Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Habitat Bentik Perairan Dangkal Di Pesisir Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur Ana Ariasari; Miftakhul Munir; Nur Lina Maratana Nabiu Nabiu; Ayub Sugara; Ari Anggoro; Deddy Bakhtiar
JURNAL ENGGANO Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.8.1.18-26

Abstract

Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi pariwisata dunia yang memiliki keindahan alam pesisir dan laut, salah satunya habitat bentik sebagai habitat dasar pesisir perairan dangkal. Pembangunan pesisir Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata akan memberikan dampak pada kualitas lingkungan pesisir sehingga dapat mengancam keberlanjutan habitat bentik dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi karakteristik habitat bentik yang ditemukan di sepanjang pesisir Labuan Bajo. Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan pada Bulan April-Mei 2019 di seluruh pesisir Labuan Bajo. Sampel habitat bentik dikoleksi menggunakan metode Underwater Photo Transect yang diambil di atas tutupan habitat bentik berdasarkan variasi tutupan habitat bentik. Sebanyak 258 foto dianalisis menggunakan software CPCe untuk menurunkan kelas makro habitat bentik, yaitu terumbu karang, padang lamun, makroalga, dan substrat. Jenis terumbu karang yang ditemukan di Labuan Bajo terdiri dari branching, tabular, massive, staghorn, soft coral, pillar, foliage, digitate, encrusting, dead coral. Tipe padang lamun terdiri dari Enhalus acaroides, Thalasia hemprichii, Thalasodendron ciliatum, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halophila ovalis, dan Syringodium isoetifolium. Tipe makroalga yang ditemukan terdiri dari Padina sp. and Turbinaria sp. Tipe substrat Labuan Bajo terdiri dari pasir dan pecahan karang. Tutupan makroalga paling jarang dijumpai di pesisir Labuan Bajo. Tutupan padang lamun dan substrat mendominasi tutupan habitat bentik dengan persentase 35,96% dan 32,54%. Jenis habitat bentik lain seperti tutupan terumbu karang dan makroalga masing-masing hanya sebesar 24,32% dan 7,13%.
PEMBINAAN LITERASI BAHASA INGGRIS PEMUDA SADAR WISATA DESA JENGGALU KOTA BENGKULU MELALUI RUMAH BACA SALAM (SATU ASA DARI LAUT DAN ALAM MANGROVE) Ira Maisarah; Reza Satria Rinaldi; Ari Anggoro
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 6 No. 1 (2023): April : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Jenggalu yang berlokasi di Jl. Jenggalu 03 Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading memiliki objek wisata laut dan alam berupa hutan Mangrove. Oleh karena itu, perlu kiranya kelompok pemuda sadar wisata Desa Jenggalu memperkenalkan objek-objek wisata yang ada kepada turis domestik dan mancanegara sebagai upaya untuk membantu pemerintah Kota Bengkulu dalam mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut. Sehingga, pembinaan literasi menjadi sangat penting, salah satunya adalah pembinaan literasi bahasa Inggris. Pembinaan literasi Bahasa Inggris ini berupa pengadaan perpustakaan mini SALAM (Satu Asa dari Laut dan Alam Mangrove). Kegiatan pembinaan ini dilaksanakan dengan metode Participatory Action Research (PAR) yang dilaksanakan secara partisipatif bersama kelompok pemuda sadar wisata di Desa Jenggalu, Kota Bengkulu. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Jenggalu antuasias dengan adanya rumah baca SALAM tersebut. Kompetensi literasi Bahasa Inggris kelompok pemuda sadar wisata Desa Jenggalu juga bertambah dengan adanya buku-buku bacaan yang relevan yang berisikan kosakata, percakapan sehari-hari, menjadi pemandu wisata, dan pengetahuan tentang hutan mangrove. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat setempat terutama kelompok pemuda sadar wisata Desa Jenggalu.
Study of Suitability and Carriying Capacity on Ecotourism of Turtle Conservation in The Tikus Island Bengkulu City Dede Hartono; Zamdial Zamdial; Musriyadi Nabiu; Ari Anggoro; Ridka Rizki Novanda; Dwi Bulan Dari Julian Futri
JURNAL ENGGANO Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.8.1.51-58

Abstract

Tikus Island is the only small island located very close to Bengkulu City. Tikus island has long been known by the Bengkulu people as a turtle nesting area. The types of turtles found were hawksbill and green turtles. In recent years, research has shown that the turtle population has decreased, which is thought to be caused by the degradation of environmental conditions. Recently, environmentalists have plans to revitalize Tikus Island. Tikus Island has a very vital economic function and environmental function for the people of Bengkulu City. The Marine Edu-park development plan is one of the efforts to revitalize Tikus Island with an integrated development concept. Integration between environmental and economic sectors, as well as regional development integration between Tikus Island and the surrounding tourism locations in Panjang Beach, Bengkulu City. In this study, the plan for the development of turtle conservation ecotourism on Tikus Island, will be analyzed based on the environmental conditions of the island and in the surrounding Water Conservation Area (KKPD P Tikus). The purpose of this study was to determine the suitability value and carrying capacity of turtle ecotourism in the Tikus Island area, Bengkulu City. This study uses a survey method to data collection with using observation and interviews. The types of data used are primary data and secondary data. Suitability analysis is the determination of the value of Tikus island that is suitable for ecotourism activities. Carrying capacity functions as a limitation of activities carried out by humans in an environment. The results of this study indicate that the Turtle Ecotourism Conformity Index (IKEP) of Tikus island is in the very appropriate category (S1). The carrying capacity is 60 people/day with 5 visits every day. Key words : suitability, carrying capacity , ecotourism, turtles.
Perubahan tutupan dan pemanfaatan lahan di Pulau Kaledupa, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara Azhar, Al; Anggoro, Ari
Jurnal Oase Nusantara Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan studi ini adalah mendeteksi LULCC (land use land cover change) di daratan pulau Kaledupa dari tahun 2002 sampai 2016, melihat pola LULCC berdasarkan ruang di setiap tingkatan teras pulau, dan menilai tingkat heterogenitas spasial di Pulau Kaledupa. Data citra yang digunakan adalah Landsat 7ETM+ 25 Oktober 2002, Landsat 5TM 06 Februari 2009, dan Landsat 8 OLI 05 September 2016. Pra pengolahan citra mengacu kepada Ardiansyah (2015), dilanjutkan Maximum Likelihood Classification (MLC) dengan menggunakan perangkat lunak ENVI 5.1. Model sederhana pulau (MSP) diterapkan untuk mendukung identifikasi LULC dan perubahannya pada setiap tingkatan teras terumbu Pulau Kaledupa menggunakan ArcMap 10 dan Microsoft Excel. Analisis heterogenitas dan konektivitas spasial menggunakan software Fragstats v.4.2.1. LULCC Pulau Kaledupa dari tahun 2002 hingga 2016 adalah hutan campuran terus mengalami peningkatan dari 3.132,64 ha menjadi 5.057,36; luas area pemukiman juga naik dari 246,87 ha menjadi 327.27 ha; sedangkan lahan terbuka terus menurun dari 4.462,55 ha menjadi 2.419,83 ha. Pemukiman penduduk menjadi salah satu pendorong LULCC di Pulau Kaledupa baik di daratan maupun di laut (1.26% tahun 2002 dan 1.69% tahun 2016). Heterogenitas spasial, mengalami fragmentasi dan perubahan yang cukup bervariasi. Kondisi tersebut mempengaruhi konektivitas spasial LULC. Pada metrik kelas, secara fungsi, penurunan nilai konektivitas (CONNECT) berkisar dari -0.07 hingga -2.36%, sedangkan secara struktur (COHESION) berkurang antara -1.78 hingga -2.36. Sementara itu, pada metrik lanskap, CONNECT memiliki penurunan nilai sebesar -0.35 dan COHESION -0.08.
PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAK DESA BAJAK II TAHUN 2023 Anggoro, Ari; Makhrian, Andy; Sugara, Ayub; Purnama Sari, Julia; Rangga Aditya, Muhammad; Susanto, Jefri; Tanzul, Muhammad; Mery Leyani, Etika; Putri Amanda, Ericha; Yuriz Silviani, Nandini; Moneka, Kostari; Nur Arief Putri, Viche; Assabillah, Muhammad
TRIBUTE: JOURNAL OF COMMUNITY SERVICES Vol. 4 No. 2
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/tribute.v4i2.30739

Abstract

Pengembangan minat dan bakat pada anak-anak memiliki beberapa manfaat penting. Dalam hal ini membantu mereka mengenali potensi dan keahlian mereka sejak dini, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri. Selain itu, focus pada minat dan bakat juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kritis seperti kreativitas,pemecahan masalah dan disiplin. Proses ini juga memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi berbagai bidang dan menemukan apa yang mereka nikmati. Pengembangan minat bakat juga dapat menjadi sumber kegembiraan dan motivasi, membantu anak-anak menjaga semangat dan dedikasi dalam belajar dan berlatih. Mendengarkan dan memahami minat dan bakat anak-anak serta memberikan dukungan dan bimbingan yang positif, dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang berbakat dan berpotensi.
Pemetaan Sebaran dan Tutupan Lamun Menggunakan Citra Satelit Sentinel-2 di Pulau Dua Kecamatan Enggano Provinsi Bengkulu Hartono, Dede; Zamdial, Zamdial; Anggoro, Ari; Sugara, Ayub; Siregar, Albet Owen
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2022): October
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v5i3.54389

Abstract

Ekosistem lamun adalah tumbuhan berbunga yang hidup di perairan laut dangkal memiliki peran untuk mengurangi gelombang, menstabilkan substrat sehingga mengurangi kekeruhan, menjebak zat hara dan menjadi tempat bertelur, memijah, serta tempat bermain biota laut. Penelitian tentang sebaran dan tutupan lamun secara spasial telah dilakukan di Pulau Dua Kecamatan Enggano Provinsi Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui luas sebaran, persentase tutupan lamun secara spasial serta mengukur akurasi peta sebaran dan tutupan lamun menggunakan citra satelit Sentinel-2. Citra yang digunakan telah dilakukan koreksi atmosferik dan koreksi kolom air. Titik pengamatan lapangan diambil sebanyak 124 titik yang disetiap titiknya diletakkan 1 transek kuadrat 10 x 10 m yang di dalamnya terdapat 9 transek kuadrat berukuran 1 x 1 m diletakkan lurus di tengah-tengah transek 10 x 10. Setiap titik pengamatan diambil titik koordinatnya diamati persen tutupan lamun. Hasil analisis data lapangan didapatkan 5 jenis lamun yaitu jenis Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata. Terdapat empat kategori kepadatan lamun dari hasil klasifikasi citra, yaitu lamun jarang, lamun sedang, lamun padat dan lamun sangat padat. Analisis Citra Sentinel-2 di perairan Pulau Dua, Kecamatan Enggano, Provinsi Bengkulu menunjukan total luasan lamun sebesar 113,83 ha yang tersebar secara acak di seluruh perairan Pulau Dua dengan tutupan sangat padat 10,23ha (8,98%), lamun padat 31,23 ha (27,44%), lamun sedang 34,17 (30,03%), lamun jarang 38,20 ha (33,55%). Uji akurasi dari perbandingan hasil klasifikasi dan data lapangan (ground truth) mendapat hasil akurasi total sebesar 90%.
Pemetaan Sebaran dan Tutupan Lamun Menggunakan Citra Satelit Sentinel-2 di Pulau Dua Kecamatan Enggano Provinsi Bengkulu Hartono, Dede; Zamdial, Zamdial; Anggoro, Ari; Sugara, Ayub; Siregar, Albet Owen
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2022): October
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v5i3.54389

Abstract

Ekosistem lamun adalah tumbuhan berbunga yang hidup di perairan laut dangkal memiliki peran untuk mengurangi gelombang, menstabilkan substrat sehingga mengurangi kekeruhan, menjebak zat hara dan menjadi tempat bertelur, memijah, serta tempat bermain biota laut. Penelitian tentang sebaran dan tutupan lamun secara spasial telah dilakukan di Pulau Dua Kecamatan Enggano Provinsi Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui luas sebaran, persentase tutupan lamun secara spasial serta mengukur akurasi peta sebaran dan tutupan lamun menggunakan citra satelit Sentinel-2. Citra yang digunakan telah dilakukan koreksi atmosferik dan koreksi kolom air. Titik pengamatan lapangan diambil sebanyak 124 titik yang disetiap titiknya diletakkan 1 transek kuadrat 10 x 10 m yang di dalamnya terdapat 9 transek kuadrat berukuran 1 x 1 m diletakkan lurus di tengah-tengah transek 10 x 10. Setiap titik pengamatan diambil titik koordinatnya diamati persen tutupan lamun. Hasil analisis data lapangan didapatkan 5 jenis lamun yaitu jenis Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata. Terdapat empat kategori kepadatan lamun dari hasil klasifikasi citra, yaitu lamun jarang, lamun sedang, lamun padat dan lamun sangat padat. Analisis Citra Sentinel-2 di perairan Pulau Dua, Kecamatan Enggano, Provinsi Bengkulu menunjukan total luasan lamun sebesar 113,83 ha yang tersebar secara acak di seluruh perairan Pulau Dua dengan tutupan sangat padat 10,23ha (8,98%), lamun padat 31,23 ha (27,44%), lamun sedang 34,17 (30,03%), lamun jarang 38,20 ha (33,55%). Uji akurasi dari perbandingan hasil klasifikasi dan data lapangan (ground truth) mendapat hasil akurasi total sebesar 90%.
PEMETAAN HABITAT BENTIK BERBASIS PIXEL PERAIRAN DANGKAL DI PULAU SEBARU BESAR KEPULAUAN SERIBU MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2A: (Shallow Water Benthic Habitat Mapping based on Pixel in Sebaru Besar Island of the Kepulauan Seribu using Sentinel-2A Satellite Imagery) Ayub Sugara; Citra Arum Sari; Ari Anggoro; Esty Kurniawati; Ully Wulandari; Robin Saputra
Majalah Ilmiah Globe Vol. 24 No. 2 (2022): GLOBE VoL 24 No 2 TAHUN 2022
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Sebaru Besar merupakan bagian dari Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu yang memerlukan pengawasan dan pengelolaan yang baik dan benar. Pendekatan berbasis piksel digunakan untuk memetakan habitat bentik di Pulau Sebaru Besar, Kepulauan Seribu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran habitat bentik dan menghitung tingkat akurasi hasil klasifikasi habitat bentik dengan data citra Sentinel-2A di Pulau Sebaru Besar Kepulauan Seribu. Penelitian ini memanfaatkan data citra satelit Sentinel-2A untuk membandingkan citra setelah koreksi kolom air dan tanpa koreksi kolom air dengan metode klaisfikasi maximum likelihood (MLH). Penelitian ini menggunakan data in situ yang digunakan untuk validasi data. Survei pengambilan data lapang dilakukan pada tanggal 03-12 Mei 2018 dan 04-10 Desember 2018. Metode klasifikasi MLH menghasilkan peta habitat bentik dengan tujuh kelas tutupan. Berdasarkan hasil penelitian klasifikasi berbasis pixel dengan metode klasifikasi MLH yang terkoreksi kolom air memberikan hasil keakuratan menyeluruh (overall accuracy) yang lebih baik (63,33%) dari pada yang belum terkoreksi kolom air (56,67%). Pemetaan habitat bentik berbasis pixel di Pulau Sebaru Besar dengan koreksi kolom perairan dapat meningkatkan akurasi pemetaan sebesar 6,66%.
Mapping The Potential of Mangrove Planting in The Rehabilitation of Coastal Ecosystems Using Drone Technology Ayub, Ayub Sugara; Ari Anggoro; Agung Hasan Lukman; Ana Ariasari; An Nisa Nurul Suci; Nella Tri Agustini; Feri Nugroho; Ali Muhammad Muslih; Cindy Claudea Hanami; Rifi Zulhendri
Journal of Sylva Indonesiana Vol. 6 No. 02 (2023): Journal of Sylva Indonesiana
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jsi.v6i02.10515

Abstract

Mangroves, as one of the vegetation types that is a natural stronghold from coastal disasters, also function as a shelter and find food for various biota in coastal ecosystems. Therefore, protecting the mangrove ecosystem from degradation is very important. One effort that needs is ecosystem rehabilitation through mangrove planting in coastal environments. To support it, a design was devised using drones and remote-sensing vehicles to assist in making mangrove planting designs. This research was conducted in Jenggalu Estuary, Gading Cempaka District, Bengkulu City. This research aims to study the use of drones in mapping potential mangrove planting areas and designing a mangrove planting plan to rehabilitate coastal ecosystems. In mapping using drones, the height used was 80 meters with 80% overlap, and 2.87 hectares of potential mangrove planting area was obtained. Based on the research results, drones in mapping are very useful in calculating the area of potential mangrove planting areas and designing effective planting plans. There are four scenarios for planting mangroves with a spacing of 0.5 m, 1 m, 2 m, and 3 m, respectively. For a planting area of 2.87 ha, the number of seeds needed is 114,800 planting points for a distance of 0.5 m, 28,700 planting points for a distance of 1 m, 7,175 planting points for a distance of 2 m, and 3,189 planting points for a distance of 3 m
Distribusi Target Strength Ikan Demersal Melalui Pengukuran Akustik Secara In-Situ Di Perairan Kahyapu Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara Bakhtiar, Deddy; Ompusunggu, Yordan A; Anggoro, Ari; Supiyati, Supiyati
Jurnal Kelautan Tropis Vol 27, No 1 (2024): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v27i1.19793

Abstract

Kahyapu Waters is one of the potential waters for demersal fishing in Enggano Island. Demersal fish resources in Kahyapu Waters if exploited optimally can provide sustainable benefits for local fishermen. Target strength is one of the most important parameters in estimating fish stocks because this value is a scale in estimating the potential of fish resources. This study aims to analyze the average value of target strength (TS) of demersal fish through in-situ acoustic measurements, and describe the distribution of TS of demersal fish in Kahyapu.  Data were collected using Simrad EK15 echosounder by following the cruise track in the form of 8 zigzag transects and divided into 32 ESDU (Elementary Sampling Distance Unit). The results showed that the TS value of demersal fish had an average value of -48.93 dB with a range of values ranging from -67.34 dB to -38.77 dB with an estimated fish body length ranging from 1.08 to 28.91 cm. Spatial distribution of demersal fish target strength with the lowest depth of 6.4-16.9 m is located in ESDU 12 and ESDU 11 and the highest depth is 25.9-32.4 m located in transect 3 distribution of desmersal fish with the highest TS dominated scattered at a depth of 19.4-25.9 m.  Perairan Kahyapu merupakan salah satu perairan yang potensial untuk penangkapan ikan demersal di Pulau Enggano. Sumber daya ikan demersal di Perairan Kahyapu apabila dieksploitasi secara optimal dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi nelayan lokal. Target strength merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam pendugaan stok ikan karena nilai ini merupakan skala dalam pendugaan potensi sumberdaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai rata-rata target strength (TS) ikan demersal melalui pengukuran akustik secara in-situ, dan menggambarkan distribusi TS ikan demersal di Kahyapu.  Pengambilan data menggunakan echosounder Simrad EK15 dengan mengikuti jalur pelayaran berbentuk transek zig-zag sebanyak 8 transek dan dibagi menjadi 32 ESDU (Elementary Sampling Distance Unit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TS ikan demersal memiliki nilai rata-rata -48.93  dB dengan rentang nilai berkisar -67.34 dB sampai -38.77 dB dengan dugaaan panjang tubuh ikan berkisar 1.08 sampai 28.91 cm. Distribusi Target strength ikan demersal secara spasial dengan kedalaman terendah 6,4-16,9 m terletak di ESDU 12 dan ESDU 11 dan kedalaman tertinggi adalah 25,9-32,4 m terletak di transek 3 sebaran ikan desmersal dengan TS tertinggi didominansi tersebar di kedalaman 19,4-25,9 m.
Co-Authors Ade Ayu Mustika Adelia, Friska Citra Adi, Rizky Anggoro Agung Hasan Lukman Agus, Syamsul B. Al Azhar Alfiqi Maulana Ali Muhammad Muslih Ali Muqsit Ali Muqsit Amelia Suryanita Ami Nolisa Amir Husaini Karim Amrullah Amrullah, Amir H. K. An Nisa Nurul Suci An Nisa Nurul Suci Ana Ariasari Anandyawati Anandyawati Anandyawati, Anandyawati Andriani Sunuddin Anggraini, Selva Assabillah, Muhammad Ayub Sugara Ayuni Cindy Claudea Hanami Cindy Claudea Hanami Citra Arum Sari Deddy Bakhtiar Deddy Bakhtiar Deddy Bakhtiar, Deddy Dede Hartono Dede Hartono Dede Hartono Dede Hartono Dede Hartono, Dede Delvia Novitasari DEWI PURNAMA Dwi Bulan Dari Julian Futri Dyah Ayu, Dyah Eko Nofridiansyah, Eko Eko Sumartono, Eko Esty Kurniawati Fariza, Elda Feri Nugroho Fingki Septiyani Hasidu, La Ode Abdul Fajar Ira Maisarah Irwin Wahyudi Iswanto, Dedi Julia Purnama Sari Juliano, Ricky Julyansyah, Teddy Khairunnisa, Suci Novia Lovita Nadia Makhrian, Andy Maya Angraini Fajar Utami Merlian Zikri Merlian Zikri Mery Leyani, Etika Miftakhul Munir Moneka, Kostari Mujiono Musriyadi Nabiu Nabila, Okta Putri Nella Tri Agustini, Nella Tri Novanda, Ridha Rizki Nugroho, Mohammad Nur Dita Nur Arief Putri, Viche Nur Lina Maratana Nabiu Nurlaila Ervina Herliany Nurmitasari Ompusunggu, Yordan A Parwito Parwito, Parwito Person Pesona Renta Putra, Agung Kurnia Putri Amanda, Ericha Rahayuningtyaswara, Dyah Ramansyah, Riki Rangga Aditya, Muhammad Reza Satria Rinaldi Ricky Juliano Ridha Rizki Novanda Ridha Rizki Novanda Ridka Rizki Novanda Rifi Suhendri Rifi Zulhendri Risnita Tri Utami Robin Saputra Sagita, Fela Sam Wouthuyzen Samosir, Yuyun Setiawan Ganesha, Gentha Siregar, Albet Owen Siswahyono, Siswahyono Supadi Supadi Supiyati . Suryanita, Amelia Susanto, Jefri Syamsul B. Agus Syaputra, Andika Charles Tanzul, Muhammad Teddy Julyansyah Teddy Triandiza Ully Wulandari, Ully Vincentius P Siregar Wahyudi, Irwin Walqodra, Aldi Rizki Wica Elvina Yanti, Dian Renata Ika Yohana, Ningsih Yola Wulandari, Yola Yudho Andika Yulfiperius, Yulfiperius Yuriz Silviani, Nandini Zamdial zamdial Zamdial Zamdial Zamdial Zamdial Zamdial Zamdial, Zamdial Zikri, Merlian Zulhendri, Rifi