Claim Missing Document
Check
Articles

Intervensi Yang Efektif Untuk Mengurangi Kecemasan Keluarga Pasien ICU Rizky Aulia Ramadhan; Tina Handayani Nasution; Ifa Hafifah
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2022): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v12i2.2151

Abstract

ABSTRACTBackground: Intensive Care Unit (ICU) that a ward for treat critical ill patients. The treatment for patients in ICU has a physical and psychological impact on the family, one of which is anxiety. The anxiety requires effective intervention to reduce it. Objectives: To determine the types of effective interventions, duration of implementation, and implementation techniques to reduce family anxiety of ICU patients. Methods: This study was a literature review. Ten literatures were identified from three databases sources such as Google Scholar, Proquest, and Science Direct in the range of publication 2016-2021. The research design was a quasi-experimental study with adult ICU patients as population. Articles analysis was carried out using the JBI Critical Appraisal Checklist for Quasi-Experimental Studies. Results: All interventions were influential and effective in reducing family anxiety of ICU patients. There are 10 kinds of interventions that can be used to reduce family anxiety of ICU patients. Discussion: There are ten effective interventions to reduce family anxiety of ICU patients including spiritual welfare provision, yoga, aurosoma therapy, spiritual therapy, health education about critical care, education, nurse therapeutic communication, consultation activities, spiritual counseling, and religious and spiritual. Only 5 out of 10 articles mention the duration of the intervention.Keywords: ICU, Intensive Care Unit, anxiety, family ABSTRAKLatar Belakang: Intensive Care Unit (ICU) adalah ruangan khusus untuk menangani pasien kritis. Perawatan pasien di ICU menimbulkan dampak fisik dan psikologis bagi keluarga salah satunya adalah kecemasan. Tingginya angka kecemasan diperlukan intervensi yang efektif untuk menguranginya. Tujuan: Mengetahui jenis intervensi yang efektif, durasi pelaksanaan, dan teknik pelaksanaan untuk mengurangi kecemasan keluarga pasien ICU. Metode: Studi ini dilakukan dengan  literature review. Sepuluh literatur diidentifikasi dari tiga data base yaitu: Google Scholar, Proquest, dan Science Direct dalam rentang tahun 2016-2021. Desain penelitian artikel yang ditelaah adalah Quasi eksperimental studi. Semua artikel dianalisis menggunakan intrumen JBI Critical Appraisal Checklist for Quasi-Experimental Studies. Hasil: Seluruh intervensi berpengaruh dan efektif dalam mengurangi kecemasan keluarga pasien ICU. Terdapat 10 macam intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan keluarga pasien. Pembahasan: Terdapat sepuluh intervensi yang efektif untuk mengurangi kecemasan keluarga pasien ICU diantaranya pembekalan kesejahteraan spiritual, yoga, terapi aurosoma, spiritual terapi, pendidikan kesehatan tentang peraatan kritis, edukasi, komunikasi terapeutik perawat, kegiatan konsultasi, konseling spiritual, dan religious dan spiritual. Hanya 5 dari 10 artikel yang menyebutkan durasi melakukan intervensi.Kata Kunci: ICU, Intensive Care Unit, kecemasan, keluarga
Pemberian Stimulus Kecerdasan Pada Anak TK Tunas Bangsa Desa Margasari Ilir Melalui Metode “BEROTAK” (Bercerita Dan Senam Otak) Tina Handayani Nasution; Didik Dwi Sanyoto
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i4.6679

Abstract

Kekurangan gizi merupakan masalah yang masih dihadapi Indonesia sampai saat ini. Anak yang mengalami kekurangan gizi sejak dalam kandungan dapat menurunkan tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 10-15 poin. Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah yang prevalensi kekurangan gizinya diatas prevalensi nasional. Desa Margasari Ilir menjadi salah satu lokus utama penanganan stunting karena memiliki prevalensi stunting yang tinggi. Penanganan stunting dan gizi buruk setelah usia anak 2 tahun dapat dikatakan sudah agak terlambat, akan tetapi masih dapat dioptimalkan kondisi kecerdasan yang ada pada diri anak tersebut yaitu dengan memberikan berbagai stimulus. Untuk itu program pengabdian masyarakat kali ini diarahkan untuk memberikan stimulus kecerdasan pada anak melalui bercerita dan senam otak pada anak TK Tunas Bangsa Margasari Ilir. Pendekatan yang digunakan dalam program kemitraan ini adalah pendekatan yang berbasis kebutuhan mitra serta aktivitas pendampingan program dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi permasalahan lalu dilanjutkan dengan menyusun strategi pemecahan masalah. Tim PkM Memberikan training of trainer (TOT) pada guru-guru tentang manfaat dan cara senam otak bagi anak-anak,mempraktikkan senam otak kepada guru-guru dan murid-murid TK, dan melakukan praktik stimulasi kecerdasan linguistik melalui kegiatan bercerita pada anak-anak TK, menyumbangkan buku-buku dan alat peraga (boneka tangan) yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu stimulus kecerdasan anak dan memberikan edukasi berupa penyuluhan kepada orang tua murid (ibu) pada saat menunggu anaknya di sekolah. Dalam kegiatan tersebut beberapa hasil positif bisa terlihat antara lain : peningkatan pemahaman guru – guru TK dalam pemberian stimulus kecerdasan pada anak dan peserta kegiatan merasakan manfaat yang banyak dari kegiatan bercerita dan senam otak (BEROTAK) ini.
PENGARUH TERAPI MUSIK PANTING TERHADAP KECEMASAN PASIEN DI RUANG ICCU RSUD ULIN BANJARMASIN Imam Setyawan; Tina Handayani Nasution; Endang Pertiwiwati; Ifa Hafifah
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 2 (2023): April 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i02.p10

Abstract

Pasien ICCU sering mengalami masalah kejiwaan, salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan pada pasien ICCU mengakibatkan perubahan pola koping terhadap penyakit jantung yang dideritanya. Salah satu upaya untuk mengurangi kecemasan adalah terapi musik panting yang dapat memberikan efek relaksasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik panting terhadap kecemasan pasien di ruang ICCU RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif dengan metode quasi eksperiment dengan design one group pre-posttest. Sampel penelitian adalah 30 pasien ICCU yang dipilih dengan teknik non-probability yaitu consecutive sampling. Pengaruh terapi musik panting dengan kecemasan pasien dianalisis menggunakan Wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pre-test responden mayoritas mengalami kecemasan ringan 18 (60%) orang dan hasil post-test responden mayoritas tidak mengalami kecemasan 15 (50%) orang. Uji Wilcoxon menunjukkan hasil p-value yaitu 0,000 dengan tingkat kesalahan 5%. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh terapi musik panting terhadap kecemasan pasien pada ruang ICCU RSUD Ulin Banjarmasin. Musik panting memiliki irama yang slow sehingga memberikan rasa rileks dan membuat gejala kecemasan pada pasien menjadi berkurang.
Gambaran Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid 2+ Berdasarkan Standar Prosedur Pelayanan Imunisasi: Studi Di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Mataraman Dan Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan SelatanTahun 2019 Hermawan; Tina Handayani Nasution; Devi Rahmayanti
Nerspedia Vol. 5 No. 1 (2023): Nerspedia
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Cakupan imunisasi dengan kualitas yang tinggi ditetapkan beberapa kebijakan antara lain mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu dalam pelaksanaan pelayanan imunisasi sesuai dengan standar operasional prosedur pelayanan. Tujuan penelitian ini mengetahui menggambarkan pelaksanaan imunisasi Tetanus Toxoid 2+ berdasarkan standar prosedur pelayanan imunisasi di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Mataraman dan Unit Pelaksana Teknis Puskemas Martapura Timur Kabupaten Banjar. Metode penelitian yang digunakan deskriptif pada 33 responden di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Mataraman dan Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar. 
Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil (Ny. I) dengan Hipertensi Melalui Intervensi Pemberian Rendam Kaki dengan Air Hangat dan Serai di Desa Teluk Selong Martapura Barat Amalia Rezkyka; Tina Handayani Nasution
Nerspedia Vol. 3 No. 2 (2021): Nerspedia
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu komplikasi paling umum dalam kehamilan, dan sebanyak 10% berkontribusi signifikan terhadap kematian ibu dan perinatal.  Tujuan: Melakukan asuhan keperawatan maternitas dengan penerapan rendam kaki dengan air hangat dan serai terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil  pada ibu hamil yang menderita hipertensi. Metode: Metode yang digunakan yaitu asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian atau pegumpulan data Hasil dan Pembahasan: Rendam kaki dengan air hangat dan serai dapat menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi setelah pemberian 6 hari.  Kesimpulan: Rendam kaki dengan air hangat dan serai efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Effectiveness of Citrullus vulgaris rubrum and Solanum lycopersicum Juices on Reducing Blood Pressure in Hypertension Patients Aged 26-45 Years Setianingsih, Nur Tias; Rachmawati, Kurnia; Nasution, Tina Handayani
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 11 No. 2 (2023): November
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jik.2023.011.02.05

Abstract

Hypertension is the second most common disease in the world, and the majority of those who suffer from it are adults. This study seeks interventions for lowering the prevalence of hypertension in the elderly and controlling blood pressure. This study compared the effects of tomato juice and watermelon juice in decreasing blood pressure in hypertensive patients at UPT Puskesmas Karang Intan 2 between the ages of 26 and 45, South Kalimantan. With pretest and post-test groups, this study used a quasi-experimental design. Thirty-two respondents were divided into intervention group 1 (watermelon juice) and intervention group 2 (tomato juice). Respondents were chosen based on research criteria and given interventions for five days. The Wilcoxon and Mann-Whitney tests were used to analyze the data. Watermelon juice and tomato juice had the same effect in lowering blood pressure in hypertensive patients aged 26 and 45 (p=0.102, =0.05). It implies that they were equally effective at lowering blood pressure because they contain the same beneficial substances in controlling blood pressure, such as potassium and citrulline.
Feeling Guilt and Happiness Police of The Regional Traffic Management Center (RTMC) of The East Java Regional Police to Their Families (Phenomenology Study) Wijaya, Yunus Adi; Hariyanti, Tita; Nasution, Tina Handayani
Research Journal of Life Science Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rjls.2021.008.02.2

Abstract

Guilts is the first and foremost in the form of emotional outbursts. Guilts is not a very good motivator. It is more accurate to regard guilt as an internal condition and a negative feeling. Happiness is a feeling of satisfaction, that life is as it should be and all needs have fulfilled. This study aims to find meaning in the experience of feeling guilt and happiness police of the Regional Traffic Management Center (RTMC) to their families. Qualitative interpretive phenomenology approach was conducted an in-depth interview with semistructured questions on five police officers at RTMC by purposive sampling conducted in December 2018. Based on Interpretative Phenomenological Analysis (IPA), this study found two themes namely: feeling guilty to the family and feeling happy with family. The findings obtained were that members of the police at RTMC could be free from stress while working and were able to return and get support from the family. Being able to live happily, both happy at work and happy with the family that will reflect in the calmness in their life.
Perbandingan Pemberian Terapi Murottal dengan Terapi Musik Suara Alam Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien An-Nisa Kamilah Humaira, An-Nisa Kamilah Humaira; Tina Handayani Nasution; Devi Rahmayanti
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 12 No 2 (2024): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jdk.v12i2.236

Abstract

Family anxiety is one phenomenon commonly found in ICU due to visit restrictions. The anxiety has affected family's decision-making regarding patient care, which was not maximized. Murottal therapy and natural music therapy are effective audio therapies to reduce anxiety. The aim of this study was to determine comparison of murottal therapy with natural sound music therapy on anxiety of patients' families in ICU RSUD Ulin Banjarmasin. Quasi-Experiment pretest-posttest research design used consecutive sampling technique on 30 patient families in ICU used HARS questionnaire. Bivariate analysis used Independent T-test to compared anxiety in both therapy groups. Data analysis showed sig value. 0.191 (p>0.05) thus H0 failed to be rejected, indicating there is no difference between murottal therapy and natural sound music therapy on anxiety levels of patient families in ICU Ulin Hospital Banjarmasin. Both treatments can reduce anxiety scores in patients' families thus can be applied as an anxiety therapy. Keywords: ICU, murottal, nature sound music, anxiety, family.
Understanding the Needs of Patients’ Families in the Intensive Care Unit: A Comprehensive Literature Review Hafifah, Ifa; Rahmi, Siti; Nasution, Tina Handayani
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v11i1.800

Abstract

Aims: Families of patients in intensive care units (ICUs) face significant psychological and emotional challenges, with diverse needs spanning assurance, information, proximity, support, and comfort. Understanding and addressing these needs is crucial for enhancing family well-being and satisfaction with ICU care. Objective: This study aims to synthesize existing evidence on the needs of ICU patients’ families, identify priority domains, and explore factors influencing these needs. Methods: A systematic literature review was conducted following PRISMA guidelines. Searches across PubMed, Scopus, CINAHL, Web of Science, and PsycINFO identified studies published between January 2015 and December 2024. Inclusion criteria focused on peer-reviewed articles addressing the emotional, informational, or practical needs of ICU patients’ families. Data extraction and quality assessment were performed using the Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Tools. Thematic synthesis was applied for qualitative data, while quantitative findings were analyzed descriptively. Results: From 11 studies, assurance emerged as the most critical need across diverse populations, followed by information, proximity, support, and comfort. Sociodemographic factors such as age, education level, and gender, as well as contextual factors like cultural norms and length of ICU stay, significantly influenced family needs. Assurance and information were universally prioritized, while proximity and support varied based on regional and cultural contexts. Conclusion: ICU families’ needs are multidimensional and influenced by individual, clinical, and sociocultural factors. Assurance and information consistently rank as top priorities, highlighting the need for family-centered, culturally sensitive care strategies. Tailored interventions, effective communication, and policies facilitating family presence can address these needs and improve family satisfaction. Future research should explore real-time strategies and the role of technology in meeting family needs.
PENERAPAN PENERAPAN PIJAT REFLEKSI KAKI UNTUK MENGATASI RISIKO KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER PADA NY. R DI DESA SUNGAI KITANO KECAMATAN MARTAPURA TIMUR Ariyani, Nor; Tina Handayani Nasution
PENA NURSING Vol 3 No 01 (2024): PENA NURSING
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v3i01.5560

Abstract

Latar Belakang: Kejadian hipertensi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti keturunan, ras, dan salah satunya adalah gaya hidup yang dapat menyebabkan seseorang terkena hipertensi. Hasil pengkajian di UPT Puskesmas Martapura Timur, dimana dari 10 penyakit terbanyak, hipertensi menjadi kasus tertinggi yaitu sebanyak 55 kasus, pola hidup seperti mengonsumsi kopi, ikan asin dan merokok sering ditemukan. Tujuan: Memberikan asuhan keperawatan kepada melalui intervensi penerapan pijat refleksi kaki pada klien dengan diagnosis keperawatan risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Metode: Observasional deskriptif dengan desain penelitian studi kasus. Dengan melaksanakan pengkajian keperawatan, analisa data, penegakan diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Hasil dan Pembahasan: Hasil asuhan kesperawatan yang telah dilaksanakan selama 6 hari dengan intervensi utama adalah pemberian pijat refleksi kaki, masalah dapat teratasi dengan menurunnya tekanan darah dari yang sebelumnya 140/100 mmHg menjadi 110/80 mmHg.