Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Diponegoro

HUBUNGAN NEUTROPHYL LYMPHOCYTE RATIO DENGAN C-REACTIVE PROTEIN PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK Mila Niqi Itami; Banundari Rachmawati; Edward Kurnia Setiawan Limijadi; Dwi Retnoningrum
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.616 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i2.27099

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan suatu penyakit kegawatan, dapat menyebabkan kematian, dan juga dapat menyebabkan kecacatan. Oleh sebab itu, diperlukan indikator inflamasi berupa Neutrophyl-Lymphocyte Ratio (NLR) dari pemeriksaan hitung jenis leukosit dan C-Reactive Protein (CRP) yang merupakan reaktan tahap akut yang sensitivitasnya tinggi, dapat mendeteksi rendahnya tingkat inflamasi pada pasien stroke non hemoragik. Tujuan : Menganalisis hubungan antara NLR dan  CRP pada pasien penderita stroke non hemoragik Metode : Penelitian  ini  merupakan  penelitian  observasional  analitik  dengan rancangan  cross-sectional. Subjek  penelitian  adalah  34  pasien  stroke  non hemoragik  di  Rumah  Sakit  Nasional  Diponegoro  dan  RSUD  Dr. Adhyatma Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Uji statistik menggunakan uji Spearman. Hasil : Dari 34 sampel, didapatkan  laki-laki 18 orang  (52,94%) dan  perempuan 16 orang (47,05%), rerata usia 58,06 ± 1,33 tahun. Diperoleh hubungan positif sedang dan bermakna antara NLR dan CRP pada pasien stroke non hemoragik dengan hasil (r= 0,449; p=0,008). Simpulan : Terdapat hubungan positif sedang antara NLR dengan CRP pada pasien stroke non hemoragikKata Kunci: Neutrophyl-Lymphocyte Ratio (NLR), C-Reactive Protein (CRP), stroke non hemoragik.
PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT ANTARA SUBYEK DENGAN DAN TANPA DIABETES MELLITUS Ahmad Reza; Banundari Rachmawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.955 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18530

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) masih menjadi sebuah masalah yang serius di kesehatan global terbesar di abad ke-21 ini. Penyakit DM dapat menyebabkan banyak komplikasi salah satunya kelainan penyakit hati. Pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap komplikasi yang didapat dari pasien DM.Tujuan: Membuktikan perbedaan kadar SGOT dan SGPT antara subyek dengan dan tanpa DM.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Data dari semua subyekDM dan subyek tanpa DM di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang berusia 20-79 tahun dari tahun 2013 sampai tahun  2016 yang didapatkan dari Instalasi Rekam Medis dan Instalasi Laboratorium  RSUP Dr. Kariadi Semarang. Data dianalisis menggunakan program SPSS.Hasil: Terdapat 25 subyek DM dan 25 subyek tanpa DM. Mayoritas pasien berumur 20-66 tahun. Hasil penelitian didapatkan,rata-rata kadar SGOT pada subyek DM didapatkan45,64 IU/L,kadar SGOT minimum didapatkan 11 IU/L dan maksimum didapatkan 190 IU/L. Rata-rata kadar SGPT pasien DM adalah 54,12 IU/L dengan kadar SGPT minimum 11 IU/L dan maksimum 309 IU/L.  Pada subyek tanpa DM didapatkan rata-rata kadar SGOT 24,32 IU/L, dengan kadar SGOT maksimum adalah 59 IU/L dan minimum 13 IU/L. Rata-rata kadar SGPT pada subyek tanpa DM adalah 42,32 IU/L dengan kadar minimum 23 IU/L dan maksimum 132 IU/L. Berdasarkan analisis bivariat penelitian kadar SGOT dan SGPT antara subyek DM dan subyek tanpa DM menunjukkan nilai p = 0,047 dan p = 0,573.Simpulan: Terdapat perbedaan kadar SGOT antara subyek DM dan subyek tanpa DM dan tidak terdapat perbedaan kadar SGPT antara subyek DM dan subyek tanpa DM.
THE COMPARISON OF PLASMA MALONDIALDEHYDE LEVELS AMONG OSTEOPOROTIC AND NON-OSTEOPOROTIC POSTMENOPAUSAL WOMEN Innawati Jusup; Putri Theresia LA Bancin; Santoso Jaeri; Banundari Rachmawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro)
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v9i6.29337

Abstract

Introduction: Osteoporosis is a bone metabolic disorder due to decreased of bone matrix and minerals. Oxidative stress refered as an elevation of reactive oxygen species (ROS) in the cells causing structural damages and functional loss, is contributed in the process of osteoporosis, but its association still in controversy. Herewith we report the comparison of the plasma malondialdehyde (MDA) levels, one of oxidative stress markers among osteoporotic postmenopausal women and without osteoporosis. Methods: An observational analytic study with cross-sectional approach among 40 postmenopausal women, grouped into two groups, osteoporosis (n=20) and non-osteoporosis (n=20) based on bone mineral density (BMD) score. The plasma MDA levels were measured from venous blood using ELISA. The difference between plasma MDA levels among both groups was analyzed using an independent T-test. Results: The characteristics of demography and clinic among both groups are relatively similar. However, there is a difference in the body weight and BMI. Furthermore, there is no significant differences of MDA levels between the two groups (292,03±61,02ng/ml for group with osteoporosis, and 315,25±73,86ng/ml for non-osteoporosis, p=0,286). Conclusions: There is no significant difference in plasma MDA levels among osteoporosis and non-osteoporosis postmenopausal women.
PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT, NEUTROFIL DAN LIMFOSIT ABSOLUT PADA PENDERITA DM TIPE 2 TERKONTROL DAN TIDAK TERKONTROL Sanjaya Santoso; Banundari Rachmawati; Dwi Retnoningrum
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.651 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20756

Abstract

Latar Belakang : Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius dan merupakan 1 dari 4 penyakit tidak menular yang angka kejadiannya terus bertambah yang ditandai dengan inflamasi kronik karena terjadi resistensi insulin sehingga kadar glukosa darah meningkat. Kondisi glukosa darah yang tinggi menyebabkan pembentukan radikal bebas sehingga timbul stres oksidatif  dan memicu proses inflamasi. Proses inflamasi yang terjadi dapat meningkatkan sitokin proinflamasi yang dapat mempengaruhi kadar leukosit, neutrofil dan limfosit dalam darah.Tujuan : Membuktikan perbedaan jumlah leukosit, neutrofil dan limfosit absolut pada penderita DM tipe 2 terkontrol dan tidak terkontrolMetode :  Jenis penelitian observasional dengan pendekatan crossectional.  Total sampel  adalah 60 responden yang terdiri dari 30  subyek DM tipe 2 terkontrol dan 30 subyek DM tipe 2 tidak terkontrol. Sampel merupakan pasien RSUP dr.Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis yang digunakan adalah uji - Independent T Test.Hasil :  Rerata jumlah leukosit, neutrofil dan limfosit absolut pada penderita DM tipe 2 terkontrol adalah   11,47 ± 1,63 x103/µl ; 9,15 ± 1,67  x103/µl ; 1,37 ± 0,23 x103/µl. Rerata jumlah leukosit, neutrofil dan limfosit absolut pada penderita DM tipe 2 tidak terkontrol adalah   10,02 ± 1,36 x103/µl ; 7,41 ± 1,31  x103/µl ; 1,74 ± 0,24 x103/µl. Penderita DM tipe 2 tidak terkontrol memiliki jumlah limfosit absolut yang lebih tinggi secara bermakna (p<0,05) tetapi memiliki jumlah leukosit dan neutrofil absolut yang lebih rendah namun tidak bermakna (p>0,05)  dibanding  penderita DM tipe 2 terkontrol.Kesimpulan :  Terdapat perbedaan jumlah limfosit absolut pada penderita DM tipe 2 terkontrol.
PERBEDAAN INDEX ERITROSIT PADA PASIEN ANEMIA GAGAL GINJAL KRONIK DAN THALASSEMIA MAYOR Yoanita Pratiwi Budiwiyono; Banundari Rachmawati; Meita Hendrianingtyas
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.67 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15989

Abstract

Latar Belakang: Pasien GGK dan thalassemia keduanya mengalami anemia mikrositik hipokromik. Beberapa rumus index eritrosit dapat digunakan sebagai parameter penapisan thalassemia. Beberapa contohnya yaitu: Mentzer Index (MI), RBC distribution width index (RDWI), Hisham Index (HI) dan Hameed Index (HA).Tujuan: Membuktikan perbedaan index eritrosit pada pasien gagal ginjal kronik dan thalassemia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan belah lintang. Masing-masing populasi berjumlah 40 orang. Data Complete Blood Count (CBC) yang didapat dengan menggunakan alat analisa hematologi otomatis dimasukkan ke dalam rumus MI, RDWI, HI, dan HA. Uji statistik menggunakan uji T tidak berpasangan.Hasil: Rerata MI pada GGK yaitu 28,03 dan pada thalassemia yaitu 20,24 . Rerata RDWI pada GGK yaitu 399,64 dan pada thalassemia yaitu 402,01. Rerata HI pada GGK yaitu 132,39 dan pada thalassemia yaitu 138,49. Rerata HA pada GGK yaitu 14,37 dan pada thalassemia yaitu 23,8. Terdapat perbedaan bermakna antara dua kelompok pada MI (p=0,00) dan HA (p=0,01). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara dua kelompok pada RDWI (p=0,917) dan HI (p=0,448).Kesimpulan: Terdapat perbedaan MI dan HA, tetapi tidak terdapat perbedaan pada RDWI dan HI antara 2 kelompok.
Relationship Between Fasting Blood Glucose Levels and Lipid Profiles in Type 2 Diabetes Mellitus Patients with Hypertension Lestari, Sarah Syifa; Setiawan L, Edward Kurnia; Rachmawati, Banundari; Candra, Aryu
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 13, No 5 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v13i5.42645

Abstract

Background: Diabetes Mellitus (DM) is a global health emergency that experiences an increasing trend every year. Diabetes mellitus can cause complications if not treated properly. One of the complications that arises is hypertension. Type 2 DM patients with hypertension may have a higher risk of complications than type 2 DM patients without hypertension. Aim: To prove the relationship between Fasting Blood Glucose (FBG) levels and lipid profile levels in type 2 DM patients with hypertension. Methods: This research is an analytical observational study using a cross-sectional approach. This study used secondary data from type 2 DM patients with hypertension medical records at Diponegoro National Hospital, with as many as 38 respondents from 2021 to 2023. Results: Spearman Rank’s analysis showed that in type 2 DM patients with hypertension, the correlation between GDP levels and total cholesterol levels was p = 0.073 and r = 0.295, HDL cholesterol p = 0.232 and r = 0.199, LDL cholesterol p=0.048 and r=0.323, and triglyceride p=0.371 and r=0.149. Conclusion: There was a significant positive correlation between GDP levels and LDL cholesterol levels in type 2 DM patients with hypertension. 
Co-Authors Agung Aji Prasetyo, Agung Aji Ahmad Reza Ajoekesoema, Tanti Andreas Arie Setiawan Andrew Johan Aryu Candra Asri Ragil Kemuning Asti, Herniah Basti Andriyoko Budi Mulyono Corrie Abednego Crisdayani, Carissa Putri Cynthia Citra Darmono SS Devi Ermawati Dian Widyaningrum Dian Widyaningrum Djuara P Lubis Driyah, Srilaning Dwi Retnoningrum Dwi Retnoningrum Edi Dharmana Edward Kurnia Setiawan Limijadi Edward Kurnia Setiawan Limijadi Edward Kurnia Setiawan Limijadi, Edward Kurnia Setiawan Edwin Basyar Elida Soviana Febe Christianto Fifin Luthfia Rahmi Hardhono Susanto Herniah Asti Wulanjani Hertanto Wahyu Subagio Ida Parwati Ignatius Riwanto, Ignatius Indranila Kustarini Samsuria Indriani Silvia Innawati Jusup Kartika, Nadini Kurniawati, Dewi M Lestari, Sarah Syifa Lisyani Budipardigdo Suromo Luciana Sutanto Lusiana Batubara Mabruratussania Maherdika Mahmudah Hidayati Meita Hendrianingtyas Meita Hendrianingtyas Melkior Krisna Arondaya MI Diah P Mila Niqi Itami Muchlis Ahsan Udji Sofro Muh Agus Barliyan Muji Rahayu Nadini Kartika Niken Puruhita Novita Indayanie Novitasari, Sherly Nyoman Suci Widyastiti Permatasari, Narulita Dyah Prihartiwi Purnamasari Probosuseno Probosuseno, Probosuseno Purnama, Yugi Hari Chandra Purwanto AP Putri Theresia LA Bancin Resty Ryadinency Retnaningsih - Ria Triwardhani Riansari, Anugrah Riwanto Samsuria, Indranila K Sanjaya Santoso Santoso Jaeri Santoso Jaeri Setiawan L, Edward Kurnia Soeharyo Hadisaputro Sofyan Harahap Subandhini Arika Pradati Suhartono, Suhartono Suharyo Hadisaputro Sukartini, Ninik Sulistiana Jhon Desel Surohadi, Natra D. Syaravina, Elita Theresia Ilyan Tjokorda Gde Dalem Pemayun Tri Indah Winarni Tri N. Kristina, Tri N. Triwardhani, Ria Tulaar, Angela B. M. Wardhani, Avriana Pety Wibisono, Agoes Wicaksono, Maulana Akbar Wicaksono, Muhammad Agung Wibowo Yenny Yulianti Yoanita Pratiwi Budiwiyono Yuswo Supatmo