Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA TINGKAT PELAYANAN TROTOAR DITINJAU DARI LAJU ARUS PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO UNTUK SEGMEN RUAS JALAN RS SILOAM – MONUMEN ZERO POINT KOTA MANADO Manopo, Sweetly; Timboeleng, James A.; Sendow, Theo K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 2 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalur pejalan kaki merupakan bagian dari jalan yang berfungsi sebagai ruang sirkulasi bagi pejalan kaki yang terpisah bagi sirkulasi kendaraan, pemisahan tersebut diperlukan bagi keselamatan pejalan kaki. Kota Manado dengan tingkat dinamika mobilitas penduduk yang cukup tinggi, seringkali menunjukkan gejala konflik antara pejalan kaki dan arus lalu lintas kendaraan, apalagi ditambah dengan fasilitas bagi pejalan kaki (trotoar) yang tidak memadai yang secara tidak langsung juga menyebabkan pejalan kaki harus rela berjalan pada jalur yang tidak semestinya dan tidak dapat menjamin keamanan serta keselamatan diri pejalan kaki tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisa tingkat pelayanan trotoar (Pedestrian Level of Service) disepanjang ruas jalan Sam Ratulangi untuk segmen ruas jalan RS Siloam – Monumen Zero Point. Hasil penelitian dan analisa di lokasi pengamatan selama empat hari, maka diperoleh volume pejalan kaki paling besar terjadi di ruas jalan Sam Ratulangi khususnya di segmen ruas jalan depan Golden Swalayan  682 ped/15mnt. Tingkat pelayanan trotoar (LOS) yang di dapat ditinjau dari laju arus adalah LOS C tanpa adanya pedagang kaki lima dan LOS D dengan adanya pedagang kaki lima. Kata Kunci: Trotoar, Pedestrian,Tingkat Pelayanan Trotoar, Level of Service, LOS
KINERJA PERSIMPANGAN TAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JALAN DOTULOLONG LASUT – JALAN SUDIRMAN – JALAN SARAPUNG – JALAN SUDIRMAN KOTA MANADO Raco, Brigitha; Timboeleng, James A.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 1 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan Jl. Sarapung – Jl. Sudirman – Jl. Dotulong Lasut – Jl. Sudirman adalah salah satu persimpangan yang selalu ramai karena melayani arus lalu lintas yang cukup tinggi, karena merupakan persimpangan yang terletak di tengah pusat kota Manado dan sangat sering terjadi kemacetan dan antrian panjang. Kondisi ini terjadi pada jam-jam sibuk di pagi, siang dan sore hari. Penelitian mengenai kinerja persimpangan jalan Jl. Sarapung – Jl. Sudirman – Jl. Dotulong Lasut – Jl. Sudirman simpang tipe 422, bertujuan untuk mengkaji kinerja persimpangan pada kondisi eksisting sampai kondisi 5 tahun ke depan, dengan menggunakan MKJI 1997. Pengumpulan data volume lalulintas dilakukan pada hari Senin, Jumat dan Sabtu di minggu ke empat Bulan Oktober 2014. Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting mengenai kinerja simpang Jl. Sarapung – Jl. Sudirman – Jl. Dotulong Lasut – Jl. Sudirman menunjukkan bahwa, derajat kejenuhan (DS) rata-rata simpang  telah melebihi nilai 0,75 selama 2/3 hari di siang hari. Dan DS tertinggi terjadi di sekitar pukul 17.00 sebesar 0,87 dengan nilai kapasitas (C) 3879 smp/jam, tundaan simpang 14,16 det/smp dan peluang terjadinya antrian (QP) sebesar 31 % - 98 %. Berarti sudah terjadi antrian kendaraan di persimpangan saat ini. Dengan data survey volume lalulintas dihitung nilai LHR dan dengan menggunakan data pertumbuhan lalulintas yang ada di Sulawesi Utara dihitung nilai LHR sampai 5 tahun kedepan. Volume jam puncak diambil sebagai volume rencana yang dihitung dengan mengalikan faktor k pada nilai LHR dan ditetapkan sebagai dasar perhitungan Kinerja Persimpangan saat sekarang dan 5 tahun ke depan. Volume jam puncak ditetapkan berdasarkan volume LV+HV yang paling besar pada tiap-tiap pendekat. Selanjutnya dilakukan perhitungan kembali dengan memperhatikan proporsi volume MC untuk dilakukan penyesuaian pada geometrik persimpangan. Penyesuaian pertama untuk memenuhi kriteria yang di isyaratkan, dengan penyesuaian pertama menghilangkan parkir di ruas jalan Dotulolong Lasut serta memperbesar lebar persimpangan ini dari 12 m menjadi 13 m dengan tetap mempertahankan  tipe persimpangan yaitu tipe 422. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai DS ditahun ke 2 sudah diatas 1. Kemudian dilakukan penyesuaian berikutnya yaitu dirubah ke tipe simpang 424 dan hasil perhitungan DS di tahun ini sampai 3 tahun ke depan adalah di bawah 1, dan di tahun ke 4 dan ke 5 sudah di atas 1. Berdasarkan hasil dari beberapa penyesuaian, persimpangan di perlukan pengaturan lebih lanjut lagi untuk memberikan hasil yang lebih baik. Kata Kunci : Simpang tak bersinyal, Kapasitas, Derajat Kejenuhan, Tundaan Simpang, Peluang Antrian
PENATAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT TOWO’E TAHUNA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Tawaris, Vivi Arianty; Lefrandt, Lucia I. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 3 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminal Towo’e merupakan salah satu prasarana transportasi yang mempunyai peran penting dalam perekonomian dan pergerakan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dengan meningkatnya kapasitaspenggunajasatransportasi diperlukan beberapa penanganan efektif untuk mengetahui kapasitas terminal dengan mendisain pola parkir yang efektif, menganalisa waktu antrian yang tepat serta menghitung luas area terminal yang dibutuhkan sampai tahun rencana tahun 2022.Studi ini dilakukan dengan metode survei lapangan di lokasi terminal. Pengambilan data dilakukan dengan mencatat banyaknya kendaraan yang masuk dan keluar terminal selama enam hari pengamatan. Volume kedatangan kendaraan tiap jam diambil pada kondisi puncak yang merupakan nilai kedatangan maksimum selama 12 jam pengamatan mulai dari pukul 6 pagi hingga pukul 6 sore. Pada kondisi eksisting beroperasi 7 trayek angkutan dalam kota dan 6 trayek angkutan luar kota dengan kapasitas tampung parkir sebanyak 46 kendaraan dengan luas daerah parkir sebesar 951,5 m2. Sistem parkir untuk kondisi eksisting dibagi atas lima bagian pengamatan yaitu DPI, DPII, DP III, DPIV dan DPV dengan menggunakan sistem parkir 60º dan 180º.Berdasarkan hasil analisa, daerah parkir dibagi menjadi 4 bagian yaitu DPI menggunakan sistem parkir 90º dengan tingkat kedatangan (λ) sebesar 42 kend/jam dan tingkat pelayanan rata – rata kendaraan efektif (μ) = 60 kendaraan/jam, DPII menggunakan sistem parkir 60º dan 180º dengan tingkat kedatangan (λ) sebesar 40,2 kend/jam dan tingkat pelayanan rata – rata kendaraan efektif (μ) = 60 kendaraan/jam, DPIII menggunakan sistem parkir 60º dengan tingkat kedatangan (λ) sebesar 2,25 kend/jam dan tingkat pelayanan rata – rata kendaraan paling efektif (μ) = 4 kendaraan/jam, dan DPIV menggunakan sistem parkir 60º dengan tingkat kedatangan (λ) sebesar 4,83 kend/jam didapat tingkat pelayanan rata – rata kendaraan efektif (μ) = 6 kendaraan/jam. Luas area terminal yang dibutuhkan sampai tahun rencana 2022 dihitung dengan cara (Forecasting). Dari hasil perhitungan maka di peroleh luas yang dibutuhkan terminal yaitu sebesar 20616,05m2.Kata kunci : Kapasitas, Terminal Towo’e, Tingkat pelayanan.
ANALISA KARAKTERISTIK ARUS PEDESTRIAN DI KOTA MANADO SEGMEN DEPAN IT CENTRE – DEPAN BANK MEGA KAWASAN MEGAMAS Mosey, Joy Andre Dio; Sendow, Theo K.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 2 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berjalan kaki merupakan tindakan yang sederhana akan tetapi memiliki peran penting dalam system transportasi setiap kota karena hamper setiap aktivitas pergerakan diawalidan diakhiri dengan berjalan kaki. Pada dasarnya kinerja lalu lintas pejalan kaki diekspresikan dengan cara yang mirip dengan ekspresi kinerja lalu lintas kendaraan yaitu dengan arus, kecepatan, dan kepadatan yang saling berhubungan. Pada penelitian ini mengambil lokasi di kawasan Jln. Pierre Tendean Segmen ITC – Depan Bank Mega Kawasan Megamas. Kawasan ini merupakan tempat yang ramai di kunjungi pejalan kaki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pejalan kaki, bagaimana hubungan antara kecepatan (speed), arus (flow), kepadatan (density), dan walkability di kawasan tersebut. Selain itu untuk mengetahui besarnya kapasitas dan Level Of Service (LOS) apakah masih bisa menampung jumlah pejalan kaki yang ada. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode survai dan metode analisis. Metode survai yakni dengan menggunakan teknik manual dalam pengamatan dan pengambilan data di lapangan. Dari hasil survai di lapangan di dapatkan data jumlah pejalan kaki dan waktu tempuh pejalan kaki. Sedangkan metode analisis yakni dengan menggunakan metode regresi linier sesuai dengan cara yang digunakan oleh Greenshields. Dari hasil penelitian, didapat arus (flow)= 19 ped/menit/meter, kecepatan sebesar 66.58 m/menit, dan kepadatan sebesar 0.56928 pejalan kaki/m2.Menurut John. J. Fruin, standar perencanaan fasilitas pejalan kaki di daerah perkotaan (urban) pada tingkat pelayanan B. Agar tingkat pelayanan dapat ditingkatkan maka diperlukan system pengelolaan dalam mengantisipasi arus pejalan kaki yang cenderung meningkat terutama pada jam-jam sibuk dari hari-hari menjelang Hari Raya. Kata kunci: Berjalan kaki, Greenshields, Pedestrian, tingkat pelayanan
ANALISA KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DENGAN ANALISA GAP ACCEPTANCE DAN MKJI 1997 (Studi Kasus: Simpang Tak Bersinyal Lengan Tiga Jln. Wolter Monginsidi dan Jln. Maruasey, Pintu Keluar Masuk Terminal Malalayang) Maengkom, Gloria Michela; Timboeleng, James A.; Pandey, Sisca V.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 12 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu simpang yang berada di pusat kota Manado, Simpang Tak Bersinyal Lengan Tiga Jln. Wolter Monginsidi dan Jln. Maruasey sangat sering terjadi kemacetan dan antrian yang panjang. Berdasarkan pengamatan dilapangan kemacetan terjadi karena simpang tersebut merupakan jalan keluar masuknya kendaraan ke terminal Malalayang.Berdasarkan hasil analisa Gap Acceptance dengan perhitungan distribusi headway diperoleh persentase gap yang aman di jalan utama dengan persentase yang kecil terjadi pada hari Minggu. Ini menunjukan banyaknya gap yang aman dari arus utama kurang dari jumlah volume arus minor belok kanan. Begitu juga dengan hasil perhitungan absorbtion capacity menunjukan bahwa kapasitas penyerapan jalan utama dengan jumlah yang lebih besar dari arus minor hanya terjadi pada hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan untuk analisa MKJI 1997 menunjukan nilai derajat kejenuhan sudah lebih besar dari 0,75 nilai tersebut sudah lebih besar dari pada nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997, yaitu DS ≤ 0,75. Dengan hasil ini disimpulkan bahwa sekarang kondisi simpang jalan Wolter Monginsidi dan jalan Maruasey tergolong kinerja simpang yang rendah. Direkomendasikan untuk persimpangan ini perlu peningkatan pengaturan lalu lintas dengan memperhatikan sistem pengendaliannya berupa lampu lalu lintas. Kata kunci: Simpang tak bersignal, kemacetan, Gap Acceptance, distribusi headway, MKJI
ANALISIS KINERJA SIMPANG TANPA SINYAL (STUDI KASUS : SIMPANG TIGA RINGROAD - MAUMBI) Kabi, Marchyano Beltsazar Randa; Elisabeth, Lintong; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 7 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Persimpangan adalah salah satu bagian jalan yang merupakan daerah terjadinya konflik lalu lintas. Adanya konflik ini akan mengakibatkan gangguan pada pergerakan kendaraan, yang akhirnya menimbulkan tundaan dan antrian kedaraan yang panjang. Keadaan ini umumnya dikenal dengan kemacetan arus lalu lintas. Melihat adanya konflik yang terjadi di simpang tiga lengan Ringroad – Maumbi, maka di rasa perlu untuk melakukan analisa. Dalam menganalisa kapsitas dan perilaku lalu lintas di butuhkan data lapangan berupa : Kondisi geometrik meliputi lebar pendekat, kondisi arus lalu lintas selama 3 hari dari senin 18 November 2013, Rabu 20 November 2013, dan Sabtu 23 November 2013, dengan waktu pengamatan 13 jam per hari dari jam 07.00 – 20.00 Wita, kondisi lingkungan berupa kelas ukuran kota, tipe lingkungan jalan, dan kelas hambatan samping. Metode yang di gunakan dalam menganalisa kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang ini mengacu pada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 ( MKJI 1997 ). Dari penelitian didapat arus pada jam puncak terjadi pada hari Rabu 20 November 2013 pada jam 17.00 – 18.00 Wita. Dengan volume total kendaraan 3394 kend/jam atau 2671,4 smp/jam. Hasil perhitungan menunjukan bahwa kapasitas simpang ( C ) sebesar 2728,775080 smp/jam, dengan derajatkejenuhan ( DS ) sebesar 0,98 smp/jam yang artinya derajat kejenuhan yang terjadi > 0,75 dari yang disyratkan. Tundaan simpang ( D ) sebesar 18,1070 detik/smp, dan peluang antrian ( QP ) yang terjadi adalah 38% - 76%. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kapasitas pada simpang tiga lengan Ringroad – Maumbi, sudah tak mampu untuk menampung arus lalu lintas atau dengan kata lain harus di adakan perbaikan, pada waktu penelitian ini di lakukan. Kemacetan arus lalu lintas pada simpang tersebut di sebabkan karena simpang tersebut sudah melebihi kapasitas dan tak berfungsinya arus pergeakan memisah dan menyatu pada simpang. Solusi yang dapat di berikan adalah perlu di lakukan pelebaran pada jalan utama dan arus pergerakan memisah dan menyatu di benahi agar dapat di maksimalkan serta perlunya rambu-rambu jalan yang mengharuskan pengguna jalan memakai arus pergerakan tersebut. Kata Kunci : Simpang, Volume, Kapasitas, Derajat kejenuhan, Tundaan, Peluang antrian.
OPTIMASI KAPASITAS PERSIMPANGAN BERSINYAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE IHCM 1997 (STUDI KASUS PERSIMPANGAN JL.P.TENDEAN–JL.SAM RATULANGI MANADO) Putranto, Dito Made; Lefrandt, Lucia I. R.; Timboeleng, James A.; Lintong, Elisabeth
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 2 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagian jalan yang sering mengalami kemacetan adalah persimpangan sebidang seperti persimpangan Jalan Piere Tendean Boulevard – Jalan Sam Ratulangi yang merupakan persimpangan dengan kondisi lingkungan komersil serta sangat dekat dengan pusat kota (zero point). Kondisi ini mengakibatkan banyaknya kendaraan yang melakukan gerakan crossing pada persimpangan ini. Salah satu sistem yang dapat membantu mengatasi masalah ini yaitu dengan pengendalian arus lalu lintas dengan menggunakan signal lalu lintas.Tulisan ini berisi observasi dan penelitian tentang arus lalu lintas serta analisa tingkat pelayanan pada persimpangan bersinyal Jalan Piere Tendean Boulevard – Jalan Sam Ratulangi dengan metode IHCM 1997. Metode ini juga menganalisa beberapa pola gerakan alternatif pengontrolan yang memberikan hasil optimum diusulkan untuk dapat digunakan sebagai kemungkinan pengganti pengontrolan yang ada sekarang ini.Hasil analisa menunjukkan bahwa persimpangan Jalan Piere Tendean Boulevard – Jalan Sam Ratulangi memiliki 4 jam puncak dan total tundaan rata-rata dan tingkat pelayanan yang berbeda setiap jam puncaknya. Pada pukul 07.00-08.00 persimpangan memiliki total tundaan rata-rata 27,11 detik; pukul 09.00-10.00 dengan total tundaan rata-rata 29,06 detik; pukul 12.30-13.30 dengan total tundaan rata-rata 34,13 detik dan pukul 16.30-17.30 dengan total tundaan rata-rata 39,59 detik. Hasil analisa beberapa pola gerakan alternatif didapatkan yang terbaik yaitu pada pukul 07.00-08.00 persimpangan memiliki total tundaan rata-rata 14,60 detik; pukul 09.00-10.00 dengan total tundaan rata-rata 17,61 detik; pukul 12.30-13.30 dengan total tundaan rata-rata 20,76 detik dan pukul 16.30-17.30 dengan total tundaan rata-rata 28,53 detik.Kata kunci : persimpangan bersinyal, arus lalu lintas, tingkat pelayanan, pola gerakan alternatif
ANALISA KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DENGAN ANALISA GAP ACCEPTANCE DAN MKJI 1997 Kulo, Eko Putranto; Rompis, Semuel Y. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 2 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja jaringan jalan harus memperhitungkan tundaan akibat adanya simpang, baik itu simpang bersinyal maupun simpang tak bersinyal. Karena semakin banyak simpang pada suatu jaringan jalan, maka akan semakin besar peluang tundaan yang terjadi. Sebagai salah satu simpang yang berada di pusat kota Manado, Simpang Tak Bersinyal Lengan Tiga Jln. Toar dan Jln. Garuda sangat sering terjadi kemacetan dan antrian yang panjang. Berdasarkan pengamatan dilapangan adapun pengaruh peralihan arus lalu lintas tepatnya Sistem Satu Arah pada jalan Sam Ratulangi, Manado, yang berakibat menambah tundaan kendaraan yang melewati simpang tersebut. Kondisi tersebut sering terjadi pada jam-jam sibuk di pagi, siang, dan sore hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja persimpangan apakah simpang ini masih mampu menyalurkan volume kendaraan yang melewati simpang tersebut dengan menggunakan Metode Gap Acceptance dan MKJI 1997.Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data pergerakan arus lalu lintas selama 7 hari dengan kamera video selama 13 jam yang nantinya akan diolah dengan menggunakan bantuan software computer untuk mendapatkan data primer berupa data gap dan volume. Data sekunder berupa data pertumbuhan penduduk dikumpulkan dari instansi terkait. Selanjutnya data volume, gap yang diterima dan gap yang ditolak pengemudi dari jalan minor digunakan untuk mengevaluasi nilai-nilai kritis serta untuk menentukan nilai derajat  kejenuhan, tundaan dan peluang antrian. Berdasarkan hasil analisa Gap Acceptance dengan perhitungan distribusi headway diperoleh persentase gap yang aman di jalan utama dengan persentase yang lumayan kecil  terjadi pada Sabtu dan Minggu. Ini menunjukan banyaknya gap yang aman dari arus utama kurang dari jumlah volume arus minor belok kanan. Begitu juga dengan hasil perhitungan absorbtion capacity menunjukan bahwa kapasitas penyerapan jalan utama dengan jumlah yang lebih  besar dari arus minor hanya terjadi pada hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan untuk analisa MKJI 1997  menunjukan nilai derajat kejenuhan sudah lebih besar dari 0,75, yang mana nilai tersebut sudah lebih besar daripada nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997, yaitu DS ≤ 0,75. Dengan hasil ini disimpulkan bahwa sekarang kondisi simpang jalan Toar dan jalan Garuda tergolong buruk. Direkomendasikan untuk persimpangan ini perlu peningkatan pengaturan lalu lintas dengan memperhatikan sistem pengendaliannya berupa lampu lalu lintas.Kata Kunci :     Gap Acceptance, Distribusi Headway, Kapasitas Penyerapan, MKJI 1997, Derajat Kejenuhan
KINERJA LALU LINTAS PERSIMPANGAN LENGAN EMPAT BERSIGNAL (STUDI KASUS: PERSIMPANGAN JALAN WALANDA MARAMIS MANADO) Lumintang, Gland Y. B.; Lefrandt, Lucia I. R.; Timboeleng, James A.; Manoppo, Mecky R. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 3 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan kemacetan dan antrian di kota Manado pada umumnya terjadi pada persimpangan. Salah satu persimpangan di Kota Manado yang mengalami permasalahan tersebut adalah simpang bersinyal Area Patung Maria Walanda Maramis.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa persimpangan bersignal tersebut dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), maka perlu ditinjau karakteristik dan komposisi lalu lintasnya sehingga bisa dihitung tingkat kejenuhan dan tingkat layanan dari masing-masing pendekat pada persimpangan, serta besarnya tundaan yang terjadi. Data-data yang digunakan untuk analisa didapatkan dengan cara pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder sesuai dengan kebutuhan penelitian. Analisis data dimulai dengan penentuan kondisi lapangan, arus lalu lintas, kapasitas dan derajat kejenuhan, dan perilaku lalu lintas.Nilai Derajat Kejenuhan (DS) maksimum untuk masing-masing pendekat yaitu pendekat Paal II sebesar 0,763 pendekat Pasar Kanaka sebesar 0,656, pendekat Tikala sebesar 0,700, dan pendekat Pusat Kota sebesar 0,720. Kinerja lalu lintas/Level Of Service (LOS) didapatkan dengan melihat nilai Tundaan Rata-rata. Dari hasil analisa didapat tundaan rata-rata persimpangan yaitu 67,12 det/kend sehingga didapat Level of Service yaitu LOS E.Kata Kunci : kapasitas, Level of Service, tundaan.
DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG Katihokang, Meila Femina; Timboeleng, James A.; Sendow, Theo K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 12 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Amurang adalah ibukota Kabupaten  Minahasa Selatan yang merupakan pusat kegiatan baik perekonomian, pendidikan bahkan kegiatan lainnya di Kabupaten Minahasa Selatan. Oleh karena itu, perlu diimbangi dengan berbagai fasilitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan warga kota. Dari semua sarana fasilitas umum yang ada, pusat perbelanjaan, merupakan sesuatu hal yang tentunya sangat dibutuhkan keberadaanya. Kota Amurang saat ini memiliki salah supermarket yang paling ramai di kota ini dan terletak didekat Jalan Trans Sulawesi. Pusat perbelanjaan yang dimaksud adalah Sakura Mart.  Dengan adanya Sakura Mart ini maka banyak penduduk baik didalam kota maupun dari daerah pinggiran kota ini ke wilayah kota Amurang. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah lalu lintas yang mengakibatkan banyaknya kendaraan yang berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, adanya pejalan kaki yang menyeberang jalan, dan aktivitas kendaraan yang keluar masuk jalan utama, sehingga menyebabkan menurunnya kecepatan lalu lintas dan kapasitas jalan tersebut. Studi yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat riset yang dilakukan di ruas jalan Trans Sulawesi selama tujuh (7) hari survei. Survei dilakukan pada pukul 06.00 - 22.00 dan bertujuan untuk mengetahui volume, kecepatan, hambatan samping dan Kinerja ruas jalan tersebut dengan hambatan samping eksisting dan kinerja ruas jalan tanpa hambatan samping. Teknik analisa data dilakukan dengan menggunakan MKJI 1997. Berdasarkan hasil survei, diperoleh hasil penelitian yaitu volume (Q) puncak berkisar antara 1154 smp/jam sampai 1412 smp/jam dengan volume puncak tertinggi terjadi pada hari Senin, 22 Februari 2016. Kecepatan rata-rata berkisar pada 13,01 km/jam – 33,99 km/jam. Dalam menganalisa kinerja ruas jalan Trans Sulawesi dengan menggunakan MKJI (1997), ditinjau dari kapasitas dan derajat kejenuhan untuk kondisi hambatan samping eksisting diperoleh kapasitas 2044 smp/jam, dengan derajat kejenuhan sebesar 0,69 Sedangkan pada kondisi tanpa hambatan samping diperoleh kapasitas 2248 smp/jam, dengan derajat kejenuhan 0,63. Kata Kunci : Hambatan Samping, Volume, Kecepatan, VCR
Co-Authors Adam, Revor Daniel Ady Suhendra Edmonssoen Monoarfa Ahmad Yani Abas Amanda S. Sembel Amelia Umboh Andrew Bryano Kermite, Andrew Bryano Angelina Indri Titirlolobi, Angelina Indri Antonius A.R.T Gerung, Antonius A.R.T Audie L. E. Rumayar Bonny F. Sompie Brigitha Raco, Brigitha Butar-butar, Samuel H. H. Christian Yosua Palilingan Clifando E. N. Sondakh, Clifando E. N. Deddy Ritonga Dimpudus, Bryan Osvaldo Dito Made Putranto Dolvie Ronald Kairupan Elisabeth Lintong Fanto Pardomuan Pane, Fanto Pardomuan Fenny Moniaga Freddy Jansen Gallant Sondakh Marunsenge, Gallant Sondakh Gland Y. B. Lumintang Hasanudin, Muvidah Asa Utami Jan Soukotta Jefferson Longdong Jinata, Bill Christian Joice E. Waani Josef Sumajouw Joy Andre Dio Mosey Joyce E. Waani, Joyce E. JUFRIANTO LETUNAUNG Jurike Ireyne Toar Kairupan, Liani Anggreini Kalungan, Trifena Rany Katihokang, Meila Femina Kulo, Eko Putranto Lagonda, Louis Christian Lakat, Ricky M. S. Lalamentik, Lucia G. J. Lefrandt, Lucia R. Liando, Stanley Lintong Elisabeth Longdong Jefferson Lucia I. R. Lefrandt M. J. Paransa Maengkom, Gloria Michela Maer, Juliana Mamentu, Samuel S. Mamuaja, Denny M. A. Manabung, Helmut Marasabessy, Ronny Fuad Marchyano Beltsazar Randa Kabi, Marchyano Beltsazar Randa Marlien H. L. A. Bella, Marlien H. L. A. Mecky R. E. Manoppo Michael, Greggy Militya Christi Nangaro Natalia Diane Kasenda Nooh, Reinaldi Obert Tangdiembong Octaviani Litwina Adam Oktorino Wesara, Oktorino Oscar H. Kaseke Paendong, Adesyafitri A. Rachman, Ari Putra Ranto, Wirani Raymond Ch. Tarore Riati Tentero, Riati Rondonuwu, Ezra Rumokoy, Ave Rumondor, Eko Randy Sanda, Santhy Aprilyani Saputra, Muhamad Hendra Semuel Y. R. Rompis, Semuel Y. R. Sovian Piri Sri Wahyuni Rachman Steve Ch. N. Palenewen Suaib, Oktavia M. Sweetly Manopo Tangkudung, Cindy M. M. Theo K. Sendow Trio Pendekar Lonan Tuda, Fadly Andre Tumanduk, Riksilia Febriana Vandia Grace Mantik, Vandia Grace Viandany Zulfian Muslim Vivi Arianty Tawaris Warokka, Regita Wenas, Jesica K. P. L. Yitro Tirsa Pabanu, Yitro Tirsa Zevanya, Elita Lovely