Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

STUDI PUSTAKA TENTANG PERAN 10 KONSEP GEOGRAFI DALAM MENINGKATKAN LITERASI SPASIAL PESERTA DIDIK SYAMSUNARDI, SYAMSUNARDI; IKHWANA, NUR; SYAM, NUR
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v4i4.3945

Abstract

Spatial literacy is an essential ability to understand, analyze, and interpret spatial information to address global challenges such as climate change, urbanization, and environmental sustainability. This study aims to explore the role of the ten geographical concepts location, place, spatial interaction, movement, region, human-environment interaction, scale, pattern, process, and temporal change in enhancing students' spatial literacy. By employing a literature review method, relevant studies are critically analyzed to uncover the contribution of each concept in shaping students' spatial abilities. The findings indicate that mastering the ten geographical concepts plays a significant role in enriching geographical understanding and improving students' analytical skills. Inquiry-based learning strategies, the use of technologies such as Geographic Information Systems, and spatial data-based approaches have proven effective in enhancing spatial literacy. However, technological limitations, infrastructure challenges, and teacher competencies remain major obstacles in implementing these concepts in schools. This study recommends improving access to learning technologies and providing teacher training as key efforts to optimize geography education in fostering students' spatial literacy. ABSTRAKLiterasi spasial merupakan kemampuan esensial dalam memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi spasial untuk menjawab tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan keberlanjutan lingkungan. Kajian ini bertujuan mengeksplorasi peran sepuluh konsep geografi—lokasi, tempat, hubungan antar-ruang, gerak, wilayah, interaksi manusia-lingkungan, skala, pola, proses, dan perubahan waktu dalam meningkatkan literasi spasial peserta didik. Dengan menggunakan metode studi pustaka, literatur relevan dianalisis secara kritis untuk menggali kontribusi masing-masing konsep dalam membentuk kemampuan spasial peserta didik. Hasil studi menunjukkan bahwa penguasaan 10 konsep geografi berperan signifikan dalam memperkaya pemahaman geografis dan meningkatkan kemampuan analitis peserta didik. Strategi pembelajaran berbasis inkuiri, pemanfaatan teknologi seperti Sistem Informasi Geografis, dan pendekatan berbasis data spasial terbukti efektif dalam meningkatkan literasi spasial. Namun, keterbatasan teknologi, infrastruktur, dan kompetensi guru menjadi tantangan utama dalam implementasi konsep-konsep ini di sekolah. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan akses teknologi pembelajaran dan pelatihan guru sebagai upaya optimalisasi pembelajaran geografi yang mendukung pengembangan literasi spasial peserta didik.
Shia Dynamics and Religious Moderation at the Al Hadi Islamic Boarding School in Pekalongan: A Study of Seyyed Hossein Nasr's Perspective Setiadharmanto, Deddi Fasmadhy; Humaidi, Anis; Syam, Nur
Tebuireng: Journal of Islamic Studies and Society Vol. 5 No. 1 (2024): Tebuireng Journal of Islamic Studies and Society (TJISS)
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/tjiss.v5i1.6856

Abstract

This research aims to analyze the implementation of religious moderation at the Al-Hadi Pekalongan Islamic Boarding School as a response to stigmatization and rejection of Shia beliefs. Using Seyyed Hossein Nasr's theoretical framework which emphasizes balance (tawazun), justice ('adl), and wisdom (hikmah), this research adopts a qualitative method with a case study. This approach involves in-depth interviews, observation, and document analysis. The research results show that the integration of religious moderation teachings in the Islamic boarding school curriculum has succeeded in encouraging tolerant attitudes and constructive 52 Deddy Fasmaddy Setiadharmanto, Anis Humaidi, & Nur Syam political participation, making Al-Hadi Islamic Boarding School a model of religious moderation in Indonesia.
Implementation of Scouting Extracurricular Activities in Instilling Discipline and Responsibility: Implementasi Ekstrakurikuler Kepramukaan dalam Menanamkan Disiplin dan Tanggung Jawab Syam, Nur; Khaerunnisa, Khaerunnisa; Nahira, Nahira; Nurdin, Syalsa Nabila; Ramadhani, Sri
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.mattawang3661

Abstract

Scouting is an educational process carried out outside the school and family environment, in the form of interesting, healthy, orderly, directed, and practical activities, and takes place in the open air with the basic principles of scouting. This study aims to instill an attitude of discipline and responsibility through the implementation of scouting extracurricular activities, especially in fostering discipline and responsibility in grade IV and V students at UPTD SDN 201 Inpres Tammu-Tammu. The method applied in this study is a descriptive qualitative method, which is used to describe the situation of scouting activities at UPTD SDN 201 INPRES TAMMU-TAMMU. The results of the study indicate that scouting activities, which include training in marching, smapore, ropes, and codes, can consistently form patterns of disciplined behavior among students through the application of strict rules and structured time management. Furthermore, student responsibility is formed through the implementation of individual and group tasks that are given in stages. However, this study also identified a number of obstacles, including the lack of supporting facilities and infrastructure and the lack of understanding among some students about the essence of scouting activities. Abstrak Kepramukaan merupakan proses pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan keluarga, berupa aktivitas yang menarik, sehat, teratur, terarah, dan praktis, serta berlangsung di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan. Pengabdian ini bertujuan untuk menanamkan sikap disiplin dan tanggung jawab melalui pelaksanaan ekstrakurikuler kepramukaan, khususnya dalam menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab pada siswa kelas IV dan V di UPTD SDN 201 Inpres Tammu-Tammu. Metode yang diterapkan dalam pengabdian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yang digunakan untuk menggambarkan situasi kegiatan pramuka di UPTD SDN 201 Inpres Tammu-Tammu. Hasil dari pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan kepramukaan, yang mencakup pelatihan baris berbaris, smapore, tali-temali, dan sandi-sandi, secara konsisten dapat membentuk pola perilaku disiplin di kalangan peserta didik melalui penerapan aturan yang ketat dan manajemen waktu yang terstruktur. Lebih lanjut, tanggung jawab peserta didik terbentuk melalui pelaksanaan tugas-tugas individu maupun kelompok yang diberikan secara bertahap. Meski demikian, pengabdian ini juga mengidentifikasi sejumlah kendala, antara lain minimnya sarana dan prasarana pendukung serta kurangnya pemahaman sebagian siswa tentang esensi dari kegiatan kepramukaan.
Digital Transformation in Halal Certification: Opportunities for SMEs in Indonesia Syarofi, Muhammad; Syam, Nur
Klabat Journal of Management Vol 6 No 1 (2025): Klabat Journal of Management
Publisher : Faculty of Economics and Business, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60090/kjm.v6i1.1234.28-39

Abstract

Many MSMEs in Indonesia continue to face challenges in understanding digital halal certification due to limited access to technology and digital infrastructure. To address this issue, effective technological education and online halal certification training are essential to help MSMEs fully utilize the certification process. This study aims to explore the opportunities and benefits of digital transformation in halal certification for MSMEs. Using a qualitative approach with a case study method, the research focuses on MSMEs in Kraton Village, Kencong, Jember, that have obtained halal certification through a mobile application. Data was collected through in-depth interviews, observations, and documentation, then analyzed using the Miles and Huberman method, which includes data reduction, conclusion drawing, and verification. The findings reveal a significant positive impact of digital technology—particularly mobile applications—on the halal certification process for MSMEs. The adoption of digital tools has significantly reduced administrative burdens by simplifying the certification application process, minimizing the need for physical documents, and streamlining bureaucratic procedures. These results indicate that digital technology enhances administrative efficiency, expands market opportunities, and improves access to halal certification. However, this study has limitations, including a narrow sample size and the lack of long-term analysis. Future research should expand the sample, investigate long-term effects, and assess the training and challenges faced by MSMEs in adopting digital halal certification.
PKM EDUKASI DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK DI TK/TPA NURUS SYUKUR JANNAYA Syamsunardi, Syamsunardi; mannan, abdul; Qaiyimah, Dinil; Marlina, Marlina; Syam, Nur; Nur, Nurul Hidayah
Panrita Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 June 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/pijpm.v4i1.72297

Abstract

TK/TPA Nurus Syukur Jannaya yang terletak di Kabupaten Gowa. Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa anak-anak sering membeli minuman kemasan, pemahaman tentang daur ulang sampah dari gelas plastik dan pipet perlu ditanamkan. Permasalahan, lingkungan yang terus terdegradasi dengan sampah plastik. Setiap hari, jumlah sampah plastik semakin meningkat dan belum ditangani dengan baik oleh masyarakat, khususnya di Dusun Jannaya. Kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak negatif pada kesehatan dan alam yang ditimbulkan oleh sampah plastik. TK/TPA Nurus Syukur Jannaya perlu menjadi pioner cara mengelola sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai tambah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup ceramah, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, dan pendampingan. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: 1) meningkatkan kesadaran anak membuang sampah pada tempatnya; 2) meningkatkan pengetahuan anak mengenai daur ulang barang bekas menjadi barang bermanfaat; dan 3) Daur ulang gelas plastik dan pipet menjadi barang bermanfaat dapat memberikan nilai tambah.
Dance Dance Training as a Means of Developing Student Expression and Self-Confidence: Pelatihan Seni Tari Sebagai Sarana Pengembangan Ekspresi dan Kepercayaan Diri Siswa Syam, Nur; Warda, Rida; Az-zahra, Nurul Fatimah; Putri, Amelia; Yusril, Muhammad; Hamriani, Hamriani
Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/panrannuangku3689

Abstract

Kegiatan pelatihan seni tari memiliki peran penting dalam pengembangan ekspresi diri dan kepercayaan diri siswa. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar teknik menari, tetapi juga berlatih untuk mengekspresikan diri mereka secara kreatif. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa melalui seni tari di SDN 201 Inpres Tammu-Tammu. Pelatihan ini dilaksanakan setiap hari rabu dan bertujuan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk gerakan. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa pelatihan seni tari memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kreativitas, ekspresi, dan kepercayaan diri siswa dalam menari di depan teman-teman, para guru dan penonton lainnya.
Social Response atas Pelayanan Berbasis Customer Satisfaction Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Syam, Nur
FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Vol. 8 No. 2 (2019): FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jf.v10i02.3709

Abstract

Abstrak Kajian ini merupakan upaya untuk menjelaskan mengenai Respon sosial atas pelayanan berbasis customer satisfaction pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Penelitian dilakukan terhadapm134 responden dari mahasiswa FEBI UIN Sunan Ampel. Kajian ini berupaya untuk menjelaskan tentang kualitas pelayanan administrasi dalam respon para mahasiswa yang memiliki pengalaman tentang pelayanan administrasi dari para tenaga kependidikan. Di antara yang dikaji adalah semangat dalam memberikan pelayanan, ketepatan waktu pelayanan, kecepatan dalam memberikan pelayanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan. Berdasarkan uji t diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pelayanan yang memuaskan dan tidak memuaskan. Pelayanan yang memuaskan ternyata lebih besar dibandingkan dengan pelayanan yang tidak memuaskan. Jadi secara umum bisa dinyatakan bahwa pelayanan administrasi pada FEBI UIN Sunan Ampel ternyata memuaskan.
Is Sharia peer-to-peer lending in Indonesia accountable and transparent? Indrarini, Rachma; Samsuri, Andriani; Syam, Nur; Room Fitrianto, Achmad; Zulfa, Indana
al-Uqud : Journal of Islamic Economics Vol. 9 No. 1 (2025): January
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/al-uqud.v9n1.p33-39

Abstract

Financial technology is developing in Indonesia, especially in peer-to-peer landing. Based on data from the Indonesia Authority of Financial Service (OJK), there are 102 peer-to-peer lending institutions in Indonesia with 8 of them using the Sharia system. Every Sharia-based transaction must ensure its accountability not only to the public but also to God. Accountability can be seen in the financial statements and annual reports were transparent and accountable. This study aims to see the transparency and accountability of peer-to-peer lending in Indonesia. This study used a qualitative phenomenological approach to observe the problem. The results showed that not all peer-to-peer lending sharia in Indonesia is transparent and accountable. Only three out of eight peer-to-peer landings are transparent and accountable.
ISLAMIC ENTREPRENEURSHIP IDENTITY IN THE INDONESIAN HIJRAH COMMUNITY Kunaifi, Aang; Djamaluddin, Burhan; Fauzia, Ika Yunia; Ritonga, Iskandar; Nurhayati, Nurhayati; Syam, Nur; Widiastuti, Tika; Ahsan, Muhamad
Multifinance Vol. 2 No. 1 (2024): Multifinance
Publisher : PT. Altin Riset Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61397/mfc.v2i1.140

Abstract

This research aims to describe how Islamic entrepreneurship is implemented in the Hijrah community as a model that represents the identity of each community. The research was conducted using qualitative methods with a case study strategy. Data collection was carried out using observation, interviews, and documentation techniques. The research subjects were the Indonesian Muslim Entrepreneurs Community (KPMI), the Muslim Entrepreneurs Alliance (Assalim), and the Indonesian Business Islamic Boarding School (PBI). Data was collected from field observations and participant observations. There were 22 informants interviewed in-depth, three of whom were experts. Informants came from several regions, including Java, Sumatra, Bali, NTB, Sulawesi, and Kalimantan. The resulting documentation is in the form of brochures, photos of community activities, and digital information on websites, Facebook, Instagram, and WhatsApp groups. Data analysis was carried out by deducing theoretical propositions regarding the implementation of Islamic entrepreneurship in the hijrah community and developing them inductively to describe new findings and propositions. Based on the research results, it was found that the hijrah community implemented Islamic entrepreneurship in various identities, namely salaf-preneurship in the KPMI community, ideo-preneurship in the Assalim community, and spiritual-preneurship in the PBI community. The implication of this research is the development of Islamic entrepreneurship theory, which can be implemented widely by society.
Komodifikasi Dakwah Melalui Media Sosial Instagram Melyna Mazlin, Rosa; Fikri Zuhriyah, Luluk; Syam, Nur; Hanifah, Najmy
Idarotuna Vol 7, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/idarotuna.v7i1.36108

Abstract

The development of digital technology has transformed various aspects of life, including how people communicate and disseminate religious values. Generation Z, as digital natives, plays a central role in utilizing social media, including accessing Islamic preaching (dakwah) content. This study focuses on the Instagram account @ayah_amanah, which features the Sharing Time dakwah program led by Ustadz Hanan Attaki. The purpose of this research is to analyze the commodification process of dakwah through Instagram and to examine how audience interaction occurs within the framework of social exchange. Using a qualitative approach with critical discourse analysis, the study integrates Karl Marx’s theory of commodification and the social exchange theories of George C. Homans and Peter M. Blau. The findings aim to demonstrate that digital dakwah is not merely a means of spiritual communication but also a commodified product packaged, distributed, and consumed within the social media ecosystem. This research also reveals how visuals, narratives, and branding strategies shape power relations and meanings in the dissemination of contemporary Islamic messages. The study offers a new contribution by bridging digital dakwah in the context of Instagram.