Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PEMANFAATANNYA PADA TANAMAN ANGGREK Diarsi Eka Yani; Nurul Huda; Idha Farida; Ernik Yuliana
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v3i2.1122

Abstract

One of the products that are beneficial to humans is local microorganisms (MOL). MOL is a liquid containing microorganisms produced by themselves from natural materials around us, where these materials serve as a medium for the life and development of microorganisms that are useful in accelerating the destruction of organic materials (decomposers) or as additional nutrients for plants. Activity community service aims to increase knowledge and skills about the manufacture of local microorganisms (MOL) and their use in orchids. Activity community service was carried out at PKK Taman Darmaga Permai Bogor with a membership of about 40 people. Stages of activity community services namely: (1) Location survey/licensing; (2) Theoretical training: (3) Practical training; (4) Spraying; and (5) Monitoring and evaluation. In addition to the stages above, the team community service also distributed questionnaires to assess the level of knowledge, mental attitudes, and skills of participant community service on the manufacture of MOL and its use in orchid plants. Training participant community service general, they can understand about the making of MOL and the cultivation of orchids in theory. After they understand the theory of making MOL for orchids, they can also practice making MOL in their own homes. Furthermore, the MOL that has been made by PKK participants is applied to orchid plants by spraying all parts of the plant. From the results of monitoring and evaluation from the team community service, the orchid plants that had been sprayed with MOL by the training participants appeared to be thriving and blooming diligently. Salah satu produk yang bermanfaat bagi manusia adalah Mikroorganisme Lokal (MOL). MOL adalah cairan yang mengandung mikroorganisme hasil produksi sendiri dari bahan-bahan alami di sekitar kita, dimana bahan-bahan tersebut sebagai media untuk hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna dalam mempercepat penghancuran bahan-bahan organik (dekomposer) atau sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman. Kegiatan abdimas bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) dan pemanfaatannya pada tanaman anggrek. Kegiatan abdimas dilakukan di PKK Taman Darmaga Permai Bogor dengan jumlah anggota sekitar 40 orang. Tahapan kegiatan abdimas yaitu: (1) Survei lokasi/perijinan; (2) Pelatihan secara teori: (3) Pelatihan secara praktik; (4) Penyemprotan; dan (5) Monitoring serta evaluasi. Selain tahapan di atas, tim abdimas juga menyebarkan kuesioner untuk menjaring tingkat pengetahuan, sikap mental, dan keterampilan peserta abdimas terhadap pembuatan MOL dan pemanfaatannya pada tanaman anggrek. Peserta pelatihan abdimas pada umumnya dapat memahami tentang pembuatan MOL dan budidaya tanaman anggrek yang dilakukan secara teori. Setelah mereka memahami tentang teori pembuatan MOL tanaman anggrek, mereka juga dapat mempraktikkan pembuatan MOL di rumah masing-masing. Selanjutnya MOL yang sudah dibuat oleh peserta PKK diaplikasikan ke tanaman anggrek dengan cara di semprot di seluruh bagian tanaman. Dari hasil monitoring dan evaluasi dari tim abdimas, tanaman anggrek yang telah disemprot dengan MOL oleh para peserta pelatihan nampak tumbuh subur dan rajin berbunga.
Pengaruh Sistem Resirkulasi Terhadap Kualitas Air, Kelulushidupan Benih Ikan Gurame (Osphronemus Goramy), Serta Kelayakan Usaha Fernando Jongguran Simanjuntak; Kukuh Nirmala; Ernik Yuliana
PELAGICUS Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i1.9303

Abstract

ABSTRAKSalah satu komoditas ikan air tawar yang menyumbang produksi perikanan terbesar adalah ikan gurame (Osphronemus goramy) yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pembenihan ikan gurame adalah hal yang penting untuk menjaga keberlanjutan budidaya ikan gurame. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh sistem resirkulasi terhadap kualitas air, kelulushidupan benih ikan gurame, dan kelayakan usaha.  Pembenihan ikan gurame pada penelitian ini menggunakan tiga wadah budidaya, yaitu: 1) akuarium dengan sistem resirkulasi (Wadah I); 2) kolam beton sistem air mengalir (Wadah II);  kolam beton sistem pergantian air 30% secara berkala (Wadah III). Parameter yang diamati meliputi kualitas air dan angka kelulushidupan benih ikan gurame, serta kelayakan usahanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan benih ikan gurame pada akuarium dengan sistem resirkulasi mempunyai kualitas air (suhu, oksigen terlarut, dan amoniak) yang terbaik, angka kelulushidupan (average daily growth, average body weight, specific growth ratio, survival rate) yang terbaik, dan membutuhkan modal terbesar pada investasi awal tetapi menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Pembenihan ikan gurame dengan sistem resirkulasi direkomendasikan karena meningkatkan kualitas air, menghasilkan tingkat kelulushidupan yang tinggi dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.ABSTRACTOne of the freshwater fish commodities that contributes to the largest fisheries production is giant gourami (Osphronemus goramy) which has high economic value. Giant gourami hatchling is important to maintain the sustainability of its cultivation. This study aims to analyze the effect of recirculation system to water quality, survival rates, and feasibility of giant gourami hatchling business. Giant gourami hatchling in this study uses three cultivation containers, namely: 1) an aquarium with a recirculation system (Container I); 2) concrete pond with flowing water system (Container II); concrete pond with 30% water change system periodically (Container III). The parameters observed included water quality and survival rate of giant gourami hatchling, as well as the feasibility of their business. The results indicated that the giant gourami hatchling in an aquarium with a recirculation system had the best water quality (temperature, dissolved oxygen, and ammonia), had the best survival rate (average daily growth, average body weight, specific growth ratio, survival rate), and requires the largest amount of capital in the initial investment but yields more returns. Giant gouramy hatchery with a recirculation system is recommended due to improves water quality, results in a high survival rate and generates higher profits.
Strategi Pengembangan Usaha Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) Kerapu Hybrid Cantang (Epinephelus fuscoguttatus >< Epinephelus lanceolatus) Sofiati Sofiati; Ernik Yuliana; Lina Warlina
PELAGICUS Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i1.9334

Abstract

ABSTRAKTingkat kelangsungan hidup benih kerapu hybrid cantang (Epinephelus fuscoguttatus >< Epinephelus lanceolatus) yang dihasilkan di Situbondo adalah ≤10%, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup tersebut. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi dan merumuskan strategi alternatif pengembangan usaha pembenihan kerapu hybrid cantang skala rumah tangga (HSRT). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor internal dan ekstrenal secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi pada usaha HSRT kerapu hybrid cantang (R2 = 0,798). Artinya 79,8% variasi perubahan produksi benih ikan kerapu hybrid cantang ditentukan oleh variabel bebas (sumber daya, penerapan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB), biaya produksi, dan peran pemerintah), sedangkan sisanya sebesar 20,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Pengujian secara individual (hipotesis minor) terdapat tiga variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi yaitu sumber daya, penerapan CPIB dan biaya produksi. Pemilihan prioritas strategi pengembangan usaha HSRT kerapu hybrid cantang adalah peningkatan penerapan CPIB terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan pasar, dan berlanjut pada strategi pengaturan hasil produksi.ABSTRACTIn small scale hatchery of hybrid grouper, the survival rate of cantang hybrid grouper  (Epinephelus fuscoguttatus >< Epinephelus lanceolatus) was only ≤10%. The study aims to analyze several factors in which have a effect on production level and to formulate an alternative development business strategy on  hybrid grouper small scale hatchery. The research results indicated that several internal and external factors have a significant effect on production level on small scale hatchery of hybrid grouper (R2=0.798). It means that 79.8 % of change variable of hybrid grouper production was determined by free variables (resources, implementation of good aquaculture method, cost production, and role of government). However, the remaining value (20,2 %) was influenced by other factors in which out of this research scope. The selection of priority strategy on business development of hybrid grouper small scale hatchery is implementation of CPIB followed by market expansion and management of production level.
Kajian Budidaya Daphnia magna Menggunakan Air Rebusan Kedelai Dan Air Cucian Beras Hernika Simanjuntak; Ernik Yuliana; Sinar Pagi Sektiana
PELAGICUS Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i1.9412

Abstract

ABSTRAKDaphnia magna memiliki banyak keunggulan sebagai pakan alami pada budidaya ikan fase larva. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pertumbuhan Daphnia magna pada budidaya dengan menggunakan beberapa sumber air pupuk/pakan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu pemberian pupuk pakan: kotoran ayam, air cucian beras, dan air rebusan kedelai, masing-masing pada konsentrasi 2%, 5% dan 10% dengan 3 kali pengulangan. Analisis data yang digunakan adalah uji statistik ANOVA dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi yang lebih baik adalah dengan penambahan pakan/pupuk air rebusan kedelai dengan konsentrasi berturut-turut 10%, 5%, dan 2%. Hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan yang siginifikan antar perlakuan, namun tidak berbeda signifikan pada penggunaan konsentrasi yang berbeda. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa air rebusan kedelai konsentrasi 5% dan 10% memberikan respon yang lebih baik dengan rata-rata pertumbuhan populasi 346 ekor dan 534 ekor. Hasil pengujian kandungan protein dan lemak didapatkan hasil bahwa air rebusan kedelai lebih tinggi dibanding yang lainnya yaitu rata-rata sebesar 2,50% dan 5,77%. Pengujian kandungan Escherichia coli didapatkan hasil jika semua perlakuan menunjukkan kandungan E. coli yang negatif.ABSTRACTDaphnia magna has many advantages as natural food in larval stage fish culture. This study aims to compare the growth of Daphnia magna in cultivation using several sources of fertilizer/feed water. This research was conducted experimentally with a completely randomized design method with the treatment of feeding fertilizer: chicken manure, rice washing water, and soy boiled water, each at a concentration of 2%, 5% and 10% with 3 repetitions. The data analysis used was the ANOVA statistical test and continued with the least significant difference test (LSD). The results indicated that the better population growth was the addition of soybean boiled feed/water fertilizer with concentrations of 10%, 5%, and 2%, respectively. The results of the ANOVA test indicated that was a significant difference between treatments, but not significantly different at the use of different concentrations. LSD test results indicated that soybean boiled water with a concentration of 5% and 10% gave a better response with an average population growth of 346 and 534 individuals. The results of testing the protein and fat content showed that the cooking water for soybeans was higher than the others, namely 2.50% and 5.77%, respectively. The test for Escherichia coli content was obtained if all treatments showed negative E. coli content.
Analisis Kualitas Air dan Kualitas Lingkungan untuk Budidaya Ikan di Danau Laimadat, Nusa Tenggara Timur Obed Lepa Saba Kulla; Ernik Yuliana; Eddy Supriyono
PELAGICUS Volume 1 Nomor 3 September 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v1i3.9290

Abstract

Danau Laimadat merupakan danau terbesar di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan menjadi lokasi utama budidaya ikan air tawar. Kualitas air dalam budidaya ikan memegang peran penting dan membutuhkan monitoring. Tujuan penelitian adalah menganalisis kesesuaian kualitas air dan kualitas lingkungan Danau Laimadat untuk budidaya ikan air tawar. Waktu penelitian adalah Januari-Mei 2018 berlokasi di Danau Laimadat, Nusa Tenggara Timur.  Metode penelitian menggunakan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan pengukuran parameter kualitas air di lapangan. Pengambilan data dilakukan pada empat stasiun pengamatan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan kualitas air Danau Laimadat dengan Standar Baku Mutu perairan untuk budidaya ikan air tawar (PP No. 82 Tahun 2001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air Danau Laimadat sesuai dengan standar baku mutu untuk parameter suhu, pH, dan oksigen terlarut. Parameter kedalaman dan kecerahan air tidak terdapat pada baku mutu, namun kedalaman dan kecerahan sesuai persyaratan budidaya ikan di perairan tawar. Secara visual, tidak terjadi pencemaran pada perairan Danau Laimadat. Dengan demikian, Danau Laimadat layak dijadikan lokasi budidaya ikan air tawar.
Analisis Prospektif Usaha Abon Ikan (Kasus: CV Aroma Food Kota Banda Aceh) Uyunun Uyunun; Ernik Yuliana; Mala Nurilmala
PELAGICUS Volume 1 Nomor 3 September 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v1i3.9288

Abstract

Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang diperlukan oleh tubuh manusia karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Salah satu upaya untuk mempertahankan mutu ikan tuna dan memperpanjang daya simpannya adalah dengan mengolahnya menjadi abon ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dan aspek finansial usaha pengolahan abon ikan. Penelitian ini menggunakan metode survei, berlokasi di CV Aroma Food, Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV Aroma Food sudah melakukan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) pada pengolahan abon ikan. Ditinjau dari analisis finansial usaha, CV Aroma Food layak untuk dijalankan, karena usaha tersebut menghasilkan keuntungan yang signifikan (mempunyai nilai benefit cost ratio 1,55). Kandungan kadar protein abon ikan sebesar 31,14% serta kandungan air sebesar 29,76%. Bakteri Escherichia coli yang ditemukan pada abon ikan < 3 APM/g dan angka lempeng total 2,0 x 104 koloni/g.  Uji sensori memperoleh nilai 9. Secara umum, CV Aroma Food sudah menerapkan GMP dengan baik, dan usaha layak dilanjutkan.
ANALISIS DAYA DUKUNG PERAIRAN LAUT UNTUK BUDIDAYA IKAN DALAM KARAMBA JARING APUNG Wiwie Soemarjati; Ernik Yuliana; Lina Warlina
PELAGICUS Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i2.9821

Abstract

ABSTRAKKabupaten Situbondo memiliki potensi pengembangan budidaya ikan dalam karamba jaring apung (KJA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian perairn, daya dukung, distribusi plankton dan klorofil-a serta aspek mikrobiologi perairan untuk budidaya ikan KJA di kawasan pesisir Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo. Metode penelitian menggunakan metode survei. Lokasi penelitian adalah perairan pesisir kawasan budidaya KJA Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo Propinsi Jawa Timur. Pengumpulan data parameter biofisik dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Juni-Juli 2019 (musim kemarau). Analisis data meliputi analisis kesesuaian perairan, analisis daya dukung perairan dengan pendekatan kapasitas perairan, analisis plankton dan klorofil-a, dan analisis mikrobiologi (total bakteri dan Vibrio sp). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada zona I (90,75) ha terdapat 20,5 ha memiliki kriteria sangat sesuai dan dapat ditempati 404 unit KJA (1 unit=101,2383 m2). Pada zona II (49,23) ha terdapat 17,41 ha memiliki kriteria kelas sangat sesuai dapat ditempati 343 unit KJA. Zona III (82,9) ha dengan luasan 13,76 ha memiliki kriteria sangat sesuai dan dapat ditempati KJA sejumlah 217 unit. Jumlah KJA yang ada di Zona I adalah 10 unit (2,47%) dari kapasitas maksimum, dan pada Zona II terdapat 207 unit (60,34%), serta belum ada KJA pada zona III (0%). Perairan di lokasi penelitian sangat baik untuk kegiatan budidaya ikan di KJA, jumlah KJA zona I dan III masih memungkinkan untuk dikembangkan. Jumlah KJA di Zona II perlu dilakukan penataan ulang agar tidak terpusat di satu area dan perlu pengawasan agar peningkatan KJA tidak melebihi daya dukung perairan. ABSTRACTSitubondo Regency has the potential to develop fish farming in floating net cages (KJA). This study aims to analyze the suitability of waters, carrying capacity, distribution of plankton and chlorophyll-a as well as aspects of water microbiology for KJA fish farming in the coastal area of Kendit District, Situbondo Regency. The research method used the survey method. The research location is the coastal waters of KJA cultivation area, Kendit District, Situbondo Regency, East Java Province. Biophysical parameter data collection was carried out for two months, namely in June-July 2019 (dry season). Data analysis includes suitability analysis, carrying capacity analysis with water capacity approach, plankton and chlorophyll-a analysis, and microbiological analysis (total bacteria and Vibrio sp). The results showed that in the zone I (90.75) ha there was 20.5 ha which had very suitable criteria and could be occupied by 404 units of the marine cage (1 unit = 101.283 m2). In zone II (49.23) ha, there is 17.41 ha which has very suitable class criteria which can be occupied by 343 KJA units. Zone III (82.9) ha with an area of 13.76 ha has very suitable criteria and can be occupied by 217 units of KJA. The number of the marine cage in Zone I is 10 units (2.47%) of the maximum capacity, and in Zone II there are 207 units (60.34%), and there is no KJA in zone III (0%). The waters in the research location are very good for fish farming activities in KJA, the number of KJA zones I and III is still possible to be developed. The number of the marine cage in Zone II needs to be rearranged so that it is not concentrated in one area and it is necessary to monitor so that the increase in the marine cage does not exceed the carrying capacity.
STATUS STOK IKAN KARANG TARGET DI KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Ernik Yuliana; Mennofatria Boer; Achmad Fahrudin; M Mukhlis Kamal; Efin Muttaqin
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 22, No 1 (2016): (Maret 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.754 KB) | DOI: 10.15578/jppi.22.1.2016.9-16

Abstract

Sumber daya ikan karang di Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) mengalami tekanan eksploitasi seiring dengan peningkatan permintaan sumber daya ikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis status stok ikan karang target di TNKJ. Penelitian dilakukan di TNKJ Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, pada April-Agustus 2015. Pengumpulan data menggunakan metode survei dan observasi, mencakup data primer dan sekunder. Empat jenis ikan karang dipilih untuk mewakili ikan karang, yaitu ekor kuning, pisang-pisang, sunu macan, dan jenggot. Hasil tangkapan dianalisis dengan CPUE dan indeks musim. Mortalitas diduga dengan kurva penangkapan yang dilinierkan berdasarkan data komposisi panjang ikan. Penilaian status stok menggunakan metode analitik dengan menghitung laju eksploitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CPUE ikan karang mempunyai tren yang meningkat. Ikan karang secara agregat tersedia pada setiap bulan sepanjang tahun, tidak ada musim puncak penangkapan dan musim paceklik. Ikan pisang-pisang dan sunu macan telah dieksploitasi melebihi batas kelestariannya, yaitu 114,50% dan 154,00%.Coral reef fish resources in Karimunjawa National Park (KNP) are under exploitation pressure with increasing demand of fish for human consumption. This study is aimed to analyze the status of target reef fishes in KNP. Field survey was conducted in KNP District of Jepara, Central Java, in April-August 2015. Data consists of primary and secondary data was obtained by using survey and observation method.    Four species of reef fishes were chosen to represent reef fish, namely yellow tail fusilier (Caesio cuning), blue and gold fusilier (Caesio caerulaurea), highfin coral grouper (Plectropomus oligocanthus), and dash-and-dot goatfish (Parupeneus barberinus). Reef fish catch data was analyzed using catch per unit effort (CPUE) and seasonal index. Fish mortality was predicted by catch curve based on length-converted. The results indicate increasing trend of reef fishes CPUE. Reef fishes in aggregate are available every month in year-round and there is no seasonality trend. Fish length analysis reveals that status of blue and gold fusilier and highfin coral grouper have been exploited over maximum sustainable limit, with the rate of exploitation 114.50% and 154.00%, respectively. 
STUDENTS ACCESSIBILITY AND INTENSITY TO THE ONLINE TUTORIAL PROGRAM Ernik Yuliana
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 14 No. 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.078 KB)

Abstract

Salah satu jenis tutorial yang dikembangkan Universitas Terbuka (UT) adalah tutorial online, yaitu bentuk alternatif tutorial yang mempercepat proses interaksi antara mahasiswa dengan tutor. Tujuan penulisan artikel adalah menganalisis upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan intensitas mahasiswa dalam tutorial online. Responden penelitian adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis FMIPA-UT yang dipilih dengan sengaja berdasarkan tingkat keaktifan dalam tutorial online. Teridentifikasi ada 90 mahasiswa yang aktif, dan dikirimkan kuesioner kepada mereka. Jumlah kuesioner yang telah diisi dan dikirim kembali adalah 38 kuesioner. Kuesioner dikirimkan kepada responden melalui pos, e-mail, dan disisipkan dalam tutorial online. Pengumpulan data menggunakan metode sensus, data dianalisis secara deskriptif dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas dan intensitas mahasiswa dalam tutorial onlineadalah rendah, ditunjukkan dengan jumlah waktu akses < 1,7 jam per minggu, dan frekuensi akses (1-11 jam per minggu). Artinya, responden belum memanfaatkan tutorial online dengan optimum sebagai media pembelajaran. Sebagian besar responden mempunyai interaksi yang sedang. Mereka lebih banyak terfokus pada bagian utama dalam tutorial online, yaitu forum diskusi, sementara beberapa bagian lain dalam tutorial online belum dimanfaatkan. Upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan intensitas mahasiswa dalam tutorial online adalah: 1) meningkatkan sosialisasi pelaksanaan tutorial online kepada mahasiswa; 2) mengembangkan materi inisiasi yang menarik; 3) pembekalan tutor; 4) kerja sama UT dengan penyedia jaringan internet di daerah untuk memperluas akses mahasiswa terhadap tutorial online. Universitas Terbuka (UT) - The Indonesia Open University - provides online tutorial as one of the techniques for improving interaction process between students and tutors. This article is aimed at analyzing efforts which can improve the students accessibility and intensity to the online tutorial. Respondents were purposively selected based on the level of students activity on the online tutorial at Agribusiness Study Program. Of the 90 people who were sent the questionnaire, 38 people returned the completed questionnaire. Questionnaires were distributed to students by way of postal mail, e-mail, and inserted on the online tutorial program. Data were collected by census method, analysed by descriptive and multiple regression analysis. The findings indicated that the students accessibility and intensity to the online tutorial is still low, indicated by the number of low access time (<1.7 hours per week) and low access frequency (1-11 hours per week). The respondents were not use online tutorial program optimally as a medium of learning. At most, respondents had only medium interaction in the online tutorial. They were mostly focused on the main part of the online tutorial, e.g. the discussion forum, while many other parts were less explored. Efforts to improve the students accessibility and intensity to the online tutorials are: 1) Improving socialization of online tutorial; 2) developing interesting initiation materials; 3) tutor briefing for improvement; and 4) cooperation of UT with internet service providers in the region to expand alternative access of online tutorials for the students.
PENILAIAN TINGKAT KETERBACAAN MATERI MODUL MELALUI EVALUASI FORMATIF Ernik Yuliana; Ida Malati Sadjati; Ila Fadila
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.958 KB)

Abstract

Printed materials are the primary source in open and distance learning (ODL). In presenting the material, printed materials are divided into several sections of learning, called modules. To develop the quality of printed materials and their literacy, formative evaluation should be done. This article is aimed to analyze modules literacy through formative evaluation. The research design is a formative evaluation through qualitative approach. The research was conducted through the following steps: assessment of module literacy by one-to-one evaluation with 3 learners, and a small group evaluation with 9 learners. Object of study is Module of Training Management (contained 2 credits, divided into 6 modules) that have been revised based opinion of subject matter expert and design instructional expert. Parts that were evaluated are Module 1 and Module 5 because they are considered to be the most important parts. The findings indicated that results of one-to-one evaluation with students are module materials were understood, but it should be made clear on several parts. Explanation of the material is too long; the question phrase needs to be reduced, and the use of difficult words and foreign words should be avoided. The results of the small group evaluation are that module materials in the learning process are effectively. It's just that there are some errors: some sentences that are too long; still found difficult words; materials less attractive because less module displays images; lack of motivation for the students sentences; few pictures not clear; examples are too general not specific in agribusiness area. Bahan ajar cetak (BAC) merupakan sumber belajar utama dalam penyelenggaran proses belajar jarak jauh di Universitas Terbuka (UT). Dalam menyajikan materi, BAC dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran yang disebut modul. Untuk mengembangkan BAC yang berkualitas dari segi materi dan tingkat keterbacaan, perlu dilakukan evaluasi formatif terhadap BAC yang sudah ada. Tujuan penulisan artikel adalah untuk menganalisis tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi formatif sebagai bahan masukan untuk revisi modul. Rancangan penelitian adalah evaluasi formatif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: penilaian tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi satu-satu dengan 3 mahasiswa; dan evaluasi oleh sekelompok kecil (9 orang) mahasiswa. Objek kajian adalah modul mata kuliah Manajemen Pelatihan yang sudah direvisi sesuai dengan pendapat pakar materi dan pakar desian instruksional, berbobot 2 sks, terbagi menjadi 6 modul. Bagian yang dievaluasi adalah modul 1 dan 5 karena dianggap sebagai dua bagian yang paling penting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum materi modul dapat dimengerti, namun perlu diperjelas pada beberapa bagian, di antaranya adalah penjelasan materi terlalu panjang, kalimat pertanyaan perlu dikurangi jumlahnya, serta penggunaan kata-kata sulit dan asing perlu dihindari. Hasil evaluasi oleh sekelompok kecil mahasiswa adalah materi modul cukup efektif dalam proses pembelajaran. Hanya saja masih terdapat beberapa kelemahan, di antarnya adalah: ada beberapa kalimat yang terlalu panjang; masih ditemukan kata-kata sulit; materi modul kurang menarik karena kurang menampilkan gambar; kurangnya kalimat motivasi untuk mahasiswa; beberapa gambar tidak terlihat jelas; contoh yang diberikan terlalu umum tidak spesifik dalam bidang agribisnis.
Co-Authors Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Adhi Susilo Adi Winata Adi Winata Adibrata, Sudirman Affandi, Zulfikar Agus Arifin Sentosa Agustri, Diana Akrom, Akrom Ambarwati, Widya Ati Rahadiati Ati Rahadiati Ati Rahadiati, Ati Benny Khairuddin Citra Kusuma, Luh Putu Ayu Savitri Deddy Ahmad Suhardi Diarsi Eka Yani Diarsi Eka Yani Eddy Supriono Eddy Supriyono Efin Muttaqin Endang Indrawati Endang Setijorini, Ludivica Enny Kusumawati Enny Kusumawati, Enny Fadila, Ila Faizal Madya Fernando Jongguran Simanjuntak Galib, Muliani Hafsaridewi, Rani Hasan Eldin Adimu Hernika Simanjuntak Hewindati, Yuni Tri Huda, Nurul Ida Malati Sadjati Idha Farida Jalil, Jalil Kasful Anwar Kayan Saputa Khairuddin, Benny Kukuh Nirmala Kurniawan Kurniawan Laksono Trisnantoro Lina Warlina Lismining Pujiyani Astuti Ludivica Endang Setijorini, Ludivica Endang Luh Putu Ayu Savitri Citra Kusuma M Ikhsan M Mukhlis Kamal M. Ikhsan M. Mukhlis Kamal Made Sastrawan Putra, Anak Agung Mala Nurilmala Medea, Johanis Johniforus Meinarni Asnawi Mennofatria Boer Mila Karmila Mudzakir, Abdul Muliani Galib Naibaho, Ros Endang Ninef, Jotham S.R. Nurhasanah Nurhasanah Nurhasanah Nurhasanah Nurhasanah Obed Lepa Saba Kulla Pepi Rospina Pertiwi Perangin-angin, Robet Rani Hafsaridewi Refri Yendri Rusdiyanto, Edi Sadjati, Ida Malati Sadjati, Ida Malati SATRIYAS ILYAS Selamet, Mohammad Adi Sinar Pagi Sektiana Siska Agustina Sofiati Sofiati Suparti Suparti Suparti Suroyo Suroyo Uyunun Uyunun Wibowo A. Djatmiko Wiharso Wiwie Soemarjati Yoyo Wiramiharja Yundari, Yundari Yuni Tri Hewindati