Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP BIAYA KEHILANGAN WAKTU DAN PENURUNAN KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN RAYA TOMOHON) Nooh, Reinaldi; Timboeleng, James A.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 10 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidak adanya ruang parkir di ruas jalan raya tomohon yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan menyebabkan masyarakat menggunakan jalan untuk dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan (parking on street) sehingga berdampak pada berkurangnya tingkat pelayanan jalan dan pengguna jalan yang hanya melewati tempat tersebut menerima dampak negatif berupa waktu tempuh yang lebih lama yang pada akhirnya menimbulakan penambahan biaya operasi kendaraan (BOK).Parkir pada tepi jalan (parking on street) sering di sebut dengan curb parking. Pada dasarnya parkir jenis ini memanfaatkan sebagian ruas jalan, baik satu sisi maupun dua sisi sehingga menyebabkan terjadinya pengurangan lebar efektif jalan yang akan mempengaruhi volume lalulintas yang dapat ditampung ruas jalan tersebut.Biaya kemacetan yang akan di kaji adalah biaya operasi kendaraan akibat penurunan kecepatan dengan menggunakan model HDM-VOC (Highway design and maintenance standart vehicle operating cost). penambahan biaya operasi kendaraan atau external cost dimana total external cost  adalah Rp 3.133,1-selama 12 jam penelitian atau Rp 261.1/jam.Untuk kondisi lalulintas jam puncak di jalan raya Tomohon ditentukan berdasarkan nilai ratio volume/kapasitas. Bahwa kinerja ruas jalan raya Tomohon yang terburuk terdapat pada pukul 18.00 - 19.00 dengan nilai ratio 1.24 dan mempunyai kecepatan rata-rata 14.98 km/jam dengan tingkat pelayanan pada level F, yaitu arus tertahan dan kondisi terhambat, sedangkan jika diasumsikan pada jalan Raya Tomohon tidak menggunakan fasilitas parking on street, maka tingkat pelayanan jalan yang terburuk terdapat pada pukul 10.00 - 11.00, 12.00 – 13.00, dan 18.00 – 19.00 dengan nilai ratio 0.64 dengan tingkat pelayanan pada level C, yaitu arus stabil, dan kecepatan lalulintas ≥75 km/jam. Kata Kunci: Parkir di badan jalan, External cost, Kinerja ruas jalan
ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO Titirlolobi, Angelina Indri; Lintong, Elisabeth; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 7 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan Hasanuddin merupakan ruas jalan utama di kecamatan Tuminting serta merupakan pintu masuk antara kawasan Manado Tengah dan Utara sehingga seringkali terjadi kemacetan yang panjang, dan dengan dibukanya Jembatan Soekarno secara tidak langsung berpengaruh terhadap arus lalu lintas serta kinerja ruas jalan tersebut. Dalam penelitian ini ingin dilihat bagaimana kinerja jalan pada ruas jalan Hasanuddin setelah dibukanya Jembatan Soekarno. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja ruas jalan adalah menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia khususnya untuk jalan perkotaan. Survey dilakukan selama 6 (enam) hari dalam satu minggu yakni dari hari Senin sampai hari Sabtu. Dari hasil-hasil survey selama enam hari tersebut dan setelah dilakukan analisis maka diperoleh bahwa volume puncak sebesar 1780 smp/jam  dengan kecepatan rata –rata  terendah hasil survey sebesar 26,383 km/jam dan kecepatan rata – rata tertinggi hasil survey  sebesar 35,159 km/jam serta nilai Derajat Kejenuhan sebesar 0,74 maka dapat disimpulkan tingkat layanan Jalan Hasanuddin berada pada level C. Kata Kunci : Ruas jalan Hasanuddin, kinerja jalan, volume lalu lintas, kecepatan rata-rata, geometrik jalan
ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TARIF PARKIR TERHADAP PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI DI KOTA MANADO Tumanduk, Riksilia Febriana; Rompis, Semuel Y. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 7 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan dalam berbagai bidang membuat Kota Manado memiliki aktivitas perjalanan dan jumlah kendaraan pribadi yang tinggi sehingga mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan dengan banyak kerugian yang menjadi resiko dari setiap pengguna jalan. Beberapa upaya telah coba dilakukan oleh pemerintah dan instansi yang terkait untuk mengatasi kemacetan namun belum sepenuhnya dapat mengurai kemacetan. Karena itu pengendalian tarif parkir merupakan salah satu solusi yang diharapkan dapat memberi manfaat berupa pengaruh untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mengatasi kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengguna kendaraan pribadi dan berapa tarif parkir optimal yang mengakibatkan pengguna kendaraan pribadi di Kota Manado akan berpindah ke moda transportasi angkutan kota atau pun ankutan umum berbasis online (taksi online), serta berapa banyak pengguna kendaraan pribadi yang akan mengubah moda transportasi akibat kenaikan tarif parkir. Penelitian ini menggunakan teknik Stated Preference, dengan metode binomial logit. Data yang berhasil dikumpulkan dari penyebaran kuesioner kepada 300 resonden adalah karakteristik pelaku perjalanan, meliputi kondisi sosio-ekonomi, dengan faktor-faktor seperti: biaya perjalanan, biaya parkir per jam, waktu tunggu, waktu tempuh, kenyamanan dan keamanan, dan waktu jalan kaki. Selain karakteristik responden hasil penelitian ini menunjukkan tanggapan responden dalam memilih moda transportasi jika terjadi kenaikan tarif parkir, sebesar 19% mengaku akan beralih menggunakan moda angkutan umum mirkolet, 50%  akan beralih menggunakan moda angkutan umum berbasis online (taksi online), dan 30% tetap akan menggunakan kendaraan pribadi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kenaikan tarif parkir sebesar Rp. 25.000,- akan mempengaruhi 56% responden untuk berpindah moda dari kendaraan pribadi ke taksi online, dan mempengaruhi 73% responden untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke mikrolet.  Kata kunci: Tarif Parkir, Pemilihan Moda, Binomial Logit, Stated Preference
ANALISA PERBANDINGAN PANJANG ANTRIAN MENGGUNAKAN TEORI ANTRIAN DAN ANALISA GELOMBANG KEJUT DI LOKET KELUAR KENDARAAN KAWASAN MEGAMAS MANADO Pane, Fanto Pardomuan; Rompis, Semuel Y. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 2 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the science of traffic engineering, there are many methods of measuring queues and delays. Some of these methods are queuing theory and shockwave analysis. From these two methods will be compared the most ideal characteristics to analyze the queue and delay. The Methods in this research used primary data collected from Megamas Area through by manual survey method to analyze shockwave and queuing theory. The results obtained the following conclusions: (1) The shockwave analysis at the exit gateway counter are formed by Greenshields’s basic chart and  present the queue length, total duration of the counter opening for the last vehicle entering the queue, and total duration from opening of the counter to the normal condition will increase linearly with increasing incidence duration, while the delay will increase exponentially. (2) In queue theory analysis, existing counters are still capable for serving the vehicles, this is obtained from the average value ρ <1 (eligible) only at certain periods that have value ρ> 1. Based on analysis, the service level on all counters are strongly influenced by the speed and accuracy of service door operators, readiness of reserve money for returns, readiness of drivers who will be out of the area, such as preparing money to pay retribution and admission ticket. (3) The queue theory analysis is easier to use to analyze the queue at the counter than the shock wave analysis. Shockwave analysis is more macro when using traffic parameters such as volume, speed of density and capacity of the road wherein the change of traffic flow due to the obstacle becomes a reference to analyze the shock waves. In the case of the exit gateway of the vehicle counter Megamas, the length of the road for queuing is very limited, and if the number of vehicle queue is too long until the intersection between segment A and segment B then speed in both segments will be affected due to queue. Eventually, queuing theory in analyzing the queue at vehicle counter in Megamas area is more effective and efficient to use. Keywords : shockwave, queue theory, queue length
PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA PADA RUAS JALAN PANJAITAN (KELENTENG BAN HING KIONG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997 Marunsenge, Gallant Sondakh; Timboeleng, James A.; Elisabeth, Lintong
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 8 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam sektor perhubungan darat, dalam kehidupan masyarakat modern dengan berkembangnya teknologi, pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk mengakibatkan banyaknya aktivitas kegiatan yang dilakukan, sedangkan kapasitas dan kinerja jalan yang menampung arus kendaraan, semakin terbatas. Pada kondisi ini sering menimbulkan kemacetan. Kinerja arus lalu lintas di daerah komersial menjadi berkurang, karena disebabkan oleh berbagai faktor yang terjadi pada sisi jalan. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah aktifitas pada sisi jalan atau hambatan samping berupa kendaraan keluar masuk, penyeberang jalan, dan kendaraan lambat. Jalan Panjaitan khususnya depan kelenteng Ban Hing Kiong dipilih sebagai lokasi penelitian karena pada ruas jalan ini sering terjadi kemacetan yang diakibatkan oleh tingginya aktifitas sisi jalan berupa banyaknya kendaraan yang berhenti yang menaikkan dan menurunkan penumpang, parkir di badan jalan, penyeberang jalan, kendaraan tidak bermotor, kendaraan yang keluar masuk sisi jalan, yang mempengaruhi arus lalu lintas, kecepatan, kapasitas. Penelitian dilakukan selama 4 hari, yaitu pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Pengambilan data secara langsung dilapangan, untuk volume lalu lintas, kecepatan kendaraan dan data hambatan samping dibagi per 15 menit. Selanjutnya dilakukan analisa data yang dibagi dalam dua bagian yaitu volume lalu lintas, kecepatan, dan kapasitas jalan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997. Sedangkan untuk pengaruh hambatan samping terhadap kecepatan arus lalu lintas, dianalisa menggunakan regresi berganda dengan bantuan Microsoft Excel dengan cara menghilangkan salah satu faktor hambatan samping untuk mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing faktor hambatan samping terhadap kinerja arus lalu lintas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya aktifitas sisi jalan atau hambatan samping cukup berpengaruh terhadap tingkat kinerja arus lalu lintas. Faktor hambatan samping yang sangat berpengaruh terhadap kecepatan arus lalu lintas adalah faktor kendaraan lambat 12.1 %, faktor penyeberang jalan 7.6 %, faktor kendaraan masuk dan keluar 5.5 %, faktor kendaraan berhenti 4.3 %, Selain itu diperoleh nilai kapasitas sebesar 1330.06 smp/jam, dengan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.986, Koefisien Determinasi (r) yang diperoleh dari hasil analisis yaitu sebesar 0.868, hal ini menunjukkan bahwa 86.8 % perubahan variabel kendaraan keluar dan masuk penelitian, kendaraan berhenti, penyeberang jalan, dan kendaraan lambat secara bersama-sama mempengaruhi kecepatan arus lalu lintas. Kata kunci : Faktor Hambatan Samping, Volume, Kecepatan, Kapasitas
ANALISA GELOMBANG KEJUT PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL (STUDI KASUS: JL. 17 AGUSTUS – JL. BABE PALAR) Bella, Marlien H. L. A.; Timboeleng, James A.; Rompis, Semuel Y. R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 9 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai persimpangan empat lengan dan merupakan salah satu jalur menuju ke perkantoran di sepanjang Jl. 17 Agustus kota Manado dan ke arah Teling yang terdapat rumah sakit  di sekitarnya, persimpangan jalan 17 Agustus - jalan Babe Palar  ini sangat sering terjadi kemacetan dan antrian dari kendaraan yang melewati persimpangan ini sehingga dipasang lampu lalu lintas dan pada persimpangan ini memiliki durasi lampu merah yang besar dan durasi lampu hijau yang kecil. Pemakaian lampu lalu lintas menimbulkan fenomena gelombang kejut pada lalu lintas di sekitar persimpangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan matematis volume, kecepatan, kepadatan dan panjang antrian yang terjadi akibat lampu merah pada salah satu lengan dari persimpangan yang diteliti yaitu pada lengan jl Babe Palar menuju ke arah timur atau ke arah persimpangan. Pengumpulan data dilakukan pada hari Senin sampai hari Sabtu mulai tanggal 25 sampai dengan tanggal 30 pada bulan April 2016.Hasil perhitungan didapat model Greenberg pada hari Rabu 27 April 2016 merupakan model terbaik untuk hubungan matematis antara volume, kecepatan dan kepadatan dengan R2= 89,897 %. Dari hasil hubungan matematis tersebut dapat dihitung nilai gelombang kejut dengan persamaan garis kurva hubungan volume - kepadatan V = 68.82475 D - 14.66326  DLn D dengan volume maksimum (VM) 620.2996 smp/jam, kepadatan maksimum (DM) 25.882 smp/km. karateristik gelombang kejut yang terjadi untuk kondisi A (VA) 460 smp/jam , = 28.724  km/jam merupakan gelombang kejut maju bentukan, = 0 km/jam merupakan gelombang kejut diam depan, = - 4.5958 km/jam merupakan gelombang kejut mundur bentukan, ωDC = 14.4633 km/jam  merupakan gelombang kejut maju pemulihan, ωCB = -8.4842 km/jam merupakan gelombang kejut mundur pemulihan. Panjang antrian maksimum yang terjadi (QM) = 289.695 meter dengan waktu penormalan (T) = 12.13101 detik. Dari hasil yang telah diteliti dapat dipastikan bahwa semua kendaraan yang mengantri pada saat lampu merah menyala dapat melewati garis henti sehingga tidak terjadi antrian. Kata Kunci : gelombang kejut, persimpangan,panjang antrian, waktu penormalan
EVALUASI PENERAPAN AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM (ATCS) PADA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus: Persimpangan Teling) Mamentu, Samuel S.; Lefrandt, Lucia I. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 2 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan merupakan tempat terjadinya konflik antara kendaraan dengan kendaraan lain maupun dengan pejalan kaki. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan optimasi kinerja persimpangan adalah dengan menggunakan Area Traffic Control System (ATCS). Persimpangan di Kota Manado yang telah dipasang perangkat ATCS dan masih beroperasi yakni persimpangan Teling. Perlu dievaluasi dampak penerapan ATCS pada kinerja simpang bersinyal.Data volume arus lalu lintas diambil selama 3 hari yaitu hari Senin, Rabu, dan Sabtu pada tanggal 13 Agustus, 15 Agustus, dan 18 Agustus 2018 dari jam 07.00 - 19.00 WITA. Penelitian ini bertujuan menganalisa kinerja simpang pada kondisi eksisting serta melakukan evaluasi penerapan ATCS pada kinerja simpang bersinyal. Metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja simpang adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.Dari hasil penelitian menunjukkan jam sibuk persimpangan terjadi pada jam 15.00 - 16.00 ditandai dengan derajat kejenuhan (DS) pada pendekat Teling = 0,85, pendekat Toar = 0,73, pendekat Diponegoro = 1,07 dan pendekat Tikala = 1,19. Rata-rata nilai DS persimpangan = 0,96. Nilai DS pada pendekat Tikala dan pendekat Diponegoro telah melebihi 1, yang menandakan kapasitas pendekat sudah tidak mampu melayani arus lalu lintas dengan optimal. Nilai tundaan untuk pendekat Teling = 59,22 det/smp, untuk pendekat Toar = 70,3 det/smp, untuk pendekat Diponegoro = 257,67 det/smp, dan untuk pendekat Tikala = 491,27 dengan tundaan rata-rata persimpangan = 97,1 det/smp sehingga didapat tingkat pelayanan kelas F (LOS F). Dari hasil evaluasi perhitungan kinerja simpang, dapat dilihat bahwa penerapan ATCS belum memberikan dampak pada peningkatan kinerja simpang bersinyal. Dengan melakukan perubahan waktu siklus c = 177 det, terjadi peningkatan kinerja persimpangan dilihat dari rata-rata nilai DS persimpangan = 0,90. Terjadi penurunan pada tundaan rata-rata persimpangan yang tadinya 97,1 det/smp turun menjadi 56,4 det/smp. Dengan waktu siklus alternatif terjadi perbaikan tingkat pelayanan persimpangan dari LOS F menjadi LOS E. Kata kunci: ATCS, derajat kejenuhan, panjang antrian, tundaan, level of service
PENATAAN KAWASAN ZERO POINT KOTA MANADO BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) Lagonda, Louis Christian; Lefrandt, Lucia I. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transporatasi di kota Manado berkembang seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, meningkatnya kesempatan kerja, dan naiknya pendapatan masyarakat. Permasalahan yang tengah dihadapi kota Manado salah satunya adalah kemacetan lalu lintas. Kemacetan muncul dipengaruhi oleh gaya hidup warga kota itu sendiri. Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini perencanaan kota, khususnya kawasan Zero Point sangat pesat, seiring dengan berdirinya beberapa pusat perkantoran, perbankan dan perhotelan. Selain itu terdapat juga pusat perdagangan tertua dimanado yaitu pasar 45. Konsep Transit Oriented Development (TOD) merupakan suatu pendekatan rekayasa ruang yang terfokus pengembangannya di sekitar titik transit. Ruang yang dikembangkan nantinya memiliki ciri yakni densitas yang tinggi, diversitas yang beragam serta desain kawasan yang ramah terhadap pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan 3 metode analisis, yakni : spatial query untuk mengukur tingkat kesesuaian kawasan Zero Point terhadap kriteria TOD, analisis Delphi untuk mengetahui karakteristik kawasan zero point Manado berdasarkan kriteria-kriteria TOD, dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengukur tingkat kesesuaian kawasan Zero Point terhadap kriteria TOD serta mengetahui prioritas dari variabel TOD terhadap eksisting kawasan TOD.Setelah dilakukan Analisis dengan 3 Metode diatas, dapat diketahui hasil analisis AHP ke 3 indikator peneleitian, yaitu Kepadatan Penggunaan Lahan (Density), Penggunaan Lahan Campuran (Diversity) dan Ramah Terhadap Pejalan Kaki (Design). Indikator design (Ramah Terhadap Pejalan Kaki) mendapatkan nilai prioritas pertama. Artinya, Indikator design merupakan salah satu indikator yang paling penting dalam penataan kawasan berbasis TOD di kawasan Zero Point. Untuk hasil dari analisis variabel Design terdapat 4 variabel yang di proses yaitu : prioritas pertama adalah variabel Stasiun Transit dengan persentase kepentingan 50,2%, kedua yaitu variabel fasilitas disable dengan persentase kepentingan 22,5%, ketiga yaitu variabel peneduh dan tempat beteduh dengan persentase kepentingan 19,4%, dan yang terakhir yaitu variabel  ketersediaan jalur sepeda dengan persentase kepentingan 7,9%. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa pembangunan Stasiun Transit menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan untuk memenuhi kriteria sebagai kawasan berbasis TOD khususnya kawasan Zero Point Manado.  Kata kunci : Transit Oriented Deveopment, Zero Point Manado
EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELOLAAN RUSUNAWA (Studi Kasus : Rusunawa Wangurer, Tangkoko dan Unsrat) Soukotta, Jan; Sompie, Bonny F.; Timboeleng, James A.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 1 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main problems encountered in the development rusunawa include affordability (ratio of income and expenses), adequacy (quality and density residential) environmental conditions and availability. The research was conducted in rusunawa (Wangurer and Tangkoko) in the municipality of Bitung and rusunawa Unsrat located on the campus UNSRAT Manado.. Secondary data collected through library research and field study. Data processing using analytical hierarchy process (AHP) through expert computer program choice. The results showed that for all three rusunawa, environmental factors (26%) are at the highest value followed occupancy factor (16%), physical utilization factor (14.7%), factor governing body (10.2 %), the economic capacity factor (9.4%), factor the role of local government (8.2%), regulatory factors (8.2%) and social empowerment factor (7.1%). The results per-rusunawa that meets eight factors are rusunawa Tangkoko, followed rusunawa Wangurer and rusunawa Unsrat. In conclusion, environmental factors stated rusunawa third placement on target, flood free, healthy, not adjacent to residential areas, and can be accessed easily with other modes of transportation. Furthermore rusunawa Tangkoko were at the top or the best, because it meets the criteria of the eight factors rusunawa management, followed by rusunawa Wangurer and rental flats Unsrat, not rusunawa. It is recommended that need ongoing socialization of the rules / regulations regarding the management of rusunawa to low income earners (MBR).Keywords: Rusunawa,AHP, MBR
Analisa Dampak Lalulintas Hotel Diamond Manado Butar-butar, Samuel H. H.; Rompis, Semuel Y. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 7, No 3 (2017): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Along with the development of a city and the increasing flow of traffic, the growth of urban hospitality is also increasing.The hotel not only serves as a stopover or temporary accommodation but in its development the function of hospitality also as a place of social interaction, education, culture and religious. The construction of the Diamond Hotel on Sam Ratulangi road has a positive impact on improving the economy by becoming one of the sources of local revenue (PAD). The smoothness of hotel activities in the form of place to stay and other activities and pressing the unemployment rate with the absorption of labor so that it can become an icon of progress of a region, but in addition to positive impact of the construction of this hotel is also expected to impact on the environment one of which is the impact of traffic.                This development plan will create new problems and add to the complexity of traffic aspect. As a source of new traffic generated accessible to the public, its presence will provide additional traffic volume.Therefore, it is necessary to analyze the impact of traffic, so that the existence of the hotel does not negatively affect the traffic (road users), not only for Diamond Hotel but also the general public, both those concerned with the hotel and the passing road users.The aims of this study is to predict the attraction of traffic movement due to the Diamond Manado hotel and its impact on Sam Ratulangi road performance.Method of study consists of: Initial Site Survey (Determination of Observation Post),(2) Determination of Survey Period and equipment in use:  (a). Primary data collection Survey of traffic volume, Speed, existing attraction and and any attraction at similar hotels, (b). Secondary data collection Network road and land use, Lay out of  Hotel Diamond and (c). Data Processing: attraction analysis and traffic volume using attraction analysis in similar hotels, Performance Analysis of Sam Ratulangi Road ahead of WP using Traffic Flow Model and MKJI, Forecasting the amount of attraction in the future.                Based on the results of the analysis discussed earlier, it can be concluded as follows: 1.The  attraction of visitors due to the activity of Diamond Manado Hotel resulted in an increase in traffic that made the reduce  in the capacity of Sam Ratulangi manado road. 2. The performance of Sam Ratulangi road segment after the attraction of movement from Hotel Diamond Manado could be determine by its level of service (LoS). 3. By knowing the prediction of the attraction of movement, it is necessary to anticipate the step to overcome the increase in the amount of movement to the Manado Diamond Hotel, such as the optimization of parking lots, and more regular parking management.Keywords: traffic impact, urban hospitality, sources of local revenue, attraction of traffic, parking management
Co-Authors Adam, Revor Daniel Ady Suhendra Edmonssoen Monoarfa Ahmad Yani Abas Amanda S. Sembel Amelia Umboh Andrew Bryano Kermite, Andrew Bryano Angelina Indri Titirlolobi, Angelina Indri Antonius A.R.T Gerung, Antonius A.R.T Audie L. E. Rumayar Bonny F. Sompie Brigitha Raco, Brigitha Butar-butar, Samuel H. H. Christian Yosua Palilingan Clifando E. N. Sondakh, Clifando E. N. Deddy Ritonga Dimpudus, Bryan Osvaldo Dito Made Putranto Dolvie Ronald Kairupan Elisabeth Lintong Fanto Pardomuan Pane, Fanto Pardomuan Fenny Moniaga Freddy Jansen Gallant Sondakh Marunsenge, Gallant Sondakh Gland Y. B. Lumintang Hasanudin, Muvidah Asa Utami Jan Soukotta Jefferson Longdong Jinata, Bill Christian Joice E. Waani Josef Sumajouw Joy Andre Dio Mosey Joyce E. Waani, Joyce E. JUFRIANTO LETUNAUNG Jurike Ireyne Toar Kairupan, Liani Anggreini Kalungan, Trifena Rany Katihokang, Meila Femina Kulo, Eko Putranto Lagonda, Louis Christian Lakat, Ricky M. S. Lalamentik, Lucia G. J. Lefrandt, Lucia R. Liando, Stanley Lintong Elisabeth Longdong Jefferson Lucia I. R. Lefrandt M. J. Paransa Maengkom, Gloria Michela Maer, Juliana Mamentu, Samuel S. Mamuaja, Denny M. A. Manabung, Helmut Marasabessy, Ronny Fuad Marchyano Beltsazar Randa Kabi, Marchyano Beltsazar Randa Marlien H. L. A. Bella, Marlien H. L. A. Mecky R. E. Manoppo Michael, Greggy Militya Christi Nangaro Natalia Diane Kasenda Nooh, Reinaldi Obert Tangdiembong Octaviani Litwina Adam Oktorino Wesara, Oktorino Oscar H. Kaseke Paendong, Adesyafitri A. Rachman, Ari Putra Ranto, Wirani Raymond Ch. Tarore Riati Tentero, Riati Rondonuwu, Ezra Rumokoy, Ave Rumondor, Eko Randy Sanda, Santhy Aprilyani Saputra, Muhamad Hendra Semuel Y. R. Rompis, Semuel Y. R. Sovian Piri Sri Wahyuni Rachman Steve Ch. N. Palenewen Suaib, Oktavia M. Sweetly Manopo Tangkudung, Cindy M. M. Theo K. Sendow Trio Pendekar Lonan Tuda, Fadly Andre Tumanduk, Riksilia Febriana Vandia Grace Mantik, Vandia Grace Viandany Zulfian Muslim Vivi Arianty Tawaris Warokka, Regita Wenas, Jesica K. P. L. Yitro Tirsa Pabanu, Yitro Tirsa Zevanya, Elita Lovely