Claim Missing Document
Check
Articles

IDENTIFIKASI POTENSI OBJEK DAYA TARIK WISATA ALAM DI HULU DAS BENGKULU DESA RINDU HATI KECAMATAN TABA PENANJUNG BENGKULU TENGAH Nugroho, Mohammad Nur Dita; Siswahyono, Siswahyono; Anggoro, Ari; Supadi, Supadi; Sumartono, Eko
MODUL Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.21.1.2021.51-62

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengkulu merupakan suatu bentuk bentang alam yang memiliki peran penting bagi masyarakat di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Salah satu hulu DAS Bengkulu berada di Sub-DAS Rindu Hati yang berada di Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah yang memiliki bentang alam yang masih alami dan asri. Tawaran pengembangan wisata berbasis alam di Desa Rindu Hati dengan ekowisata sebagai salah satu kegiatan konservasi yang dapat menjadi usaha berkelanjutan dan bernilai secara ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan konservasi. Identifikasi potensi daya tarik wisata yang dilakukan bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan keberadaan berbagai jenis potensi lingkungan alam dengan segala karakteristiknya untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata. Metode yang digunakan dalam studi identifikasi ini ialah deskriptif berdasarkan Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata alam (ADO ODTWA) Dirjen PHKA tahun 2003 yang telah dimodifikasi. Data yang disajikan dalam bentuk deskripsi tentang jenis dan karakteristik potensi daya tarik wisata alam yang diperoleh melalui pengamatan lapangan, kuesioner, studi pustaka, dan instrumen penilaian. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai sedang, cukup potensial. Sebagai langkah awal, Desa Rindu Hati memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai desa wisata berbasis alam.
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI DI KAWASAN PERAIRAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) PONDOK BESI KOTA BENGKULU Juliano, Ricky; Hartono, Dede; Anggoro, Ari
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v13i2.14575

Abstract

Sedimentasi merupakan peristiwa pengendapan material batuan yang terangkut oleh tenaga air atau angin dan terendap ketika kekuatan air melemah atau terhenti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju sedimentasi di kawasan perairan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pondok Besi Kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Metode Deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan informasi serta membuat gambaran mengenai situasi dan kondisi objek penelitian secara sistematis Penentuan lokasi pengamatan dilakukan secara Purpossive sampling. Pada penelitian ini, Titik 1 dan Titik 2 yang terletak di sebelah kiri dermaga, Sedangkan pada Titik 3 dan Titik 4 terletak disebelah kanan dermaga. Hasil dari penelitian ini menyatakan laju sedimentasi tertinggi terjadi pada Titik 1 berkisar 0,29 -0,59 gram/m3/hari. Titik 3 memiliki tingkat laju sedimentasi berkisar 0,06 –0,14 gram/m3/hari, sedangkan tingkat laju sedimentasi pada Titik 4 adalah 0,06–0,18 gram/m3/hari. Hal ini dikarenakan sisi kiri dermaga terdapat bangunan pantai (Breakwater) yang menyebabkan terjadinya difraksi gelombang dan kecepatan arus lebih rendah dibandingkan sebelah kanan dermaga. Pengamatan laju sedimentasi pada Titik 2 tidak dapat dilakukan dikarenakan perangkap sedimen pada Titik 2 hilang. Jumlah sedimen yang masuk lebih besar daripada jumlah sedimen yang keluar yang menyebabkan terganggunya keseimbangan sedimen. Hal ini dapat menyebabkan pendangkalan pada kawasan tersebut.Kata kunci: Dermaga, indikator oseanografi, laju sedimentasi, PPI Pondok Besi.
Potensi Sumberdaya Ikan Tongkol (Euthynnus sp.) pada Alat Tangkap Purse Seine Pelabuhan Perairan Nusantara Sibolga Sugara, Ayub; Anggraini, Selva; Wulandari, Yola; Suryanita, Amelia; Anggoro, Ari
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2022): February
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v5i1.52435

Abstract

Kota Sibolga merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kota ini terletak di Pantai Barat Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan merupakan daerah penangkapan ikan (Fishing Ground) bagi nelayan di Sibolga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil tangkapan dan menentukan potensi Maksimum Lestari (MSY) Ikan Tongkol pada alat tangkap  Purse Seine  di pelabuhan perikanan Sibolga. Berdasarkan produksi tertinggi yang mengunakan alat tangkap  purse seine  yaitu sebesar 134.016 kg sedangkan jumlah produksi terendah 27.456 kg pada kurun waktu satu bulan penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif. Ruang lingkup yaitu Pelabuhan perikanan Sibolga dan analisis data. Hasil produksi sumberdaya Ikan Tongkol dengan alat tangkap  purse seine  di peroleh melalui data dari pelabuhan perikanaan nusantara Sibolga. Berdasarkan produksi tertinggi yang mengunakan alat tangkap purse seinse yaitu sebesar 134.016 kg Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) sedangkan jumlah produksi terendah 27.456 kg Ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis) pada kurun waktu satu bulan.
PENGARUH APLIKASI BIOCOCOTIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PADA TANAH PASIR PESISIR PANTAI Anandyawati Anandyawati; Merlian Zikri; Eko Sumartono; Ridha Rizki Novanda; Amir Husaini Karim Amrullah; Ari Anggoro
Jurnal Solum Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.792 KB) | DOI: 10.25077/jsolum.17.1.12-20.2020

Abstract

The great potential in coastal sandy lands is followed by various problems and limiting factors that cause the acceleration of land use for agricultural purpose run very slowly. To overcome these limiting factors, appropriate modification and implementation of innovation is needed, namely the providing of soil conditioning materials, such as organic matter. One source of organic material that is still very rarely used, affordable, easy and cheap and simple in its application is the waste of coconut powder and human waste which we call biococotin. Providing of biococotin in coastal sandy lands decreases basic pH near neutral, increasing levels of N, P, K, C-Organic and cation exchange capacity has decreased from 7.20 to 6.40%. N levels increased from 0.021% to 0.17%, P-available increased from 2.52 ppm to 20.13 ppm, K levels increased from 2.52 cmol (+) to 9.35 cmol (+) and CEC increased from 4, 04 cmol (+) / kg becomes 7.07 cmol (+) / kg. The best growth parameters (plant height, number of leaves, longest leaf length and longest leaf width) are shown by treatment 2 which is half the dose of NPK and biococotin. The best average planting weight and yield per ha is shown by treatment 2, which is half the dose of NPK and biococotin, which is 44.03 grams / plant and 26.41 tons / ha bicocotin. Keywords : Biococotin, Coastal area, Cocopeat
SHALLOW WATER HABITAT MAPPING AND REEF FISH STOCK ESTIMATION USING HIGH RESOLUTION SATELLITE DATA Vincentius P. Siregar; Sam Wouthuyzen; Andriani Sunuddin; Ari Anggoro; Ade Ayu Mustika
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 5 No. 2 (2013): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.404 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v5i2.7573

Abstract

Shallow marine waters comprise diverse benthic types forming habitats for reef fish community, which important for the livelihood of coastal and small island inhabitants. Satellite imagery provide synoptic map of benthic habitat and further utilized to estimate reef fish stock. The objective of this research was to estimate reef fish stock in complex coral reef of Pulau Pari, by utilizing high resolution satellite imagery of the WorldView-2 in combination with field data such as visual census of reef fish. Field survey was conducted between May-August 2013 with 160 sampling points representing four sites (north, south, west, and east). The image was analy-zed and grouped into five classes of benthic habitats i.e., live coral (LC), dead coral (DC), sand (Sa), seagrass (Sg), and mix (Mx) (combination seagrass+coral and seagrass+sand). The overall accuracy of benthic habitat map was 78%. Field survey revealed that the highest live coral cover (58%) was found at the north site with fish density 3.69 and 1.50 ind/m2at 3 and 10 m depth, respectively. Meanwhile, the lowest live coral cover (18%) was found at the south site with fish density 2.79 and 2.18  ind/m2 at 3 and 10 m depth, respectively. Interpolation on fish density data in each habitat class resulted in standing stock reef fish estimation:  LC (5,340,698 ind), DC (56,254,356 ind), Sa (13,370,154 ind), Sg (1,776,195 ind) and Mx (14,557,680 ind). Keywords: mapping, satellite imagery, benthic habitat, reef fish, stock estimation
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI DI KAWASAN PERAIRAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) PONDOK BESI KOTA BENGKULU Ricky Juliano; Dede Hartono; Ari Anggoro
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v13i2.14575

Abstract

Sedimentasi merupakan peristiwa pengendapan material batuan yang terangkut oleh tenaga air atau angin dan terendap ketika kekuatan air melemah atau terhenti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju sedimentasi di kawasan perairan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pondok Besi Kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Metode Deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan informasi serta membuat gambaran mengenai situasi dan kondisi objek penelitian secara sistematis Penentuan lokasi pengamatan dilakukan secara Purpossive sampling. Pada penelitian ini, Titik 1 dan Titik 2 yang terletak di sebelah kiri dermaga, Sedangkan pada Titik 3 dan Titik 4 terletak disebelah kanan dermaga. Hasil dari penelitian ini menyatakan laju sedimentasi tertinggi terjadi pada Titik 1 berkisar 0,29 -0,59 gram/m3/hari. Titik 3 memiliki tingkat laju sedimentasi berkisar 0,06 –0,14 gram/m3/hari, sedangkan tingkat laju sedimentasi pada Titik 4 adalah 0,06–0,18 gram/m3/hari. Hal ini dikarenakan sisi kiri dermaga terdapat bangunan pantai (Breakwater) yang menyebabkan terjadinya difraksi gelombang dan kecepatan arus lebih rendah dibandingkan sebelah kanan dermaga. Pengamatan laju sedimentasi pada Titik 2 tidak dapat dilakukan dikarenakan perangkap sedimen pada Titik 2 hilang. Jumlah sedimen yang masuk lebih besar daripada jumlah sedimen yang keluar yang menyebabkan terganggunya keseimbangan sedimen. Hal ini dapat menyebabkan pendangkalan pada kawasan tersebut.Kata kunci: Dermaga, indikator oseanografi, laju sedimentasi, PPI Pondok Besi.
Identifikasi Keanekaragaman Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Tapak Paderi Kota Bengkulu Ayub Sugara Ayub; Ami Nolisa; Ari Anggoro; An Nisa Nurul Suci; Risnita Tri Utami; Yudho Andika; Feri Nugroho; Rifi Suhendri
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 13 No 1 (2022): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1734.137 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v13i1.1664

Abstract

Indonesian mainland waters have a high diversity of fish species, so they are listed as one of the waters with mega biodiversity in Indonesia. One of the efforts in managing fishery resources in a sustainable manner as mandated in Law No. 31 of 2009 concerning Fisheries, requires data and information about the types and morphology of fish in a waters. The purpose of this study was to determine and identify the type and morphology of fish caught by fishermen from Tapak Paderi Beach, Bengkulu City. The benefit of this research is to provide information about the types and morphology of fish caught by the Tapak Paderi fishermen in Bengkulu City. The technique used in sampling is the method of sample collection used is random sampling, marine fish samples are taken at random directly from the fishermen of Tapak Paderi. Identification is carried out by calculating the total length, standard length, identification begins with observing and noting the morphology of marine fish, including: color, mouth position, body shape, scale type, tail fin shape, type and number of spines on each fin. Based on the results of the research obtained, it was successful to take an inventory of 12 types of marine fish caught by fishermen at Tapak Paderi Beach, Bengkulu City
PEMETAAN HABITAT PERAIRAN DANGKAL MENGGUNAKAN CITRA RESOLUSI MENENGAH DENGAN METODE KLASIFIKASI BERBASIS PIKSEL (STUDI KASUS PULAU TIKUS) Ari Anggoro; Zamdial zamdial; Dede Hartono; Deddy Bakhtiar; Nurlaila Ervina Herliany; Maya Angraini Fajar Utami
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.463 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.5.1.78-90

Abstract

Pulau Tikus adalah pulau kecil yang terletak di Kota Bengkulu yang memiliki potensi terumbu karang disekitar perairan dangkal. Tujuan penelitian ini untuk memetakan kawasan habitat perairan dangkal ekosistem terumbu karang Pulau Tikus menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI dan menguji akurasi klasifikasi peta habitat perairan dangkal di Pulau Tikus. Metode klasifikasi yang digunakan adalah klasifikasi terbimbing maximum likelihood classification. Hasil klasifikasi citra Landsat 8 OLI berdasarkan skema klasifikasi yang digunakan dari lima kelas habitat di Pulau Tikus tersebut yaitu karang hidup seluas 71,46 ha, karang campur pasir 106,9425 ha, karang mati 67,365 ha, makro alga 31,815 ha, dan pasir 40,05 ha. Uji akurasi dari perbandingan hasil klasifikasi citra dan data lapangan mendapatkan total akurasi keseluruhan yaitu sebesar 77%.SHALLOW WATER HABITATS MAPPING USING A MEDIUM RESOLUTION IMAGE WITH CLASSIFICATION METHOD PIKSEL-BASED (CASE STUDY OF THE TIKUS ISLAND). Tikus Island is a small island which located in Bengkulu City has the potential of coral reefs around the shallow water. The aims of this research were to map the area of benthic habitat in Tikus Island Bengkulu using Landsat 8 OLI satellite imagery and to test the accuracy on the benthic habitat map in Tikus Island. The method used supervised classification using maximum likelihood classification. The result of Landsat 8 OLI classification base on the five class habitats classification scheme used obtained in Tikus island showed coral reef (71,46 ha), coral mix sand (106,9425 ha), dead coral (67,365 ha), macroalgae (31,815 ha), and sand (40,05 ha). Accuracy test from the comparison of classification results and ground truth data get a total overall accuracy of 77%.
RENCANA PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN PULAU ENGGANO PROVINSI BENGKULU Zamdial Zamdial; Deddy Bakhtiar; Ari Anggoro; Dede Hartono; Ali Muqsit
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.08 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.5.1.23-39

Abstract

Pulau Enggano merupakan salah satu pulau kecil terluar di Indonesia yang terletak di perairan Pantai Barat Sumatera, Samudera Hindia. Pulau Enggano adalah sebuah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Untuk kepentingan ekologis dan ekonomi, semua potensi sumberdaya hayati kelautan yang ada  di Pulau Enggano, harus dikelola secara optimal dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan dengan metode survei.  Data primer  yaitu kondisi bio-fisik dan persepsi masyarakat, dikumpulkan dengan metode obesrvasi, wawancara dan FGD (Focus Group Discussion). Data dikumpulkan dengan metode studi kepustakaan. Semua data di analisis dengan metode deskriptif-kualitatif. Luas wilayah daratan Pulau Enggano, ±  400,6 km² atau ± 40.600 hektar. Ekosistem utama adalah hutan mangrove ± 1414,78 ha (141,478 km2), dan terumbu karang ± 5.097 ha (± 50,97 km2). Potensi sumberdaya hayati lainnya adalah padang lamun, berbagai jenis  rumput laut,  ikan karang, ikan pelagis dan ikan demersal yang ekonomis penting. Kebijakan pengelolaan KKPD Pulau Enggano diarahkan untuk pemanfaatan kegiatan pariwisata dan perikanan berkelanjutan.  Lokasi KKPD Pulau Enggano di tetapkan di Kawasan Desa Banjarsari dan Desa Kahyapu. Visi Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara adalah “Mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Enggano secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan, sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat”. Pengelolaan KKPD Pulau Enggano untuk Rencana Jangka Panjang (RJP) adalah selama 20 tahun yang meliputi 4 tahapan Rencana Pengelolaan jangka Menegah (RPJM).MANAGEMENT PLAN AND ZONING OF THE CONSERVATION AREA OF THE ENGGANO ISLAND, BENGKULU PROVINCE. Enggano Island is one of the outer small islands in Indonesia which is located in the waters of the West Coast of Sumatra, Indian Ocean. Enggano Island is a district in the region of North Bengkulu Regency, Bengkulu Province. For ecological and economic interests, all potential of marine living resources that exist on the island of Enggano, must be managed by optimally and sustainably. The purpose of this study was to compile the Document of Management Plan And Zoning of The Enggano Island Regional Marine Conservation Area (RMCA), Bengkulu Province. The study was conducted by survey method. Primary data, namely bio-physical conditions and community perceptions, were collected by observation, interviews and FGD (Focus Group Discussion) methods. Secondary data were collected by the literature study method. All data were analyzed by descriptive-qualitative methods. The total land area of Enggano Island, ± 400.6 km² or ± 40,600 hectares. The main ecosystem is mangrove forest ± 1414.78 ha (141.487 km2), and coral reef ± 5,097 ha (± 50.97 km2). Other potential biological resources are seagrass beds, various types of seaweed, reef fish community, pelagic and demersal fish which are economically important. The management policy of the Enggano Island RMCA is directed for the utilization of sustainable tourism and fisheries activities. The location of the Enggano Island RMCA was determined in the Banjarsari and Kahyapu Villages. The Vision of the Management of the Enggano Island KKPD of North Bengkulu Regency is "Realizing the management and utilization of the Enggano Marine Protected Area in an integrated, optimal and sustainable manner, so that it is beneficial for the welfare and prosperity of the community". The Management of the Enggano Island RMCA for the Long-Term Plan (LTP) is for 20 years which includes 4 stages of the Medium-Term Management Plan (MTMP).
VALUASI EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU ENGGANO, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU Zamdial Zamdial; Dede Hartono; Ari Anggoro; Ali Muqsit
JURNAL ENGGANO Vol 4, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.736 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.4.2.160-173

Abstract

Pulau Enggano dengan luas ± 400,6 km2 (± 40.600 hektar) adalah sebuah pulau kecil terluar di Provinsi Bengkulu yang terletak di Perairan Barat Sumatera, dan termasuk wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Salah satu sumberdaya alam yang dominan di Pulau Enggano adalah ekosistem terumbu karang yang memberikan manfaat begitu besar bagi kehidupan masyarakat di Pulau Enggano. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung valuasi ekonomi ekosistem terumbu karang di Pulau Enggano, untuk kepentingan perencanaan pemanfaatan dan pengelolaan secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan Metode Survai. Data parameter kualitas air dikumpulkan dengan pengukuran langsung di lokasi penelitian. Data untuk menghitung nilai keberadaan ekosistem terumbu karang dikumpulkan dengan metode wawancara terhadap 180 orang responden yang dipilih secara purposive sampling. Nilai ekonomi total ekosistem terumbu karang dianalisis dan dihitung berdasarkan nilai manfaat langsung, nilai manfaat tidak langsung, nilai manfaat pilihan dan nilai manfaat warisan. Nilai rata-rata parameter perairan di perairan Pulau Enggano secara berturut-turut adalah suhu (29,660C), salinitas (35,06 ‰), kuat arus (2,13 m/s), kecerahan 5,33 m), Oksigen Terlarut/DO (7,39 mg/l), dan pH (7,13). Nilai parameter perairan menunjukkan kondisi perairan yang masih baik dan belum tercemar sehingga dapat mendukung keberadaan dan pertumbuhan ekosistem terumbu karang di Perairan Pulau Enggano. Luas ekosistem terumbu karang di Pulau Enggano ± 5.097 hektar. Nilai manfaat ekonomi total ekosistem terumbu karang adalah Rp. 176.901.038.387,- per tahun, yang terdiri dari nilai manfaat langsung Rp. 561.327.640,- per tahun; nilai manfaat tidak langsung Rp. 46.342.500.000,- per tahun, nilai manfaat pilihan Rp. 2.516.077.983,- , nilai manfaat keberadaan Rp. 127.425.000.000,- per tahun dan nilai warisan Rp. 56.132.764,- per tahun.ECONOMIC VALUATION OF CORAL REEF IN ENGGANO ISLAND, NORTH BENGKULU REGENCY, BENGKULU PROVINCE. Enggano Island with area of ± 400.6 km2 (± 40,600 hectares) is an the outer  small island in Bengkulu Province that located in the West Coast of Sumatra, and include of North Bengkulu Regency. One of the dominant natural resources in Enggano Island is a coral reef ecosystem that provides enormous benefits to people's lives in Enggano Island. This study aims to calculate the economic valuation of coral reef ecosystems in Enggano Island, for stake of planning, utilization and sustainable management. This research is done by Survey Method. The data of water quality parameter was collected by direct measurement at the study location. Data to calculate the existence value of coral reef ecosystem was collected by interview method to 180 respondents that chosen by purposive sampling. The total economic value of coral reef ecosystems is analyzed and calculated based on the direct value, indirect value, option value and bequest value. The average values of water parameters in Enggano Island waters are (29,66 oC), salinity (35.06 ‰), current speed (2.13 m/s), water brightness (5.33 m), Oxygen Dissolved (7.39 mg / l), and pH (7.13). The parameters of waters shows the condition of the waters are still good and not contaminated so it can support the existence and growth of coral reef ecosystems in Enggano Island waters. The wide of coral reef ecosystem in Enggano  Island ± 5,097 hectares. The total economic value of coral reef ecosystem is Rp.176,901,038,387,- per year, that consisting of direct value Rp. 561,327,640,- per year; indirect value Rp. 46,342,500,000, - per year, the option value Rp. 2,516,077,983, - per year, the existence value Rp. 127.425.000.000,- and the bequest  value Rp. 56,132,764,- per year.
Co-Authors Ade Ayu Mustika Adelia, Friska Citra Adi, Rizky Anggoro Agung Hasan Lukman Agus, Syamsul B. Al Azhar Alfiqi Maulana Ali Muhammad Muslih Ali Muqsit Ali Muqsit Amelia Suryanita Ami Nolisa Amir Husaini Karim Amrullah Amrullah, Amir H. K. An Nisa Nurul Suci An Nisa Nurul Suci Ana Ariasari Anandyawati Anandyawati Anandyawati, Anandyawati Andriani Sunuddin Anggraini, Selva Assabillah, Muhammad Ayub Sugara Ayuni Cindy Claudea Hanami Cindy Claudea Hanami Citra Arum Sari Deddy Bakhtiar Deddy Bakhtiar Deddy Bakhtiar, Deddy Dede Hartono Dede Hartono Dede Hartono Dede Hartono Dede Hartono, Dede Delvia Novitasari DEWI PURNAMA Dwi Bulan Dari Julian Futri Dyah Ayu, Dyah Eko Nofridiansyah, Eko Eko Sumartono, Eko Esty Kurniawati Fariza, Elda Feri Nugroho Fingki Septiyani Hasidu, La Ode Abdul Fajar Ira Maisarah Irwin Wahyudi Iswanto, Dedi Julia Purnama Sari Juliano, Ricky Julyansyah, Teddy Khairunnisa, Suci Novia Lovita Nadia Makhrian, Andy Maya Angraini Fajar Utami Merlian Zikri Merlian Zikri Mery Leyani, Etika Miftakhul Munir Moneka, Kostari Mujiono Musriyadi Nabiu Nabila, Okta Putri Nella Tri Agustini, Nella Tri Novanda, Ridha Rizki Nugroho, Mohammad Nur Dita Nur Arief Putri, Viche Nur Lina Maratana Nabiu Nurlaila Ervina Herliany Nurmitasari Ompusunggu, Yordan A Parwito Parwito, Parwito Person Pesona Renta Putra, Agung Kurnia Putri Amanda, Ericha Rahayuningtyaswara, Dyah Ramansyah, Riki Rangga Aditya, Muhammad Reza Satria Rinaldi Ricky Juliano Ridha Rizki Novanda Ridha Rizki Novanda Ridka Rizki Novanda Rifi Suhendri Rifi Zulhendri Risnita Tri Utami Robin Saputra Sagita, Fela Sam Wouthuyzen Samosir, Yuyun Setiawan Ganesha, Gentha Siregar, Albet Owen Siswahyono, Siswahyono Supadi Supadi Supiyati . Suryanita, Amelia Susanto, Jefri Syamsul B. Agus Syaputra, Andika Charles Tanzul, Muhammad Teddy Julyansyah Teddy Triandiza Ully Wulandari, Ully Vincentius P Siregar Wahyudi, Irwin Walqodra, Aldi Rizki Wica Elvina Yanti, Dian Renata Ika Yohana, Ningsih Yola Wulandari, Yola Yudho Andika Yulfiperius, Yulfiperius Yuriz Silviani, Nandini Zamdial Zamdial Zamdial Zamdial Zamdial zamdial Zamdial Zamdial, Zamdial Zikri, Merlian Zulhendri, Rifi