Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

REGULASI DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INFORMAL Hatimah, Ihat
PEDAGOGIA Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i1.3387

Abstract

Regulation of informal education stipulated in the Law on National Education System No. 20 of 2003 Article 27, namely: 1) informal education activities carried out bythe family and the environment in the form of learning activities independently, 2) Results of education referred to in subsection (1) is recognized equal to formal and informal education after students pass the exam in accordance with national standards of education, 3) provisions regarding the admission of informal education as referred to in paragraph (2) shall be regulated further by a government regulation. Implementation ofinformal education the most obvious is through the family, because the family is the lead agency and the first for children's development. Parents should be able to be a parent of intelligent loving that can be realized in the form of: 1) facilitating children to grow and be happy, 2) train independence, 3) instilling confidence, 4) help facilitate reading books that are useful, 5) invite children to play wholeheartedly, 6) facilitates to communicate, solve problems, make decisions, 7) invites move or move, 8) guiding when watching television.Keywords: regulation, informal education, informal education implementation
KETERLIBATAN KELUARGA DALAM KEGIATAN DI SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF KEMITRAAN Hatimah, Ihat
PEDAGOGIA Vol 14, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v14i2.3878

Abstract

Keluarga  sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak mempunya peran yang sangat besar untuk membekali anak menuju kehidupannya. Sesuai UUSPN No 20 tahun 2003, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah, Pentingnya kemitraan sekolah dan keluarga adalah: 1)  Keluarga adalah pendidik yang pertama dan utama, tetapi dalam praktiknya masih banyak keluarga yang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anak pada sekolah, 2) Peran sekolah adalah membantu keluarga agar pelaksanaan pendidikan lebih sistimatis, efektif, dan hasilnya tersertifikasi, 3) Tidak semua kebutuhan pendidikan anak dapat dipenuhi oleh satuan pendidikan maupun keluarga, 4) Kerjasama keluarga dengan satuan pendidikan mutlak diperlukan, 5)Satuan pendidikan wajib mendorong kemitraan dan pelibatan keluarga dalam memajukan pendidikan anak mereka. Berdasarkan berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya kolaborasi antara keluarga dan sekolah berpengaruh meningkatkan kemajuan dan kesusksesan anak-anaknya. Kata kunci: Keluarga,kemitraan, pengaruh kolaborasi
PENYELENGGARAAN PROGRAM SEKOLAH IBU DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEREMPUAN DI KOTA BOGOR Khaerunisa, Diza S; Hatimah, Ihat; Shantini, Yanti
Indonesian Journal of Adult and Community Education Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya masalah sosial yang sering terjadi seperti tingginya angka perceraian,maraknya tawuran pelajar,narkoba,kenalakan remaja,seks bebas, dan LGBT membuat perempuan khususnya seorang ibu merasa sangat resah tentang masalah tersebut yang bisa saja terjadi karena melemahnya peran dan fungsi keluarga terutama peran seorang ibu yang mempunyai peran yang cukup besar  di dalam keluarga.Oleh karena itu, PKK Kota Bogor membuat salah satu program sebagai pemberdayaan perempuan yaitu Program Sekolah ibu. Dalam membuat program ini,dibutuhkan partisipasi perempuan karena program ini ditujukan untuk perempuan sehingga harus sesuai dengan kebutuhan perempuan.Maka dari itu tujuan dari penelitian ini mengetahui bagaimana partisipasi perempuan dalam program sekolah ibu. Slamet mengatakan bahwa partisipasi berarti peran seseorang atau kelompok masyarakat secara aktif dari proses perumusan kebutuhan, perencanaan, sampai pada tahap pelaksanaan kegiatan baik melalui pikiran atau langsung dalam bentuk fisik (Slamet, 1994:7). Penelitian ini menggunakan pendeketan kualitatif dengan metode deksriptif, bertempat di Kota Bogor,dengan subjek penelitian adalah PKK, DPMPPA Kota Bogor, petugas harian sekolah ibu dan peserta didik. Alat pengumpul data menggunakan observasi,wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya bahwa dalam program sekolah ibu ini, partisipasi perempuan terlibat dalam segala aspek kegiatan program sekolah ibu. Jika dilihat dari bentuk partisipasi, partisipasi tersebut berupa tenaga,keterampilan,buah pikiran,sosial,dan pengambilan keputusan dengan begitu partisipasi perempuan pada sekolah ibu dalam bentuk nyata (wujud) dan dalam bentuk yang tidak nyata (abstrak). Dalam ukuran partisipasi pun sudah dilakukan semua, mulai dari sebagai pelaku,pengendali,pengambil keputusan, penasehat hingga menjadi penerima manfaat.  
LEVELS OF CULTURE SHOCK IN STUDENTS AT UNIVERSITY Aryani, Neng Desi; Komar, Oong; Abdulhak, Ishak; Hatimah, Ihat; Nuraini, Cut
JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jomsign.v5i2.26749

Abstract

Culture shock is very much related to the situation where someone living in a new environment experiences worries and uncertainties of excessive feelings and thoughts. In the University of Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), the presence of culture shock is very apparent among students. This condition is not only motivated by the status of UNSIKA as a State University in Karawang area but also because the position of Karawang City is located on the border of the Capital City, in which it is the center of Metropolitan life. Thus, this situation may affect the social conditions of the community which is later formed a culture shock. There are a big number of students who come to study at UNSIKA from various regions, including outside Java Island. This condition makes culture shock experienced by students at UNSIKA at varying stages.
Management of Equality Education Program in Daarut Tauhiid Community Learning Center (CLC) Hasanah, Viena Rusmiati; Ardiwinata, Jajat Sudrajat; Hatimah, Ihat; Wulandari, Hodijah
Edukasi Vol 15, No 1 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v15i1.27986

Abstract

Education services for certain groups who have learning needs for 12 years of compulsory education other than through formal education can be served through non-formal and informal channels, which are called equality education. This study aims to describe the equality education management program at the Daarut Tauhiid Community Learning Center (CLC) as seen from the management function, namely planning, implementation and evaluation. The research was conducted through a qualitative approach with a participatory exploratory method, using participatory observation techniques, in-depth interviews, and FGDs. The results showed that the equality education program at Daarut Tauhiid CLC consisted of planning that included the needs of the students, determining goals, recruiting teachers and students, preparing learning tools and providing facilities and infrastructure. Meanwhile, the implementation of the program is carried out with a learning pattern in the form of face-to-face, tutorial and independent learning based on the 2013 curriculum. For evaluation, PKBM DT conducts program evaluations internally and externally and evaluates the students.
Creation of Enterprises Formation of Entrepreneurs Training Planning for Micro, Small and Medium Enterprises Sukmana, Cucu; Hatimah, Ihat; Wahyudin, Uyu; Akhyadi, Ade Sadikin
Journal of Nonformal Education Vol 8, No 1 (2022): February: Education Equity, Adult Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v8i1.34713

Abstract

This study aims to provide a study by describing the CEFE training plan in perfecting the entrepreneurship training program. The research method used is a qualitative approach with an Emic view. The research subjects are MSME actors, 30 respondents, 3 MSME assistants, and 1 coordinator who has successfully implemented the training program. This sampling was carried out by considering one of the reasons (Purposive Sampling), then data collection involved MSME actors, assistants and coordinators as well as data collection tools by means of observation, documentation, interviews. Based on the research results, the MSME Program through the CEFE training is a comprehensive training instrument using an action-oriented and experiential/experience-based learning approach in sharing and improving business management and personal competence by using a broad target group, especially in the context of increasing income and employment. work. work. work. employment opportunities and their contribution to economic development in Cimahi City, West Java Province, it was found that the CEFE training management plan was very helpful in managing training management and in particular for dealing with problems in the business world. The training model that is carried out is more structured and focused when compared to not applying the model. In this training, management applies a real simulation in the entrepreneurial world which makes this model very suitable to be applied. The impact of this research is to develop entrepreneurship and apply the CEFE model so that it can be applied in the implementation of training programs.
Pendampingan Keluarga Melalui Program Parenting Untuk Menekan Angka Stunting Di Kabupaten Cirebon Ihat Hatimah; Dadang Yunus Lutfiansyah
E-Coops-Day Vol. 3 No. 1 (2022): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Universitas Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.108 KB) | DOI: 10.32670/ecoopsday.v3i1.1419 for articles

Abstract

Pencegahan stunting tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat di dalamnya. Pola pikir masyarakat harus diubah dalam menangani stunting, salah satu upayanya dengan pemberian pendampingan/bimbingan terhadap keluarga tentang stunting dan permasalahannya. Sesungguhnya problematika stunting tidak terjadi pada keluarga yang tidak mampu saja tetapi pada keluarga mampu juga bisa terjadi, dan dapat terjadi baik di masyarakat perdesaan maupun masyarakat perkotaan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka semua pihak harus ikut memikirkan untuk penurunan angka stunting tersebut. Perguruan Tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan stunting, melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi diharapkan dapat berpartisipasi dalam menurunkan angka stunting. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kesadaran orang tua dan memberikan pemahaman kepada keluarga tentang stunting, bahwa stunting tidak hanya masalah gizi, tetapi juga masalah air bersih, akses bahan pangan, pengelolaan keluarga, pernikahan dini. Metode pengabdian dilaksanakan berupa pendampingan terhadap keluarga, yang diawali dengan mengidentifikasi peta permasalahan stunting di Kabupaten Cirebon, dan melibatkan keluarga yang mempunyai anak stunting sebanyak 17 keluarga, dan didampingi oleh Tim di Lapangan. Simpulan dari kegiatan pendampingan keluarga adalah 1) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan orangtua mengenai program stunting dan pencegahannya, 2) Meningkatnya partisipasi orangtua pada program parenting yang dilaksanakan di satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat (Posyandu, Pos KB dan sebagainya), 4) Terbentuknya pola pengasuhan keluarga yang berbasis pada tumbuh dan kembang anak yang mempertimbangkan asupan makanan yang bergizi dan seimbang agar tercipta keluarga yang bahagia, sejahtera dan berkualitas. Tindak lanjut dari kegiatan pengabdian ini adalah memperluas pola pendampingan untuk remaja tentang pencegahan stunting,
A Training Based on Experiential Learning to Create the Entrepreneur-Characterized Youth Eko Wanidison; Ihat Hatimah; Joni Rahmat Pramuda
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 2, No 3 (2019): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v2i3.431

Abstract

A large number of entrepreneurs who grow in society can be an influencer of the progress of the economy of a nation. This is because the increase of entrepreneurs can lead poverty and unemployment to be minimized. To reach this stage, training is needed to improve the ability of the society to be more creative and innovative. This is as the objectives implemented in the Young Entrepreneur Academy (YEA) to create training programs that focus on creating entrepreneurs. The purpose of this study was to find out the success of YEA in creating prospective entrepreneurs. Furthermore, a descriptive qualitative approach was applied in this study, while, the data in this study were collected through interviews, observation, and documentation. The researchers found that the YEA has various planning programs with a vision to create prospective entrepreneurs who are adapted to the development of the business world. Thus, the YEA is more focused on carrying out training in practice than just a theory. The conclusion is the YEA makes the Experiential Learning program not to create prospective job seekers but aims at creating the candidates for opening jobs.
Pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ash-Shoddiq Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Eliza Rahmah Prahestiwi; Ihat Hatimah; Asep Saepudin
Comm-Edu (Community Education Journal) Vol 5, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/comm-edu.v5i1.7319

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pengelolaan PKBM Ash-Shoddiq Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif sendiri berfokus pada unsur-unsur yang mengandung makna subjektif, definitif, serta deskripsi suatu telitian berdasarkan skema atau kerangka fikir peneliti. Sumber data dari penelitian ini adalah tiga orang narasumber yang terdiri dari Sumber Informasi, yaitu ketua sekaligus pemilik PKBM yaitu Dadang Lutfiansyah, M.Pd. serta dua orang masyarakat sekitar PKBM yang dapat memberikan data. Sebagai penguat perolehan data lapangan, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi secara online dan langsung terjun ke lapangan terhadap pengelola objek telitian, serta media sosial para objek pada bulan April 2021. Serta menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukan data yang diperoleh mengenai: Pengelolaan PKBM meliputi tahapan-tahapan manajerial meliputi langkah: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Motivating), Pembinaan (Conforming), Penilaian (Evaluating), Pengembangan (Developing). Program yang dilaksanakan oleh PKBM antara lain Life Skill Kewirausahaan Kecimpring, Keaksaraan Fungsional, Kesetaraan, PAUD, TBM, Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga, Pemberdayaan Perempuan, Majelis Talim, TPA, dan Rumah Tahfidz. PKBM belum melakukan akreditasi, dikarenakan baru meluluskan 3 angkatan program pendidikan kesetaraan. Permasalahan yang terdapat di PKBM yaitu kurangnya sarana dan prasarana lembaga (kurangnya ruang kelas, ruang pendidik dan tenaga kependidikan, luas tanah yang sempit) hal tersebut dikarenakan kurangnya pembiayaan, tidak sebanding dengan letak lokasi lembaga PKBM yang berada di tengah-tengah tempat wisata punclut ramai dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun luar Bandung.Kata Kunci: Pengelolaan & Pusat Kegiatan Belajar MasyarakatAbstractThis study aims to describe and analyze the management of PKBM Ash-Shoddiq, Pagerwangi Village, Lembang District, West Bandung Regency. This research was conducted using a descriptive research method with a qualitative approach. The qualitative approach itself focuses on elements that contain subjective, definitive meanings, as well as descriptions of a research based on the researcher's schema or frame of mind. Sources of data from this study were three sources consisting of Information Sources, namely the chairman and owner of PKBM, namely Dadang Lutfiansyah, M.Pd. as well as two people around the PKBM who can provide data. To strengthen field data acquisition, researchers used observation, interview, and documentation techniques online and went directly to the research object managers, as well as the social media of the objects in April 2021. And used purposive sampling technique. The results showed the data obtained regarding: PKBM management includes managerial stages including the steps: Planning (Planning), Organizing (Organizing), Implementation (Motivating),Coaching (Comforming), Assessment (Evaluating), Development (Developing). Programs implemented by PKBM include Kecimpring Entrepreneurship Life Skills, Functional Literacy, Equality, PAUD, TBM, Youth and Sports Development, Women's Empowerment, Talim Council, TPA, and Tahfidz House. PKBM has not yet carried out accreditation, because it has only graduated 3 batches of equality education programs. The problems in PKBM are the lack of institutional facilities and infrastructure (lack of classrooms, teaching rooms and education personnel, narrow land area), this is due to a lack of funding, not comparable to the location of the PKBM institution which is in the middle of a busy tourist spot. visited by local and outside tourists.Keyword: Management & Learning centers
MODEL KONSEPTUAL PELATIHAN CEFE UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN UMKM DI KOTA CIMAHI PROVINSI JAWA BARAT Cucu Sukmana; Ihat Hatimah; Uyu Wahyudin; Ade Sadikin Akhyadi
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 14, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v14i1.50838

Abstract

This study aims to to provide a study by describing the conceptual model of CEFE training in perfecting the entrepreneurship training program.method applied is a qualitative approach with Emic's view, then data collection involves MSME actors, assistants, and coordinators as well as data collection tools by observation, documentation, interviews, and tests. Based on the results of the study, it was found that the conceptual model of CEFE training was very helpful in training management and specifically to deal with problems in the business world, then based on the discussion conducted on the conceptual model of the training it was more structured and focused when compared to not implementing the training model, then this management applied real simulation into the world of entrepreneurship which makes this model very suitable to be applied to entrepreneurship training programs. The impact of this research is to create insight into job opportunities, increase entrepreneurial insight and create a family spirit, as well as train participants to develop businesses through business partners. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memberikan kajian dengan mendeskripsikan model konseptual pelatihan CEFE dalam menyempurnakan program pelatihan kewirausahaan. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif dengan pandangan Emic, kemudian pengumpulan data melibatkan pelaku UMKM, pendamping, dan koordinator serta alat pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa model konseptual pelatihan CEFE sangat membantu dalam manajemen pelatihan dan khusus untuk menangani permasalahan di dunia usaha, kemudian berdasarkan pembahasan yang dilakukan mengenai model konseptual pelatihan tersebut lebih terstruktur dan fokus jika dibandingkan dengan tidak menerapkan model pelatihan, kemudian pada manajemen ini menerapkan simuasi nyata ke dunia wirausaha yang membuah model ini menerpkan simulasi model pelatihan, kemudian pada manajemen ini menerapkan simulasi nyata ke dunia wirausaha yang membuat model ini sangat cocok untuk diterapkan pada program pelatihan kewirausahaan. Dampak dari penelitian ini adalah menciptakan wawasan peluang kerja, menambah wawasan kewirausahaan dan menciptakan semangat kekeluargaan, serta melatih peserta untuk mengembangkan usaha melalui mitra usaha.