Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Efektivitas Strategi Index Card Match Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Azkiyah, Aulia; Sunandar, Sunandar; Utami, Rizky Esti
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i1.5759

Abstract

Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui efektivitas strategi pembelajaran Index Card Matchberbantuan Macromedia Flash terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Semarang. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi, dokumentasi dan post-test. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t,  uji regresi linier sederhana, dan uji proporsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mendapat strategi pembelajaran Index Card Matchberbantuan Macromedia Flash, dengan kemampuan pemahaman konsep siswa yang mendapat pembelajaran konvensional; (2) Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mendapatkan strategi pembelajaran Index Card Matchberbantuan Macromedia Flashlebih baik dari pembelajaran konvensional; (3) Terdapat pengaruh positif antara keaktifan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada strategi pembelajaran Index Card Matchberbantuan Macromedia Flash; (4) Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Index Card Matchberbantuan Macromedia Flashmencapai ketuntasan secara klasikal maupun individu.
PROFIL BERPIKIR VISUAL SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Kusuma, Asiva Cahya; Sunandar, Sunandar; Wulandari, Dewi
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i3.6120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir visual siswa kelas VIII dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari media pembelajaran di SMP N 9 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang Tahun Ajaran 2018/2019. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Sehingga ada 6 siswa yang memiliki kemampuan berpikir visual sedang dan tinggi dalam media pembelajaran berupa video pembelajaran, power point, dan alat peraga. Penentuan kemampuan berpikir visual tersebut didapat dari angket yang diisi oleh siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tertulis dan wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi dengan membandingkan data tertulis dan wawancara yang diperoleh di waktu yang berbeda. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penatikan kesimpulan. Kerangka analisis dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator berpikir visual menurut Bolton dan tahapan pemecahan masalah menurut Polya. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Media pembelajaran berupa video pembelajaran berperan paling baik dibanding power pointdan alat peraga dalam menunjang proses berpikir visual siswa, (2) Representasi visual sangat berperan dalam proses pemecahan masalah matematis, terutama pada tahap merencanakan pemecahan, (3) Pada video pembelajaran, siswa berkemampuan berpikir visual sedang dan tinggi memiliki perbedaan pada tahap merencanakan pemecahan. Sedangkan pada power point, siswa berkemampuan berpikir visual sedang dan tinggi memiliki perbedaan pada tahap merencanakan pemecahan dan memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. Sementara itu, pada alat peraga, siswa berkemampuan berpikir visual sedang dan tinggi hanya memiliki kesamaan pada tahap memahami masalah.
Keefektifan Model Problem Based Learning Berbasis Etnomatematika Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Kelas VII Saputro, Lutfi Hadi; Sunandar, Sunandar; Kusumaningsih, Widya
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 5 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i5.6663

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah dalam matematika merupakan hal penting bagi peserta didik untuk menerapkan keterampilan pemecahan masalah di situasi sosial. Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah antara lain model pembelajaran Problem Based Learning berbasis etnomatematika. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) penerapan model PBL berbasis etnomatematika terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik efektif; (2) bagaimana keterampilan proses peserta didik kelas VII pada pembelajaran model PBL berbasis etnomatematika. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Mardisiswa 1 Banyumanik Semarang Tahun Ajaran 2018/2019. Dengan menggunakan cluster random sampling  diperoleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen (model Problem Based Learning berbasis Etnomatematika) dan kelas VII D sebagai kelas kontrol (model konvensional dengan metode ceramah).Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran PBL dan konvensional, ditunjukkan pada uji Anava bahwa F_(hitung ) 11,6399 >F_tabel  2,01, (2) rata-rata hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran PBL lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional, ditunjukkan pada uji t satu pihak bahwa t_hitung 3,412>t_tabel 2,02, (3) ketuntasan belajar individu pada kelas eksperimen adalah 24 siswa, sedangkan pada kelas kontrol 18 siswa, (4) ketuntasan belajar klasikal pada kelas eksperimen mencapai 82,14%, dan pada kelas kontrol mencapai 64,29%, (5)ada korelasi antara keaktifan siswa pada penggunaan model pembelajaran PBL, ditunjukkan pada uji korelasi bahwa r_hitung  0,89855518>r_tabel  0,320, diperoleh r^2=0,80740141 menunjukkan hasil belajar siswa 80,74% ditentukan oleh model pembelajaran PBL yang diterapkan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis Etnomatematika lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional dengan metode ceramah.
Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Belajar Siswa Permata, Erlinda Intan; Sunandar, Sunandar; Endahwuri, Dhian
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 6 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i6.6719

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman terhadap materi-materi matematika dengan benar, sehingga membuat siswa kurang tertarik dalam pembelajaran matematika. Selain itu, banyak siswa dalam kemampuan memecahkan masalah matematika sangat rendah, sehingga perlu ditingkatkan pembelajaran yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan gaya belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa kelas X SMK Pelita Nusantara 2 Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 1) Kesulitan siswa dengan gaya belajar auditorial terdapat pada tahap memahami masalah; Kesulitan siswa dengan gaya belajar visual terdapat pada tahap memahami masalah dan menyelesaikan masalah sesuai rencana; dan kesulitan siswa dengan gaya belajar kinestetik terdapat pada tahap memahami masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana dan melakukan pengecekan kembali. 2) Faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan gaya belajar diantaranya: sikap siswa pada saat proses pembelajaran berbeda menurut gaya belajarnya; terganggunya alat-alat indra akan mempengaruhi konsentrasi siswa dalam menyerap materi pelajaran sehingga mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika; dan strategi belajar yang diterapkan guru harus sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa. Kesimpulan penelitian adalah kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan gaya belajar adalah ketiga gaya belajar mengalami kesulitan pada tahap memahami masalah dan faktor yang mempengaruhi adalah sikap siswa, alat indra dan strategi belajar.
PEMAKNAAN AYAT MENURUT HARUN NASUTION DALAM BUKU ISLAM DITINJAU DARI BERBAGAI ASPEKNYA Humaidi, Riki; Alkadri, Alkadri; Sunandar, Sunandar
Borneo : Journal of Islamic Studies Vol. 4 No. 2 (2024): BORNEO: Journal of Islamic Studies
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/borneo.v4i2.2738

Abstract

Harun Nasution is a Muslim scholar who was able to change the exclusive perspective of Islam to an inclusive one, as evidenced by the market acceptance of the book "Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya." In this book, the author interprets numerous verses from the Qur'an to address the socio-religious issues of the time, despite not having a background in interpretation. Instead, the author is a scholar who favors more fundamental philosophical thinking. The goal of this study is to interpret the meaning of the Koranic verses found in Islamic books from a variety of perspectives. This research is based on the literature and employs qualitative methods. The book "Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya" serves as the primary data source for this study, with secondary data sourced from relevant books, journals, theses, and other scientific articles. The data collection technique was carried out by making a general mapping of the verses used in the book and analyzing the meaning of the verses used by Harun Nasution using the bil ma'tsur method. The study's results reveal that Harun Nasution employs a variety of textual and historical perspectives in his discussions, as evidenced by his interpretation of verses from the Koran in his works. The verse's contextualization does not entirely align with the original text's meaning. In addition, he employs a variety of philosophical approaches in his interpretation, as demonstrated in the text. To elucidate the verses of the Koran on this theme, he references the perspectives of Sufism
Olahan Daun Kelor Untuk Perbaikan Status Gizi Balita dalam Upaya Pencegahan Stunting Nurdin, Nasrayanti; Sunandar, Sunandar; Ariyana, Ariyana
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v1i4.714

Abstract

Stunting is caused by lack of nutrient intake and chronic infectious diseases. Age. One of the efforts to prevent stunting is to use local plants as food. Moringa plant (Moringa oleifera) is one of the foodstuffs that has a million benefits for health. In South Sulawesi Province, the target has not yet been achieved. This study aims to determine how the effect of processed Moringa leaves to improve the nutritional status of toddlers in an effort to prevent stunting at the Pangkajene Health Center, Sidrap Regency. The research method used is a quasi-experimental research design (Quasy experiment study) using the One group pre and post test design, which is a study by comparing the nutritional status of children under five before the intervention and after the intervention. The sampling technique in this study was taken by consecutive sampling. From the results of the study, it was found that before the administration of processed Moringa leaves there was one toddler who was stunted, while after the administration of processed Moringa leaves all toddlers were in normal nutritional status (TB/U) as many as 30 toddlers. It can be seen that there are differences in the average nutritional status (TB/U) of toddlers before and after the administration of processed Moringa leaves. So it can be concluded that there is a relationship between processed Moringa leaves and efforts to prevent stunting in toddlers at the Pangkajene Health Center, Sidrap Regency.
PENGARUH PENGETAHUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP HASIL PRAKTEK PENGELASAN SMAW Latif, Nurlaela; Baharuddin, Fiskia Rera; Sunandar, Sunandar
JoVI:JOURNAL of VOCATIONAL INSTRUCTION Vol 3, No 2 (2024): November
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55754/jov.v3i2.68088

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengetahuan kesehatan dan keselamatan kerja K3 terhadap hasil praktek pengelasan smaw siswa kelas XI SMKS Latanro Enrekang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jumlah total populasi  50 siswa jurusan TKR  kelas XI SMKS Latanro. Teknik penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Proses pengolahan data penelitian ini menggunakan SPSS 24 dimulai dari uji validasi , uji reliabilitas, uji normalitas , uji linearitas, analisis data (hipotesis) , uji regresi sederhana dan uji t. R hitung dalam penelitian ini diperoleh 0,810 lebih besar dari r tabel sebesar 0,284 dan t hitung lebih besar dari t tabel (2,286 > 1,677) taraf signifikan 5% (N=50 dan df=48) yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan kerja (X) terhadap Variabel Hasil Praktek Pengelasan Siswa (Y), dengan koefisien determinasi sebesar 0,098% (dibulatkan menjadi 9,8%) maka berpengaruh positif, artinya jika semakin baik pengetahuan kesehatan dan keselamatan kerja K3 maka semakin baik hasil praktek pengelasan siswa.
Blasphemy as a Criminal Offence: Legal Transformation in Indonesia from Colonial Era to Modern Rokhmad, Abu; Saifudin, Saifudin; Sunandar, Sunandar; Nurdin, Nazar
Walisongo Law Review (Walrev) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/walrev.2024.6.1.22667

Abstract

This paper was written to answer three important questions, namely knowing the narrative trend and the transformation model for blasphemy offenses in Indonesian legislation. Religious offenses are the only state instrument to crackdown on perpetrators of blasphemy. The implementation of the blasphemy offense in practice has been criticized, especially in relation to human rights violations. The results of this study confirm three things, firstly, religious offenses were first regulated through a Circular Letter of the Supreme Court in 1964 and PNPS Number 1 1965 which were designed to prevent the deviation of religious teachings and to protect religious peace. Blasphemy offenses were included in the Criminal Code in the New Order, then strengthened in the Reformation Era by incorporating blasphemy offenses into Law No. 11 of 2008. Second, the transformation of religious offenses stems from the British code applied in India, adopted by the Dutch colonial government and used in the region. Dutch East Indies because there are many similarities in cultural diversity between India and Indonesia. Third, the conception of religious offenses in KUHP makes religious blasphemy the basis for criminal acts. Religion is not the only element of a crime, but as an element that is an important part of a crime. Implementation of the guarantee of freedom of religion is indeed not easy to do because of differences in the definition of religion and freedom of religion; different definitions of human rights; and differences in the meaning of human rights protection. Tulisan ini ditulis untuk menjawab tiga pertanyaan penting, yakni mengetahui tren narasi dan model transformasi tindak pidana penodaan agama dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Delik agama merupakan satu-satunya instrumen negara untuk menindak pelaku penodaan agama. Penerapan tindak pidana penodaan agama dalam praktiknya banyak menuai kritik, terutama terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia. Hasil penelitian ini menegaskan tiga hal, pertama, delik keagamaan pertama kali diatur melalui Surat Edaran Mahkamah Agung tahun 1964 dan PNPS Nomor 1 Tahun 1965 yang dirancang untuk mencegah penyimpangan ajaran agama dan menjaga ketentraman umat beragama. Delik penodaan agama dimasukkan dalam KUHP pada masa Orde Baru, kemudian diperkuat pada Era Reformasi dengan memasukkan delik penodaan agama ke dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008. Kedua, transformasi delik keagamaan bermula dari KUHP Inggris yang diterapkan di India, yang diadopsi oleh KUHP. Pemerintah kolonial Belanda dan digunakan di wilayah tersebut. Hindia Belanda karena banyak kesamaan keanekaragaman budaya antara India dan Indonesia. Ketiga, konsepsi delik agama dalam KUHP menjadikan penodaan agama sebagai dasar tindak pidana. Agama bukan satu-satunya unsur suatu kejahatan, namun sebagai unsur yang menjadi bagian penting dalam suatu kejahatan. Implementasi jaminan kebebasan beragama memang tidak mudah dilakukan karena adanya perbedaan definisi agama dan kebebasan beragama; definisi hak asasi manusia yang berbeda; dan perbedaan makna perlindungan hak asasi manusia
ENHANCING PRONUNCIATION SKILLS THROUGH PHONETIC SYMBOLS: A CASE STUDY AT THE ENGLISH COURSE IN SIDRAP Roni, Roni; Ibrahim, Ibrahim; Sunandar, Sunandar; Andang, Baharuddin
La Ogi : English Language Journal Vol 11 No 1 (2025): January
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, LP3M Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/loj.v11i1.1857

Abstract

This study explores the effectiveness of teaching pronunciation through phonetic symbols at The English Course in Sidrap. The research aims to describe the instructional process, assess student responses, and identify tutor strategies for overcoming pronunciation challenges. A qualitative descriptive approach was employed, using interviews, observations, documentation, and questionnaires for data collection. The findings reveal that the course utilized a direct method combined with a reading aloud technique, supported by tools such as whiteboards, speakers, Oxford dictionaries, and module books. Students faced challenges with mother tongue interference, particularly in distinguishing vowel sounds. However, the incorporation of phonetic symbols, motivational strategies, and interactive techniques, such as songs, contributed to a positive learning experience. Tutors addressed difficulties by providing additional support materials and motivational strategies. The study concludes that teaching pronunciation using phonetic symbols can significantly improve learners' pronunciation skills when combined with engaging teaching strategies and continuous evaluation.
The Influence of the Use of Role Playing Methods and Interest in Learning on the English Speaking Ability Sunandar, Sunandar; Alvarez, Ana Sofia Izquierdo; Cardozo, Cristian Andres
Tekno - Pedagogi : Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2024): Tekno-Pedagogi
Publisher : Program Magister Teknologi Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/teknopedagogi.v14i1.32519

Abstract

This study aims to evaluate the effect of using role-playing methods and interest in learning on the English speaking abilities of class IX students at Junior high school 2 Merangin. The research design follows a 2x2 factorial design with pretest and posttest, where one factor is the use of role-playing methods and the other factor is interest in learning. The subjects of this research were class IX students at Junior high school 2 Merangin. The instruments used include questionnaires to measure students' interest in learning and oral tests to measure students' English speaking abilities. The data analysis techniques used include descriptive analysis for questionnaires, parametric statistical tests such as the t-test and analysis of variance (ANOVA) test for oral test data, as well as correlation analysis to determine the relationship between students' interest in learning and speaking ability. It is hoped that the results of this research can provide a deeper understanding of the effectiveness of the role-playing method in improving students' English speaking skills, as well as understanding how interest in learning influences the language learning process. It is hoped that the implications of this research can make a positive contribution to the development of more effective learning strategies in the field of language at the secondary school level.