Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak cabe merah (Capsicum annuum L.) dengan pelarut etanol 70%, etil asetat, dan n-heksana memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan penyarian dengan metode maserasi bertingkat. Pengujian antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Tiap ekstrak cabai merah dibuat dengan konsentrasi 25, 50 dan 100%. Media pertumbuhan bakteri yang digunakan dalam uji antibakteri pada penelitian ini yaitu Nutrient Agar (NA). Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak etanol 70%, etil asetat, dan n-heksana cabai merah menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder, yaitu flavonoid. Flavonoid berfungsi sebagai antimikroba. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan ekstrak etanol 70%, etil asetat, dan n-heksana cabai merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Zona hambat tertinggi secara berturut pada ektrak etanol 70%, ektrak etil asetat, dan ekstrak n-heksana cabai merah pada tiap rentang konsentrasi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ekstrak cabai merah mempunyai aktivitas antibakteri berupa penghambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.