Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PEMANFAATAN E-COMMERCE SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN KELOMPOK UMKM DI KOTA TEGAL Farida, Ida; Sunandar, Sunandar; Aryanto, Aryanto; Hetika, Hetika; Krisdiyawati, Krisdiyawati
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jd.v4i1.399

Abstract

Website melalui Social Networking Marketing adalah salah satu cara memasarkan produk UMKM. Dengan memanfaatkan e-Commerce dalam operasional bisnisnya, UMKM akan mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan berpeluang menggaet pelanggan baru. Tolok ukur keberhasilan program dilakukan adalah dengan melihat kemampuan peserta dalam pengusaaan teknologi memasarkan produk dengan menggunakan website melalui Social Networking Marketing. UMKM atau industri yang bergerak dalam usaha Batik dan makanan di Kota Tegal termasuk banyak. Namun sentra usaha Batik Tegalan misalnya, kompetitor utamanya adalah para pengrajin batik yang ada di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pekalongan yang merupakan sentra batik dan sudah terkenal. Berdasarkan hasil survey dan wawancara tim dengan para pelaku UMKM ?dijumpai permasalahan yang dihadapi antara lain yaitu, dalam memasarkan masih menggunakan secara konvensional yaitu menunggu pesanan dari para pembeli sehingga penjualannya hanya bisa memenuhi kebutuhan di tingkat lokal yaitu Kota. Untuk mengatasi permasalahan mitra maka diperlukan suatu teknologi informasi dan komunikasi atau yang dikenal dengan istilah Information and Communication Technology (ICT) dan internet telah merambah berbagai bidang kehidupan tidak terkecuali bidang bisnis dan perdagangan. Salah satu penerapan ICT dan internet dalam bidang bisnis dan perdagangan adalah electronic commerce (e-commerce).
BAITUL MAL IN SAMBAS IN THE COLONIAL PERIOD: The History of Establishment And Management Sunandar, Sunandar; Posha, Beti Yanuri; Lamazi, Lamazi; Yusnita, Henny
Jurisdictie: Jurnal Hukum dan Syariah Vol 12, No 1 (2021): Jurisdictie
Publisher : Fakultas Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/j.v12i1.10942

Abstract

Baitul Mal management in the Sultanate of Sambas started from the establishment of Ulama’s official institution, so the state could supervise the religious issues. Through the Maharaja Imam, Muslim affairs were handled. The permanent management improvement of Baitul Mal in the Sultanate of Sambas was started in 1944, through Ulama’s discussion in the Sambas Kingdom consisting of Imam, Khatib, and Penghulu. They formulated 37 articles concerning the cost of marriage, divorce, reconciliation, alms (zakat māl, and zakat fitrah), procedures for withdrawal, distribution, and the eligible recipients of funds. The Baitul Mal founding was interfered by a fundamental problem, caused by political issues within Sambas society. Those issues included Japan’s defeat in 1945, the NICA arrival followed by the Dutch expulsion in 1949, and the PGRS-PARAKU incidents until 1965. Since the early days, Baitul Mal management in Sambas has found its form and can move social life through the funds distribution, one of which is to support the schools in Sambas. Baitul Mal in Sambas is currently in crisis due to the existence of new zakat institutions both semi-government and private such as Badan Amil Zakat (BAZ). Therefore, they really need to have the people-oriented management.Pengelolaan Baitul Mal di wilayah Kesultanan Sambas dimulai dari pembentukan lembaga resmi ulama, sehingga pengurusan masalah keagamaan ditangani oleh negara. Melalui Maharaja Imam, urusan Muslim ditangani. Perbaikan pengelolaan Baitul Mal secara permanen di Kesultanan Sambas dimulai pada tahun 1944, melalui musyawarah yang dihadiri oleh para ulama di Kerajaan Sambas yang terdiri dari Imam, Khatib dan Penghulu. Dalam rapat tersebut dirumuskan 37 pasal tentang masalah biaya perkawinan, perceraian, rukun, sedekah (zakat mal dan zakat fitrah), tata cara penarikan, penyaluran /distribusi dana dan orang-orang yang berhak menerimanya. Pembentukan Baitul Mal mengalami masalah yang mendasar, yang diakibatkan oleh masalah politik yang dihadapi oleh masyarakat Sambas, mulai dari kekalahan Jepang kepada Sekutu pada tahun 1945, yang diikuti kedatangan NICA hingga pengusiran Belanda pada tahun 1949, peristiwa PGRS-PARAKU hingga tahun 1965. Manajemen Baitul Mal di Sambas sejak masa awal telah menemukan bentuknya dan mampu menggerakkan kehidupan sosial melalui distribusi dananya, salah satunya adalah menopang sekolah/madrasah yang terdapat di Sambas. Dalam carut marut pengelolaan Baitul Mal di Sambas saat ini yang ditandai dengan munculnya beragam lembaga dengan label Badan Amil Zakat (BAZ), semi pemerintah maupun swasta maka sangat dibutuhkan pengelolaan yang beorientasi pada kepentingan umat.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Akuntansi Akrual pada Entitas Pemerintah Daerah Usman, Usman; Sunandar, Sunandar; Farida, Ida
Journal of Accounting and Investment Vol 15, No 2: July 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.315 KB)

Abstract

This research aims to provide an overview and empirical evidence regarding the level of implementation of accrual accounting in the local government, especially at the level of the working unit. Collecting data in this study using a questionnaire survey. The population of the research object in this case is the Budget Authority Users of the Local Government Unit (SKPD) Department of Industry, Trade, Koperasi and SMEs Ponorogo 2014. The data collected were processed using multiple linear regression analysis. The results of this research show that the level of implementation of accrual accounting in the Government is still very low. In particular the level of implementation of accrual accounting is influenced significantly by the financial staff training. However, there were no significant effects of the educational level of staff, quality of information technology consulting, support, experience, educational background and a work unit size against the level of implementation of accrual accounting.    
ANALISIS UNJUK KERJA ECO RACING SEBAGAI SUPLEMEN PENGHEMAT BAHAN BAKAR Murtalim, Murtalim; Dewadi, Fathan Mubina; Sunandar, Sunandar
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eco Racing diperuntukkan bagi pengendara yang ingin meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar pada kendaraannya. Eco Racing sebagai suplemen yang berfungsi mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar juga dapat meningkatkan performa kendaraan serta meminimalisir kebisingan yang terjadi. Dengan melakukan identifikasi masalah, yang memicu untuk memahami permasalahan dan pencarian data dari beberapa referensi untuk mendukung penelitian ini serta melakukan perbandingan perhitungan antara konsumsi energi yang menggunakan eco racingdan yang tidak menggunakan eco racing. Terbukti dalam penelitian pada jarak 100 m, sepeda motor yang menggunakan eco racing hanya menghabiskan Rp 3,64 / 100 m, sedangkan sepeda motor yang tidak menggunakan eco racing menghabiskan Rp 6,38 / 100 m. kedua data tersebut menggunakan bahan bakar pertalite yang cukup efisien. Jadi pemakaian eco racing dapat mengungguli secara ekonomi dan performa. Kebisingan pada kendaraan dapat diminimalisir dengan adanya eco racing dan dapat  meminimalisir overheated.
Dinamika Pengelolaan Madrasah dalam Kesultanan Sambas, 1910-1945: Studi Kasus Madrasah Pedoman Islam Sunandar, Sunandar
Jurnal Sejarah Citra Lekha Vol 8, No 2 (2023): Pelestarian Budaya dan Transformasi Sosial
Publisher : Department of History, Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jscl.v8i2.34794

Abstract

Madrasas, particularly Islamic religious schools, played a significant role in disseminating and practicing Islamic teachings within the Sultanate of Sambas. The image of madrasas in Sambas is embodied by two institutions established by the elite of the palace: Madrasah Sulthaniyah (1916) and Tarbiatoel Islam (1936), projecting an elite status within society. In 1936, alongside the establishment of Tarbiatoel Islam, a village madrasa named Madrasah Pedoman Islam was founded by ordinary residents outside the city of Sambas, catering to the Kampung community. However, management dynamics and ensuing issues led to the closure of these madrasas in favor of public elementary schools through the Inpres (Presidential Instruction) program. This paper employs a historical method, analyzing the periodization of Madrasah Pedoman Islam's development within its historical context. Data are sourced from manuscripts pertaining to Islamic Guidelines Madrasah. The study revealed that teachers of Madrasah Pedoman Islam, along with the community, sought solutions to the primary issue of financial constraints. One solution involved utilizing Zakat funds, including Zakat Fitrah and Zakat Māl, in the form of rice
Studi Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Devision dan Two Stay Two Stray Berbantu Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Siswa Listiana, Rizka Dwi; Sunandar, Sunandar; Prasetyowati, Dina
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i1.6909

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) adanya perbedaan prestasi belajar siswa antara model pembelajaran Student Team Achievement Devision (STAD), model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan model pembelajaran Konvensional. (2) prestasi belajar siswa yang diajar  dengan model pembelajaran Student Team Achievement Devision (STAD) lebih baik daripada model pembelajaran Konvensional. (3) prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ) lebih baik daripada model pembelajaran Konvensional. (4) manakah yang lebih baik antara prestasi belajar siswa yang diajar  dengan model pembelajaran Student Team Achievement Devision (STAD) dan prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Jenis penilitian kuantitatif. Sampel penelitian dengan Cluter Random Sampling dari populasi siswa kelas X MA Sholahuddin Demak. Tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data menggunakan anava satu arah dengan taraf signifikansi 5% dilanjutkan dengan uji t satu pihak. Hasil penelitian ini diperoleh: (1) Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Student Team Achievement Devision (STAD) berbantu Macromedia Flash, model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) berbantu Macromedia Flash dan model pembelajaran konvensional. (2) Prestasi belajar siswa yang mendapat perlakuan model Student Team Achievement Devision (STAD) berbantu Macromedia Flash  lebih baik dari prestasi belajar siswa yang mendapat model konvensional. (3) Prestasi belajar siswa yang mendapat perlakuan model Two Stay Two Stray (TSTS) berbantu Macromedia Flash  lebih baik dari prestasi belajar siswa yang mendapat model konvensional . (4) Prestasi belajar siswa yang mendapat perlakuan model Student Team Achievement Devision (STAD) berbantu Macromedia Flash  tidak lebih baik dari prestasi belajar siswa yang mendapat perlakuan model Two Stay Two Stray (TSTS) berbantu Macromedia Flash
Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Teams Games Tournament Berbantuan Question Card terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA Jumiyatun, Titik; Sunandar, Sunandar; Endahwuri, Dhian
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 5 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i5.4466

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan pentingnya kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learningberbantuan Question Card, Teams Games Tournamentberbantuan Question Card, dan konvensional; (2) kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learningberbantuan Question Cardlebih baik daripada model pembelajaran konvensional; (3) kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran Teams Games Tournamentberbantuan Question Cardlebih baik daripada model pembelajaran konvensional; (4) kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learningberbantuan Question Cardlebih baik daripada model pembelajaran Teams Games Tournamentberbantuan Question Card; (5) ketuntasan kemampuan pemecahan masalah siswa pada model pembelajaran Problem Based Learningberbantuan Question Carddan model pembelajaran Teams Games Tournament berbantuanQuestion Card. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X. Melalui cluster random samplingterpilih sampel penelitian yaitu X MIPA 2sebagai kelas eksperimen 1, X MIPA 3sebagai kelas eksperimen 2, dan X MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, tes, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pembelajaranProblem Based Learningberbantuan Question Card,Teams Games Tournament berbantuan Question Card, dan konvensional; (2) kemampuan pemecahan masalah siswa pada model pembelajaran Problem Based Learningberbantuan Question Cardlebih baik daripada model pembelajaran konvensional; (3) kemampuan pemecahan masalah siswa pada model pembelajaran Teams Games Tournamentberbantuan Question Cardlebih baik daripada model pembelajaran konvensional;(4) Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa pada model Pembelajaran Problem Based Learningberbantuan Question Carddan Teams Games Tournamentberbantuan Question Card;(5) kemampuan pemecahan masalah siswa pada model pembelajaran Problem Based Learningberbantuan Question Carddan Teams Games Tournamentberbantuan Question Cardmencapai ketuntasan belajar.
Efektifitas Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Discovery Learning Berbantu LKS terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Lingkaran Kelas Viii SMP N 2 Donorojo Dewi, Anita Setia; Sunandar, Sunandar; Endahwuri, Dhian
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 5 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i5.4461

Abstract

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan saintific pada model pembelajaran Numbered Head Togetherdan Discovery Learning. Penelitian ini dilatarbelakangi karena proses pembelajaran matematika, guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang cenderung monoton, untuk itu model pembelajaranNumbered Head Togetherdan Discovery Learningberbantu LKS sangat diperlukan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Numbered Head Togetherdan Discovery Learningberbantu LKS terhadap hasil belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswa SMP N 2 Donorojo Jepara. Sampel penelitian ini kelas VIII A, VIII B dan VIII C. Desain penelitian menggunakan quasi experimental design. Alat pengumpulan data berupa tes esai. Berdasarkan hasil uji anava satu arah didapatkan Fobs > Ftabel. Kemudian pada komparasi rerata antar baris digunakan Uji Scheefe’didapatkan F1-3> Ftabel, F2-3> Ftabel, dan F1-2> Ftabel. Pada kelas VIII A yang menggunakan pembelajaran  Numbered Head Togethersebanyak 19 siswa tuntas secara individual dengan presentase 86,36% tuntas secara klasikal. Pada kelas kelas VIII B yang menggunakan pembelajaran  Discovery Learningsebanyak 20 siswa tuntas secara individual dengan presentase 90,91% tuntas secara klasikal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang mendapatkan model Discovery Learning berbantu LKS, model Discovery Learning berbantu LKS, dan pembelajaran konvensional. (2) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan model Numbered Head Together berbantu LKS lebih efektif dari pada  pembelajaran konvensional. (3) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan model Discovery Learning berbantu LKS lebih efektif dari pada  pembelajaran konvensional. (4) Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan model Discovery Learning berbantu LKS dan model Numbered Head Together berbantu LKS. (5) Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together berbantu LKS mencapai ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. (6) Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantu LKS mencapai ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. (7) Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional tidak mencapai ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. Dengan demikian model pembelajaran Numbered Head Togetherdan Discovery Learningberbantu LKS dapat diterapkan dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ardianingtyas, Illyuna Rizki; Sunandar, Sunandar; Dwijayanti, Ida
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 5 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i5.6661

Abstract

Kemampuan berpikir kritis matematika merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting bagi siswa. Penelitian ini membahas tentang kemampuan memecahkan masalah siswa SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Diskriptif dengan subjek penelitian enam siswa kelas VII-C dari SMP Kesatrian 2 Semarang yang terbagi menjadi kemampuan tinggi, sedang, rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan data tes yang dikerjakan oleh siswa yang memiliki kemampuan berbeda. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, data penyajian, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: (a) untuk siswa dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi, dapat memenuhi indikator berpikir kritis FRISCO dengan baik., (b) untuk siswa dengan kemampuan pemecahan masalah sedang, dapat memenuhi indikator berpikir kritis FRISCO namun pada indikator Inference, Situation, dan Clarity kurang tepat dalam pemenuhannya, serta (c) untuk siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah rendah, tidak dapat memenuhi indikator berpikir kritis FRISCO dengan baik. Siswa yang berkemampuan pemecahan masalah rendah adalah siswa fokus memahami soal tetapi dalam pengerjaan soal tidak tepat, siswa tidak memberikan alasan penggunaan strategi dalam menyelesaikan soal, siswa tidak dapat memberikan simpulan sementara. siswa menyelesaikan soal tetapi tidak benar, siswa tidak memberikan contoh masalah yang sama dengan soal yang diberikan, siswa tidak mengecek jawabannya dan peneliti sudah menganalisisnya.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASSED LEARNING (PBL) BERBANTU GEOGEBRA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL PADA MATERI DIMENSI TIGA Handayani, Amalia; Sunandar, Sunandar; Sutrisno, Sutrisno
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 4 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i4.6124

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi dengan pentingnya motivasi belajar dan kemampuan spasial siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui apakah kemampuan spasial siswa menggunakan model Problem Based Learningberbantu geogebra lebih baik daripada kemampuan spasial siswa menggunakan model  konvensional pada materi dimensi tiga; (2) Mengetahui pada katagori  motivasi belajar siswa manakah yang lebih baik antara tinggi, sedang dan rendah; (3) Mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar; (4) Mengetahui pada model Problem Based Learningmanakah yang lebih baik antara motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah; (5) Mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada materi dimensi tiga; (6) Mengetahui apakah pada motivasi belajar tinggi, kemampuan spasial siswa dengan model Problem Based Learning lebih baik daripadamodel model pembelajaran konvensional; (7) Mengetahui apakah pada motivasi belajar sedang, kemampuan spasial siswa dengan model Problem Based Learning lebih baik daripadamodel model pembelajaran konvensional; (8) Mengetahui apakah pada motivasi belajar rendah, kemampuan spasial siswa dengan model Problem Based Learning lebih baik daripadamodel model pembelajaran konvensional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII. Melalui cluster random samplingterpilih sampel penelitian yaitu X MM sebagai kelas eksperimen dan kelas XII TKR sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan (1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan spasial menggunakan model Problem Bassed Learning ataupun model Konvensional. (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kategori motivasi belajar siswa dengan menggunakan model Problem Bassed Learning ataupun model Konvensional terhadap kemampuan spasial. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar. Sehingga dengan model pembelajaran dan kategori motivasi manapun sama baiknya.