Pendahuluan: Jerawat dapat dipicu oleh bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermis. Persediaan sabun cair yang beredar dipasaran kebanyakan masih mengandung bahan sintetik seperti sodium lauryl sulphate (SLS) dan triclosan (TCS) yang dapat mengiritasi kulit. Jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri sehingga dapat dikembangkan sebagai sabun cair antiacne. Tujuan: Menganalisis aktivitas sabun cair ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L.). Metode: Eksperimental laboratorium. Formula sabun cair konsentrasi 6, 8 dan 10% dilakukan uji mutu dan stabilitas fisik dengan metode room test (23-32˚C) selama 28 hari. Formula sabun yang paling stabil dilakukan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan kontrol positif sabun cair yang mengandung triclosan yang beredar dipasaran dan kontrol negatif basis sabun cair tanpa ekstrak. Hasil: Uji stabilitas selama 28 hari menunjukan bahwa sabun cair yang memiliki stabilitas fisik paling baik yaitu formulasi dengan konsentrasi 10% yaitu sesuai dengan persyratan SNI (06-4085-1996). Pada uji aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes memiliki daya hambat rata-rata 16,25 mm dengan kategori zona hambat sedang yang bersifat bakteriostatik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis aktivitas sabun cair ekstrak daun Jarak pagar (Jatropha curcas L.) dapat diformulasikan menjadi sabun cair antiacne.