Articles
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Film Animasi Upin dan Ipin
Rizkiana Putri;
Murtono Murtono;
Himmatul Ulya
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 3 (2021): July-September
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/educatio.v7i3.1401
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam film animasi Ipin dan Upin. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti meliputi teknik dokumentasi. Film animasi dapat digunakan sebagai media pendidikan yang bukan sekadar media pendidikan bagi anak-anak. Film animasi Ipin dan Upin menjadi salah satu animasi yang memberikan contoh pendidikan karakter yang patut untuk ditiru anak-anak maupun dewasa dalam bersikap. Pendidikan karakter adalah upaya berpikir dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai kehidupan dan ditumbuhkembangkan dalam diri manusia untuk membentuk ciri khas individu yang menumbuhkan kepekaan dan tanggung jawab sosial, serta mewujudkan individu yang berkepribadian baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter pada film animasi Upin dan Ipin episode “Kedai Makan Upin dan Ipin” sebagai berikut: 1) religius, 2) Nasionalis, 3) Mandiri, 4) Gotong royong dan 5) Integritas. Dari kelima nilai karakter di atas dapat disimpulkan bahwa karakter religius merupakan karakter yang paling dominan dan mendasari kelima karakter tersebut di karenakan karakter religius merupakan unsur utama sekaligus unsur pembangun suatu nilai karakter. Dalam film animasi Upin dan Ipin ditampilkan bahwa setiap episode mengandung nilai karakter baik.
Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Pecahan Ditinjau Dari Kemampuan Matematis
Ilham Ali Fikri;
Khamdun Khamdun;
Himmatul Ulya
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 1 (2022): January-March
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/educatio.v8i1.1796
Salah satu kemampuan yang diajarkan dalam matematika adalah kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan ini sangat penting karena dapat membantu kesulitan siswa yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika pada pecahan ditinjau dari kemampuan matematis dari yang rendah, sedang, dan yang tinggi. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V SD 5 Bae Kudus dengan mengambil subjek siswa sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan pencatatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan siswa dengan kemampuan matematis rendah cenderung melakukan hampir semua tipe kesalahan mulai dari memahami masalah, transformasi masalah, proses perhitungan, dan penulisan jawaban. Sedangkan siswa dengan kemampuan matematis tinggi sedikit melakukan kesalahan. Mereka cenderung mampu menyelesaikan soal pecahan yang dikemas dalam soal cerita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemampuan matematis sangat diperlukan dalam menyelesaikan soal matematika yang disajikan dalam cerita
Penerapan Model Eliciting Activities Berbantuan Media APPEM Untuk Meningkat Kemampuan Pemahaman Konsep Pada Siswa SD
Bashrul Muna;
Ratri Rahayu;
Himmatul Ulya
Jurnal Prakarsa Paedagogia Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24176/jpp.v2i1.3902
This research aimed to describe the improvement of the ability of mathematical concept comprehension, the improvement of students’ activity, and the improvement of the teacher’s teaching skill through the implementation of Model Eliciting Activities model by using APPEMmedia.This classroom action research is conducted on the fourth grade of SDN6Klumpit Gebog Kudus in the Academic Year 2018/2019 with the number of subject is 14 students and here the researcher as the teacher. This research is conducted in 2 cycles which consist of 3 meetings for each cycle.The result of the research showed that (1) the students’ ability of mathematical concept comprehension on cycle I got the classical mean score 67,14 as a inoughpredicate and it improved on cycle II to 83.10 as a good predicate, (2) the students’ activity on cycle I got the classical average 70,76 as a inoughpredicate and improved to 82,59 as a goodpredicate on cycle II, (3) the teacher’s teaching skill on cycle I got avrage the classical 2,89 as a good criteria and improved to 3,21 as a good criteria on cycle II. Based on the research result, it can be concluded that the implementation of Model Eliciting Activities by using APPEM media can improve the ability of mathematical concept comprehension, the students’ activity and the teacher’s teaching skill in organizing the learning activity
Media Konkret Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengungkapkan Kalimat Permintaan Maaf Pada Kelas II SD
Taufiq Ardy Cahyono;
Himmatul Ulya;
Ristiyani Ristiyani
Jurnal Prakarsa Paedagogia Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Muria Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24176/jpp.v3i2.5858
This study aims to descrie the concrete media as an effort to improve the ability to express a sentence of apology i elementary school. The research method used is classroom action research. The subject of this study as much 24 student. Data collection techniques using interviews , observation and test. Concrete media is an object in the form of real or artificial object that have been used by teachers in conducting learning with the aim of student being able to easily understand the learning material. The result show that concrete media can improve the ability to express apology setences. Cycle I student complete with a percentage 77% and which is incomplete with a percentage 23% whie the cycle II student complete with a percentage 91% and which is incomplete with a percentage 9%.
Pengaruh Model Discovery Learning Berbantuan Media Anyaman Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa
Nasifatul Baroroh;
Ratri Rahayu;
Himmatul Ulya
Jurnal Prakarsa Paedagogia Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24176/jpp.v2i1.4059
The aim of this research was to test the effect of discovery learning models using matting media toward students' understanding of mathematical concepts. The result of this research showed that (1) the average ability of students' understanding of mathematical concepts after applying discovery learning models using matting media was better than before; (2) amount 70% students reached minimal completeness criteria (MCC); (3) there was difference in the proportion of students who reach MCC before being taught discovery learning models assisted by matting media with the proportion of students who reach MCC have been given learning. The use of matting media in mathematics learning with discovery learning models has an impact on the ability of students' understanding of mathematical concepts. In the steps of the discovery learning model, namely data collection, students explore knowledge by weaving to form a unit square. The data was then processed by students to find the area of the plane with its own knowledge.
PELATIHAN PENYUSUNAN SOAL NUMERASI UNTUK PERSIAPAN ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM - ASESMEN NASIONAL (AKM-AN) BAGI GURU MATEMATIKA
Ratri Rahayu;
Himmatul Ulya
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 6 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31604/jpm.v5i6.2157-2164
Asesmen Nasional (AN) dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di tahun 2021, sekolah perlu mempersiapkan siswa untuk dapat mengikuti AKM dengan baik dengan memberikan penguatan terkait literasi dan numerasi. Akan tetapi banyak calon guru matematika yang masih belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai literasi numerasi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa AKM dan numerasi merupakan hal baru bagi guru matematika di SMP 3 Bae. Guru kurang memiliki pengetahuan untuk menyusun soal numerasi sebagai upaya menyiapkan siswa menghadapi AKM. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada guru matematika di SMP 3 Bae mengenai penyusunan soal numerasi untuk persiapan AKM-AN. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SMP 3 Bae dengan 4 peserta kegiatan. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2021 dan 3 November 2021. Metode kegiatan ini yaitu sosialisasi interaktif dan pendampingan. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, follow up, dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru matematika SMP 3 Bae Kudus mengenai penyusunan soal numerasi.
Pengembangan Media Pembelajaran Aperska Berbasis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP Kelas VII
Niken Ayu Noor Azizah;
Himmatul Ulya;
Savitri Wanabuliandari
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/edumat.v10i2.11322
Permasalahan yang terjadi di SMP 5 Kudus adalah pada kemampuan koneksi matematis yang rendah dikarenakan kurangnya bahan ajar. Hasil angket siswa kelas VII-A menunjukkan siswa tertarik dan aktif dalam pembelajaran matematika sebanyak 57%, hal itu mempengaruhi tingkat kemampuan koneksi matematis siswa yang rendah dengan nilai 51. Sebanyak 72% siswa membutuhkan media pembelajaran yang interaktif berupa aplikasi android Aperska. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran Aperska berbasis kemampuan koneksi matematis siswa SMP kelas VII. Penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D). Langkah-langkah penelitian ini menggunakan model ADDIE antara lain: (1) Analyse; (2) Design; (3) Development; (4) Implementation; (5) Evaluation. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara dan angket. Instrumen meliputi pedoman, lembar wawancara dan angket. Analisis data meliputi analisis proses pengembangan media. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dibutuhkan bahan ajar interaktif yang dapat digunakan dalam pembelajaran agar membuat siswa tidak mudah bosan. Lokasi penelitian di SMP 5 Kudus kelas VII. Hasil uji validitas oleh ahli media, ahli materi dan ahli bahasa menunjukkan bahwa media pembelajaran aperska valid dengan skor rata-rata 3,0. Hasil tes kepraktisan guru diperoleh rata-rata 3,6 dan nilai praktis siswa 3,2. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran Aperska valid dan praktis. Kata Kunci: Perbandingan, Media Pembelajaran Aperska, Kemampuan Koneksi Matematis Abstract: The problem that occurs at SMP 5 Kudus is the low mathematical connection ability due to lack of teaching materials. The results of the class VII-A student questionnaire showed that 57% of students were interested and active in learning mathematics, it affected the students' low level of connection ability with a score of 51. As many as 72% of students needed interactive learning media in the form of the Aperska android application. The purpose of this study was to develop Aperska learning media based on the mathematical connection ability of seventh grade junior high school students. This research uses Research and Development (R&D). The steps of this research using the ADDIE model include: (1) Analysis; (2) Design; (3) Development; (4) Implementation; (5) Evaluation. Data collection techniques include interviews and questionnaires. Instruments include guidelines, interview sheets and questionnaires. Data analysis includes analysis of the media development process. Based on the analysis of the needs of interactive teaching materials that can be used in learning so that students do not get bored easily. The research location is in SMP 5 Kudus class VII. The results of the validity test by media experts and material experts showed that the aperska learning media was valid with an average score of 3.0. The teacher's practicality test results obtained an average of 3.6 and students' practical value of 3.2. This shows that the Aperska learning media is valid and practical Keyword: Comparison, Aperska Learning Media,Mathematical Connecting ability
Pengaruh penggunaan e-modul SI DATAR berbasis pendekatan saintifik terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa
Dia Adinna Toylasani;
Savitri Wanabuliandari;
Himmatul Ulya
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2022): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/aks.v13i2.11872
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hal ini berdasarkan hasil tes studi pendahuluan ke siswa di dapatkan bahwa nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan presentase memberikan penjelasan sederhana 3,03%, membangun keterampilan dasar 3,2%, membuat simpulan 0,6%, penjelasan lebih lanjut 1,4%, strategi dan taktik 0,6%. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk menguji rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan e-modul berbasis pendekatan saintifik lebih baik daripada rata-rata kelas siswa yang memperoleh pembelajaran secara kovensional. (2) Untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan menggunakan e-modul SI DATAR berbasis pendekatan saintifik mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen, bentuk penelitian Quasi Experimental Design bentuk desain nya Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Analisis data yang digunakan antara lain uji normalitas, uji homogenitas, independent sample t test, uji one sampel t-test, uji proporsi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan (1) rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok yang memperoleh pembelajaran e-modul SI DATAR berbasis pendekatan saintifik lebih baik daripada rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung. (2) rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan e-modul berbasis pendekatan saintifik lebih dari 75. (3) proporsi siswa yang tuntas KKM setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan e-modul SI DATAR berbasis pendekatan saintifik lebih dari 75%.
The Implementation of ICT-Based Flipped Classroom for Linear Algebra Course
Himmatul Ulya
Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25217/ji.v6i1.1091
The flipped classroom learning in Linear Algebra learning could be applied as alternative learning that utilizes technology. Hence students involved in the learning and their learning autonomy would be fostered. This article analyzing the stages of Linear Algebra learning, the implementation of learning, and describing the students' learning outcomes. The subjects were the first semester students in the academic year of 2019/2020, of the Mathematics Education Study Program, Universitas Muria Kudus. The data collection technique consisted of test and non-test. The technique test was used to measure mathematics ability while the non-test technique was applied to measure the students' learning autonomies and learning observation. The applied data analysis consisted of a qualitative description. The findings described the stages of the Linear Algebra course. They consisted of designing the course, developing the content and learning media, uploading the learning material, using ICT for the learning, promoting the assessment, and providing feedback facilitation. The course was begin by providing a problem to be solved in a group. The material was uploaded in the e-learning platform. The students were facilitated to create groups. They were then allowed to find solutions stage via the internet accessed from their handphone/laptop. They were then asked to solve the problems on the given worksheet manually and utilizing the computer program. After discussing, they presented the results. The average of their mathematics ability reached a predicate of B while their learning autonomy was in the excellent criterion. Keywords: Flipped Classroom, Learning Outcomes, Linear Algebra Course
Pelatihan pemanfaatan aplikasi Kahoot! sebagai Assessment Edutainment bagi guru Sekolah Dasar
Sekar Dwi Ardianti;
Himmatul Ulya
ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masayarakat Vol 3 No 2 (2022): ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29408/ab.v3i2.6102
The Covid-19 pandemic has had an adjustment impact on all sectors, including the education sector in Indonesia. To overcome this, the Government of Indonesia implements online and offline learning. However, the teacher's unpreparedness in dealing with changes in the learning system is one of the obstacles in online education, especially the use of digital learning media. So it is necessary to assist in developing good learning media and assessments. This community service activity aims to teach teachers at SD 2 Peganjaran about using Kahoot! as an Assessment Edutainment system. The method used in this service is to provide interactive training and mentoring. Furthermore, two-way interaction in the training process allows teachers at SD 2 Peganjaran as training participants to contribute ideas, opinions, thoughts, and experiences. The mentoring participants consisted of 12 teachers and the school principal. Implementation of assistance in the use of Kahoot! Software as an edutainment assessment system for teachers at SD 2 Peganjaran was designed in several stages, including planning, implementation, follow-up, and evaluation. The result of this community service activity is that teachers at SD 2 Peganjaran can use Kahoot! as an edutainment assessment system. The results obtained from the community service activities were that teachers at SD 2 Peganjaran were 84.6% able to make instruments using Kahoot! as an Edutainment Assessment system for online learning. Assistance in using applications for online learning assessments provides teachers with knowledge and skills to utilize and compile assessments using Kahoot! as an Edutainment Assessment system for online learning.