Claim Missing Document
Check
Articles

Catfish Oil (Pangasius hypophthalmus) effect to ferritin and sTfR in iron deficiency anemia Hersanti Sulistyaningrum; Fronthea Swastawati; Maria Mexitalia; Etika Ratna Noer
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 10, No 1 (2021): December
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgi.10.1.28-35

Abstract

Background: Iron deficiency anemia is a micronutrient problem and the prevalence is still high. Catfish oil (Pangasius hypophthalmus) is a natural source of heme iron which can improve body iron levels.Objectives: This study was aimed to examine and analyze the effect of catfish oil on ferritin and sTfR levels in male wistar rats with iron deficiency anemia models.Materials and Methods: This study was conducted on male wistar rats which were divided into groups C- (standard feed), C+ (standard feed but had the iron removed), X1 (standard feed without iron but was supplemented with catfish oil), X2 (standard feed without iron but was supplemented with ferrous sulfate) for 14 days. Ferritin and sTfR levels were measured before and after intervention using ELISA.Results: The study showed an increase ferritin levels in X1 (21.87 ng/ml ±0.76), X2 (24.47 ng/ml ±0.54) and there was no significant difference between the two (p=0.069; p>0.05); a decrease in C- (0.25 ng/ml ±0.43), C+ (0.32 ng/ml ±0.059) (p=0.00; p<0.05). The sTfR levels decreased before and after intervention (p=0.00; p<0.05) in C+ (0.24 μ/mL ±0.99), X1 (60.66 μ/mL ±0.29), X2 (62.10 μ/mL ±0.90) and increased in C- (0.40 μ/mL ±0.97).Conclusions: The study indicates ferritin levels increased in the rats receiving catfish oil is not different from the rats that received ferrous sulfate and sTfR levels decreased significantly in wistar rats with iron deficiency anemia receiving catfish oil although the results were not as good as ferrous sulfate supplementation
APLIKASI TEKNOLOGI IONISASI TEGANGAN TINGGI UNTUK PENGAWET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) Diana Melantina; Fronthea Swastawati; Abdul Syakur
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2022.12061

Abstract

Ikan tongkol merupakan salah satu produk perairan yang rentan terhadap kemunduran mutu dan umur simpan yang singkat. Salah satu cara untuk memperlambat penurunan mutu ikan segar adalah dengan menambahkan ozon selama penyimpanan. Ozon dipilih sebagai pengawet ikan karena ozon merupakan senyawa yang dapat membunuh bakteri dan memiliki kemampuan oksidasi yang kuat. Ikan segar membutuhkan proses pengawetan yang baik untuk memperlambat penurunan mutu dan memperpanjang umur simpan. Proses pengawetan ikan dilakukan dengan cara ikan dicuci dengan air bersih, ikan ditimbang, ikan diletakkan pada chamber, selanjutnya ikan diawetkan menggunakan ozon. Analisa terdiri dari organoleptik, kadar air, kadar lemak, kadar protein, dan TPC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengawetan dengan ozon terhadap karakteristik ikan tongkol dengan lama pengawetan terbaik. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan lama waktu pengawetan (0 menit, 30 menit dan 60 menit) sebanyak 3 kali ulangan. Data yang diperoleh diuji dengan uji normalitas, uji homogenitas, analisis sidik ragam (ANOVA), dan beda nyata jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan nyata pada perlakuan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa ozon dengan lama waktu pengawetan yang berbeda mempunyai pengaruh yang berbeda nyata (P<5%) terhadap semua parameter uji yaitu organoleptik, kadar air, kadar lemak, kadar protein dan TPC. Berdasarkan hasil penelitian, ikan tongkol terbaik yaitu lama pengawetan menggunakan ozon selama 30 menit dengan nilai organoleptik 7,93 ≤ µ ≤ 7,99, kadar air 72,09  0,20 (%), kadar lemak 1,44  0,03 (%), kadar protein 26,20  0,15 (%), dan TPC 1,3 x 103(CFU/ml).
PEMANFAATAN KOLAGEN GELEMBUNG RENANG IKAN MANYUNG (Arius thalassinus) SEBAGAI PENGEMULSI BODY CREAM Catur Sekarsari; Fronthea Swastawati; Retno Ayu Kurniasih
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2022.13128

Abstract

Gelembung renang ikan manyung (Arius thalassinus) merupakan limbah perikanan hasil proses pembuatan ikan manyung asap dan jambal roti. Gelembung renang memiliki potensi sebagai sumber kolagen ikan. Kolagen merupakan protein pembentuk makhluk hidup yang memiliki sifat hidrofilik sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang pangan maupun kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan kolagen gelembung renang ikan manyung konsentrasi berbeda sebagai pengemulsi produk kosmetik body cream. Body cream dibuat dengan menambahkan kolagen gelembung renang ikan manyung dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5%. Parameter yang diuji meliputi viskositas, stabilitas emulsi, pH, hedonik, daya lekat, dan daya sebar. Penelitian menggunakan metode eksperimental laboratoris dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) tiga kali pengulangan dan data statistik diolah menggunakan SPSS 26. Pengujian parametrik dianalisis menggunakan uji sidik ragam dan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Pengujian non parametrik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi kolagen yang berbeda memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap karakteristik body cream, yaitu semakin tinggi konsentrasi kolagen maka semakin tinggi nilai viskositas, stabilitas emulsi, pH dan daya lekat. Semakin tinggi konsentrasi kolagen, semakin rendah daya sebar dan uji hedonik menunjukkan hasil fluktuatif. Secara umum formulasi body cream terbaik yaitu pada pengggunaan kolagen gelembung renang ikan manyung konsentrasi 7,5% berdasarkan stabilitas emulsi yang paling mendekati 100% yaitu 84,22±1,38%.
ANALISA KEAMANAN PANGAN SECARA IN VIVO IKAN BANDENG ASAP CABUT DURI DENGAN ASAP CAIR Dwi Yanuar Budi Prasetyo; Y.S. Darmanto; Fronthea Swastawati; Tri Winarni Agustini; Gunawan Wibisono; Aryanti Indah Setyastuti
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 19, No 2 (2020): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v19i2.1162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat keamanan pangan bandeng asap cabut duri menggunakan asap cair sekam padi secara in vivo melalui gambaran histopatologi hati dan ginjal mencit (Mus musculus) strain Balb/c. Ikan bandeng cabut duri segar direndam dalam larutan asap cair sekam padi (5%) dan garam (5%) selama 30 menit, ditiriskan ±1 jam pada suhu ruang lalu dipanaskan pada suhu 60-70°C selama 2 jam dan didinginkan ± 1 jam pada suhu kamar setelah itu dikemas dengan plastik polietilen sebelum diujicobakan pada hewan uji. Ikan bandeng cabut duri asap yang sudah siap dijadikan pakan mencit dengan perlakuan beda berat pakan (P0=0 g; P1=10g; P2=15g; P3=20g). Data gambaran histopatologi hati dan ginjal hewan uji dianalisa dengan analisa Kruskall Wallis pada taraf kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan bahwa beda berat pakan yang diberikan berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap tingkat kerusakan histopatologi hati dan ginjal mencit dengan tingkat degenerasi sel pada masing-masing organ sebesar 25%.
PREDIKSI POTENSI BIOLOGIS KOMPONEN KIMIA HASIL SAMPING HIDROLISAT LEMI RAJUNGAN MENGGUNAKAN PASS ONLINE Sarrah Nadhifah Azmy; Putut Har Riyadi; Fronthea Swastawati; Slamet Suharto
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 20, No 2 (2021): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v20i2.1518

Abstract

AbstrakLemi adalah salah satu limbah rajungan yang berwarna kekuningan dan mengandung protein yang cukup tinggi. Salah satu pemanfaatan limbah yang potensial adalah hidrolisat protein. Enzim yang dipilih adalah enzim alcalase karena dinilai mampu menghidrolisis protein bahkan yang telah terdenaturasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi biologis senyawa metabolit sekunder dari hasil samping hidrolisat lemi rajungan. Metode Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS) digunakan untuk mengetahui profil senyawa metabolit sekunder, sedangkan prediksi potensi biologis menggunakan Prediction of Activity Spectra for Biologically Active Substances (PASS) 0nline. Hasil samping hidrolisat lemi rajungan yang dianalisis dengan GC-MS menghasilkan 21 senyawa dengan kandungan terbesar adalah 4-(2-aminoethyl)-Phenol (8,12%). Berdasarkan PASS Online, sebagian besar komponen kimia tersebut mempunyai potensi biologis sebagai antibakteri (dengan nilai Pa lebih dari 0,7). Analisis potensi biologis pada hasil samping hidrolisat protein dengan PASS Online menunjukkan adanya 14 potensi dengan mayoritas sebagai phobic disorders treatment. Hal ini menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yaitu in vitro dan in vivo. Kata kunci: Lemi Rajungan, GC-MS, PASS Online,AbstractMustard is one of the blue swimming crab wastes which is yellowish in color and contains high protein. One of the potential waste utilizations is protein hydrolysate. The enzyme chosen was alcalase enzyme because it was considered capable of hydrolyzing even denatured proteins. This study aimed to determine the biological potential of the chemical components of the by-product of the hydrolyzate of crab mustards. The Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) method was used to determine the profile of the chemical elements of the by-products of the crab mustard's hydrolyzate. In contrast, the prediction of biological potential used the Prediction of Activity Spectra for Biologically Active Substances (PASS) 0nline. The by-products of crab mustard's hydrolyzate analyzed using GC-MS yielded 21 compounds, with the largest content being 4-(2-aminoethyl)-Phenol (8,12%). Based on PASS Online, most of these chemical components have biological potential as antibacterial (with a Pa value of more than 0.7). Analysis of the biological potential of protein hydrolyzate by-products with PASS Online showed 14 possibilities, with the majority being phobic disorders treatment. It was the basis for further research, namely in vitro and in vivo. Keywords: Blue Swimming Crab Mustard, GC-MS, PASS Online
Kesesuaian Penanganan Ikan di Kapal pole and line Dheni Rossarie; Yudhomenggolo Sastro Darmanto; Fronthea Swastawati
Jurnal Airaha Vol 8 No 02: DEC 2019
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.773 KB) | DOI: 10.15578/ja.v8i02.111

Abstract

Fish is a important sea catch, in addition to being the main source of protein, it is also the main livelihood for the fishermen. The handling of fish on board includes all actions starting from the initial to the final stage of storage. The decreasing quality and the high post-harvest damage are mostly affected by the fishing method, bad handling, the length of supply chain and the unavailability of handling facility. The government has put a high attention on the quality assurance of the fishery products by appointing the Decree of the Minister of Maritime and Fisheries Affairs Number 52A/Kepmen-KP/2013 on the Requirements for Quality Assurance and Security of Fishery Products.This research was conducted in the pier of PT Citra Raja Ampat Canning in Sorong City, the dock of pole and line ship. The method used in this research was the descriptive method and survey. The sampling method was using the purposive sampling. The result showed the suitability of the handling of skipjack in pole and line ship with the policy of quality management arranged in Ministrial Decree (KEPMEN-KP 52A/2013) from the element including the facility, equipment, handling method on the ship, and the role of the crew, in the ship 1, ship 2 and ship 3 was 61%, so it can be concluded that the handling on the pole and line ship was less than the standard.
SISTEM PENANGANAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI KAPAL POLE AND LINE KOTA SORONG, PAPUA BARAT Dheni Rossarie; Y. S. Darmanto; Fronthea Swastawati
Jurnal Aquafish Saintek Vol 1 No 1 (2021): Journal Akuafist Saintek
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.889 KB)

Abstract

Penanganan ikan di atas kapal memegang peranan penting dalam mempertahankan kualitas ikan cakalang. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan suatu strategi untuk menjaga mutu ikan cakalang yang ditangkap kapal pole and line di kota Sorong, maka diperlukan suatu tindakan untuk merubah sistem penanganan ikan cakalang segar ke arah yang lebih baik. Data yang dikumpulkan melalui observasi secara langsung dan wawancara dengan kapten kapal dan instansi terkait. Analisis data dilakukan melalui pendekatan analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Hasil analisis didapat beberapa strategi yaitu SO meliputi pengadaan mesin penghancur es, strategi ST yaitu pembuatan Standart Operating Prosedure (SOP) penanganan ikan yang baik, strategi WO yaitu penyuluhan tentang mutu ikan cakalang dan pengadaan alat pengontrol suhu, strategi WT yaitu pelatihan penanganan ikan cakalang di atas kapal pole and line.
Pengaruh penambahan tepung ikan teri hitam (Stolephorus insularis) terhadap karakteristik kimia dan tekstur pizza base: The addition of anchovy (Stolephorus insularis) powder to chemical and texture characteristics of pizza base Dina Shofa Istifada; Fronthea Swastawati; Ima Wijayanti
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i2.44748

Abstract

Anchovies have high protein and calcium content; hence, they can be fortified on a pizza base. The fortification of anchovy meal can be an alternative to increasing fish consumption through product diversification. This study aimed to determine the physical, chemical, and sensory characteristics and optimal concentration of pizza base with the addition of anchovy meal. The treatments used in this study included the addition of anchovy meal at concentrations of 0, 4, 6, and 8% on a pizza base with three replicates. The parameters tested were protein, fat, carbohydrate, ash, moisture, calcium content, cohesiveness, and hedonic value. This research used a completely randomized design model and statistical data processing using SPSS 25. Parametric data were analyzed using the variance test (ANOVA) and honest significant difference (BNJ), while non-parametric data were analyzed using the Kruskal-Wallis test. The results showed that pizza-based anchovy meal had a significant effect (p<0.05) on increasing protein, fat, ash, and calcium, as well as carbohydrate, moisture, cohesiveness, and hedonic values. Concentration of 8% had better nutritional value, but pizza base with 4% anchovy meal was the most preferred by panelists. The results of the pizza base hedonic test with the addition of anchovy flour concentration of 4% had an average value of 8.39±0.54 based on the parameters of color, taste, texture and aroma. Nutritional content of pizza base with the addition of 4% anchovies were protein 17.39±0.44%, lipid 5.15±0.03%, carbohydrate 75.73±0.41%, ash 1.73±0.02%, moisture 7.42±0.69%, calcium 239.87±0.76 mg/100 g and cohesiveness 0.71±0.02. The hedonic score showed that panelists preferred 4% anchovy meal added to the pizza base, with an average value of 8.39±0.54. Pizza base with the best nutrition dan hedonic is concentration of 4%. The addition of anchovy meal increased nutrition value of pizza base with sensorial acceptable
KARAKTERISTIK FISIKA DAN KIMIA NORI RUMPUT LAUT DENGAN PENAMBAHAN SURIMI IKAN KURISI (Nemipterus nematophorus) Pamungkas, Rizki Ade Putra; Swastawati, Fronthea; Purnamayati, Lukita
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2023.15035

Abstract

Nori merupakan makanan tradisional Jepang yang terbuat dari lembaran rumput laut kering. Bahan alternatif pembuatan rumput laut yaitu Ulva lactuca dan Eucheuma cottonii. Penambahan surimi ikan kurisi pada pembuatan nori diharapkan dapat meningkatakan karakteristik nori. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan surimi ikan kurisi terhadap karakteristik nori rumput laut. Serta untuk mengetahui konsentrasi terbaik dari penambahan surimi ikan kurisi untuk memperoleh karakteristik nori yang terbaik. Metode penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan penambahan surimi ikan kurisi 0% (kontrol/A), 2,5% (B), 5% (C) dan 7,5% (D), dengan tiga kali ulangan. Parameter uji meliputi uji hedonik, kuat tarik, kerenyahan, ketebalan, kadar air, kadar protein, kadar lemak dan kadar abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B (2,5% Surimi ikan kurisi) paling disukai panelis dan memiliki karakteristik warna hijau tua, tipis, permukaan halus, mudah dilipat dan memiliki rasa yang gurih dengan nilai hedonik (7,28<µ< 7,40). Karakteristik nori memiliki nilai kuat tarik 6,59±0,43MPa; kerenyahan 257,06±12,91gf; dan ketebalan 207,78±5,85µm; kadar air 15,59 ± 0,48 %; kadar protein 14,76±0,27%; kadar lemak 0,64± 0,40% dan kadar abu 18,99±0,74%. Penambahan surimi ikan kurisi berpengaruh terhadap karakteristik fisika dan kimia nori. Perlakuan penambahan surimi ikan kurisi 2,5% adalah perlakuan terbaik efektif meningkatkan karakteristik nori rumput laut.
MUTU IKAN BARAKUDA ASAP CAIR DARI ASAL TPI YANG BERBEDA Jundissami', Muhammad; Swastawati, Fronthea; Suharto, Slamet
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2023.16491

Abstract

Tempat pelelangan ikan di Indonesia berpotensi meningkatkan nilai jual ikan barakuda, khususnya barakuda asap. Ikan segar dibutuhkan sebagai bahan baku dalam proses pengasapan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan kualitas ikan barakuda asap dari 3 asal yang berbeda di Pantai Utara Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan yang berbeda lokasi tempat pelelangan ikan untuk mendapatkan ikan barakuda segar. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji sensoris, kadar proksimat dan kadar asam glutamat. Proses pembuatan dengan merendam larutan garam 7,5% dan larutan asap cair 5% serta pengoven dilakukan secara berurutan yaitu suhu 50°C selama 1 jam, 60°C selama 1 jam, dan 70°C selama 2 jam. Analisis data parametrik menggunakan uji ANOVA dan uji Beda Nyata Jujur sedangkan data non parametrik menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan Mann Whitney jika hasilnya berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 lokasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein dan lemak. Nilai sensori layak konsumsi diatas 8. Hasil penelitian perbedaan lokasi TPI menunjukkan kelayakan konsumsi pada pengujian sensori pada ikan barakuda asap. Produk ikan barakuda asap memiliki perbedaan pada beberapa parameter seperti nilai kadar protein dan kadar lemak namun tidak memiliki perbedaan signifikan pada kadar air, kadar abu dan kadar asam glutamat.
Co-Authors - Sumardianto A Nova Zulfahmi A Suhaeli Fahmi Abdul Syakur Abiza Winner Natanael Aditya Nugroho Agus Tri Setyo Wicaksono Ahmad Nur Isnaeni Ahmad Sofie Thariq Akhmad S. Fahmi Ambaryanto Ambaryanto Aninditya Artina Setiaputri apri dwi anggo Arvianto, Arif Alpha Bagus Furqon Hadi Putera Bambang Cahyono Bayu Fajar Nugraha Bayu Kumayanjati Candra Ardianto Catur Sekarsari Defita Faridlotus Shalihah Dheni Rossarie Dheni Rossarie Dian Wijayanto Diana Chilmawati Diana Melantina Dina Shofa Istifada Eka Handayani Eko Susanto Eko Susanto Etika Ratna Noer Faishal, Imam Farraz Farhan Alfarobi Karim Feniya Zulfa, Feniya Galih Mahendra Gunawan Wibisono Hanggoro Dwi Hutomo, Hanggoro Dwi Hasthi, Saputra Hersanti Sulistyaningrum Hilmi, Muhammad Zuhal Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ikhtiar Dian Seni Budiarti, Ikhtiar Dian Seni Ima Wijayanti Insani Artati Zendrato Ismi Lailani Syarafina Jundissami', Muhammad Laras Rianingsih Lilin Budiati Ma'ruf, Widodo Farid Mahmud F. Albar Manurung, Hendro J Marchelia Putri Maria Mexitalia Maulina Tiara Megawati Mekarsari, Tri Kinasih Wahyu Mohammad Ainun Najih Muflihatul Muniroh Muhammad K. Nafis Muhammad Khalid Nashiruddin, Muhammad Khalid Namaskara, Fadhillah Sanitya Nidaul Fauziah Nur Ikhsan Maulidani Nur Muttaqien Zuhri Pamungkas, Rizki Ade Putra Prasetyo, Dwi Yanuar Budi Pudyastuti Anggit N Purnamayati, Lukita Putut Har Riyadi Putut Har Riyadi Retno Ayu Kurniasih Rina Indiarti Riza Yuniarti Rizky Amalia Ramadayanti Rizky Yanuari Rofi Rifki Ghazali Romadhon Romadhon Rosihun, Muhammad Sarrah Nadhifah Azmy Selvy Anita Br Perangin-angin Setyastuti, Aryanti Indah Shadillah Sekar Pratiwi Siti Khamidah Sitoresmi, Riris Slamet Suharto Slamet Suharto, Slamet Sumartini Sumartini Suminto Suminto Titi Surti Titi Surti Titi Surti Tri W. Agustini Tri Winarni Agustini Tri Winarni Agustini Valiant Widiyanto Widodo Farid Ma'ruf Widyaningsih, Nur Winda Intansari Windah Delima Lestari Siagian, Windah Delima Lestari y S Darmanto Y. S. Darmanto Y. S. Darmanto Y.S. Darmanto YS Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Yusuf Satria Pratama