Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Datum: Journal of Geodesy and Geomatics

PEMODELAN GENANGAN BANJIR SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA MENGGUNAKAN HEC-RAS (STUDI KASUS: SUNGAI KELEKAR KOTA PRABUMULIH) Abyuliani, Alza; Zakaria, Ahmad; Sari, Atika
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v5i1.6814

Abstract

Banjir merupakan bencana dengan persentase tertinggi yang terjadi di Indonesia yaitu 35,56% pada Tahun 2021 Salah satu daerah yang sering mengalami banjir adalah Sungai Kelekar. Meluapnya Sungai Kelekar semakin tahun semakin parah hingga menyebabkan banjir bandang dan genangan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung Periode Ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun. Penelitian ini menggunaan data DEM Tahun 2024, data Curah Hujan Tahun 2011 sampai Tahun 2020, Batas Administrasi Kota Prabumulih Tahun 2024, Data Pengukuran Topografi Sungai Kelekar Tahun 2021, dan Data Titik Banjir Kecamatan Prabumulih Tahun 2021 sampai Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah Hidograf Satuan Sintetik Snyder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedalaman banjir terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas genangan rendah, sedang dan tinggi. Luasan genangan banjir bertambah setiap periode ulang tahun dimana luasan paling rendah terjadi pada periode ulang 2 Tahun sebesar 564,13 hektar dengan debit puncak 116,0728 m3/s dan luasan genangan banjir paling tinggi periode ulang 100 Tahun sebesar 690,55 hektar dengan debit puncak 274,452 m3/s. Terdapat upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak banjir yang berpotensi menyebabkan genangan di Sungai Kelekar seperti meningkatkan tinggi dan kekuatan tanggul, melakukan penanaman pohon dan vegetasi, membangun desain infrastuktur terutama pada bagian pemukiman padat dan daerah pemodelan yang menunjukkan kedalaman tinggi dan luasan yang berubah signifikan sebagai area prioritas pembangunan, serta pemodelan dapat digunakan sebagai data pendukung analisis spasial lanjutan dalam menentukan jalur evakuasi bagi masyarakat.. Kata kunci: Genangan Banjir, HSS Snyder, Mitigasi, Pemodelan Hidrodinamika
PENENTUAN LOKASI TPA REGIONAL DENGAN METODE BINARY DAN WEIGHTED LINEAR COMBINATION (WLC) DI KOTA BANDAR LAMPUNG Al Kautsar, Nanggroe; Fajriyanto, Fajriyanto; Anisa, Rahma; Sari, Atika
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v5i1.6820

Abstract

Kota Bandar Lampung, dengan luas 19.722 hektar, menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah akibat pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi. Pengelolaan yang tidak efektif dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisis kelayakan lokasi untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional guna memastikan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan meminimalkan dampak negatif. Data yang digunakan mencakup 13 data spasial untuk mengidentifikasi zonalayak TPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Binary dan Weighted Linear Combination (WLC),yang diintegrasikan dengan analisis kelayakan regional dan analisis kelayakan penyisih. Analisis mempertimbangkan faktor-faktor seperti jarak dari sumber timbunan sampah, aksesibilitas, dan dampak lingkungan berdasarkan SNI 03-3241-1994. Analisis menunjukkan 11 lokasi zona layak untuk TPA, dengan 4 lokasi di Kecamatan Teluk Betung Timur dan 7 lokasi di Kecamatan Sukabumi, total luas 88,05 hektar. Lokasi memenuhi syarat kelayakan teknis dan lingkungan untuk menampung proyeksi timbulan sampah hingga tahun 2035 dengan persentase kesesuaian 71,05% dengan nilai uji kelayakan adalah 135. Peta rekomendasi memastikan lokasi strategis, aksesibilitas baik, dan memenuhi kriteria lingkungan. Hasil penelitian ini menghasilkan peta rekomendasi lokasi TPA regional sebagaiacuan kebijakan bagi instansi berwenang dalam penetapan lokasi TPA yang optimal, serta membantu mengurangi dampak negatif dari overload TPA Bakung terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kata kunci: Binary, Kelayakan Regional dan Penyisih, Kota Bandar Lampung, TPA,Weighted Linear Combination.
Variasi Nilai Equivalent Water Height Di Indonesia dan Kaitannya dengan Bencana Hidrometeorologi (Banjir dan Kekeringan) Rahayu, Safriyanti; Utari, Ririn; Sari, Atika
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v5i1.6821

Abstract

Indonesia yang merupakan wilayah tropis adalah negara dengan intensitas bencana alam yang tinggi. Kondisi iklim tropis yang sudah sangat bervariasi akibat siang dan malam yang relative sama mengalami perubahan yang cukup ekstrem pada tahun 2016. Hal ini menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi yang berkepanjangan sepanjang tahun 2016. Satelit Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) yang digunakan untuk pemantauan gravitasi dapat digunakan untuk mengamati variasi massa air. Data GRACE disediakan melalui pengukuran variasi massa temporal yang sebagian besar merupakan variasi volume air seperti air permukaan dan air tanah. Karena massa air di wilayah Indonesia didominasi oleh banyaknya curah hujan secara tidak langsung . S pherical harmonik yang diperoleh dari data satelit GRACE berubah kepadatan massa permukaan . Hasil yang diperoleh dari data pengolahannya menunjukkan bahwa t ia tertinggi Setara Air Tinggi ( EWH ) nilai selama tahun 2016 sebesar 8,66 cm pada bulan Agustus (wilayah Aceh) sedangkan nilai EWH terendah berada di wilayah Nusa Tenggara pada bulan yang sama. Curah hujan terbesar terdapat di wilayah Kalimantan dengan nilai 0,61 mm / jam pada bulan Februari 2016 sedangkan curah hujan terendah terdapat di wilayah Nusa Tenggara pada bulan Agustus . Dan korelasi antara Ketinggian Air Setara dan curah hujan lebih sedang, lemah dan sangat lemah. Kata kunci: Equivalent Water Height (EWH), GRACE, Presipitasi