Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA KEBUTUHAN PEDESTRIAN PADA RUAS JALAN DOTULOLONG LASUT SEGMEN SAMPING BIOSKOP PRESIDEN KOTA MANADO Sondakh, Clifando E. N.; Timboeleng, James A.; Manoppo, Mecky R. E.
TEKNO Vol 13, No 62 (2015): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pedestrian atau pejalan kaki merupakan salah satu aspek yang penting dalam sistem transportasi dan dibutuhkan ruang khusus dalam pergerakannya yang disebut jalur pedestrian. Kawasan Pasar 45 Manado khususnya daerah jalan Dotulolong Lasut memiliki berbagai permasalahan mengenai kebutuhan pada jalur pedestrian. Penelitian bertujuan untuk menganalisa kebutuhan pedestrian serta membuat desain layout fasilitas jalur pedestrian. Pengumpulan data dilakukan di jalan Dotulolong Lasut segmen samping Bioskop Presiden pada hari Senin, Rabu dan Sabtu di minggu pertama Bulan November 2014. Penelitian menggunakan dua metode hubungan antara volume, kecepatan dan kepadatan yaitu model Linier Greenshield  dan model Logaritmik Greenberg. Dari hasil analisa, didapati nilai pada model Linier Greenshield lebih cocok untuk kondisi lokasi penelitian. Perhitungan dengan model Linier Greenshield menunjukkan nilai volume maksimum (Vm) = 44 orang/menit. Hubungan antara variabel didapati hubungan kecepatan (S) dan kepadatan (D) yaitu S = 64.612 ? 24.249D, hubungan volume (V) dan kepadatan (D) yaitu V = 64.612D ? 24.249D2, dan hubungan volume (V) dan kecepatan (S) yaitu V = 2.665S ? 0.041S2. Perhitungan tingkat pelayanan atau Level Of Service (LOS) dianalisa dengan dua kondisi, yaitu kondisi tanpa hambatan dan kondisi dengan hambatan. Analisa dilakukan dengan menggunakan nilai volume puncak pejalan kaki selama 15 menit (V15) = 384 orang/15menit dengan lebar efektif jalur pedestrian sebesar 1.6 meter. Hasilnya yaitu untuk kondisi tanpa hambatan tingkat pelayanannya tergolong pada LOS B dan kondisi dengan hambatan tingkat pelayanannya tergolong pada LOS D. Dengan kondisi jalur pedestrian yang  memiliki nilai LOS D, maka dilakukan desain kembali lebar jalur pedestrian efektif untuk peningkatan tingkat pelayanan. Digunakan nilai volume maksimum dari model Linier Greenshield untuk desain kembali lebar efektif. Didapati lebar efektif hasil desain kembali yaitu dari 1.6 meter menjadi 2,26 meter dengan tingkat pelayanan tergolong pada LOS A. Kata Kunci : Jalur Pedestrian, Linier Greenshield, Logaritmik Greenberg, LOS
Perencanaan Kebutuhan Pedestrian Pada Ruas Jalan Suprapto Kota Manado Mantik, Vandia Grace; Timboeleng, James A.; Jefferson, Longdong
TEKNO Vol 13, No 62 (2015): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Jalur pedestrian merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki melakukan aktivitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Lokasi yang menjadi obyek penelitian adalah trotoar yang terdapat pada ruas jalan Suprapto. Lokasi ini dijadikan sebagai pilihan karena melihat kondisi lingkungannya yang sangat ramai, mengingat daerah ini merupakan salah satu pusat perbelanjaan di kota Manado dan teristimewa letaknya yang ada di pusat kota, sehingga dapat dipastikan bahwa aktifitas dan volume yang ada dilokasi ini sangat besar. Dengan volume arus pejalan kaki yang besar serta  adanya pedagang kaki lima di beberapa titik di sepanjang trotoar akan sangat mempengaruhi kenyamanan dan keleluasan para pejalan kaki di dalam melakukan pergerakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat pelayanan trotoar (Level Of Service). Hasil penelitian dan analisa di lokasi pengamatan selama 3 hari, maka diperoleh volume maksimum yang paling besar ada di hari rabu depan Toko Fashion City yaitu 62 ped/mnt/m. Volume rata – rata per menit pada interval puncak V= 15 org/mnt/m. Lebar efektif trotoar bagi pejalan kaki yang didapat berdasarkan volume rata-rata per menit pada interval puncak adalah 1.42 m. Tingkat pelayanan trotoar yang di dapat dengan nilai = 18 ped/mnt/m adalah tingkat pelayanan trotoar (Level of Service) B. Kata kunci : Pedesrtian, Trotoar, Tingkat Pelayanan Trotoar, Level of Service, LOS
DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN BOULEVARD TONDANO TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN DI KECAMATAN TONDANO SELATAN DAN KECAMATAN TONDANO BARAT Dimpudus, Bryan Osvaldo; Timboeleng, James A.; Sembel, Amanda S.
SPASIAL Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah pembangunan sarana dan prasarana fisik di samping meningkatkan sumber daya manusia. Contoh pembangunan sarana dan prasarana yaitu pembangunan jalan Boulevard Tondano di Kabupaten Minahasa. Pembangunan jalan Boulevard Tondano memberi dampak aktivitas pembangunan bagi lahan di sekitarnya sehingga terjadinya perubahan pemanfaatan lahan. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi perubahan luas lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun, mengkaji faktor-faktor apa saja yang mendorong terjadinya perubahan pemanfaatan lahan dan menganalisis dampak dari pembangunan Jalan Boulevard Tondano terhadap perubahan pemanfaatan lahan di Kecamatan Tondano Selatan dan Kecamatan Tondano Barat. Metode analisis yang digunakan yakni deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Hasil penelitian berdasarkan analisa adalah perubahan lahan dari lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun selama kurun waktu 15 tahun dari tahun 2013-2018 di Kelurahan Koya, Kelurahan Tataaran Satu, Kelurahan Roong, dan Kelurahan Tuutu sebesar 8,11 ha (1,55%). Faktor-faktor pendorong perubahan pemanfaatan lahan yaitu faktor demografi, faktor politik, faktor sosial budaya, faktor ekonomi, dan faktor prasarana dan sarana. Dampak positif yaitu meningkatnya perekonomian masyarakat dan meningkatnya interaksi sosial antar masyarakat. Dampak negatif yaitu berkurangnya lahan tidak terbangun atau lahan ruang terbuka hijau (RTH) akibat dialih fungsikan menjadi permukiman, perdagangan dan jasa, maupun fasilitas sosial dan fasilitas umum.Kata Kunci: Pembangunan Jalan, Perubahan Pemanfaatan Lahan.
PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP SISTEM TRANSPORTASI PUSAT KOTA (STUDI KASUS: KECAMATAN RATAHAN) Adam, Revor Daniel; Timboeleng, James A.; Lakat, Ricky M. S.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Transportasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Sistem transportasi yang terencana dengan baik akan memberikan stimulus bagi sektor-sektor lain yang ada pada suatu daerah atau kota. Hal ini menimbulkan daya tarik untuk melakukan penelitian tentang sistem transportasi. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Rimamunanda Ekamarta, 2018 meneliti tentang tingkat karakteristik seseorang dan kenyamanan dalam pemilihan moda. Selanjutnya, Situmeang, 2018 lebih memfokuskan pada pemilihan rute perjalanan. Jadi, penelitian sebelumnya lebih menekankan pada faktor individu. Penelitian ini lebih difokuskan pada pola aktivitas masyarakat. Hal ini menjadi penting karena sistem transportasi disediakan untuk melayani aktivitas masyarakat bukan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor aktivitas masyarakat apa yang mempengaruhi sistem transportasi, mengetahui tingkat pengaruh faktor-faktor tersebut serta mengetahui model pengaruh faktor-faktor aktivitas masyarakat terhadap sistem transportasi di Kecamatan Ratahan. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis jalur (path analysis) dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel diambil secara acak (random sampling) dengan jumlah responden sebanyak 160 menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh 5 faktor aktivitas masyarakat yang mempengaruhi sistem transportasi di Kecamatan Ratahan yaitu aktivitas ekonomi, aktivitas sosial, aktivitas pendidikan, aktivitas rekreasi dan hiburan, dan aktivitas kebudayaan. Hasil penelitian diperoleh aktivitas rekreasi dan hiburan menjadi faktor aktivitas masyarakat yang paling mempengaruh sistem transportasi di Kecamatan Ratahan.Kata Kunci: Aktivitas, Sistem Transportasi, Kecamatan Ratahan.
PERENCANAAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN A.A. MARAMIS DAN JALAN RING-ROAD II MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997 Tuda, Fadly Andre; Timboeleng, James A.; Palenewen, Steve Ch. N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 10 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan merupakan sumber konflik lalu lintas dimana arus lalulintas bertemu dan berpotongan. Persimpangan empat lengan di jalan A.A. Maramis dan jalan Ring Road II merupakan salah satu lokasi dengan banyak intensitas kendaraan akibat perpotongan arus lalu lintas yang tidak teratur karena tidak terdapatnya lampu pengatur lalu lintas serta rambu-rambu lalu lintas sehingga di lokasi persimpangan sering terjadi antrian dan tundaan pada tiap lengan persimpangan. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui besarnya volume arus lalu lintas untuk setiap arah dari semua pendekat, serta situasi dan kondisi lalu lintas tanpa sinyal pada persimpangan sebelum dilakukan perencanaan pengaturan fase sinyal yang sesuai kondisi geometri, arus lalu lintas dan lingkungan persimpangan. Penelitian dimulai dengan pengukuran awal data geometrik lengan persimpangan kemudian mengambil data volume lalu lintas dengan melakukan survey selama 6 hari pada tanggal 13,16, 20, 23, 25 dan 27 November 2017 dari jam 08.00 – 20.00.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting didapat data arus lalu lintas (Q) = 4288 smp/jam, nilai DS 1,064, tundaan lalu lintas simpang 18,59, dengan tipe simpang 444. Setelah dilakukan perencanaan lampu dengan 4 fase sinyal di mana terdapat LTOR untuk semua arah lengan simpang. Fase 1 dimulai pada Pendekat Bandara, Fase 2 pada Pendekat Ring Road, Fase 3 pada pendekat Kairagi dan pendekat Pandu Fase 4. Didapat waktu siklus 131 detik, waktu hijau Fase 1 (44 detik), Fase 2 (15 detik), Fase 3 (48 detik), Fase 4 (6 detik) dengan nilai DS 0.876, kendaraan henti rata-rata 0,706 stop/smp serta tundaan simpang rata–rata 50,24 det/smp. Dari hasil analisa nilai DS telah melebihi angka 0,75 artinya tidak terlalu efektif dan sering terjadi kemacetan sehingga didapat tundaan yang besar pada simpang dan untuk mengatasinya dilakukan pelebaran jalan pada semua arah lengan simpang dengan menambahkan jalur khusus untuk belok kiri langsung sebesar 2,5 m. Untuk pengaturan fase sinyal sama seperti sebelumnya sehingga di dapat waktu siklus 73 detik dengan waktu hijau fase 1 (21 detik), fase 2 (7 detik), fase 3 (23 detik) dan fase 4 (3 detik). Untuk nilai DS menjadi 0,745 dengan tundaan simpang rata–rata 28,25 det/smp serta tundaan simpang rata-rata 0,597 stop/smp. Kata Kunci :Derajat Kejenuhan, Tundaan Simpang, Peluang Antrian
ANALISA KINERJA LALU LINTAS PERSIMPANGAN LENGAN EMPAT TAK BERINYAL (Studi Kasus: Persimpangan Jalan Banjer) Hasanudin, Muvidah Asa Utami; Timboeleng, James A.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 11 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan Kota Manado turut memberikan dampak pada perubahan dalam berbagai sistem di perkotaan termasuk di dalamnya sistem transportasi. Dimana perkembangan ini tentu akan berpengaruh dengan peningkatan arus lalu lintas. Salah satu bagian jalan yang merupakan daerah terjadinya konflik lalu lintas adalah persimpangan. Adanya konflik pada persimpangan akan mengakibatkan gangguan pada pergerakan kendaraan yang menimbulkan tundaan dan antrian kendaraan yang panjang. Ruas jalan pada persimpangan lengan empat Banjer merupakan salah satu titik yang mengalami konflik tersebut. Melihat adanya konflik yang terjadi di persimpangan lengan empat Jalan Banjer, maka dirasa perlu untuk melakukan analisa kinerja lalu lintas pada perimpangan Jalan Banjer ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja lalu lintas pada persimpangan lengan empat tak bersinyal. Dengan mengetahui kapasitas persimpangan, waktu tundaan, dan tingkat pelayanan jalan (level of service LOS) pada persimpangan lengan empat Jalan Banjer.Metode yang digunakan pada penelitian adalah survey lapangan yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Dalam menganalisa kapasitas dan perilaku lalu lintas pada persimpangan ini mengacu pada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997).Hasil dari penelitian didapat arus pada jam puncak terjadi pada hari Senin 25 Maret 2019 pada jam 08.00-09.00 WITA, dengan volume total kendaraan 1989,3 smp/jam. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kapasitas simpang (C) sebesar 1721,5 smp/jam, dengan derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,15. Tundaan simpang (D) sebesar 30,90 det/smp dan peluang antrian (QP) yang terjadi adalah 53,64 % - 108,11 %. Level Of Service (LOS) yang didapat yaitu LOS F. Hal ini menunjukkan bahwa simpang ini memiliki kondisi operasional yang rendah sehingga perlu dilakukan evaluasi dan penanganan yang tepat. Kata Kunci : Persimpangan, Kapasitas, Tundaan, Level Of Service (LOS)
ANALISA KINERJA RUAS JALAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA (MKJI) 1997 Ranto, Wirani; Rumayar, Audie L. E.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 1 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan Walanda Maramis merupakan salah satu ruas jalan yang cukup padat di kota Manado. Hal ini dikarenakan ruas jalan tersebut berada di kawasan perkotaan yang terdapat beberapa pertokoan, rumah makan dan tempat-tempat yang ramai dikunjungi oleh masyarakat yang mengakibatkan banyaknya aktivitas di badan jalan seperti pejalan kaki, kendaraan berhenti, parkir, kendaraan lambat dan kendaraan keluar masuk dari sisi jalan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja jalan pada ruas jalan satu arah pada ruas jalan Walanda Maramis. Ruas jalan hanya di tinjau sepanjang 195 m, dengan lebar jalur 9,6 m di titik 1 dan 10 m di titik 2, namun di lapangan lebar jalur jalan ini berkurang akibat adanya kendaraan parkir di badan jalan. Analisa kinerja ruas jalan ini menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Data primer yang dibutuhkan yaitu volume lalu lintas, hambatan samping, waktu tempuh, dan geometric jalan. Data sekunder berupa peta lokasi penelitian dan jumlah penduduk di kota Manado. Hasil  pengelolahan data didapat volume puncak kendaraan yang terjadi di titik 1 pada hari Jumat, 6 september 2019 pukul 17.00-18.00 sebesar 1908,3 smp/jam, dan volume puncak kendaraan di titik 2 pada hari Rabu, 4 september 2019 pukul 14.00-15.00 sebesar 2321,1 smp/jam, dengan kapasitas 3015,144 smp/jam. Dimana kecepatan arus bebas sebesar 55,6 km/jam, dan derajat kejenuhan sebesar 0,70 dengan memiliki tingkat pelayanan jalan atau Level of Service (LOS) berada pada tingkat C (0,45 -0,74) dengan keterangan “arus stabil, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan” dimana nilai ini membuktikan kinerja ruas jalan Walanda Maramis masih tergolong cukup baik. Kata Kunci: Ruas jalan Walanda Maramis, kinerja jalan, volume lalu lintas, hambatan samping,geometric jalan
ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS PEDESTRIAN DI KOTA MANADO (Studi Kasus Jalan Samratulangi – Jalan Suprapto) Saputra, Muhamad Hendra; Timboeleng, James A.; Lalamentik, Lucia G. J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 11 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalur pejalan kaki merupakan bagian dari jalan yang berfungsi sebagai ruang sirkulasi bagi pejalan kaki yang terpisah bagi sirkulasi kendaraan, pemisahan tersebut di perlukan bagi keselamatan pejalan kaki. Dilihat dari kecepatannya moda jalan kaki mempunyai kelebihan yaitu kecepatan rendah, sehingga menguntungkan karena dapat mengamati obyek secara detail serta mudah  menyadari lingkungan sekitarnya.Studi ini dilakukan untuk menganalisa tingkat pelayanan jalur pejalan kaki di Kawasan Zero Point Menuju Pelabuhan Manado (Jalan Samratulangi – Suprato). Metode yang yang digunakan untuk menganalisa tingkat pelayanan jalur pejalan kaki adalah metode Greenshields.Observasi serta menggunakan kuesioner kepada pengguna pedestrian area (trotoar). Dari hasil observasi peneliti menemukan banyaknya hambatan samping dalam hal ini PKL (Pedagang Kaki Lima). Keberadaan PKL sebagai hambatan  samping otomatis mempengaruhi karakteristik pedestrian di lokasi penelitian karena memperkecil ruang trotoar yang digunakan pejalan kaki. Pemerintah Kota Manado sebagai pihak yang terkait dalam mengatur  ketatakotaan menurut peneliti gagal dalam melaksanakan kewajibannya. Fasilitas kanopi sebagai tempat berteduh pengguna jalan malah dimanfaatkan oleh PKL sebagai lokasi berdagang yang mengambil area pejalan kakiDari hasil penelitian, didapat arus (flow)= 15 ped/menit/meter, kecepatan sebesar 0,42m/detik, dan kepadatan sebesar 1,658  m2/pejalan kaki. Menurut Hasil analisa peneliti, standar perencanaan fasilitas pejalan kaki di daerah perkotaan (urban) berada pada tingkat pelayanan D. Agar tingkat pelayanan dapat ditingkatkan maka diperlukan system pengelolaan dalam mengantisipasi arus pejalan kaki yang cenderung meningkat terutama pada jam-jam sibuk dari hari-hari menjelang Hari Raya.. Kata Kunci : Pedestrian, Greenshields, Jalur Pejalan Kaki, Kualitas Pelayanan Jalan
MODEL KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN PERBELANJAAN KOTA MANADO (Studi Kasus : Pasar Segar, Lippo Mall, Indogrosir, Multimart, Starway Mart) Liando, Stanley; Timboeleng, James A.; Sendow, Theo K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 9 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terus bertambahnya penduduk dan kawasan perbelanjaan di Kota Manado, membuat semakin diperlukannya kebutuhan parkir yang baik di tiap kawasan perbelanjaan yang ada, guna memenuhi kebutuhan “off street parking” bagi para pengunjung yang ada, juga agar tidak terjadinya “on street parking” yang dapat mengurangi kapasitas jalan di sekitar kawasan perbelanjaan tersebut. Sehingga dibuat pemodelan luas lantai, jumlah petak, dan jumlah pengunjung terhadap kebutuhan parkir.Untuk mwndapatkan nilai kebutuhan parkir di kawasan perbelanjaan Kota Manado maka dilakukan pemodelan terhadap 1 peubah bebas, 2 peubah bebas, dan 3 peubah bebas. Pada 1 peubah bebas menggunakan model linier, logarithmic, inverse, power, dan eksponential. Sendangkan pada 2 peubah bebas dan 3 peubah bebas, menggunakan model regresi linier berganda.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, pengumpulan data primer dan sekunder, dan pemodelan dengan menggunakan regresi linier dan non linier. Lokasi penelitian yang dipilih untuk mendapatkan persamaan parameter kebutuhan parkir mobil dan motor terbaik adalah Indogrosir, Lippo Mall, Pasar Segar, Starway Mart, dan MultimartPersamaan regresi kebutuhan parkir mobil dengan parameter kawasan perbelanjaan  terbaik adalah kebutuhan akan parkir mobil yang berkaitan dengan jumlah petak parkir Y = 0,722 . X1,062; r2 = 0,983 dan jumlah pengunjung Y = 0,0001 . X1,671; r2 = 0,894. Persamaan regresi kebutuhan parkir motor dengan parameter kawasan perbelanjaan  terbaik adalah kebutuhan akan parkir motor yang berkaitan dengan luas lantai Y = 0,005 . X1,136; r2 = 0,969 dan jumlah pengunjung  Y = 0,614 . X1,047; r2 = 0,947. Berdasarkan analisis dengan regresi berganda, hubungan parameter kawasan perbelanjaan dengan kebutuhan parkir adalah jumlah petak parkir dan jumlah pengunjung untuk mobil dan luas lantai dan jumlah pengunjung untuk motor. Dengan persamaan sebagai berikut: Y = -18,705 + 1,048 x1 + 0,004 x2, dengan R2 = 0,962 untuk mobil dan Y = 0,963 + 0,018 x1 + 0,003 x2, dengan R2 = 0,963 untuk motor. Untuk penentuan parkir mobil pada kawasan perbelanjaan sebaiknya menggunakan jumlah petak dan jumlah pengunjung sendangkan pada motor sebaiknya menggunakan luas lantai dan jumlah pengunjung. Kata Kunci       : Off Street Parking, On Street Parking, regresi linier, regresi non linier logarithmic, inverse, power, eksponential, Indogrosir, Lippo Mall, Pasar Segar, Starway Mart, Multimart.
ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) ANGKUTAN UMUM (STUDI KASUS: TRAYEK MANADO–BITUNG) Warokka, Regita; Pandey, Sisca V.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat yang lain, dimana tempat yang lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Angkutan umum merupakan moda transportasi publik atau transportasi massal yang merupakan layanan angkutan penumpang oleh sistem perjalanan kelompok yang tersedia untuk digunakan oleh masyarakat umum, dioperasikan pada rute yang ditetapkan, dan dikenakan biaya untuk setiap perjalanan. Angkutan umum dilaksanakan dengan sistem sewa atau bayar. Peranan utama angkutan umum adalah melayani kepentingan mobilitas masyarakat.Untuk menentukan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) angkutan umum trayek Manado – Bitung akan menggunakan metode Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) yang komponen – komponennya merupakan produksi jasa yang meliputi biaya langsung dan biaya tidak langsung.Pada penelitian ini untuk mencari hasil dari Biaya Operasional Kendaraan (BOK) pada setiap angkutan bus, angkutan taksi gelap dan angkutan taksi online pada trayek Manado – Bitung dengan menggunakan metode DLLAJ. Komponen pada metode DLLAJ dapat berupa biaya BBM, biaya retribusi, depresiasi kendaraan, biaya perijinan, biaya pelumas, biaya suku cadang, biaya upah service, biaya perawatan dan upah service.Dari perhitungan metode DLLAJ mendapatkan hasil BOK Total untuk angkutan bus sebesar Rp. 5514,44/Seat-Km, untuk taksi gelap sebesar Rp. 2928,93/Seat-Km dan untuk taksi online sebesar Rp. 4670,40/Seat-Km terdapat juga perhitungan tarif dengan menggunakan metode DLLAJ yaitu untuk angkutan bus sebesar Rp. 9006,92/Seat-Km, untuk taksi gelap sebesar Rp. 13956,31/Seat-Km dan untuk taksi online sebesar Rp. 55987,38/Seat-Km dengan Load factor untuk masing – masing moda transportasi memiliki rata – rata load factor yaitu untuk angkutan bus sebesar 0,963% untuk taksi gelap sebesar 0,961% dan untuk taksi online sebesar 0,364%. Kata Kunci: Angkutan umum, metode DLLAJ, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Tarif metode DLLAJ, Load Factor( LF).
Co-Authors Adam, Revor Daniel Ady Suhendra Edmonssoen Monoarfa Ahmad Yani Abas Amanda S. Sembel Amelia Umboh Andrew Bryano Kermite, Andrew Bryano Angelina Indri Titirlolobi, Angelina Indri Antonius A.R.T Gerung, Antonius A.R.T Audie L. E. Rumayar Bonny F. Sompie Brigitha Raco, Brigitha Butar-butar, Samuel H. H. Christian Yosua Palilingan Clifando E. N. Sondakh, Clifando E. N. Deddy Ritonga Dimpudus, Bryan Osvaldo Dito Made Putranto Dolvie Ronald Kairupan Elisabeth Lintong Fanto Pardomuan Pane, Fanto Pardomuan Fenny Moniaga Freddy Jansen Gallant Sondakh Marunsenge, Gallant Sondakh Gland Y. B. Lumintang Hasanudin, Muvidah Asa Utami Jan Soukotta Jefferson Longdong Jinata, Bill Christian Joice E. Waani Josef Sumajouw Joy Andre Dio Mosey Joyce E. Waani, Joyce E. JUFRIANTO LETUNAUNG Jurike Ireyne Toar Kairupan, Liani Anggreini Kalungan, Trifena Rany Katihokang, Meila Femina Kulo, Eko Putranto Lagonda, Louis Christian Lakat, Ricky M. S. Lalamentik, Lucia G. J. Lefrandt, Lucia R. Liando, Stanley Lintong Elisabeth Longdong Jefferson Lucia I. R. Lefrandt M. J. Paransa Maengkom, Gloria Michela Maer, Juliana Mamentu, Samuel S. Mamuaja, Denny M. A. Manabung, Helmut Marasabessy, Ronny Fuad Marchyano Beltsazar Randa Kabi, Marchyano Beltsazar Randa Marlien H. L. A. Bella, Marlien H. L. A. Mecky R. E. Manoppo Michael, Greggy Militya Christi Nangaro Natalia Diane Kasenda Nooh, Reinaldi Obert Tangdiembong Octaviani Litwina Adam Oktorino Wesara, Oktorino Oscar H. Kaseke Paendong, Adesyafitri A. Rachman, Ari Putra Ranto, Wirani Raymond Ch. Tarore Riati Tentero, Riati Rondonuwu, Ezra Rumokoy, Ave Rumondor, Eko Randy Sanda, Santhy Aprilyani Saputra, Muhamad Hendra Semuel Y. R. Rompis, Semuel Y. R. Sovian Piri Sri Wahyuni Rachman Steve Ch. N. Palenewen Suaib, Oktavia M. Sweetly Manopo Tangkudung, Cindy M. M. Theo K. Sendow Trio Pendekar Lonan Tuda, Fadly Andre Tumanduk, Riksilia Febriana Vandia Grace Mantik, Vandia Grace Viandany Zulfian Muslim Vivi Arianty Tawaris Warokka, Regita Wenas, Jesica K. P. L. Yitro Tirsa Pabanu, Yitro Tirsa Zevanya, Elita Lovely