrus limon) terhadap gambaran histopatologi pembuluh darah arteri koronaria tikus putih (Rattus norvergicus) yang diberi minyak jelantah. Jenis penelitian ini adalah desain eksperimental metode rancangan acak terkontrol dengan pola post test only control group designs. Populasi berupa tikus putih jantan galur Sprague dawley berjumlah 24 ekor yang berusia 8-10 minggu dibagi kedalam 4 kelompok percobaan. Pada penelitian ini kelompok bermakna terdapat pada semua kelompok dengan uji analisis menggunakan Kruskal Wallis dengan hasil didapatkan nilai p<0,05 yaitu K0: 0,028,K-:0,028,P1: 0,028, dan P2: 0,047. Terdapat pengaruh pemberian minyak jelantah terhadap gambaran histopatologi pembuluh darah arteri koronaria dan terdapat pengaruh pemberian air lemon terhadap gambaran histopatologi pembuluh darah arteri koronaria tikus putih (Rattus norvergicus) jantan galur Sprague dawley yang diberi minyak jelantah.
Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Ibu Hamil dalam Pemeriksaan HbsAG Pemula, Giok; Zuraida, Reni; Susianti, S
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.703 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.509

Abstract

HBsAg examination is important to detect Hepatitis B in pregnant women, so it needs to be done during the first visit with the help of health. The results of the pre-survey at the Way Kandis Health Center in 2020, it was found that only 55.2% of pregnant women performed HbsAg examinations. The Purpose of the study was to determine the factors that influence the behaviour of pregnant women in the HBsAg examination at Way Kandis Health Center, Bandar Lampung City, in 2021. The design of this study was analytic with a cross-sectional approach. The number of samples in this study was 112 pregnant women, with a sampling technique of accidental sampling. Bivariate analysis using Chi-square. The results of the univariate study found that most pregnant women, 50.9% did not perform HBsAg examination, most of the pregnant women have less knowledge of 53.6%, the attitudes of pregnant women were negative 57.1%, the perception of pregnant women was negative 50.9%. Most of the distance travelled to close health services is 57.1%, negative husband support is 50.9%. The results of the bivariate test showed that there was a significant relationship between knowledge of attitudes, perceptions, distance travelled, husband's support with the behaviour of pregnant women with HBsAg examination at Way Kandis Health Center, Bandar Lampung City in 2021.  Abstrak: Pemeriksaan HbsAg merupakan hal penting untuk mendeteksi Hepatitis B pada ibu hamil, sehingga perlu dilakukan pada saat kunjungan pertama di tenaga kesehatan. Hasil prasurvei di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis pada tahun 2020, didapatkan hanya 55,2% ibu hamil yang melakukan pemeriksaan HbsAg. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perilaku ibu hamil dalam pemeriksaan HbsAg di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini 112 ibu hamil, dengan tekhnik pengambilan sampel accydental sampling. Analisa bivariat menggunakan Chi-square. Hasil penelitian univariat didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil 50,9% tidak melakukan pemeriksaan HbsAg, sebagian besar pengetahuan ibu hamil kurang 53,6%, sikap ibu hamil negatif 57,1%, persepsi ibu hamil negatif 50,9 %. Sebagaian besar jarak tempuh kepelayanan kesehatan dekat yaitu 57,1%, dukungan suami negatif 50,9%. Hasil uji bivariat didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan sikap, persepsi, jarak tempuh, dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan HbsAg ibu hamil di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis Kota Bandar Lampung Tahun 2021.
Hubungan diabetes melitus dengan kejadian gagal ginjal kronik Smith Imanuel Saputra; Khairun Nisa Berawi; Susianti Susianti; Exsa Hadibrata
Medula Vol 13 No 5 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i5.792

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases associated with increased blood glucose. Chronic hyperglycemia in diabetes mellitus contributes to the emergence of various complications in the form of damage, dysfunction and failure of various organs, one of which is the kidney. Kidney is a vital organ that plays a very important role in maintaining the stability of the environment in the body. The kidneys regulate the balance of body fluids, electrolytes and acid base by filtering blood through the kidneys, selective reabsorption of water, and excreting excess as urine and removing metabolic waste (urea, creatinine and uric acid) and foreign chemicals. Diabetic nephropathy is a degenerative kidney vascular disorder, associated with disturbances of carbohydrate metabolism or sugar intolerance (diabetes mellitus). This study aims to see the relationship between diabetes mellitus and the incidence of chronic kidney failure. Several journals have found a positive relationship between diabetes mellitus and the incidence of chronic kidney failure.
Pengaruh Ekstrak Buah Kurma Sukkari terhadap Konsentrasi dan Viabilitas Sperma Tikus Putih Galur Sprague-Dawley yang Diinduksi Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler Devi Rahmadiani; Susianti Susianti; Nisa Karima; Anggi Setiorini
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 4 (2023): November 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i4.1826

Abstract

Radiasi yang dipancarkan ponsel dapat menyebabkan stres oksidatif melalui peningkatan reactive oxygen species. Stres oksidatif pada sperma dapat menurunkan kualitas sperma. Pemberian antioksidan dapat mencegah terjadinya stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kurma sukkari terhadap konsentrasi dan viabilitas sperma tikus yang diinduksi gelombang elektromagnetik ponsel.Penelitian ini dilakukan selama 35 hari. Sampel yang digunakan adalah 25 ekor tikus jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yakni: K1 yaitu tikus normal, K2 yaitu tikus putih hanya diberi paparan ponsel 3 jam perhari selama 28 hari, P1 yaitu kelompok tikus putih diberi ekstrak kurma dosis 250 mg/kgBB, lalu P2 yaitu kelompok yang diberi ekstrak kurma dosis 500 mg/kgBB, kemudian P3 yaitu tikus putih yang diberi ekstrak kurma dosis 1000 mg/kgBB. Semua kelompok perlakuan, yaitu P1, P2, dan P3 diinduksi dengan ponsel dalam waktu 3 jam selama 28 hari. Data dianalisis dengan menggunakan uji One-way Anova. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh ekstrak kurma terhadap viabilitas (p=0,00) dan tidak ada pengaruh yang signifikan pada konsentrasi sperma (p=0,136).. Pemberian ekstrak kurma sukkari memiliki efek yang signifikan pada viabilitas sperma tikus dan tidak ada pengaruh yang signifikan pada pemberian ekstrak kurma sukkari pada konsentrasi sperma tikus.
MINYAK NABATI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN KIMIA TOKSIK PADA PROSES CLEARING JARINGAN HISTOPATOLOGI Balqis Mezzaluna D'Azzuri; Susianti Susianti; Nisa Karima
Medula Vol 13 No 6 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i6.813

Abstract

The clearing stage is an important step in preparing tissue histology to be examined under a light microscope, clearing is done to clean the tissue so that it is possible to insert it with an embedding material. Xylene is the material most widely used because of its excellent compatibility with fixing materials such as alcohol and paraffin. However, xylene is known to have various toxic effects on the exposed body. Many alternative materials have been found to replace xylene as a clearing agent in the process of making histopathological tissues. These ingredients are vegetable oils including coconut oil, peanut oil, olive oil, palm oil, and corn oil. These materials can be used as clearing agents without affecting the histological tissue composition, are more affordable, and do not cause health problems.
Antiretroviral drug adherence among patients with HIV/AIDS based on socio-demographic characteristics Mela Liberti Octoriani Simaremare; Suharmanto Suharmanto; Bayu Anggileo Pramesona; Susianti Susianti; Betta Kurniawan
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v6i3.11649

Abstract

Background : The government has set a target for accelerating the prevention of HIV/AIDS in Indonesia, namely zero new infections, zero people dying from HIV/AIDS, and zero stigma and discrimination. Stigma against people living with HIV has a major impact on HIV/AIDS prevention and control programs, including the quality of life for people living with HIV. Good knowledge will reduce the stigma that appears. Adherence to the use of ARV (antiretroviral) is one of the factors that can significantly extend the life expectancy of people living with HIV (people living with HIV AIDS). ARVs work against infection by slowing the reproduction of HIV in the bodyPurpose: To identify the factors that influence the adherence of people living with HIV to taking ARVs. Method: This is an observational, descriptive, and quantitative research project with a cross-sectional approach. The research will be conducted at the Sukabumi Health Center in Bandar Lampung in 2021. The population in this project is 103 HIV patients. The sampling technique used is total sampling.Results: Meanwhile, there are more PLHIV patients from urban areas than from rural areas. People living with HIV usually need ARV if the CD4 level is 350 mm3.Conclusion: The univariate variables of age group, occupation, education, gender, and origin of residence did not affect whether people living with HIV were non-adherent to treatment.
People Living with HIV/AIDS (PLWHA) based on clinical characteristics Yudhi Atmajaya; Suharmanto Suharmanto; Jhons Fatriyadi Suwandi; Susianti Susianti
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v6i2.11640

Abstract

Background : Since it was discovered and identified ten years ago, the Human Immunodeficiency Virus (HIV) has the potential to produce the immunodeficiency syndrome condition known as Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). In the 2020-2024 National Medium-Term Development Plan (RPJMN), one of the policy and strategy directions is to increase access and quality of health services towards universal health coverage. Improving disease control, where HIV AIDS and sexually transmitted infections are part of the policy direction. In order to improve the quality of services for PLWHIV, it is necessary to have a comprehensive perspective of the medical officers, so there is a need for patient mapping based on the characteristics of the patients being treated.Purpose: To determine the description of the clinical stage based on characteristics of PLWHIV at the Sukabumi Public Health Center, Bandar Lampung in 2021.Method: This study is a quantitative descriptive observational study with a cross-sectional approach.Results : The results of the study, it is known that the characteristics of PLWHIV based on gender that's male are 67%, there 41.7% of PLWHIV are 31-40 years old, level of education PLWHIV are 67% have a senior high school, 52.4% as private employees, and 62,1% of PLWHIV live in cities. The results showed that at stage 1 the age group was 21-30 years old, the clinical stage 2 patients were 31-40 years old, the clinical stage 3 patients were 31-40 years old, and the clinical stage 4 patients were 21-30 years old. The results of the study also revealed that most of the patients in stages 1–4 had a senior high school education, worked as private employees, and lived in urban areas