Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS TELUR KONSUMSI AYAM KAMPUNG DAN AYAM LOHMAN BROWN Widyantara P. R. A; G. A. M. Kristina Dewi; I N. T. Ariana
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 1 (2017): Vol 20, N0 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.795 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i01.p02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kualitas telur ayam kampungdan ayam Lohman Brown. Rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu telur ayamkampung dan ayam Lohmnan Browm dengan 4 faktor lama penyimpanan 0, 7, 14, 21 hari pada suhu ruang dan 3kali ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 10 butir telur digunakan dalam penelitian ini. Hasi penelitian berupatelur dengan kualitas yang baik dengan lama penyimpanan yang optimal dengan menguji eksterior telur dan interiortelur seperti indeks telur, warna kuning telur, pH, Haugh Unit telur serta kandungan atau populasi mikroba yangtumbuh selama penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perbedaan yang nyata (P<0,05) pada eksterioryaitu pada kebersihan dan tekstur permukaan telur, dan pada interior juga berbeda nyata secara statistik pada HUtelur, sedangkan perlakuan yang lainya tidak berbeda (P>0,05). Dapat disimpulkan bahwa perlakuan penyimpanan0, 7, 14, 21 hari pada telur ayam kampung dan telur ayam Lohman Brown secara eksterior dan interior mengalamipenurunan kualitas namun masih layak dikonsumsi hingga lama penyimpanan 21 hari dalam suhu ruang serta masihmenunjukkan nilai grade A dan cemaran mikroba masih dibawah Standar Nasional Indonesia (SNI).Kata kunci: ayam Lohman Brown, Haugh Unit, kualitas telur, penyimpanan, telur ayam kampong
Penggunaan Asam Lemak Sawit dalam Ransum untuk Meningkatkan Produksi Ayam Pedaging (THE USE OF PALM-TREE FATTY ACID IN RATION FOR THE IMPROVEMENT OF THE PRODUCTIVITY OF BROILER CHICKENS) Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi
Jurnal Veteriner Vol 4 No 2 (2003)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3685.995 KB)

Abstract

Abstak dapat dibaca pada Full Text Abstract can be read at Full Text
KUALITAS TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 100-104 MINGGU YANG DIBERI RANSUM KOMERSIAL DENGAN TAMBAHAN TEPUNG KULIT KERANG Aziz F.; G. A. M. K. Dewi; M. Wirapartha
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPT.2020.v08.i02.p07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam Isa Brown umur 100-104 minggu yang diberi ransum komersial dengan tambahan tepung kulit kerang. Penelitian dilaksanakan di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, dan berlangsung selama 4 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, dan setiap ulangan menggunakan 5 ekor ayam. Perlakuan yang diberikan yaitu; ransum komersial tanpa tambahan tepung kulit kerang (A), ransum komersial dengan tambahan 1% tepung kulit kerang (B), ransum komersial dengan tambahan 2% tepung kulit kerang (C), ransum komersial dengan tambahan 3% tepung kulit kerang (D).Variabel yang diamati adalah berat telur, indeks telur, berat kerabang telur, tebal kulit telur, Haugh Unit, pH telur, dan warna kuning telur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ransum komersial dengan tambahan tepung kulit kerang 1%, 2%, dan 3% memberikan hasil yang secara statistik tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap berat telur, indeks telur, berat kerabang telur, tebal kulit telur, Haugh Unit, pH telur dan warna kuning telur dibandingkan dengan perlakuan kontrol (A). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kulit kerang dengan 1%, 2% dan 3% pada ayam Isa Brown umur 100–104 minggu tidak berpengaruh terhadap kualitas telur yang meliputi berat telur, indeks telur, berat kerabang telur, tebal kulit telur, Haugh Unit, pH telur dan warna kuning telur serta belum mampu meningkatkan kualitas telur pada warna kuning telur sedangkan kualitas telur pada berat telur, indeks telur, berat kerabang, tebal kulit telur, Haugh Unit, dan pH masih memiliki kualitas yang baik. Kata kunci : kualitas telur, tepung kulit kerang, isa brown
PERFORMANS AYAM PERSILANGAN WHITE GOLD DENGAN LANCY UMUR 6-14 MINGGU YANG DIBERI AIR MINUM MENGANDUNG EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) Trisnayuni N. M. A.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7 Isssues 1 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.555 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of the administration of dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus) on the performance of White Gold crosses with Lancy aged 6-14 weeks. This research was carried out on Cekomaria Street, Banjar Kedua, Peguyangan Kangin, Denpasar, Bali for 8 weeks. The design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments of Rations A, B, C, D and 5 replications and each replication consisted of 3 chickens of White Gold crossing with Lancy, a total of 60 chickens were used. The treatment given is, A: Without the administration of dragon fruit peel extract (Hylocereus polyrhizus), B: Addition of 5% dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus) given by drinking water, C: 10% addition of dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus ) given through drinking water and D: 15% addition of dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus) given by drinking water. Drinking water is given ad libitum and all treatments are given commercial feed with the same amount and nutrient content. The variables observed included initial body weight, final body weight, body weight gain, feed consumption, feed conversion ratio (FCR), drinking water consumption. The data obtained will be analyzed by analysis of variance, if there are significant differences (P <0.05), then followed by a multiple distance test from Duncan. The results showed that for each variable initial weight, final weight, weight gain, feed consumption ratio (FCR) in the treatment 0%, 5%, 10%, 15% were not significantly different (P> 0.05), while in treatment water consumption variables 5%, 10%, 15% significantly different (P <0.05) than controls. Based on the results of the study it can be concluded that the administration of dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus) through drinking water did not affect initial body weight, final body weight, body weight gain, feed consumption, feed convertion ratio (FCR) in White Gold crosses with Lancy age 6 -14 weeks, but it affects the consumption of drinking water. Keywords: Performance, crossbred chicken, dragon fruit skin (hylocereus polyrhizus).
KUALITAS TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 18-22 MINGGU PASCA DIVAKSINASI EGG DROP SYNDROME DAN DIBERI RANSUM DALAM JUMLAH YANG BERBEDA Sumayani, N. K. E.; G. A. M. K. Dewi; G. A. Y. Kencana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7 Isssues 1 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Egg drop syndrome causes a decrease in the quality and quantity of eggs so it does not benefit farmers. The research was conducted at the Faculty of Animal Science, Bukit Jimbaran Campus, and egg quality tested every week in the Poultry Laboratory of the Faculty of Animal Science, Sudirman Campus, Denpasar, which lasted for 5 weeks. The study sample was used by Isa Brown laying hens on an average age of 18 weeks. The study design used a completely randomized design (CRD) consisting of 3 treatments and 5 replications. Each replication consisted of 3 laying 1 control hens of Isa Brown so that the total chickens used were 45 tails.The treatment of this study was R1:Chicken Isa Brown without a vaccine candidate and given a commercial ration of 80 g/head/day, R2:Chicken with candidates for the EDS vaccine and given a commercial ration of 80 g/head/day R3:Chicken with candidates vaccine EDS and given 84 g/head/day of commercial ration. The variables observed were egg weight, egg index, shell weight, shell thickness, egg yolk color, pH and, haugh unit. The results showed that treatment R2 and R3 (P<0,05) were able to increase egg weight, eggshell weight, eggshell thickness, egg yolk color and haugh unit compared to treatment R0 but there was a decrease in egg shape index, egg pH on R2 treatment. Based on the results of the study it can be concluded that the quality and quantity of R3 eggs is higher than the treatment of R2 in chiken egss Isa Brown aged 18-22 week. Keywords : Isa Brown, quality of eggs, rations, vaccine candidates, egg drop syndrome
PENGARUH BIOSUPLEMEN ISI RUMEN SAPI BALI PADA RANSUM TERHADAP BERAT DAN KOMPOSISI FISIK KARKAS ITIK BALI JANTAN SUHENDRA I P. N. D.; G. A. M. KRISTINA DEWI; N W. SITI
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 2 (2015): E-Journal Peternakan Tropika Vol 3 No 2
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.682 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biosuplemen isi rumen sapi bali terhadap berat dan kompisisi fisik karkas itik bali jantan yang diberi ransum non konvensional. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 ulangan, dimana pada setiap ulangan digunakan 5 ekor itik yang mempunyai berat badan awal 152,00-152,87g, sehingga jumlah itik yang digunakan adalah 75 ekor. Kelima perlakuan tersebut adalah perlakuan RSP0 (100% ransum basal tanpa biosuplemen mengandung isi rumen sapi bali sebagai kontrol), RSP20 (95% ransum basal dengan 5% biosuplemen mengandung isi rumen sapi bali 20%), RSP40 (95% ransum basal dengan 5% biosuplemen mengandung isi rumen sapi bali 40%), RSP60 (95% ransum basal dengan 5% biosuplemen menganung isi rumen sapi bali 60%), dan RSP80 (95% ransum basal dengan 5% biosuplemen mengandung isi rumen sapi bali 80%). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah berat potong, berat karkas, persentase karkas, berat daging karkas, berat tulang karkas, dan berat kulit termasuk lemak karkas. Hasil penelitian menunjukan berat potong, berat daging karkas, dan berat kulit termasuk lemak karkas pada kelima perlakuan berbeda tidak nyata (P>0,05). Berat karkas perlakuan RSP20 dan RSP40 nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada perlakuan RSP0. Perlakuan RSP60 berbeda tidak nyata (P>0,05) lebih tinggi daripada perlakuan RSP0 dan Perlakuan RSP80 nyata lebih rendah (P<0,05) daripada perlakuan RSP0. Persentase karkas perlakuan RSP20, RSP40, dan RSP60 berbeda tidak nyata (P>0,05) lebih tinggi daripada perlakuan RSP0 dan perlakuan RSP80 berbeda tidak nyata (P>0,05) lebih rendah dari pada perlakuan RSP0. Berat tulang karkas perlakuan RSP20, RSP40, dan RSP60 nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada perlakuan RSP0 dan perlakuan RSP80 berbeda tidak nyata (P>0,05) lebih tinggi daripada perlakuan RSP0. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum non konvensional disuplementasi dengan  5% biosuplemen isi rumen sapi bali 20% (RSP20) dan 40% (RSP40) dapat meningkatkan berat dan komposisi fisik karkas itik bali jantan umur 8 minggu.
PEMBERIAN TEPUNG CANGKANG KERANG DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS DAN KOMPOSISI FISIK KARKAS AYAM ISA BROWN SETELAH AFKIR Andikayana I P. R.; G. A. M. K. Dewi; I G. A. A. Putra
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 3 (2020): Vol. 8 No. 3 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of commercial ration supplemented with clamshell flour for carcass and the physical composition carcasses of Isa Brown chicken after reject. This research was carried out in Pasedahan Village, Manggis District, Karangasem Regency for four weeks. The design used in this study was a completely randomized design (CRD) with four treatments, each treatment using five replications and each unit using three Isa Brown chickens. The treatments given were commercial rations without adding clamshell flour (A / control), commercial rations added 1%, 2% and 3% clamshell flour (B, C and D). The variables observed in this study included cutting weight, carcass weight, meat percentage, bone percentage, skin and fat. The results of this study showed that the addition of 1%, 2%, and 3% clamshell flour in commercial rations showed higher results on the percentage of bones, fat and skin significantly (P <0.05) compared to chickens that received treatment A (control) . While the addition of 1%, 2%, and 3% clamshell flour in commercial rations on cutting weight, carcass weight, and percentage meat of higher were not significantly different (P> 0.05) compared to chickens that received treatment A (control). Based on the results of this study it can be concluded that the addition of 1%, 2% and 3% clamshell flour in commercial rations did not affect the cutting weight, carcass weight, percentage of meat produced but an increase in the percentage of bone, skin and fat. Keywords: Isa Brown Chicken, clamshell flour, carcass, carcass physical composition.
Pengaruh Penggunaan Tepung Kulit Buah Naga Difermentasi Khamir Saccharomyces cerevisiae Dalam Ransum Terhadap Organ Dalam Broiler Mayana M.I; Dewi G.A.M.K.; I M. Nuriyasa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 3 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of using by Saccharomyces cerevisiae fermented fruit skin flour in rations on broiler organs. The study was conducted at the Faculty of Animal Husbandry Research Station of Udayana University, Jimbaran, Badung, Bali for 5 weeks.Research using broilers type MB 202 take from PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. One week old (DOC) as many as 90 tails with homogeneous body weight. The design used was a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 6 replications, where each replication consisted of 5 broilers. The treatment tried in this study was RKBN0 ration without dragon fruit skin, RKBN1 ration with 5% fermented dragon fruit skin, RKBN2 ration with 7% fermented dragon fruit skin. Variables observed were heart weight, liver weight, spleen weight and bile weight. The results showed that the treatment of RKBN1 and RKBN2 received lower internal organs (heart, liver, spleen and bile) compared to RKBN0, but it was not statistically different (P> 0.05). Based on the results of the study it can be concluded that the use of dragon fruit peel flour as much as 5% and 7% no effect on broiler organs in the age of 5 weeks.Keywords :Broilers,internal organs, fermented dragon fruit skin flour,Saccharomyces cerevisie
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KULIT KERANG PADA RANSUM KOMERSIAL TERHADAP PERSENTASE KARKAS AYAM ISA BROWN UMUR 105 MINGGU Adiantara, I P. P.; G.A.M.K Dewi; M. Wirapartha
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPT.2020.v08.i02.p12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kulit kerang pada ransum komersial terhadap persentase karkas ayam Isa Brown umur 105 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan tiap perlakuan menggunakan 5 ulangan dan setiap ulangan menggunakan 3 ekor ayam Isa Brown. Keempat perlakuan tersebut adalah perlakuan A ransum komersial tanpa tepung kulit kerang, B ransum komersial dan 1% tepung kulit kerang, C ransum komersial dan 2% tepung kulit kerang, D ransum komersial dan 3% tepung kulit kerang. Variabel yang diamati dalam penelitian ini antara lain bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, persentase dada, persentase sayap, persentase paha dan persentase punggung. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase paha pada perlakuan B dan D nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan A dan C. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kulit kerang pada level 1% dan 3% pada ransum komersial dapat meningkatkan persentase paha, namun tidak dapat meningkatkan bagian bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, persentase dada, persentase sayap dan persentase punggung ayam Isa Brown umur 105 minggu. Kata Kunci : tepung kulit kerang, persentase karkas, ayam isa brown
KUALITAS ESKTERIOR DAN INTERIOR TELUR ITIK YANG DISIMPAN SELAMA 0-28 HARI DI DAERAH DATARAN TINGGI BEDUGUL Pasaribu C. A.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.743 KB) | DOI: 10.24843/ejpt.2019.v07.i03.p014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas eksterior dan interior telur itik yang disimpan selama 0-28 hari di daerah dataran tinggi Bedugul. Penelitian ini dilakukan di dataran tinggi Bedugul dan analisa sampel dilakukan di Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Udayana tanggal 30 Maret–04 Mei 2019. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan, 3 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 butir telur. Variabel yang diamati yaitu kualitas eksterior meliputi berat telur dan indeks bentuk telur, dan kualitas interior meliputi berat kerabang telur, tebal kerabang telur, warna kuning telur, Haugh Unit (HU), dan pH telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Haugh Unit (HU) telur penyimpanan 21 hari dan pH telur penyimpanan 7 hari lebih rendah dibandingkan dengan kontrol dan secara statistik menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian pada berat telur, indeks bentuk telur, berat kerabang telur, tebal kerabang telur dan warna kuning telur menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penyimpanan telur itik selama 21 hari pada suhu kamar 18°C pada malam hari dan 21°C pada siang hari di Bedugul sudah mengalami penurunan kualitas pada nilai Haugh Unit (HU) dan penyimpanan pada umur 7 hari pada nilai pH telur, tetapi penyimpanan hingga 28 hari tidak berpengaruh terhadap berat telur, indeks bentuk telur, berat kerabang telur, tebal kerabang telur dan warna kuning telur. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas telur itik tetap memiliki kualitas yang baik dan masih layak dikonsumsi setelah penyimpanan selama 0-28 hari. Kata kunci: telur itik, lama waktu penyimpanan, dataran tinggi, kualitas eksterior dan interior
Co-Authors A. T. Umiarti Adiantara, I P. P. Adnyana IG.S Adnyana K.B Agustini M.A Anak Agung Gde Oka Parwata Anak Agung Sagung Kendran Andikayana I P. R. Andriyani N. M. Y. Anestika N.P.P. Aziz F. Camelia D, DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI Dewi N. M. A. Eny Puspani Ermelia Maria F. R. Lodang Febryanti F. A. Fitriana N. Fransiska N. R. G. A. Wiranata Graciella O. Gusti Ayu Yuniati Kencana Heppi N. M. A. L. I G. A. A. Putra I Gede Mahardika I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Gusti Ngurah Kayana I Gusti Nyoman Gde Bidura I K. A. Wiyana I M. Mudita I Made Nuriyasa I N. T. ARIANA I N.S Sutarpa I Nengah Suar Rusnadi I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Suartha I Nyoman Sumerta Miwada I NYOMAN SUTARPA SUTAMA I P. R. S. Diana I Putu Sudiarta I W. Wijana I W. Wijana I W. Wijana I W. WIJANA I W. Wijana I Wayan Wijana I. A. P. Utami I. K. Anom Wiyana I. W. Wijana I.A.P Utami I.B. Gde Nova Winarta Ida Ayu Okarini Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Kade Suardana IKU M. S. F. Jaya I M. B. K. A. Wiyana K. Karnama K.A. Wiyana Kartika M. W. A. Kurniawan A. L. Doloksaribu LAKSMI DEWI M. P. LESTARIANTO A. Lodang, Ermelia Maria F. R. Luh Yuni Surya Antari M. Wirapartha Made Dewantari Maheri N. W. R. Manaek C. L. Mayana M.I Muda K. G. P. N. S. SUTAMA N. W. Sitiari Ni Luh Putu Sriyani Ni Putu Kartika Wardani Ni Wayan Siti Ningsih N. W. A. Nova L. E. Padmini N. M. T Pasaribu C. A. Pusari N. W. Y. M. Putra I K. S. A. Putra I P. A. Y. R. R. Indrawati R. Rochi Raillah H. S. Ramadhani I. F. Rika R. Rusnadi I. N. S. Setiawan I K. A. Sitepu M. Sri Anggreni Lindawati Sri Kayati Widyastuti Suartiningsih N P.M Suartiniyanti N. L. A. Sucahya D.G.I Suda IN. SUHENDRA I P. N. D. Sujana I K. Y. Sukmaya I. B. M. G. Sumayani, N. K. E. Suparman I K.A Sutiyo R. A. Syamsi B. Trisnayuni N. M. A. ulum M. F. W. Wijana WARDANI, N. P. K. Warmana I W. G. T. WIBAWA I M. A. S Widyantara P. R. A Wijana IW. Wijana IW.