Supijatno
Departemen Agronomi Dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University), Jl. Meranti, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia

Published : 53 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Penyadapan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Mull-Arg.) di Perkebunan Karet Gurach Batu Estate, Asahan, Sumatera Utara Awliya Rahmi Arja; . Supijatno
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.981 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16817

Abstract

Kegiatan penelitian dilaksanakan di Divisi IV Gurach Batu Estate PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Asahan, Sumatera Utara sejak Februari 2016 sampai Juni 2016. Tujuan pelaksanaan penelitian adalah mempelajari dan melakukan kegiatan penyadapan karet untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial secara langsung di lapangan. Penyadapan adalah kegiatan utama pada perkebunan karet, maka harus dilakukan dengan manajemen yang baik. Penyadapan di GBE masih belum sesuai dengan standar perusahaan namun masih dalam rentang yang dapat ditoleransi. Rata-rata ketebalan pemakaian kulit sadap ada frekuensi sadap d/4 dan d/3 adalah 1.3 mm dan 1.6 mm. Rata–rata kedalaman irisan sadap pada sadapan d/4 adalah 2.5 mm dan pada sadapan d/3 0.9 mm. Produksi latek yang didapatkan oleh penyadap kelas A lebih banyak dibanding kelas B, dan pemakaian kulit oleh kelas A lebih sedikit dibanding kelas B. Kecepatan menyadap kelas A dan kelas B tidak berbeda nyata yaitu sekitar 16.17 detik pohon-1 dan 17.97 detik pohon-1. Aplikasi zat stimulan yang dilakukan di Divisi IV GBE telah sesuai dengan aturan dan standar perusahaan. Persentase serangan KAS pada klon RRIM 921, PB 260 dan IRR 118 adalah 6.6%, 7.5%, dan 5.75%. Sebaiknya dilakukan penanganan yang lebih serius terhadap serangan KAS di GBE karena tingkat serangan tergolong tinggi. Pengawasan sadapan pada panel B sebaiknya lebih diperhatikan. 
Manajemen Pemupukan Organik dan Anorganik Kelapa Sawit di Sekunyir Estate, Kalimantan Tengah Gery Juliansyah; . Supijatno
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.485 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16821

Abstract

Kegiatan penelitian dilaksanakan di Sekunyir Estate, Kalimantan Tengah dari tanggal 9 Februari hingga 8 Juni 2016. Pemupukan kelapa sawit bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman sehingga dapat berproduksi optimal. Pemenuhan kebutuhan hara tanaman kelapa sawit dilakukan secara organik dengan memanfaatkan limbah TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) dan anorganik. Biaya pemupukan sebesar 60% dari total seluruh biaya produksi kelapa sawit sehingga perlu manajemen yang baik dalam pengelolaannya. Hasil pengamatan menunjukan bahwa manajemen pemupukan di Sekunyir Estate sudah sangat baik dengan menerapkan konsep efektivitas dan efisiensi. Efektifitas dilihat dari aplikasi pemupukan dengan konsep 4T yaitu tepat (waktu, dosis, jenis dan cara). Efisiensi bertujuan agar penggunaan input produksi dapat sesuai dengan kebutuhan. Sekunyir Estate telah melakukan efisiensi biaya sebesar 60% pada pemupukan anorganik dan 55% pada pemupukan organik. Aplikasi TKKS di Sekunyir Estate tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas dan pengurangan pupuk kalium karena dipengaruhi oleh aplikasi teknis di lapangan. Manajemen pemupukan organik dan anorganik pada kelapa sawit harus dikelola secara baik dan benar agar menghasilkan produksi kelapa sawit yang optimal serta berkelanjutan. 
Peranan Pupuk Nitrogen dan Fosfor pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan Umur Tiga Tahun Jabal Albari; . Supijatno; . Sudradjat
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.525 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16822

Abstract

Pada saat ini lahan semakin terbatas untuk ekstensifikasi dalam perluasan lahan perkebunan kelapa sawit, oleh karena itu perlu adanya peningkatkan produktivitas melalui peningkatkan efektivitas dan efesiensi penggunaan pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon pertumbuhan vegetatif dan produksi terhadap pupuk N dan P, serta menentukan dosis optimal pupuk N dan P pada kelapa sawit umur tiga tahun. Penelitian dilaksanakan di blok I, Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit Jonggol IPB-Cargill, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan terpisah yaitu peran pupuk nitrogen dan peran pupuk fosfor . Rancangan percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor yaitu dosis pemupukan. Pupuk nitrogen meningkatkan tinggi tanaman, panjang pelepah, lingkar batang, dan luas daun secara quadratik. Dosis optimum pupuk N pada tanaman kelapa sawit umur tiga tahun adalah 572 g N tanaman-1 semester-1. Pupuk fosfor meningkatkan panjang pelepah, lingkar batang, dan kadar unsur hara P pada daun ke-17 secara quadratik. Dosis optimum pupuk P pada tanaman kelapa sawit umur tiga tahun adalah 464 g P2O5 tanaman-1 semester-1. 
Portable/Handheld NIR sebagai Teknologi Evaluasi Mutu Bahan Pertanian secara Non-Destruktif Widyaningrum Widyaningrum; Yohanes Aris Purwanto; Slamet Widodo; Supijatno; Evi Savitri Iriani
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.010.1.59-68

Abstract

The development of NIR technology has now reached a higher level. The transition from chemical analysis which requires a lot of time and money makes NIR technology as a technology option that is efficient, fast and does not produce waste residues. Initially, the NIR was made in a benchtop type with a large size, but now it has developed into a handheld and portable NIR. This is based on the need to detect the content of agricultural materials in real-time in the field which is not possible with benchtop NIR. The use of handheld/portable NIR technology is widely applied in agriculture to measure water content, soluble solid contents, pH, mechanical properties of agricultural materials and so on. Portable/handheld NIRs have small dimensions and are light in weight so as to provide convenience in conducting direct analysis compared to using a large benchtop type NIR. However, the accuracy, measurement sensitivity, noise level, and optical reading stability are not better than benchtop NIR. So that the potential for developing portable/handheld NIRs as IoT-based sensing instruments is still open to be done.
Potensi Pengembangan Kehutanan dan Pertanian Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur Omo Rusdiana; Supijatno Supijatno; Yanto Ardiyanto; Candraningratri Ekaputri Widodo
Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan) Vol. 1 No. 2 (2017): Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangu
Publisher : P4W LPPM IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.164 KB) | DOI: 10.29244/jp2wd.2017.1.2.114-131

Abstract

Mahakam Ulu Regency is a new autonomous region formed separated from Kutai Barat regency of East Kalimantan Province in 2013. The local government of Mahakam Ulu has set to develop their local economy by utilizing and developing local resources. The regency’s geographical position at the northern border of Indonesia, together with its majority land coverage of natural forests, urges Mahakam Ulu to define its potential economic activities that support its people’s welfare and preserve its nature at the same time. This research aims to understand the regional development potential of Mahakam Ulu Regency on the forestry and agriculture sector, as well as to define strategies for development. Competitive commodities analysis, land suitability analysis and land availability analysis for the competitive commodities were conducted to obtain accurate information on the region’s forestry and agriculture potential. Analysis shows that Mahakam Ulu regency has forestry potentials in the form of development of community forest with non-timber forest products (NTFP) as the main commodity, environment service business in the form of ecotourism, utilization of timber forest products and NTFP, as well as development of customary forests. On the other side, potential agricultural commodities in Mahakam Ulu regency covers paddy, rubber, cacao and oil palm.
PRODUKSI KLON IRR 112 PADA SISTEM SADAP YANG BERBEDA Martini Aji; Supijatno Supijatno; Edi Santosa
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 39, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v39i1.766

Abstract

Saat ini klon-klon yang dibudidayakan umumnya memiliki potensi produksi yang tinggi. Perolehan lateks dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain teknis penyadapan, waktu menyadap, umur tanaman, jenis klon, kondisi lingkungan dan iklim yang diimbangi dengan teknis budidaya yang normatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alternatif sistem sadap dengan stimulasi terhadap produksi dan karakter fisiologi klon IRR 112. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juli 2020 hingga Juni 2021 di Kebun Percobaan dan Laboratorium Pusat Penelitian Karet, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Indonesia, menggunakan klon IRR 112 dengan tahun tanam 2010. Rancangan yang digunakan yaitu petak tersarang (nested design) dengan dua faktor yaitu frekuensi penyadapan dan frekuensi aplikasi stimulan dengan 3 ulangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi hasil produksi, konsumsi kulit, kandungan sukrosa, tiol, dan fosfat anorganik, total solid content (TSC) dan persentase kering alur sadap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon IRR 112 yang disadap pada frekuensi d3 dengan pemberian stimulan 12-21 kali dalam 1 tahun menghasilkan produktivitas kumulatif rata-rata mencapai 1600 kg/ha/tahun. Penyadapan dengan frekuensi d7 diikuti aplikasi stimulan 18 kali dalam 1 tahun memberikan hasil produksi per sadap lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Utara Petapahan, Kampar, Riau Nur Said Soheh; Supijatno; Eko Sulistyono
Buletin Agrohorti Vol. 10 No. 3 (2022): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46454

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan penting sebagai sumber pemasukan devisa Negara Indonesia. Keberhasilan panen akan menunjang peningkatan produktivitas tanaman sehingga kegiatan pemanenan kelapa sawit merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Kebun Utara Petapahan, Kampar, Riau pada tanggal 18 Januari hingga 17 Mei 2021. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi manajemen pemanenan kelapa sawit. Aspek yang diamati meliputi perencanaan panen, pelaksanaan panen, dan evaluasi panen. Kegiatan pemanenan di Kebun Utara Petapahan sudah berjalan cukup baik, terlihat dari hasil produksi harian yang sesuai dengan taksasi produksi dengan nilai varian rata-rata dibawah 5% dan muatan panen pada alat truk yang sudah sesuai kapasitas. Walaupun demikian beberapa hal masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan seperti rotasi panen yang masih panjang, pengadaan alat pelindung diri (APD) kaca mata dan kepatuhan dalam penggunaan helm yang masih dibawah angka 100%, mutu buah busuk yang sudah diatas standar sebesar 1.69% dari batas toleransi 1% , kapasitas pemanen rata-rata masih belum mencapai basis panen, kehilangan hasil berupa berondolan yang tidak terkutip dan buah matang tidak di panen masih ditemukan pada saat pemeriksaan hanca. Kata kunci: kapasitas pemanen, ketepatan panen, perencanaan panen
Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tanah Gambus, Sumatera Utara Aziz Ahmad Ja’far; Supijatno; ‪Mochamad Hasjim Bintoro Djoefrie‬
Buletin Agrohorti Vol. 11 No. 2 (2023): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47239

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan dari sektor non-migas yang memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Pemanen adalah salah satu kegiatan penting dalam budidaya kelapa sawit sehingga harus dikelola dengan baik. Penelitian bertujuan mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan panen. Penelitian dilaksanakan di Kebun Tanah Gambus, Sumatera Utara, pada tanggal Februari hingga Mei 2019. Percobaan disusun menggunakan uji t berpasangan terhadap taksasi panen, kebutuhan tenaga kerja dan mutu buah kelapa sawit. Kegiatan panen di Kebun Tanah Gambus sudah berjalan dengan baik, terlihat dari angka kerapatan panen yang sudah memenuhi kriteria varian dibawah 5% dilihat dari selisih AKP taksasi dan AKP realisasi. Kelengkapan alat panen dan alat pelindung diri (APD) yang digunakan oleh pemanen sudah baik, tetapi untuk penggunaan kaca mata perlu ditingkatkan lagi. Mutu buah yang dipanen masih dibawah standar perusahaan sebesar 96.85% dari 98%. Rotasi panen masih panjang yaitu 11 hari yang seharusnya 7 hari. Realisasi jumlah tenaga panen 9 orang yang lebih sedikit daripada yang direncanakan yaitu 18 orang. Selisih realisasi tenaga panen masih dapat ditutupi dengan output tinggi yang dihasilkan masing-masing pemanen. Muatan pengangkutan buah 7.4 ton yang masih melebihi kapasitas angkut 6.5 ton perlu diperhatikan karena dapat merusak alat dan memperburuk kondisi jalan. Kehilangan hasil yang ditemukan berupa berondolan tidak dikutip dan masih adanya pencurian buah. Kata kunci: kehilangan hasil, kelapa sawit, mutu buah, pemanenan
Growth Response of Seedlings of Four Robusta Coffee (Coffea canephora Pierre. Ex. A. Froehner) Clones to Drought Stress Novie Pranata Erdiansyah; Ade Wachjar; Eko Sulistyono; Supijatno Supijatno
Pelita Perkebunan (a Coffee and Cocoa Research Journal) Vol 35 No 1 (2019)
Publisher : Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iccri.jur.pelitaperkebunan.v35i1.344

Abstract

Drought is one of the limiting factors for the growth and yield of coffee plants. Drought due to long dry season has caused many losses for coffee plantations. This study aimed to evaluate the response of four Robusta coffee clones to drought stress at seedling stage and determine the best clone with high tolerance to drought. The study was conducted in Indonesian Coffee and Cocoa Reseach Institute (ICCRI) Jember, East Java in November 2018–Mei 2019. The experimental design used a Randomized Block Design (RCBD) with two factors. The first factor has consisted of five levels drought through providing volume watering based coefficient and evaporation value of free water surface (Eo), namely: 0.5 Eo; 1.0 Eo; 1.5 Eo; 2.0 Eo; 2.5 Eo (control). The second factor has consisted of four Robusta coffee clones, namely: BP 409 (drought tolerant clone); BP 308; BP 939 and BP 358 (vulnerable to drought stres). The result showed that reduction in the volume of watering from 2.5 Eo until 0.5 Eo causes drought, reduce coffee growth linearly. Clone BP 409 and BP 939 had better tolerance of drought stress compared with BP 308 and BP 358. The anatomical adaptation of leaves of BP 409 to drought stress was by thickening of wax layer and palisade tissue. BP 939 thickened its leaves due to drought stress as a mechanism of adaptation to such condition.
The Patterns of N/P/K Stoichiometry of Indonesian Soybean Varieties in the Dryland Environment Fatkhunnisa, Ratu; Santosa, Edi; Supijatno
Journal of Tropical Crop Science Vol. 12 No. 01 (2025): Journal of Tropical Crop Science
Publisher : Department of Agronomy and Horticulture, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jtcs.12.01.103-115

Abstract

Soybeans are among the best plant-based sources of protein. However, a high intake of rich potassium legumes such as soybean could have negative impacts on people who are sensitive to high potassium. A study on NPK stoichiometry of the most popular Indonesian soybean varieties was conducted as a preliminary evaluation to develop low-potassium soybeans. The experiment was conducted at Cikabayan Experimental Station, IPB University, from January to April 2024. The field experiment was arranged in randomized block design using 12 soybean varieties: “Anjasmoro”, “Deja 2”, “Dena 1”, “Dering 1”, “Denasa 1”, “Denasa 2”, “Dering 3”, “Devon 1”, “Devon 2”, “Grobogan”, “Mallika”, and “Slamet”. Results showed that “Slamet” produced the highest stover while “Anjasmoro” was the lowest. “Slamet”, “Dering 1”, and “Mallika” produced the highest bean production per hectare (3.75-4.73 t ha- 1). N uptake was higher than P, and K. Seed of “Dena 1” had the lowest K content, while the highest was “Denasa 1”. The stoichiometric ratios of N/P, N/K, P/K showed different values according to varieties. Thus, decreasing the K level in seed could be done by selecting a low K variety.
Co-Authors , Hamin . Robianto . Sudradjat . Susilawati . Susilawati . Turman Abdoellah, Soetanto Abdul Qadir Ade Wachjar Adolf Pieter Lontoh, Adolf Pieter Adrian, Fahrul AHMAD JUNAEDI Ahmad, Fendri Ahmad, Fendri Aji, Martini Albari, Jabal Aldi Radifan Alhaviz, Alhaviz Anggraini, Dwi Vista Ani Kurniawati Anisa Windhita Aris Purwanto Arja, Awliya Rahmi Awliya Rahmi Arja Aziz Ahmad Ja’far Benny Julyan Bintoro, Muhammad Hasjim Brury Marco Silalahi D. Sopandie Didy Sopandie Dr.-Ing. Dina Rubiana Widarda Dwi Guntoro Edi Santosa Eko Sulistyono Eltis Panca Ningsih, Eltis Panca Eny Widajati Evi Savitri Iriani Evi Savitri Iriani Evi Savitri Iriani, Evi Savitri Fadillah, Resti Faqih Udin Fatkhunnisa, Ratu Feni Shintarika Gabriel, Abdurrahman Gery Juliansyah Ghulam Nurul Huda Ghulam Nurul Huda, Ghulam Nurul Hariyadi Hariyadi, Hariyadi Hendra Wiguna Hulu, Versi Putra Jaya Humoen, Maria Imelda Iskandar Lubis Jabal Albari Juliansyah, Gery Julyan, Benny Kusnendi, Faizal Shofwan Laksono, Purwanti Budi M A Chozin M. Jusuf Martini Aji Martini Aji Maryati Sari Matra, Deden Drajat Maulia, Kantrin Maulia, Kantrin Miftah Anugrah Pamungkas Monica Christina Natalia Muhamad Ismail Muhamad Ismail, Muhamad Muhammad Hasjim Bintoro Djoefrie Hasjim Bintoro Djoefrie Muhammad Jusuf Mulyawan, Zidane Natalia, Monica Christina Novie Pranata Erdiansyah Nur Said Soheh Nurulhaq, Muhammad Iqbal Omo Rusdiana Paisey, Elda Kristiani Pamungkas, Miftah Anugrah Putri Ratna Sari Putri Ratna Sari, Putri Ratna Qadir, Abdul Radifan, Aldi Rahman, Hasan Basri Arif Riswan Basyri Nasution Robianto, . Rohman, Fadil S. Harran Saiful Akhyar Lubis Sarjono, Arif Sarjono, Arif Sepriana, Regina Maulidina Silalahi, Brury Marco Slamet Widodo Slamet Widodo Sofyan Zaman Sudirman Yahya Sudradjat , Sugeng Heri Suseno Syarifah Iis Aisyah Trikoesoemaningtyas Turman, . Wahyudi, Trio Widodo, Candraningratri Ekaputri Widyaningrum Widyaningrum Widyaningrum Widyaningrum Wiguna, Hendra Windhita, Anisa Yanto Ardiyanto ‪Mochamad Hasjim Bintoro Djoefrie‬