Bio-baterai menawarkan solusi potensial sebagai alternatif baterai konvensional yang tidak ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan organik dan mudah didapat, seperti serbuk kulit udang dan air laut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan komposisi optimum serbuk kulit udang dan air laut yang menghasilkan arus dan tegangan maksimum. Lembaran gafit digunakan sebagai anoda dan lembaran aluminium sebagai katoda. Serbuk kulit udang dengan variasi massa 2-10 g dilarutkan dalam 20 ml air mineral (Aqua) menggunakan magnetic stirrer selama 10 menit, kemudian ditambah 35 g tepung tapioka secara bertahap hingga membentuk elektrolit padat. Elektrolit ini ditempatkan di antara lembaran gafit dan aluminium. Komposisi optimum serbuk kulit udang dikombinasikan dengan air laut (1-5 ml) untuk meningkatkan arus dan tegangan. Hasil menunjukkan bahwa bio-baterai yang hanya menggunakan larutan serbuk kulit udang menghasilkan arus maksimum 0,68 mA dan tegangan 0,803 V dengan massa optimum 6 g. Kombinasi serbuk kulit udang dan air laut menghasilkan arus 2,02 mA dan tegangan 0,858 V dengan volume optimum 3 ml air laut. Penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut karena metodenya sederhana dan bahan yang digunakan murah serta ramah lingkungan.