Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Nilai Tambah Pengolahan Keripik Jamur di Kelurahan Karang Taruna Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Zulfa Dhiya Ulhaq; Rifiana Rifiana; Usamah Hanafie
Frontier Agribisnis Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i3.13584

Abstract

Keripik jamur merek “3 Ardi'' merupakan satu-satunya jenis keripik jamur yang ada di kelurahan Karang taruna Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Industri ini berdiri sejak tahun 2008 hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi, pendapatan, keuntungan dan nilai tambah industri dalam negeri keripik jamur merek “3 Ardi”. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu penyelidikan mendalam mengenai situasi spesifik yang mencakup analisis sistem terbatas atau pengumpulan data yang sangat detail dan luas . Periode analisis pada penelitian ini adalah satu bulan yaitu bulan Mei 2024. Hasil penelitian menunjukkan total biaya sebesar Rp 37.548.777, terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 441.218 dan biaya variabel sebesar Rp 37.107.559. Total penjualan sebesar Rp 48.825.000 dan keuntungan sebesar Rp 11.276.223. Berdasarkan analisis nilai tambah dengan metode hayami diperoleh nilai tambah industri dalam negeri keripik jamur merek “3 Ardi” sebesar Rp 55. 167/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 52,54%.
Analisis Kinerja Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Uppb) Bangun Sahabat Desa Mandikapau Barat Kecamatan Karang Intan Syafiq Nurfahuda; Mira Yulianti; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun laporan laba/rugi UPPB bangun Sahabat Desa Mandikapau Barat Kecamatan Karang Intan, menganalisis kinerja keuangan UPPB Bangun Sahabat Desa Mandikapau Barat Kecamatan Karang Intan berdasarkan Net Profit Margin, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam operasional UPPB Bangun Sahabat Desa Mandikapau Barat Kecamatan Karang Intan, dan mendeskripsikan respon petani terhadap adanya UPPB Bangun Sahabat Desa Mandikapau Barat Kecamatan Karang Intan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mandikapau Barat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. Penelitian berlangsung dari bulan Mei 2022 yang dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan April 2023 pengolahan hasil penelitian. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini Non-Probability Sampling dengan teknik accidental sampling. Teknik dan analisis data yang ditempuh adalah dengan menggunakan rumus Net Profit Margin. Hasil penelitian menunjukan bahwa laba UPPB Bangun Sahabat mengalami penurunan signifikan dari tahun 2021 ke 2022 sebesar Rp72.100.097. Berdasarkan perhitungan untuk mengetahui kinerja keuangan UPPB Bangun Sahabat diperoleh NPM pada tahun 2021 sebesar 3,3% dan 2% pada tahun 2022. Rendahnya nilai NPM ini menunjukkan bahwa UPPB Bangun Sahabat mengalami kesulitan dalam menghasilkan laba dari penjualan produk atau jasa. Harapan petani terhadap UPPB adalah agar harga karet dapat meningkat lebih lanjut mengingat kenaikan harga kebutuhan pokok, serta harapan akan lebih banyak bantuan yang diterima, terutama dalam hal pupuk yang harganya semakin tidak terjangkau.
Analisis Komparatif Usaha Agroindustri Tahu Skala Kecil dan Skala Rumah Tangga di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Muhammad Sayyid; Hamdani Hamdani; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8264

Abstract

Agroindustri merupakan salah satu sektor usaha yang mampu menyerap tenaga kerja sehingga dikatakan sektor ini memiliki kontribusi yang sangat penting. Walaupun demikian, seringkala agroindustri memiliki beberapa tantangan antara lain penyediaan bahan baku yang berkualitas dalam mendukung kontinuitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan usaha agroindustri tahu skala kecil dan rumah tangga, menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, BEP, nilai efisensi usaha agroindustri tahu skala kecil dan rumah tangga dan menganalisis perbedaan secara nyata. Nilai efisiensi usaha agroindustri tahu skala kecil dan skala rumah tangga di Kecamatam Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada responden sedangkan data sekunder diambil dari dinas atau intansi yang terkait dengan penelitian ini. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 10 orang pengusaha tahu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada skala kecil total biaya per 100 papan tahu skala kecil Rp 3.421.709 sedangkan skala rumah tangga Rp 2.586.814. Penerimaan per 100 papan tahu pada skala kecil adalah Rp 4.816.700 sedangkan skala rumah tangga Rp 3.650.000. Keuntungan per 100 papan tahu skala kecil Rp 1.394.958 sedangkan skala rumah tangga Rp 992.353. BEP skala kecil per 100 papan tahu adalah 100 papan dan Rp 34.217/papan atau 71 papan dan Rp.48.167 sedangkan BEP skala rumah tangga adalah 100 papan dan Rp 26.576 atau 73 papan dan Rp 36.500. Nilai efisiensi per 100 papan tahu skala kecil sebesar 1,40 sedangkan skala rumah tangga sebesar 1,36. Uji beda rata-rata menunjukkan terdapat perbedaan nyata nilai efisiensi usaha agroindustri tahu skala kecil dan skala rumah tangga.
ANALISIS KOMPARATIF KEUNTUNGAN PETANI KARET DENGAN DAN TANPA PROGRAM GERAKAN BOKAR BERSIH DI DESA KEBUN RAYA KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT Rita Puspitasari; Nina Budiwati; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.641

Abstract

Hal yang mendasari adanya gerakan bokar bersih yaitu untuk meningkatkan mutu karet yang dihasilkan oleh petani karet karena melihat semakin merosotnya harga karet ditingkat petani disebabkan karena pengolahan bokar yang masih dibawah standar dengan cara memasukkan kotoran berat maupun ringan serta penggunaan pembeku lateks yang tidak direkomendasikan.Pemerintah melalui Permentan No.38 Tahun 2009 menjelaskan betapa pentingnya petani karet mengolah bokar bersih, karena dengan adanya gerakan bokar bersih akan meningkatkan pendapatan petani serta bokar yang dihasilkan memiliki harga jual yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan petani karet dengan dan tanpa program gerakan bokar bersih, untuk menganalisis komparatif keuntungan petani karet dengan dan tanpa program gerakan bokar bersih, dan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani karet dalam mengolah dan menjual Bokar. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode secara non proporsionite random sampling dengan memilih 30 responden di Desa Kebun Raya Kecamatan Kintap.OAnalisisOyangOdigunakaniyaituianalisis kualitatifIdanikuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan dalam jangka waktu satu bulan rata-rata biaya total petani karet dengan program gerakan bokar bersih sebesar Rp 772.611 per ha dengan pendapatan sebesar Rp 2.166.856 per ha dan keuntungan sebesar Rp 1.666.856 per ha. Sedangkan untuk rata-rata biaya total petani karet tanpa program gerakan bokar bersih dalam jangka waktu satu bulan sebesar Rp 740.386 per ha dengan pendapatan sebesar Rp 1.279.497 per ha dan keuntungan sebesar Rp 769.497 per ha.Perbandingan keuntungan petani karet dengan dan tanpa program gerakan bokar bersih menggunakan Uji-t diperoleh nilai t hitung 6,752 dengan nilai sig 0,000 yang berarti nilai probabilitas sig < 0,05 ini menjelaskan bahwa keuntungan petani karet dengan dan tanpa program gerakan bokar bersih berbeda secara nyata.Kata kunci: Keuntungan, petani karet, bokar.
PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DALAM TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK SERTA PERAWATAN PAYUDARA, PIJAT BAYI, PIJAT OKETANI DAN PIJAT OKSITOSIN BAGI IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI UPAYA “MAHAGA” STUNTING Ariyani, Herda; Fitria, Aziza; Rifiana, Rifiana; Hidayah, Alfina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 12 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i12.5357-5363

Abstract

Saat ini Kabupaten Banjar menduduki posisi tertinggi kasus stunting dibanding kabupaten/kota lainnya yaitu sebesar 40,2% dan Desa Bi'ih merupakan desa lokus stunting dengan prevalensi peringkat pertama di kabupaten ini. Metode pelaksanaan ini dilakukan secara luring di posyandu desa dan rumah kader. Peserta kegiatan pelatihan keterampilan komunikasi terapeutik berjumlah 40 orang, sedangkan pelatihan pemijatan berjumlah 36 orang. Sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan, peserta diberikan angket untuk mengetahui tingkat pengetahuan keterampilan pemijatan ibu hamil dan ibu menyusui serta ukuran pemahaman peserta. Pada Hasil dan Pembahasan terdapat 30 responden (83,33%) yang memiliki penilaian post test baik, 6 responden (16,67%) memiliki penilaian post test kurang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan responden sebelum dan sesudah materi pelatihan disampaikan. Selama kegiatan berlangsung, peserta terlihat antusias dan menyimak materi dengan seksama. Kesimpulan kegiatan ini memberikan dampak yang positif. adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam upaya pencegahan stunting sehingga kedepannya diharapkan kader selalu aktif menjadi penyuluh bagi keluarga untuk mewujudkan Desa Bi'ih zero stunting.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SELEDRI DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG, KOTA BANJARBARU Sari, Dwi Fitri Winda; Rifiana, Rifiana; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i2.13036

Abstract

Pendapatan usahatani merupakan bentuk ukuran kinerja usahatani. Usahatani yang dipilih untuk penelitian ini yaitu usahatani seledri karena satu-satunya yang mengusahakan usahatani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, pendapatan, dan keuntungan usahatani seledri serta mengevaluasi tingkat potensi pertanian di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2023 hingga April2024. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara kepada petani dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Data sekunder diperoleh dari literatur dan lembaga yang terkait. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simpel random sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara acak dari populasi sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau dipilih. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 30 orang dari 108 petani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan biaya, pendapatan, dan keuntungan usahatani seledri dalam satu periode. Untuk rata-rata biaya total sebesar Rp7.703.142. Rata-rata penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp15.120.000. Pendapatan rata-rata yangdiperoleh per usahatani sebesar Rp10.111.358, keuntungan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp7.416.858. Kelayakan usahatani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang dapat dilihat dari RCR. Dengan nilai RCR sebesar 1,96 diatas 1 menunjukkan adanya potensi usahatani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang. Hal inimenunjukkan bahwa usahatani seledri layak untuk dikembangkan
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN TEMPE DI DESA SEMARAS KECAMATAN PULAU LAUT BARAT KABUPATEN KOTABARU (Studi Kasus Usaha “Tempe Ibu Masnah”) Amin, Khairul; Rifiana, Rifiana; Anjardiani, Luki
Frontier Agribisnis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i2.13038

Abstract

Kedelai digunakan sebagai sumber bahan baku dalam industri pertanian. Tempe merupakan jenis makanan yang dihasilkan dari fermentasi kedelai menggunakan jamur yang disebut Rhizopus oligosporus. Tempe memiliki ciri khas warna putih, tekstur yang padat, dan rasa yang unik. Usaha tempe milik Ibu Masnah merupakan satu-satunya usaha tempe yang ada di Desa Semaras dan Kecamatan Pulau Laut Barat. Usaha ini telah beroperasi selama satu dekade. Namun, karena lokasinya yang jauh dari pusat kota, upaya pemasarannya terbatas pada kabupaten. Selain itu, kapasitas produksinya terbatas karena usaha ini belum memperluas pasarnya ke luar kabupaten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pendapatan dan kelayakan usaha produksi tempe Ibu Masnah di Desa Semaras, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kotabaru. Penelitian ini dilakukan di tempat produksi tempe Ibu Masnah yang beralamat di Jalan Provinsi RT.03 Desa Semaras, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kotabaru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Ibu Masnah, pemilik usaha pengolahan tempe Ibu Masnah, sebagai subjek utama. Ibu Masnah, seorang produsen tempe di Kecamatan Pulau Laut Barat, memperole hkeuntungan sebesar Rp17.901.505 dalam satu bulan. Studi R/CRatio menghasilkan nilai 1,66 yang menunjukkan bahwa R/CRatio lebih dari 1. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa usaha pengolahan tempe Ibu Masnah layak secara finansial.
ANALISIS SERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN TANAH LAUT Sarianah, Sarianah; Husaini, Muhammad; Rifiana, Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12271

Abstract

Industri pertanian diperkirakan akan memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja tertinggi di Kalimantan Selatan pada tahun 2020, karena menyerap sebagian besar angkatan kerja di wilayah tersebut. Sebagai akibatnya, ketergantungan Provinsi Kalimantan Selatan pada sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja menjadi sangat signifikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap kecenderungan penyerapan tenaga kerja dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti PDRB, luas lahan, dan upah minimum, karena faktor-faktor ini memiliki dampak yang besar terhadap serapan tenaga kerja. Penelitian ini difokuskan di Provinsi Kalimantan Selatan, dengan mempertimbangkan bagaimana upah minimum provinsi, luas lahan yang digunakan untuk pertanian, dan PDRB) sektor tersebut mempengaruhi lapangan kerja di industri pertanian. Data sekunder untuk penelitian ini, pada tahun 2010 hingga 2022, diberikan oleh BPS dan Departemen Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura. Berdasarkan penelitian, terdapat kecenderungan perubahan PDRB sektor pertanian, tingkat penyerapan tenaga kerja, luas lahan pertanian di Kabupaten Tanah Laut, dan upah minimum di provinsi Kalimantan Selatan terjadi secara cepat. PDB sektor pertanian adalah 6,20 persen, variabel rata-rata pengembangan tenaga kerja adalah 1,5 persen, area di bawah pertanian adalah 0,74 persen, dan upah minimum adalah 5,44 persen. Produktivitas Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian Kabupaten Tanah Laut, ukuran daerah pertanian Kabupaten Tanah Laut, dan upah minimum provinsi Kalimantan Selatan semuanya berdampak pada perekrutan tenaga kerja pada saat yang bersamaan., dengan demikian, PDB sektor pertanian memiliki dampak yang patut dicatat dan menguntungkan pada penyerapan tenaga kerja. Namun, upah minimum Kabupaten Tanah Laut dan luas lahan yang fluktuatif berdampak negatif pada kemampuan daerah untuk menyerap tenaga kerja dari industri pertanian
Analisis Pendapatan Bersih Petani Kelapa Sawit di Desa Maju Mulyo Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Fahrudin, Hendrik; Salawati, Umi; Rifiana, Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7850

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan bersih pada petani kelapa sawit dan permasalahan yang dialami oleh petani kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Maju Mulyo Kecamatan Mantewe Januari 2020 sampai Desember 2020. Responden yang diteliti adalah petani yang umur tanaman sawit adalah 10 tahun dengan jumlah 22 responden dipilih secara simple random sampling (acak sederhana).Biaya awal pada usahatani kelapa sawit terdiri dari biaya pembersihan lahan, pembuatan lubang, pembelian bibit, pemancangan, pemupukan dan penanaman bibit. diketahui biaya awal pada tahun pertama yang dikeluarkan petani kelapa sawit di Desa Maju Mulyo yaitu sebesar Rp. 13.555.909. Biaya awal pada tahun kedua sebesar Rp. 601.363. Sehingga biaya awal yang dikeluarkan sebesar Rp. 14.157.271. Biaya Tetap meliputi penyusutan alat usahatani kelapa sawit dan sewa lahan, Adapaun alat yang digunakan adalah parang, dodos, egrek, tojok, gancu dan sprayer (alat semprot). Biaya Variabel meliputi biaya tidak tetap yaitu pemupukan, obat dan tenaga kerja, biaya yg dikeluarkan biaya variabel sebesar Rp. 9.535.000,18. Adapun biaya total yang dikeluakan yaitu sebesar Rp. 13.887.326. Produksi rata-rata yang diperoleh dalam sata tahun adalah 20.704 kg. Rata-rata harga jual tandan buah segar adalah Rp. 1.493,75/kg, Sehingga Penerimaan usahatani kelapa sawit sebesar Rp. 30.926.600 per tahun. Rata-rata pendapatan bersih usahatani kelapa sawit adalah sebesar Rp. 17.236.437. Masalah utama yang masih dihadapi oleh para petani diantaranya adalah aspek harga jual TBS yang naik turun/fluktuasi. Selain itu harga sarana produksi seperti pupuk dan herbisida cendrung mengalami kenaikan. Sehinga produksi akan mengalami penerunan.
Analisis Usaha Kue Cincin pada Industri Rumah Tangga Ulit Cincin di Desa Binjai Pemangkih Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dengan Bisnis Model Canvas Abdillah, Muhammad Arif; Fauzi, Muhammad; Rifiana, Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7851

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya, pendapatan dan keuntungan pada industri rumah tangga kue cincin “Ulit Cincin” dan gambaran bisnis model kanvas. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Binjai Pemangkih Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah, pada bulan Januari 2022 sampai Juli 2022. Periode pengambilan dan perhitungan data dilakukan satu bulan produksi yaitu pada bulan Januari 2022 dan Penelitian dilakukan menggunakan teknik Purposive Sampling dengan pertimbangan- pertimbangan tertentu. Industri rumah tangga kue cincin “Ulit Cincin”memproduksi sebanyak 1.200 biji dalam satu hari dengan harga jual Rp.600/biji. Total biaya yang dikeluarkan selama satu bulan adalah sebesar Rp.18.898.416 dengan perhitungan dari biaya eksplisit Rp.16.648.416 dan biaya implisit Rp. 2.250.000. Penerimaan Rp. 21.600.000 hasil tersebut perkalian dari 1.200 biji kue cincin setiap harinya dengan harga jual Rp. 600/biji. Pendapatan Rp.4.951.584 dan Keuntungan Rp.2.701.584 Bisnis model kanvas adalah konsep bisnis yang menjadi sederhana yang ditampilkan pada satu lembar kanvas dengan sembilan elemen Bisnis model kanvas terdapat dua elemen yang utama yaitu Costumer Segment sebagai tujuan bisnis dan Value propositions sebagai penentu langkah bisnis selanjutnya. Costumer Segmen, jumlah konsumen di luar Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar 70 % dan Masyarakat setempat sebesar 30%. Value propositions, pemilik usaha konsisten dalam membuat kue cincin yang memiliki rasa enak, tekstur yang gurih, aromanya harum, dan harga yang terjangkau, serta sudah memiliki izin usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS (Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission) dan Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dari Dinas Kesehatan.
Co-Authors Abdillah, Muhammad Arif Abdur Rohim Abdurrahman Abdurrahman Abdussamad Abdussamad Alfina Hidayah, Alfina Amalia Safitri Anggi Setiawan Annisa Siska Roselianti Ariyani, Herda Ariyati Ariyati Azzahra Luthfiah Binti Mukaromah Borneo Ayu Apriyani Choirunnisa, Zuyyina Danu Prasetiyo Djoko Santoso Djoko Santoso Dwi Oktaviani, Annisa Ervinna Febri Widyasari Fahrudin, Hendrik Fajeri, Hairin Ferrianta, Yudi Fitri Syahrida, Anisa Fitria, Aziza Gusti Dina Aryanti Imanah Habibah, Aina Hairi Firmansyah Hairin Fajeri Hamadani Hamdani Hamdani Hanafi Hanafi Husnil Yusra Indri Anggraini Kamiliah Wilda Khairul Amin Linda Putri Dewi Luki Anjardiani Lutfi Arianto, Ach Luwis Wulandari Mardiani, Vivi Mariani Mariani Masyhudah Rosni Maulidi Ripani Miftahul Jannah Mira Yulianti Muhamad Ridani Firdaus Muhammad Fauzi Muhammad Guntur Akbar Muhammad Husaini Muhammad Sayyid Muhammad Syaifuddin Mustafizurrahman Mustafizurrahman Muzdalifah Muzdalifah Nadila Satifa Nopiyanti Naily Zulfia Naufal Rismana, Muhammad Nevia Amanda Bahri Nia Octaviani Nina Budiwati Nor Misbah Norhasanah Norhasanah Normasari Normasari Nur Hidayah Nur Pramudyas Primia Setyaningrum, Maulinda Nurmelati Septiana Radiatul Husna Raetsa Noviantie Rahmat Hidayat Ratna Ratna Redhani Pamungkas Dwi Suryo Rezky Fauji Riky Devi Saputra Rima Oktavian Marfuah Rita Puspitasari Rivaldo Rivaldo Romannus Kleden Ryad Reynadie Sari, Dwi Fitri Winda Sarianah, Sarianah Selvi Selvi Shafriani, Karimal Arum Siti Khadijah Siti Normilahayani Sri Noorliani Syafiq Nurfahuda Syahrina, Wanda Syarifah Syarifah Umi Salawati Usamah Hanafie Wika Vidya Yanti, Nuri Dewi Yulianti Yulianti Yusuf Azis Yusuf Aziz Zahra, Fatimatul Zulfa Dhiya Ulhaq