Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

IRRITATION TEST AND PHYSICAL PROPERTIES OF UNGUENTUM VOLATILE OIL OF Syzygium aromaticum IN HYDROCARBON BASE Neneng Rachmalia Izzatul Mukhlishah; Nining Sugihartini; Tedjo Yuwono
Majalah Farmaseutik Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.251 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v12i1.24130

Abstract

Essential oil of clove (Syzygium aromaticum) with the active compound eugenol has been widely studied and well known efficacious as antiinflammatory, and advanced research related to the formulation continues. Formula in this study was the topical dosage form an ointment using a hydrocarbon base (Vaseline album and Paraffin liquidum). Aim of this study was to know the physical properties and the power of irritation from ointment of clove essential oil (MABC) hydrocarbon base. The ointment was made by the melting method with concentration of MABC 5% (F1), 10% (FII) and 15% (FIII). Then the ointment of the third formula was evaluated its physical properties (spreadibility, adhesivity and pH). It was also evaluated the irritation’s properties on the skin by using a male guinea pigs test animals by the method of Draize test. The data were analyzed statistically with a confidence level of 95%. The statistical shows that were method significant differences between the formula. The increasing concentration of MABC, causes the greater of spreadibility (p<0,05) and adhesivity (p <0.05 between F 1 and FIII). On the other hand, the Kruskal Wallis test of pH shows there was no significant difference (p> 0.05). The results of irritation Draize test shows that an ointment base MABC hydrocarbon with concentration of 5%, 10% and 15% does not cause irritation.
REVIEW: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Fitriana, Nur Fadila; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v13i1.313

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri gram positif yang termasuk bagian flora normal pada manusia ataupun hewan yang dapat menjadi patogen ketika imun seseorang sedang lemah. Penanganan penyakit infeksi yang disebabkan oleh S. aureus umumnya menggunakan antibiotik namun tingginya tingkat resistensi S. aureus terhadap berbagai antibiotik menyebabkan pengobatan menjadi sulit sehingga kini pengembangan tanaman obat banyak dilakukan sebagai alternatif pengobatan selain antibiotik. Terdapat banyak penelitian yang membuktikan potensi daun sirih hijau sebagai antibakteri salah satunya yang dilakukan oleh Lubis et al (2020) menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) konsentrasi 1% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat sebesar 11.875 mm. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui potensi daun sirih hijau sebagai antibakteri terhadap S. aureus. Metode pada review jurnal ini ialah narrative review melalui penelusuran pustaka (literature review) nasional ataupun internasional. Hasil review menunjukkan bahwa daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri dengan beragam diameter zona hambat yang disebabkan oleh banyak faktor. Daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus.
Pelatihan Pembuatan Sabun Dari Minyak Jelantah Pada Kader PKK Di Desa Bengkaung Hanifa, Nisa Isneni; Hidayati, Agriana Rosmalina; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul; Subaidah, Windah Anugrah; Purnomo, Indra; Bayani, Faizul
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9588

Abstract

The repeated use of cooking oil more than twice is still common in Indonesian society. However, used cooking oil can negatively affect health, being even more detrimental than saturated fatty acids. Additionally, it contributes to pollution in soil and water. One effective method for repurposing used cooking oil is by converting it into soap. This community service initiative aims to promote the utilization of used cooking oil in economically valuable products while reducing the amount of waste oil that is discarded into the environment. The training was conducted for PKK cadres in Bengkaung Village and facilitated by pharmacists, dermatologists, and students from the Faculty of Medicine and Health Sciences at the University of Mataram. The soap-making process begins by adding charcoal to the used cooking oil for 72 hours. This step helps remove hazardous substances and unpleasant odors. Afterward, the oil is filtered and combined with essential soap-making ingredients, including sunflower oil, virgin coconut oil (VCO), olive oil, sodium hydroxide (NaOH), and water. NaOH is critical for the saponification process, which transforms the oil into soap. To enhance the aesthetic value and benefits of the soap, ingredients like honey, yogurt, or natural dyes such as butterfly pea flowers can be incorporated. The mixture is then poured into molds and allowed to harden. Given the simple process and the ease of obtaining the necessary tools and materials, the PKK cadres in Bengkaung Village have shown enthusiasm for making soap from used cooking oil. This activity is expected to broaden their knowledge and provide business opportunities to help increase family income in the village.
STANDARDISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KEDONDONG (SPONDIAS DULCIS) zahra, nisrina; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul; Hidayati, Agriana Rosmalina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40091

Abstract

Tanaman kedondong (Spondias dulcis) merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat. Tanaman ini secara empiris digunakan oleh masyarakat Desa Kembang Paseban Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi sebagai obat barut (obat tempel melahirkan). Aktivitas farmakologi ekstrak etil asetat daun kedondong yaitu sebagai antidiabetes dan antioksidan. Sebagai bahan baku sediaan OHT, ekstrak etil asetat daun kedondong perlu distandardisasi agar sediaan OHT terjamin mutu dan keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian mutu ekstrak etil asetat daun kedondong dengan melakukan standardisasi berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia edisi II dan Materia Medika Indonesia. Daun kedondong diekstraksi dengan metode sonikasi pada suhu 35°C selama 30 menit. Hasil standardisasi parameter spesifik menunjukkan identitas tanaman merupakan tanaman kedondong, organoleptik ekstrak yaitu kental, bewarna hitam kehijauan, rasa pahit, berbau aromatik, dengan kandungan senyawa larut air sebesar 2,0% dan senyawa larut etanol sebesar 11,91%. Hasil uji parameter non spesifik menunjukkan kadar susut pengeringan sebesar 2,94%; bobot jenis 0,98370 g/mL; kadar air 4,49%; kadar abu total 0,2%; kadar abu larut air 0,007%; kadar abu tidak larut asam 0,1%; sisa pelarut 1,0018 g/mL;  kadar logam Pb 1,70 ppm; ALT & AKK tidak dapat dihitung. Pada penetapan angka lempeng total dan penetapan angka kapang khamir tidak dapat diuji. Berdasarkan pengujian standardisasi ekstrak etil asetat daun kedondong memenuhi standar ekstrak secara umum dan dapat dikembangkan menjadi obat herbal terstandar (OHT).
STANDARDISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK EKSTRAK ETANOL ANGGUR LAUT (CAULERPA LENTILLIFERA) Indriani, Zulfia Ika; Hidayati, Agriana Rosmalina; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42413

Abstract

Anggur laut (Caulerpa lentillifera) banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan makanan dan secara empiris digunakan untuk pengobatan diabetes. C. lentillifera memiliki kandungan metabolit sekunder dan berbagai kandungan nutrisi serta aktivitas farmakologi yang meliputi antioksidan, antipiretik, antikanker, antiinflamasi, antikoagulan, dan antidiabetes sehingga dapat dikembangkan menjadi bahan baku obat herbal terstandar (OHT). Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan standardisasi untuk memenuhi persyaratan sebagai bahan baku terstandar untuk OHT. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai standar parameter spesifik dan non spesifik ekstrak etanol anggur laut. Penentuan nilai tersebut dilakukan berdasarkan pemeriksaan uji parameter spesifik dan non spesifik. Hasil uji parameter spesifik pada uji organoleptis diperoleh ekstrak berbentuk kental; berwarna hijau tua pekat; bau khas laut dan memiliki rasa asin. Ekstrak mengandung flavonoid, fenolik, saponin, dan tanin. Kandungan senyawa larut air sebesar 19,27% dan senyawa larut etanol 8,54%. Sedangkan hasil uji parameter non spesifik pada penetapan susut pengeringan sebesar 9,20%, kadar air 10,84%, susut pengeringan sebesar 9,20%, bobot jenis sebesar 1,02 g/mL dan sisa pelarut sebesar 0,80%. Pada pemeriksaan kadar abu total diperoleh sebesar 39,54%; kadar abu larut air 38,04%; kadar abu tidak larut asam 3,68%; kadar logam Pb <0,001 ppm; kadar logam Hg <0,001 ppb. Nilai ALT sebesar 1,5x 102 dan nilai AKK sebesar 3,46 x102. Berdasarkan hasil data parameter spesifik dan non spesifik ekstrak etanol anggur laut sudah memenuhi syarat standar secara umum sehingga data tersebut dapat dijadikan acuan penelitian selanjutnya untuk pengembangan OHT.
RELAKSASI ALAMI: PEMANFAATAN HERBAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR MAHASISWA FARMASI TINGKAT AKHIR Puspitasari, Candra Eka; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul; Putri, Baiq Ayu Wulan Maharani; Christian, Samuel Eza; Dania, Desnita Nindy Putri; Alhidayah, Nachwa Humaira
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 7 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i7.2677

Abstract

Mahasiswa merupakan kelompok yang rentan mengalami stres yang diakibatkan oleh beban perkuliahan salah satunya saat penyusunan tugas akhir yang ditengarai dengan munculnya permasalahan tidur atau insomnia. Insomnia dapat diatasi dengan terapi secara farmakologi maupun non-farmakologi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan alternatif terapi insomnia pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi serta menilai tingkat pemahaman mahasiswa mengenai pemanfaatan herbal sebagai terapi pereduksi insomnia. Kegiatan dilaksanakan menggunakan metode kognitif sosialisasi yang menekankan penanaman informasi kepada peserta dan dibantu instrumen untuk mengukur perubahan pemahaman peserta sebelum dan setelah paparan informasi diberikan. Peserta yang terlibat sebanyak 19 orang merupakan mahasiswa tingkat akhir yang menghadapi stres dari tingkat parah hingga sangat parah yang bersedia hadir pada kegiatan ini setelah memperoleh undangan dari tim. Kegiatan yang telah terlaksana diikuti dengan penuh antusias oleh peserta dimana terdapat beragam pertanyaan dan diskusi yang terjadi selama kegiatan. Berdasarkan kuesioner pengetahuan mengenai pemanfaatan herbal untuk mengatasi insomnia, terdapat peningkatan sebesar 1,05% dengan tingkat pengetahuan yang sangat baik yaitu 82,10±8,54 pada pre-test dan 83,15±8,20 pada post-test. Sementara itu kepuasan peserta terhadap kegiatan adalah puas (68,42%). Kegiatan terlaksana dengan baik dan diketahui terjadi peningkatan pengetahuan pada peserta yang terlibat. Selain itu, tingkat kepuasan peserta terhadap kegiatan ini sangat baik.
Kepuasan Pasien Di Apotik Dahlia Berdasarkan Karakteristik Pasien Dengan Model SERVQUAL Ningrum, Dwi Monika; Bayani, Faizul; Yuliana, Depi; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul; Istri Widya Utamiswari, Cokorda
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 8 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v8i2.2020.216

Abstract

Pharmacy services at the pharmacy are an integral part of the implementation of health efforts, which play an important role in improving the quality of health services for the community. The demands of patients and society for improving the quality of pharmaceutical services require an expansion from the old paradigm that is product oriented (drug oriented) to a new paradigm that is patient oriented (patient oriented) with a philosophy of pharmaceutical care. The purpose of this study was to see the level of patient satisfaction with prescription services at Dahlia Pharmacy Mataram. The sample in this study is part of the entire population who redeem prescriptions at the Dahlia Pharmacy with ages 19-65 years. The determination of the sample size with a confidence level of 99% using the Slovin formula. The results obtained by the level of patient satisfaction seen from each dimension include direct evidence (tangible), reliability, responsiveness, assurance, empathy shows that on average patients give a satisfied response to the service provided. This shows that the services provided by pharmacy officers are good enough. The study showed that the largest percentage of patients were satisfied with the services provided by the dahlia pharmacy by 67.96% and very satisfied with the percentage of 23.94%. It is known that the level of satisfaction obtained by customers is closely related to the quality standards of the goods or services they enjoy. The nature of satisfaction is subjective, but can be measured through the customer and community satisfaction index.
Peran Tenaga Kefarmasian dalam Proses Penanggulangan Wabah Covid-19 di Apotek Kota Mataram Tahun 2020 Ningrum, Dwi Monika; Haryanto, Dedent Eka Bimma; Yuliana, Depi; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul; Permana, Denih Agus Setia; Ulandari, Atri Sri
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 10 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v10i1.2022.289

Abstract

Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK), merupakan tenaga kesehatan yang berada di garda depan  pelayanan kefarmasian baik di apotek, puskesmas, rumah sakit dan sarana pelayanan kefarmasian lainnya.  Dalam penanggulangan Covid-19 ini, tenaga medis dan tenaga kesehatan lain berada di garis depan, membantu anggota masyarakat yang terserang tertular penyakit. Sebab itu, tenaga kesehatan terutama TTK harus mengerti dan paham betul apa yang mesti mereka lakukan pada masyarakat agar mendapat pencerahan, mereka harus memperoleh informasi yang benar dari tenaga kesehatan yang terpercaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus sesuai untuk meneliti tentang Peranan TTK Dalam Proses Penanggulangan Wabah Covid-19 dalam komunikasi informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Observasi terhadap peran TTK dilakukan selama bulan April 2020 sampai dengan bulan Juli 2020 di beberapa Apotek di Kota Mataram. Subjek yang diamati terdiri dari TTK dengan kualifikasi pendidikan Sekolah Menengah Farmasi, Diploma-III dan Apoteker. Objek yang dikaji merupakan uraian tugas yang tertuang dalam dokumen disertai dengan pengamatan langsung berupa pelayanan yang diberikan oleh TTK di tempat kerja/sarana kefarmasian. Hasil yang  diperoleh dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa TTK cukup berperan dalam proses penanggulangan wabah Covid-19 dengan prosentase sebesar 70,25%.
Evaluasi Kepuasan Pasien Ditinjau Dari Kinerja Tenaga Teknis Kefarmasian Di Apotek Pagesangan Mataram Yuliana, Depi; Wikandari, Deasi; Ramdaniah, Putri; Ningrum, Dwi Monika; Bayani, Faizul; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul; Nuratni, Ni Made
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 10 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v10i1.2022.305

Abstract

Salah satu indikator kepuasan pasien dalam bidang kesehatan adalah tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kepuasan akan terpenuhi bila pelayanan yang diberikan dalam suatu apotek dirasakan telah sesuai dengan harapan pasien, sehingga kepuasan pasien akan memberikan keuntungan dan dampak yang sangat penting bagi manajemen apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian meliputi kecepatan pelayanan, komunikasi informasi dan edukasi (KIE), serta keramahan petugas di Apotek Pagesangan Mataram. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan rancangan deskriptif kuantitatif dan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang dilakukan pada variabel terikat dan variabel bebas. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling yaitu pasien yang kebetulan datang menebus obat dan sesuai sebagai sumber data dengan besar sampel sebanyak 95 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pasien yang menebus obat di Apotek Pagesangan  Mataram memiliki nilai rata-rata berturut-turut per dimensi (Kecepatan Pelayanan, KIE, Keramahan Petugas) sebesar (90,22%, 85,36%, 99,5%). Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai pemacu pelayanan kefarmasian yang lain untuk mempertahankan serta memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien untuk menjadi lebih baik lagi.Salah satu indikator kepuasan pasien dalam bidang kesehatan adalah tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kepuasan akan terpenuhi bila pelayanan yang diberikan dalam suatu apotek dirasakan telah sesuai dengan harapan pasien, sehingga kepuasan pasien akan memberikan keuntungan dan dampak yang sangat penting bagi manajemen apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian meliputi kecepatan pelayanan, komunikasi informasi dan edukasi (KIE), serta keramahan petugas di Apotek Pagesangan Mataram. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan rancangan deskriptif kuantitatif dan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang dilakukan pada variabel terikat dan variabel bebas. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling yaitu pasien yang kebetulan datang menebus obat dan sesuai sebagai sumber data dengan besar sampel sebanyak 95 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pasien yang menebus obat di Apotek Pagesangan  Mataram memiliki nilai rata-rata berturut-turut per dimensi (Kecepatan Pelayanan, KIE, Keramahan Petugas) sebesar (90,22%, 85,36%, 99,5%). Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai pemacu pelayanan kefarmasian yang lain untuk mempertahankan serta memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien untuk menjadi lebih baik lagi.
Phytochemical Identification of Ethanol Extract of Mahkota Dewa Fruit Flesh (Phaleria macrocarpa [Scheff]) as Antidiabetic Yuliana, Depi; Bayani, Faizul; Ningrum, Dwi Monika; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul
SainsTech Innovation Journal Vol. 3 No. 1 (2020): SIJ Volume 3 Nomor 1 Mei 2020
Publisher : LPPM Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/sij.v3i1.2020.227

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is one of the biggest disease problems in the world. World Health Organization (WHO) as many as 346 billion people in the world are indicated to have DM. Phaleria macrocarpa [Scheff] Boerl as a native Indonesian medicine is widely used in traditional medicine as an effective medicine against DM, cancer, gout, high cholesterol, and kidney disorders. Phaleria macrocarpa [Scheff] Boerl has saponins and tannins which play a role in reducing blood glucose levels. This study aims to identify the metabolite compounds of Phaleria macrocarpa [Scheff] Boerl extract that have the potential to be anti-diabetic. The research using the TLC method. The results of TLC showed that Phaleria macrocarpa [Scheff] Boerl extract has flavonoids, alkaloids, saponins and tannins.