Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA KINERJA SIMPANG JALAN MANADO – BITUNG –JALAN PANIKI ATAS MENURUT MKJI 1997 Wesara, Oktorino; Paransa, M. J.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 7 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu jalur utama yang menghubungkan pusat kota Manado dengan daerah Paniki Atas dan kota Bitung, simpang tiga jalan Manado – Bitung – Jalan Paniki Atas sangat sering terjadi kemacetan dan antrian yang panjang. Kondisi ini terjadi pada jam-jam sibuk di pagi, siang dan sore hari. Penelitian mengenai kinerja persimpangan jalan Manado – Bitung – Jalan Paniki Atas simpang tipe 322, bertujuan untuk mengkaji kinerja persimpangan pada kondisi eksisting sampai kondisi 10 tahun ke depan, dengan menggunakan MKJI 1997. Pengumpulan data volume lalulintas dilakukan pada hari Senin sampai dengan Sabtu di minggu ke tiga Bulan November 2015. Kajian ini menunjukkan hasil bahwa, derajat kejenuhan (DS) rata-rata simpang telah melebihi nilai 0,75 selama 2/3 hari di siang hari. Dan pada siang hari di sekitar jam 12,00 nilai DS sebesar 0,96 hampir mencapai 1 (satu), dengan tundaan simpang 19,16 det/smp dan peluang terjadinya antrian sebesar 73,2%. Yang artinya sudah terjadi antrian kendaraan di persimpangan saat ini. Dengan data survey volume lalulintas dihitung nilai LHR dan dengan menggunakan data pertumbuhan lalulintas sebesar 7,0% dan faktor k = 0,8, sampai 10 tahun kedepan. Volume jam puncak diambil sebagai volume rencana yang dihitung dengan mengalikan faktor k pada nilai LHR dan ditetapkan sebagai dasar perhitungan Kinerja Persimpangan saat sekarang dan 10 tahun kedepan. Volume jam puncak ditetapkan berdasarkan volume LV+HV yang paling besar pada tiap-tiap pendekat. Selanjutnya dilakukan perhitungan kembali dengan memperhatikan proporsi volume MC untuk dilakukan penyesuaian pada geometrik persimpangan. Penyesuaian pertama dengan memperbesar lebar jalan minor, jalan Paniki Atas, dari 5.00 m menjadi 7.00 m dan jalan mayor, jalan Manado – Bitung, tidak berubah yaitu 7.00 m dengan tetap mempertahankan tipe persimpangan yaitu tipe 322. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai DS masih diatas 1. Kemudian dilakukan penyesuaian berikutnya yaitu merubah tipe simpang 344 dengan menerapkan belok kiri langsung, dan hasil perhitungan DS = 0,41 untuk tahun sekarang dan untuk tahun ke-10 DS = 0,80. Hal ini dianggap hasil kajian telah cukup memadai untuk Kinerja Persimpangan tak bersignal jalan Manado – Bitung – jalan Paniki Atas sampai dengan 10 tahun kedepan. Kata Kunci : Derajat Kejenuhan, Tundaan Simpang, Peluang Antrian
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN ULU SIAU Kairupan, Liani Anggreini; Sendow, Theo K.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 1 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Ulu Siau merupakan salah satu bentuk jasa transportasi laut yang sangat berarti bagi perkembangan dang taraf hidup penduduk di daerah Siau. Kebutuhan perpindahan orang dan barang semakan meningkat seirirng dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Pelabuhan Ulu Siau memiliki 2 tambatan sedangkan untuk kondisi sekarang jumlah yang bertambat di pelabuhan Ulu Siau adalah 4 dengan kondisi ini maka dermaga di Pelabuhan Ulu Siau tidak mampu lagi untuk menerima kapal. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat ataupun swasta yang di gunakan untuk mengirim hasil produksi perusahaan tersebut.Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mengevaluasi data penumpang dan barang yang berkunjung ke Ulu Siau, data kunjungan kapal, data penumpang, dan data bongkar muat barang, data-data tersebut diambil selama 6 tahun terakhir (2012-2017). Perencanaan pengembangan pelabuhan Ulu Siau dilakukan berdasarkan ramalan arus kunjungan kapal, penumpang dan barang dengan menggunakan metode regresi linier dan non linier.Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka pengembangan fasilitas pada tahun 2025 dan 2030 adalah sebagai berikut: Dermaga tahun 2018 mempunyai dermaga dengan panjang 70 m sedangkan untuk tahun 2025 panjang dermaga ditambah menjadi 204 m dan pada tahun 2030 panjang dermaga ditambah menjadi 272 m. Untuk terminal penumpang pada tahun 2018 mempunyai luas 150 m2 sedangkan untuk tahun 2025 perlu penambahan 55 m2 sehingga total menjadi 205 m2 dan tahun 2030 perlu penambahan 449 m2 sehingga total menjadi 559 m2. Untuk lapangan penumpukan harus direalisasikan karena kebutuhan bongkar dan muat barang tiap tahun semakin meningkat, untuk lapangan penumpukan pada tahun 2025 perlu 130 m2 sedangkan pada tahun 2030 perlu penambahan 52 m2 sehingga total 182 m2. Gudang harus direalisasikan karena kebutuhan bongkar muat barang semakin meningkat, untuk gudang pada tahun 2025 perlu 966 m2dan untuk tahun 2030 perlu penambahan 383 m2 sehingga total 1349 m2. Kata kunci: Pengembangan, Dermaga, Terminal penumpang, Fasilitas Bongkar Muat, Pelabuhan Ulu Siau
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PADA BANDAR UDARA ABDUL RACHMAN SALEH KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR Zevanya, Elita Lovely; Pandey, Sisca V.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 7 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Malang memiliki potensi di bidang pariwisata dan pendidikan. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dan pelajar serta pertumbuhan penduduk, maka akan berdampak ke peningkatan pengguna jasa transportasi udara. Pada saat ini Bandar Udara Abdul Rachman Saleh masih melayani ATR 72-500, B737-800, A320-200, B737-800 NG dan B737-900 ER. Untuk mengantisipasi peningkatan pengguna jasa transportasi udara, bandara perlu dikembangkan dengan pesawat rencana A330-300. Untuk merencanakan pengembangan suatu bandar udara harus memperkirakan arus lalu lintas di masa yang akan datang. Oleh karena itu penyelesaian tugas akhir menggunakan metode survey dan research. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas di masa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara perlu dilakukan atau tidak. Selain itu diperlukan data-data lain seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan topografi dan data eksisting bandara digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan bandar udara.Untuk pengembangan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh yang akan direncanakan adalah runway, taxiway, apron, tebal perkerasan kaku, tebal perkerasan kaku, gedung terminal, gudang dan pelataran parkir kendaraan.  Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar International Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat rencana Airbus 330-300 maka dibutuhkan panjang landasan 3.581 meter, lebar 45 meter, jarak antara sumbu runway dan sumbu taxiway adalah 185 meter, lebar total taxiway 44 meter dengan tebal perkerasan lentur 76 cm, luas apron 496 m  150 m = 74.400 m2, tebal perkerasan kaku pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA) = 41 cm, luas gedung terminal 158.114 m , luas gudang 2.830 m  dan luas pelataran parkir 25.989 m2. Kata Kunci: Kabupaten Malang, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron.
EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI–JALAN BABE PALAR MANADO Monoarfa, Ady Suhendra Edmonssoen; Jefferson, Longdong; Timboeleng, James A.; Manoppo, Mecky R. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 9 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Volume lalu lintas terdiri dari komposisi kendaraan yang beraneka ragam, maka perlu faktor konversi berbagai jenis kendaraan dibandingkan dengan sebuah kendaraan ringan/mobil penumpang atau dengan kata lain faktor emp (ekivalensi mobil penumpang). Di Kota Manado, Persimpangan Jalan Sam Ratulangi–Jalan Babe Palar (Fiesta Ria) adalah salah satu persimpangan yang padat lalu lintasnya, karena daerah ini menghubungkan daerah pemukiman dengan daerah bisnis, persekolahan, dan perkantoran ataupun sebaliknya.Dalam menganalisa nilai ekivalensi mobil penumpang digunakan analisa regresi linear berganda dengan peubah bebas (X) yaitu kendaraan berat dan sepeda motor dan peubah tidak bebas (Y) yaitu kendaraan ringan. Untuk memudahkan perhitungan digunakan bantuan software SPSS. b1 dan b2 (koefisien regresi) merupakan ekivalensi mobil penumpang yang dicari. Setelah nilai ekivalensi mobil penumpang didapatkan data tersebut diuji korelasi yaitu untuk melihat apakah nilai peubah bebas tersebut mempunyai korelasi dengan peubah tidak bebas, dalam hal ini nilai korelasi yang diinginkan bernilai positif r > 0.Ekivalensi mobil penumpang persimpangan didapatkan dari hasil perhitungan rata-rata ekivalensi dari setiap pergerakan yaitu untuk kendaraan berat (HV) = 2,458 dan untuk dan untuk kendaraan roda dua (MC) = 0,607Kata kunci : emp, persimpangan bersignal, kendaraan bermotor.
KEBUTUHAN FASILITAS PENYEBERANGAN JALAN BERDASARKAN GAP KRITIS PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI DEPAN FRESHMART BAHU MALL MANADO Tentero, Riati; Timboeleng, James A.; Rumayar, Audie L. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 8 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori gap acceptance merupakan teori yang dapat digunakan dalam menganalisa pejalan kaki dalam hal menyeberang jalan. Perilaku penyeberang jalan dan kecepatan arus lalu lintas menjadi salah satu pengaruh dalam besarnya gap yang dapat diterima dan gap yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai gap kritis yaitu headway minimum arus lalulintas dan distribusi headway pada ruas jalan sehingga penyeberang jalan dapat menyeberang jalan dengan aman. Penelitian ini dilakukan di ruas jalan wolter monginsidi tepatnya depan freshmart bahu mall karena dianggap sesuai untuk melakukan penelitian gap acceptance. Data diperolah dengan melakukan perekaman dengan menggunakan video kamera selama 14 jam mulai dari pukul 08.00 – 22.00 WITA, 4 hari dalam 1 minggu ( Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu). Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan software kemudian diaplikasikan ke metode raff, greenshield dan acceptance curve. Hasil penelitian pada ruas jalan Wolter Monginsidi depan Freshmart Bahu Mall diperoleh dari metode Acceptance Curve yang menghasilkan nilai gap kritis dari 4,1 detik sampai 4,8 detik. Berdasarkan hasil perhitungan distribusi headway, presentasi frekuensi (h ≥ t) menunjukkan bahwa semakin besar volume kendaraan maka jumlah gap aman bagi penyeberang jalan akan semakin kecil. Kata kunci: gap acceptance, gap kritis, headway, ruas jalan, lalu lintas
PENGARUH GENDER TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DI KOTA MANADO Tangkudung, Cindy M. M.; Rompis, Semuel Y. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 7 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan moda merupakan tahapan terpenting dalam berbagai perencanaan dan kebijakan transportasi. Transportasi yang handal, aman dan nyaman merupakan alasan responden memilih moda transportasi yang akan digunakan dalam mencapai tujuan. Perkembangan transportasi selama ini dianggap netral gender karena sarana dan prasarana yang dianggap menguntungkan bagi laki-laki maupun perempuan secara merata. Transportasi yang ramah gender seringkali menjadi alasan responden dalam pemilihan moda. Kebutuhan masyarakat akan transportasi sangat mempertimbangkan rasa aman, nyaman, terjangkau dan Kota Manado merupakan salah satu kota di Indonesia yang bergantung pada transportasi. Kemajuan teknologi yang mengedepankan peranti/alat elektronik yang menggunakan jaringan internet pada masa sekarang, memunculkan beberapa transportasi yang berbasis aplikasi/online. Moda transportasi berupa kendaraan pribadi, taksi online maupun angkutan kota seringkali menjadi pilihan dalam pemilihan moda di Kota Manado. Pada saat ini penggunaan angkutan kota dan kendaraan pribadi mulai beralih ke taxi online disebabkan oleh kualitas pelayanan, aksesibilitas keterjangkauan, kenyamanan dan keamanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan, variabel yang mempengaruhi pelaku perjalanan serta besarnya probabilitas dalam memilih moda.Survei dilaksanakan dengan penyebaran kuesioner kepada 300 responden berisi karakteristik pelaku perjalanan yang meliputi kondisi sosio-ekonomi. Data tersebut kemudian diolah dengan analisa regresi untuk memperoleh persamaan utilitas. Setelah itu persamaan utilitas tersebut dibentuk berdasarkan gender untuk menganalisa pengaruh gender terhadap pemilihan moda. Pemodelan pemilihan moda dilakukan dengan model multinomial logit.Hasil yang diperoleh menunjukkan variabel keamanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan moda. Probabilitas pemilihan moda secara keseluruhan atau umum moda transportasi taksi online memiliki probabilitas paling tinggi yaitu sebesar 0,36. Probabilitas berdasarkan gender memperoleh hasil untuk pria sebesar 0,43 memilih taksi online dan wanita cenderung memilih moda transportasi kendaraan pribadi dengan nilai probabilitas sebesar 0,55. Kata kunci: Multinomial Logit, Transportasi, Pemilihan Moda, Gender
TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997 Rachman, Sri Wahyuni; Paransa, M. J.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 2 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang Paal Dua adalah tipe simpang empat dengan pendekat Lapangan, pendekat Perkamil, pendekat Terminal, dan pendekat Pasar 45, adalah satu-satunya simpang bersinyal yang melayani  jalur utama yang menghubungkan pusat kota Manado dengan pelabuhan Bitung, bandar udara Sam Ratulangi, kompleks perumahan Paniki dan Maumbi.  Persimpangan Paal Dua sering terjadit antrian dan kemacetan panjang. Pengaturan signal lampu lalulintas simpang yang kurang efektif akan menurunkan kemapuan simpang melayani arus lalulintas. Penelitian ini menjelaskan tentang teknik pengaturan lampu lalulintas (Traffic Light) untuk mewujudkan kelancaran lalulintas di persimpangan Paal Dua, dengan tujuan menganalisa kinerja persimpangan pada kondisi sekarang dan merencanakan pengaturan waktu siklus dan fase yang efektif pada persimpangan Paal Dua dengan metode MKJI 1992. Pengumpulan data dilakukan dari jam 06.00 sampai dengan jam 18.00 berturut-turut pada hari Senin, Rabu dan Jumat di minggu kedua bulan July 2014. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada pendekat Perkamil, derajat kejenuhan telah melebihi angka 1,00 (satu) sedangkan derajat kejenuhan rata-rata persimpangan telah melebihi nilai 0,80 pada pagi hari antara jam 07.30 sampai jam 08.30. Dan diwaktu yang bersamaan panjang antrian simpang telah melebihi 50 m dan tundaan rata-rata simpang sudah lebih besar dari 30 detik/smp menggambarkan telah terjadi gangguan arus lalulintas pada simpang, yang berarti pada nilai-nilai tersebut pelayanan sinyal lampu lalulintas menjadi tidak efektif. Dengan memperbesar lebar masuk WMASUK dari 5 meter menjadi 6 meter pada pendekat Perkamil dan dengan mengambil volume LV+HV sebesar 3500 kendaraan per jam, maka hasil perhitungan kinerja persimpangan adalah sebagai berikut; Waktu siklus = 90 detik, Derajat kejenuhan = 0,78, Panjang antrian = 47 m, Tundaan = 22,19 det/smp. Derajat kejenuhan telah lebih kecil dari 0.80, panjang antrian lebih kecil dari 50 meter dan tundaan lebih kecil dari 30 detik/smp. Pelayanan sinyal lampu lalulintas menjadi lebih efektif dari sebelumnya. Kata Kunci : Volume Jam Puncak, Waktu Siklus, Derajat Kejenuhan, MKJI 1977
ANALISA KARAKTERISTIK MODA TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM RUTE MANADO TOMOHON DENGAN METODE ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) Palilingan, Christian Yosua; Timboeleng, James A.; Paransa, M. J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 8 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktifitas pergerakan masyarakat dari kota Tomohon ke kota Manado maupun sebaliknya bisa dikatakan sangat tinggi. Untuk memfasilitasi pergerakan yang sangat tinggi tersebut pemerintah telah menyediakan angkutan umum berupa bus besar. Sayangnya, karena kondisi bus tidak terawat, muncul angkutan lain yang lebih diminati yaitu minibus yang umumnya disebut taxi gelap. Angkutan-angkutan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Penelitian ini bertujuan mencari karakteristik angkutan umum yang ideal untuk rute Manado-Tomohon dengan metode Biaya Operasional Kendaraan (BOK)Penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung Biaya Operasional dari 4 kendaraan yaitu minibus, bus sedang, bus besar kondisi sekarang dan bus besar kondisi baru. Data-data biaya operasional berupa biaya tetap, biaya variabel dan biaya kepemilikan aset diambil dari kuisioner dan observasi langsung di lapangan. Data?data yang didapatkan kemudian dikelompokkan untuk setiap kendaraan dan dibandingkan untuk melihat kendaraan yang biaya operasionalnya paling rendah.Dari hasil penelitian didapatkan biaya operasional kendaraan yaitu minibus Rp. 1092 per km per seat, bus sedang Rp. 472 per km per seat, bus besar kondisi sekarang Rp. 167 per km per seat dan bus besar kondisi baru Rp. 485 per km per seat. Biaya operasional paling rendah adalah bus besar kondisi sekarang. Namun karena umur kendaraan yang sudah tua dan kondisi yang buruk membuatnya tidak ideal lagi. Jadi untuk moda transportasi angkutan umum yang ideal dan memiliki biaya operasional yang paling rendah adalah bus sedang.Kata Kunci: angkutan umum, BOK, karakteristik
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA NAMROLE KABUPATEN BURU SELATAN PROVINSI MALUKU Marasabessy, Ronny Fuad; Timboeleng, James A.; Lefrandt, Lucia I. R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Buru Selatan terletak di pulau Buru Provinsi Maluku kini sedang dalam tahap pembangunan yang  membuat kebutuhan akan moda transportasi meningkat khususnya transportasi udara. Selain untuk keperluan masyarakat sektor pariwisata yang kian meningkat tiap tahunya membutuhkan prasaran yang memadai, dalam hal ini adalah bandar udara.Kabupaten Buru Selatan memiliki satu bandar udara yaitu Bandar Udara Namrole dengan pesawat yang beroperasi adalah pesawat ATR 42-300, sejak awal dibuat belum pernah di kembangkan membuat jenis pesawat yang melayani bandar udara menjadi terbatas. Oleh karena hal tersebut, perlu adanya perencanaan untuk Banda Udara Namrole.Arus lalu lintas adalah pertimbangan yang penting dalam merencanakan pengembangan bandar udara maka pengembangan di dasarkan pada arus lalu lintas di masa yang akan datang. Dengan menganalisa data lima tahun yang terdiri dari jumlah pesawat, penumpang, dan bagasi membuat arus lalu lintas di masa yang akan datang dapat di ramalkan, dimana peramalan menggunakan analisa regresi.Adapun data ? data seperti karakteristik pesawat, data tanah, klimatologi, dan kondisi exsisting bandara menjadi acuan untuk merencanakan pengembangan bandar udara. Berdasarkan standar yang telah di tetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) maka perencanaan menggunakan pesawat terbang rencana ATR 72-600 dengan kapasitas 78 penumpang yang membutuhkan panjang landasan (runway) 1.415 meter, lebar 42 meter dan lebar total taxiway 30 meter, dengan luas apron yang diperlukan adalah 9.760 . Kata Kunci: Pengembangan, Perencanaan, Regresi, Runway, Taxiway, Apron.
ANALISIS PENGARUH U-TURN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN ROBERT WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Maer, Juliana; Lefrandt, Lucia I. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 12 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan di Kota Manado memiliki beberapa fasilitas U-Turn, fasilitas U-Turn dibuat untuk dapat minimalisir kemacetan yang sering terjadi, akan tetapi fasilitas U-Turn sendiri menimbulkan konflik. Pengaruh U-Turn ini menimbulkan kemacetan karena kendaraan yang melakukan U-Turn menyebabkan volume kendaraan semakin tinggi dan kecepatan kendaraan semakin rendah, pada jam-jam sibuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh U-Turn terhadap Karakteristik Lalu Lintas, Kapasitas dan Tingkat Pelayanan Jalan (Level Of Service), dengan Metode Manual Kapasitas Jalan di indonesia (MKJI) tahun 1997, dengan model Greenshield, Greenberg, dan Underwood.Penelitian ini dilakukan di Jalan Robert Wolter Monginsidi Studi kasus depan Jurusan Keperawatan Polteknik Kesehatan Kota Manado Sulawesi Utara, survei dilakukan selama 6 hari, yakni 12 jam dari pukul 06.00 – 18.00 WITA, dimulai dari hari Senin, 26 November 2018 sampai hari Sabtu, 01 Desembr 2018, interval waktu 15 menit. Data yang ambil dilapangan yaitu, volume lalu lintas dan kecepatan kendaraan yang menerus dan kendaraan yang melakukan U-Turn.Hasil analisis hubungan antara Volume (V), Kecepatan (S), dan Kerapatan (D), didapat koefisien determinasi tertinggi adalah hari Senin dengan R2 = 0,7351 untuk model Underwod dengan persamaan matematis S = 52,8917 e-0,0062. D),Vm = 3143,1053 smp/jam, Dm =161,5348 km/jam, Sm = 19,4578 km/jam. Berdasarkan analisis data menurut MKJI (1997) didapat Kapasitas sebesar 6700,32 smp/jam, dengan Tingkat Pelayanan Jalan (Level Of Service ) C (DS = 0,54) dengan karakteristik arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan. Kata kunci : U-Turn, Greenshield, Greenberg, Underwood,  dan Tingkat Pelayanan Jalan (Level Of Service).
Co-Authors Adam, Revor Daniel Ady Suhendra Edmonssoen Monoarfa Ahmad Yani Abas Amanda S. Sembel Amelia Umboh Andrew Bryano Kermite, Andrew Bryano Angelina Indri Titirlolobi, Angelina Indri Antonius A.R.T Gerung, Antonius A.R.T Audie L. E. Rumayar Bonny F. Sompie Brigitha Raco, Brigitha Butar-butar, Samuel H. H. Christian Yosua Palilingan Clifando E. N. Sondakh, Clifando E. N. Deddy Ritonga Dimpudus, Bryan Osvaldo Dito Made Putranto Dolvie Ronald Kairupan Elisabeth Lintong Fanto Pardomuan Pane, Fanto Pardomuan Fenny Moniaga Freddy Jansen Gallant Sondakh Marunsenge, Gallant Sondakh Gland Y. B. Lumintang Hasanudin, Muvidah Asa Utami Jan Soukotta Jefferson Longdong Jinata, Bill Christian Joice E. Waani Josef Sumajouw Joy Andre Dio Mosey Joyce E. Waani, Joyce E. JUFRIANTO LETUNAUNG Jurike Ireyne Toar Kairupan, Liani Anggreini Kalungan, Trifena Rany Katihokang, Meila Femina Kulo, Eko Putranto Lagonda, Louis Christian Lakat, Ricky M. S. Lalamentik, Lucia G. J. Lefrandt, Lucia R. Liando, Stanley Lintong Elisabeth Longdong Jefferson Lucia I. R. Lefrandt M. J. Paransa Maengkom, Gloria Michela Maer, Juliana Mamentu, Samuel S. Mamuaja, Denny M. A. Manabung, Helmut Marasabessy, Ronny Fuad Marchyano Beltsazar Randa Kabi, Marchyano Beltsazar Randa Marlien H. L. A. Bella, Marlien H. L. A. Mecky R. E. Manoppo Michael, Greggy Militya Christi Nangaro Natalia Diane Kasenda Nooh, Reinaldi Obert Tangdiembong Octaviani Litwina Adam Oktorino Wesara, Oktorino Oscar H. Kaseke Paendong, Adesyafitri A. Rachman, Ari Putra Ranto, Wirani Raymond Ch. Tarore Riati Tentero, Riati Rondonuwu, Ezra Rumokoy, Ave Rumondor, Eko Randy Sanda, Santhy Aprilyani Saputra, Muhamad Hendra Semuel Y. R. Rompis, Semuel Y. R. Sovian Piri Sri Wahyuni Rachman Steve Ch. N. Palenewen Suaib, Oktavia M. Sweetly Manopo Tangkudung, Cindy M. M. Theo K. Sendow Trio Pendekar Lonan Tuda, Fadly Andre Tumanduk, Riksilia Febriana Vandia Grace Mantik, Vandia Grace Viandany Zulfian Muslim Vivi Arianty Tawaris Warokka, Regita Wenas, Jesica K. P. L. Yitro Tirsa Pabanu, Yitro Tirsa Zevanya, Elita Lovely