Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

The Role of Indigenous in Maintaining Traditional Ritual and Transfer Knowledge to Next Generation Titi Nurhayati; Uyu Wahyudin; Iip Saripah; Joni Rahmat Pramudia
International Journal of Science and Society Vol 7 No 1 (2025): International Journal of Science and Society (IJSOC)
Publisher : GoAcademica Research & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/ijsoc.v7i1.1354

Abstract

The role of women is very important in instilling the noble values of motherhood culture and noble values that must be preserved even though the times have changed where there are modernization challenges. Responding to globalization while maintaining the noble values of culture requires efforts to cultivate and form characters that are able to adapt to changes while maintaining local wisdom, because education is actually a civilizational process that cannot be separated from the role of women to realize it. This research aims to find out the role of indigenous women in maintaining traditional rituals and providing knowledge to the next generation in Kesepuhan Sinar Resmi. This field research uses survey or observation methods in the field, interviews with Ambu (traditional leaders) and Abah (traditional leaders), and Focus Group Discussion (FGD) with 12 traditional leaders and elders to obtain data as a primary source. The research approach used is a sociological, historical, and normative approach. The participation of women can be seen in the daily life of the indigenous people of Kasepuhan Sinar Resmi in maintaining and implementing the noble cultural values of their community "Mother earth, father of the sky, queen of the land" which in essence in their lives the community must preserve nature in the rice culture society.
PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK SINGKONG KRISPI MOTEKAR JAYA MELALUI DIGITAL MARKETING DI DESA SUNALARI KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA Uyu Wahyudin; Cecep Nana Nasuha; Dudi Komaludin; Jaenal Gopur Asmanul Salam
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Al-Ihya Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

sub-district. This village has a lot of potential and should be used to present the MSME products that they make. Cassava Crispy Motekar Jaya, a cassava chip snack, is one of the MSME products created in Sunalari village. One of the challenges that MSMEs in Motekar Jaya confront is a lack of information technology competence, particularly in the use of digital media such as social media. Because MSMEs' ability to advertise their products is still limited, their products are not effectively digested or understood by the population in general. This community service activity aims to help bring MSME products to a larger market through online marketing / digital marketing. To address issues in this service, the idea is to provide counseling and training to MSME players who are partners.
SIMBOL BUDAYA MUARA ENIM Sardin Sardin; Ayo Sunaryo; Nike Kamarubiani; Uyu Wahyudin; Arvian Triantoro
Jurnal Integritas Serasan Sekundang Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Integritas Serasan Sekundang
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah KabupatenMuara Enim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelestarian terhadap budaya merupakan salah satu upaya untuk mempelajari perkembangan budaya yang berkembang pada masyarakat tertentu. Budaya juga menggambarkan perkembangan masyarakat dari masa ke masa.  Melalui penelusuran budaya   oleh generasi berikutnya diharapkan memberikan kontribusi dalam mempelajari dan memaknai hakekat, filosofis, dan nilai-nilai yang terkandung di dalam budaya tersebut. Sebagai bagian dari ras Melayu, Muara  Enim merupakan daerah yang kaya akan peninggalan budaya baik dalam bentuk budaya benda maupun budaya tak benda. Kajian ini ini merupakan salah satu bagian dari upaya untuk  mengkaji budaya benda dan tak benda di Kabupaten Muara Enim dilihat dari posisi/letak, kondisi, makna atau hakikat serta perkembangan yang terjadi pada saat ini di masyarakat. Penelitian dilakukan dengan cara cara mengumpulkan literatur dan dokumen yang relevan yang dimiliki oleh pemerintah masyarakat ataupun perorangan. Selanjutnya untuk mendalami hakikat dari benda dan tak benda tersebut dilakukan wawancara dan FGD terhadap tokoh masyarakat dan pihak-pihak yang memahami nilai budaya tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah budaya benda dan tak benda yang terpetakan berdasarkan kecamatan dan jenis budaya yang ada berjumlah 1450 jenis budaya. Jumlah tersebut tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Muara Enim. Pada jenis budaya benda, daerah atau kawasan dengan budaya benda terbanyak berada di Kecamatan Tanjung Agung, Lawing Kidul, dan Semende Darat Ulu. Pada keseluruhan kecamatan terdapat adat/budaya yang sama, meskipun terdapat pula pada beberapa kecamatan memiliki adat istiadat yang khas yang tidak ada di kecamatan lainnya. Budaya tak benda berupa; adat istiadat, bahasa, manuskrip, permainan rakyat, teknologi tradisional, dan budaya lisan lainnya. Hasil penelitian ini meyimpulkan bahwa; 1) Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu kabupaten yang memiliki sejarah panjang dalam perkembangan masyarakatnya yang ditandai dengan banyaknya simbol-simbol budaya baik tak benda maupun benda yang ditemukan di seluruh kecamatan. 2) Konservasi budaya masih banyak dilakukan melalui budaya tutur sehingga tidak seluruh masyarakat memahami esensi budaya tersebut dan akses terhadap informasi  tentang budaya yang masih terbatas. 3) pemaknaan metafisik produk budaya (simbolis) yang dipahami oleh “kelompok tua” hanya melahirkan budaya tanpa makna pada generasi berikutnya, dna 4) masyarakat saat ini sudah menjadi “penikmat” budaya dan bukan pelaku budaya sebagai akibat dari kesadaran dan ruang pembudayaan yang terbatas.
Building the Future of Education with Independent Learning Curriculum Innovation in the Society 5.0 Era Sarah Haliwigena; Mustofa Kamil; Uyu Wahyudin; Jajat S. Ardiwinata
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 16 No. 2 (2024): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v16i2.5865

Abstract

This study aims to analyze the innovation of the independent learning curriculum in the era of society 5.0 in building the future of education. The research method used is a qualitative approach to literature studies that focuses on understanding meaning and does not rely on mathematical or statistical evidence. The data collection technique was carried out through a literature review that discussed the innovation of the independent learning curriculum in the era of society 5.0 in building the future of education sourced from relevant journals and books. This method allows researchers to gain in-depth insight into the innovation of the Independent Learning Curriculum in the Society 5.0 Era in the context of education. The result of this work, namely the Independent Learning curriculum in the Society 5.0 era, produces a positive impact by prioritizing mastery of various fields of science without the limitations of study programs, increasing students' flexibility to explore individual interests, and strengthening critical skills and independence in the face of complex changes. This curriculum also pays attention to students' identities as agents of change who are responsible, ethical, and contribute positively, as well as broadening perspectives through exploring knowledge to face future challenges with strong competence.
MENTORING REPRODUCTIVE HEALTH LITERACY AMONG INDIGENOUS ADOLESCENTS IN INDONESIA Titi Nurhayati; Uyu Wahyudin; Iip Saripah; Joni Rahmat Pramudia
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 34 No. 4 (2024): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v34i4.2341

Abstract

Pemerataan kesehatan tidak hanya pada masyarakat umum, tetapi pada masyarakat adat karena mereka seringkali menghadapi tantangan unik yang berkaitan dengan akses terhadap layanan kesehatan, sehingga diperlukan adanya pendampingan. Penelitian ini  bertujuan untuk mengembangkan model bantuan literasi kesehatan reproduksi bagi remaja di Kesepuhan Sinar Resmi, Cisolok. Model ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja dalam menjaga kesehatan reproduksinya melalui pendekatan berbasis budaya dan partisipatif. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Grounded Theory yang memungkinkan teori muncul dari data lapangan. Peserta terdiri atas tokoh adat, anggota adat, remaja, orang tua, perwakilan desa dan tenaga kesehatan, yang dipilih menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi observasi peserta, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi masih terbatas dan terdapat hambatan budaya dalam berkomunikasi tentang kesehatan reproduksi. Model pendampingan yang dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran partisipatif dan kontekstual, serta integrasi nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal, diharapkan dapat meningkatkan literasi kesehatan reproduksi remaja dan memperkuat peran keluarga dan masyarakat adat dalam mendukung kesehatan reproduksi remaja secara berkelanjutan. Model ini mencakup tahapan pendahuluan, hubungan, aplikasi, refleksi, dan perluas, yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip model keyakinan kesehatan. Temuan menunjukkan bahwa penerapan model ini dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja secara signifikan dalam menjaga kesehatan reproduksinya, serta memperkuat peran keluarga dan masyarakat adat.
OVERVIEW OF THE IMPLEMENTATION OF PRE-MARITAL MENTORING FOR STUNTING PREVENTION BY THE FAMILY TEAM (TPK): (PRELEMINARY RESEARCH) Eneng Solihah; Uyu Wahyudin; Asep Saepudin
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 34 No. 4 (2024): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v34i4.2561

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan serius, prevalensi di Indonesia sebesar 21,6% Pendampingan pra-nikah merupakan salah satu upaya pencegahan stunting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pendampingan calon pengantin oleh tim pendamping keluarga dalam upaya pencegahan stunting. Penelitian ini menggunakan metode gabungan (mixed methods) dengan pendekatan explanatory sequential. Pengumpulan data dilakukan secara bertahap, dimulai dengan data kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan data kualitatif. Populasi seluruh TPK di Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang. Sampel 25% dari populasi yaitu 33 orang. Teknik pengambilan sampel secara acak sederhana. Variabel adalah variabel statis, baik untuk karakteristik pendamping maupun pendampingan. Instrumen data kuantitatif menggunakan kuesioner, dianalisis secara bivariat, Instrumen data kualitiatif menggunakan pedoman wawancara berkembang, dianalisis dengan mereduksi jawaban. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan pendamping terbanyak SMA (39%), komposisi SDM tim 50% kader, pengalaman menjadi pendamping 81,85% £ 1 tahun, seluruhnya belum pernah pelatihan pendampingan calon pengantin, tidak ada media pembelajaran, tidak membuat rencana kerja 81,81%, tidak melaksanakan edukasi skrining pra nikah 63,64%, tidak menindaklanjuti hasil skrining 90,91% pelaksanaan pendampingan kelompok risiko 12,12%. tidak melakukan pencatatan dan pelaporan 21,21%. Penelitian ini menyimpulkan pelaksanaan pendampingan calon pengantin belum sesuai pedoman pendampingan. Disarankan untuk menyusun model penguatan kompetensi pendamping calon pengantin untuk meningkatkan kinerja dalam pendampingan calon pengantin dengan media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
ANALISIS SWOT DAN PENENTUAN STRATEGI UNTUK LEMBAGA HOME SCHOOLING Zia Zalzilah Mazfufah; Uyu Wahyudin; Elih Sudiapermana
Jurnal Pendidikan Sepanjang Hayat Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/joll.8.1.12-26

Abstract

Home schooling merupakan salah satu jalur pendidikan nonformal yang dapat menjadi pilihan bagi masyarakat dalam menempuh pendidikan mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah pertama. Namun dalam praktiknya, karena termasuk dalam pendidikan nonformal, home schooling sering dipandang sebelah mata dan dianggap remeh oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman home schooling sebagai salah satu bentuk pendidikan bagi pembaca, dengan menekankan bahwa setiap ranah pendidikan memiliki kelemahan dan kekuatan masing-masing yang seharusnya dapat disinergikan satu sama lain agar dapat saling melengkapi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi pustaka pada sumber-sumber yang relevan dan kredibel. Hasil penelitian ini adalah:1) Home schooling memiliki beberapa kelebihan, seperti pendidikan yang bersifat personal dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu, sumber daya manusia yang kompeten, serta manajemen internal yang efektif. 2) Home schooling juga memiliki beberapa kelemahan, seperti terbatasnya kesempatan berinteraksi sosial, biaya yang lebih tinggi, serta tantangan dalam mempromosikan manfaatnya. 3) Peluang home schooling seperti meningkatnya permintaan solusi pembelajaran yang fleksibel akibat pandemi dan kebijakan pemerintah yang mendukung. 4) Home schooling juga memiliki tantangan, seperti persepsi publik yang negatif, persaingan dari kelas daring, serta hambatan birokrasi untuk ujian kesetaraan. Kata Kunci: Home Schooling, Pendidikan Non Formal, Analisis SWOT Homeschooling is one of the non-formal education pathways that can be an option for the community in pursuing education from early childhood education to junior high school. However, in practice, because it falls under non-formal education, homeschooling is often looked down upon and underestimated by society. This research aims to analyze the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of homeschooling as one form of education for readers, emphasizing that each educational domain has weaknesses and strengths that should be synergized to complement each other. This research uses qualitative methods with literature study techniques on relevant and credible sources. The results of this study are: 1) Homeschooling has several advantages, such as personalized and flexible education according to each individual's needs, competent human resources, and effective internal management. 2) Homeschooling also has several disadvantages, such as limited opportunities for social interaction, higher costs, and challenges in promoting its benefits. 3) Home-school opportunities include the increasing demand for flexible learning solutions due to the pandemic and supportive government policies. 4) Homeschooling also has challenges, such as negative public perception, competition from online classes, and bureaucratic obstacles for equivalency exams.. Keywords: Home Schooling, Non Formal Education, SWOT Analysis
Refleksi Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Garut untuk Mendukung Program Pengentasan Kemiskinan Sri Ratna Ningrum; Babang Robandi; Uyu Wahyudin; Mustofa Kamil; Enkeu Agiati
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 2 (2025): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v14i2.3567

Abstract

Upaya penanganan kemiskinan secara berkelanjutan dilakukan baik dari pemerintah, lembaga internasional, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam penanganan kemiskinan ini adalah pemberian bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Dalam pelaksanaannya, PKH didampingi oleh Pendamping PKH yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan bimbingan, dukungan, dan pengajaran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM agar dapat meningkatkan efektivitas program, dan dapat memberikan pendampingan yang berkualitas kepada KPM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pendamping PKH terhadap kinerjanya dalam memberikan pendampingan di Kabupaten Garut. Aspek kinerja yang diteliti adalah: kualitas, produktifitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian, komitmen kerja, dan tanggung jawab pendamping PKH terhadap organisasi yang menaungi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode interpretif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui fokus group discussion dan studi dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah pendamping PKH di Kabupaten Garut yang telah bekerja minimal 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendamping PKH di Kabupaten Garut menunjukkan tingkat kinerja yang baik, walaupun mereka menghadapi tantangan dalam memenuhi tuntutan tugas mereka. Keberhasilan pendamping PKH ditunjukkan dengan banyaknya KPM yang graduasi karena telah dapat hidup mandiri secara ekonomi. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengembangan kapasitas pendamping PKH untuk meningkatkan efektivitas program PKH dalam mengurangi kemiskinan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas pendampingan PKH.