Claim Missing Document
Check
Articles

KOMPONEN NON KARKAS ITIK BALI JANTAN UMUR 8 MINGGU YANG DIBERI RANSUM BIOSUPLEMEN YANG MEMANFAATKAN BAKTERI UNGGUL ASAL RAYAP Suartiningsih N P.M; G.A.M.K Dewi; I.A.P Utami; I N.S Sutama
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen non karkas itik bali jantan umur 8 minggu yang diberi ransum biosuplemen dengan memanfaatkan inokulan bakteri unggul asal rayap. Penelitian ini dilaksanakan selama 12 minggu yang berlokasi di Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar, Bali. Itik yang digunakan dalam penelitian yaitu itik bali umur 2 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan sehingga diperoleh 15 unit percobaan dengan memanfaatkan limbah isi rumen sapi bali sebanyak 20% dan inokulan bakteri unggul asal rayap yang berbeda sebanyak 0,5%. Perlakuan tersebut yaitu RB (ransum basal tanpa biosuplemen), RBio0 (ransum basal dengan biosuplemen), RBio1 (ransum basal dengan biosuplemen dan inokulan bakteri unggul asal rayap terbaik 1), RBio2 (ransum basal dengan biosuplemen dan inokulan bakteri unggul asal rayap terbaik 2), dan RBio1-2 (ransum basal dengan biosuplemen dan inokulan bakteri unggul asal rayap terbaik 1 dan terbaik 2). Peubah yang diamati dalam penelitian yaitu berat darah, berat bulu, berat kepala, berat leher, dan berat kaki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum tanpa dan dengan biosuplemen memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap berat darah, berat bulu, berat kepala, berat leher, dan berat kaki itik bali jantan umur 8 minggu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biosuplemen yang memanfaatkan bakteri unggul asal rayap yang berbeda memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap berat komponen non karkas (darah, bulu, kepala, leher, dan kaki) itik bali jantan umur 8 minggu.
RESPONS PERTUMBUHAN ITIK BALI JANTAN UMUR DUA SAMPAI DELAPAN MINGGU YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG BIOSUPLEMEN WIBAWA I M. A. S; G. A. M. K. DEWI; I W. WIJANA
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 2 (2015): E-Journal Peternakan Tropika Vol 3 No 2
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.05 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan itik bali jantan umur dua sampai delapan minggu yang diberi ransum mengandung biosuplemen. Penelitian dilakukan selama 13 minggu.  Penelitian menggunakan 75 ekor itik bali jantan umur dua minggu dengan berat badan rata-rata 152,15±0,77 g.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan.  Kelima  perlakuan tersebut terdiri dari RSP0 (ransum basal tanpa biosuplemen), RSP20 (ransum basal dengan 5% SP20), RSP40 (ransum basal dengan 5% SP40), RSP60 (ransum basal dengan 5% SP60), dan RSP80 (ransum basal dengan 5% SP80).  Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu bobot badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsi ransum dan Feed Conversion Ratio (FCR).  Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, apabila terdapat hasil berbeda nyata (P<0,05) maka analisis dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda dari Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) menurut Steel dan Torrie, 1993.  Hasil penelitian menunjukkan perlakuan RSP40 nyata (P<0,05) dapat meningkatkan bobot badan akhir dan pertambahan berat badan dibandingkan kontrol (RSP0).  Perlakuan RSP20 dan RSP60 berbeda tidak nyata (P>0,05) dibandingkan kontrol sedangkan perlakuan RSP80 lebih rendah (P<0,05) dibandingkan dengan kontrol.  Konsumsi ransum dan FCR (Feed Conversion Ratio) kelima perlakuan tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa respons pertumbuhan itik bali jantan yang diberi ransum dengan 5% biosuplemen SP40 (RSP40) lebih baik dari RSP0, RSP20, RSP60 dan RSP80, dari umur dua sampai delapan minggu.
PERFORMANS BURUNG PUYUH UMUR 0 - 4 MINGGU YANG DIBERIKAN LARUTAN KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA AIR MINUM Padmini N. M. T; G. A. M. K. Dewi; D. P. M. A. Candrawati
Jurnal Peternakan Tropika Vol 9 No 3 (2021): Vol. 9 No. 3 Tahun 2021
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performans burung puyuh umur 0-4 minggu yang diberi larutan kunyit (Curcuma domestica Val.) pada air minum. yang berlangsung selama 4 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan larutan kunyit pada air minum terdiri dari A: tanpa larutan kunyit, B:1% larutan kunyit, dan C: 2% larutan kunyit. Kunyit yang digunakan dalam penelitian ini adalah rimpang kunyit. Variabel yang diamati meliputi Berat badan awal, berat badan akhir, konsumsi ransum, konsumsi air minum, dan Feed conversion ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 1 - 2 % larutan kunyit (B dan C) pada air minum mampu meningkatkan konsumsi ransum sebesar 6,35% - 16,78% dibandingkan dengan perlakuan A (tanpa larutan kunyit), namun perlakuan tanpa larutan kunyit, 1% dan 2 % (A, B, C) belum mampu meningkatkan konsumsi air minum, berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan menurunkan nilai feed conversion ratio (FCR). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa burung puyuh yang diberikan larutan kunyit (Curcuma domestica Val) sebanyak 1% (B) dan 2% (C) melalui air minum dapat meningkatkan konsumsi ransum, dan belum mampu meningkatkan konsumsi air minum, berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan menurunkan nilai feed conversion ratio (FCR). Kata kunci: burung puyuh, larutan kunyit, performans
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM KAMPUNG DARI KELOMPOK PETERNAK AYAM BURAS MERTASARI DI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG Adnyana K.B; Dewi G.A.M.K; Wirapartha M
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kualitas telur ayam kampung dari kelompok peternak ayam buras mertasari Abiansemal Badung. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak dan Mikrobiologi Fakultas Peternakan selama 1 bulan. Penelitian ini menggunakan sampel telur ayam kampung sebanyak 60 butir. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu penyimpanan 0 hari, penyimpanan selama 7 hari, 14 hari dan 21 hari disimpan pada suhu kamar rata-rata 250C  dan ulangan sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati pada uji kualitas telur adalah ; berat telur, indeks bentuk telur, tebal kulit telur, berat kulit telur, warna kuning telur, Haugh Unit telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap warna kuning telur dan Haugh Unit telur. Sedangkan terhadap berat telur, indeks bentuk telur, berat kulit telur dan tebal kulit telur tidak menunjukan perbedaan yang nyata (P>0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyimpanan telur ayam kampung yang dipelihara dari kelompok peternak ayam buras Mertasari Abiansemal Badung yang disimpan selama 7, 14 dan 21 hari masih memiliki kualitas internal yang baik berdasarkan nilai HU 72,68 tergolong kualitas AA.
Produksi Telur Ayam Isa Brown Pasca Vaksinasi dengan Kandidat Vaksin Egg Drop Syndrome (EDS) Diberi Jumlah Ransum yang Berbeda Heppi N. M. A. L.; G. A. M. K. Dewi; I K. A. Wiyana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.709 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi telur ayam Isa Brown umur 18-22 minggu pasca vaksinasi dengan kandidat vaksin egg drop syndrome (EDS) dan diberi ransum komersial dalam jumlah berbeda. Penelitian dilaksanakan di Farm Fakultas Peternakan, Universitas Udayana Bukit Jimbaran selama 4 minggu. Materi penelitian yang digunakan ayam petelur Isa Brown umur 18 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu tanpa divaksinasi dengan kandidat vaksin dan diberi ransum komersial 80 g (R0), tanpa divaksinasi dengan kandidat vaksin dan diberi ransum komersial 84 g (R1), pasca vaksinasi dengan kandidat vaksin dan diberi ransum komersial 80 g (R2), dan pasca vaksinasi dengan kandidat vaksin dan diberi ransum komersial 84 g (R3), masing-masing perlakuan menggunakan 5 ulangan setiap ulangan terdiri dari 3 ekor ayam. Variabel yang diamati adalah produksi telur harian, berat telur, indeks bentuk telur, konsumsi ransum, konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur harian perlakuan R3 meningkat dan konsumsi ransum perlakuan R2 menurun (P<0,05) dibandingkan perlakuan R0 dan R1, tetapi berat telur, indeks bentuk telur, dan konversi ransum pada perlakuan R0, R1, R2, R3 tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ayam Isa Brown pasca vaksinasi kandidat vaksin EDS mampu meningkatkan produksi telur harian dan menurunkan konsumsi ransum tetapi tidak mempengaruhi berat telur, indeks bentuk telur, dan konversi ransum. Kata kunci : kandidat vaksin egg drop syndrome (EDS), Isa Brown, produksi telur, ransum komersial
PENGARUH PEMBERIAN RANSUM KOMERSIAL DITAMBAH TEPUNG KULIT KERANG SEBAGAI SUMBER KALSIUM TERHADAP PRODUKSI TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 95 MINGGU Rusnadi I. N. S.; G. A. M. K. Dewi; A. T. Umiarti
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPT.2020.v08.i02.p08

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi telur ayam Isa Brown umur 95 minggu yang diberi ransum komersial ditambah tepung kulit kerang sebagai sumber kalsium. Penelitian dilaksanakan di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem selama 4 minggu. Materi penelitian yang digunakan ayam petelur Isa Brown umur 95 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu ransum komersial tanpa tambahan tepung kulit kerang kalsium sebagai kontrol (A), ransum komersial ditambah1% tepung kulit kerang (B), ransum komersial ditambah 2% tepung kulit kerang (C), dan ransum komersial ditambah 3% tepung kulit kerang (D), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 ulangan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur harian (hend day production), bobot telur, dan FCR. Hasil penelitian yang diperoleh setelah pemberian perlakuan ransum komersial ditambahkan 1%, 2%, dan 3% tepung kulit kerang dapat meningkatkan bobot telur yang memperoleh rataan masing-masing sebesar 0,44%, 0,49%, 0,78% nyata lebih tinggi secara statistik berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan A, sedangkan semua perlakuan secara statistik tidak berpengaruh terhadap variabel konsumsi ransum, produksi telur harian (hand day production), dan FCR. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum komersial dengan penambahan 2%, dan 3% tepung kulit kerang dapat meningkatkan bobot telur tetapi tidak memberikan hasil yang diharapkan terhadap produksi telur harian (hen day production), konsumsi ransum dan FCR dari ayam Isa Brown umur 95 minggu. Kata kunci : tepung kulit kerang, Isa Brown, produksi telur, ransum komersial
OFFAL EXTERNAL AYAM LOHMANN BROWN UMUR 22 MINGGU YANG MENDAPAT RANSUM KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) TERFERMENTASI Muda K. G. P.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7 Isssues 1 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.363 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of giving fermented dragon fruit skin (Hylocereus polyrhizus) to the external offals of Lohmann Brown22 weeks aged. This research has been carried out at theLaboratory (Teaching Farm) and Poultry Laboratory, Faculty of Animal Husbandry Bukit Campus, Jimbaran, Badung, Bali took place on 26 November – 26 December 2018. The chicken used was 18 weeks of laying hens Lohmann Brown of 45 birds. The design used was Completely Randomized Design (CRD) with three treatments and five replications namely control ration where chickens given fermented dragon fruit ration (RKBN0), rations with fermented dragon fruit skins as much as 5% (RKBN1), and commercial rations (RKBN2) Drinking water and feed are given in ad libitum. Variables observed were head weight, neck weight, blood weight, feather weight, and leg weight. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA), if between treatments there were significant differences (P <0.05) followed by Duncan's multiple distance test (Steel and Torrie, 1993) assisted by the SPSS 22.0 program. The results showed that each variable head weight, neck weight, blood weight, feather weight, and leg weight in the RKBN0, RKBN1, and RKBN2 treatments were not significantly different (P> 0.05). It can be concluded that the rations with 5% fermented dragon fruit skin (RKBN1) and commercial rations (RKBN2) but does not affect of externaloffals (head weight, neck weight, blood weight, feather weight, and leg weight) ofLohmann Brown chickens 22 weeks aged. Keywords: Lohmann Brown, external offals, dragon fruit skin, rations
PENGARUH PEMBERIAN JUS KULIT BUAH NAGA PADA AIR MINUM TERHADAP RECAHAN KARKAS BURUNG PUYUH UMUR 6 MINGGU Graciella O.; G. A. M. K. Dewi; M. Wirapartha
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 1 (2022): Vol. 10 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the carcass parts of quail aged 6 weeks given dragon fruit peel juice. This research was conducted in December 2020 at Mr. Anwar House, Pasraman Unud Housing, Blok F-30 and Poultry Laboratory, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. This study used a completely randomized design (CRD) with four treatments and four replications. The four treatments were: water without dragon fruit peel juice or control (P0), drinking water given dragon fruit peel juice as much as 1% (P1), drinking water given dragon fruit peel juice as much as 2% (P2), drinking water given dragon fruit peel juice as much as 3% (P3). The variables observed were cut weight, carcass weight, carcass percentage and carcass chips (chest, back, wings, thighs). The results of giving dragon fruit peel juice in this study showed that the cut weight, carcass weight, carcass percentage and carcass weight (chest, back, wings, thighs) were not significantly different (P> 0.05) in all treatments. The conclusion of this study showed that giving dragon fruit peel juice with a concentration of 0%,1%, 2% and 3% in drinking water has no effect on cut weight, carcass weight, carcass percentage, and percentage of carcass parts (chest, back, wings, thigh) 6 week old quail. Keywords: Coturnix-coturnix japonica quail, percentage of carcass parts, dragon fruit skin (Hylocereus polyrhizus)
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus)TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITASEKSTERNAL DAN INTERNAL TELUR AYAM LOHMANN BROWN UMUR 18 – 22 MINGGU Kurniawan A.; G. A. M. K. Dewi; I K. A. Wiyana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.75 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus)terfermentasi dalam ransum terhadap kualitas eksternal dan internal telur ayamLohmann Brown umur 18-22 minggu di stasiun penelitian Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Jimbaran, Badung, Bali. Penelitian berlangsung selama 5 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima kali ulangan, setiap ulangan terdiri dari 3 ekor ayam sehingga total ayam yang digunakan sebanyak 45 ekor. Perlakuan tersebut adalah ransumtanpa tepung kulit buah naga terfermentasi sebagai kontrol (R0), ransum dengan tepung kulit buah naga terfermentasi 5% (R1), dan ransum komersial (R2). Variabel yang diamati adalah bobot telur, indeks bentuk telur, tebal kulit telur, berat kulit telur, warna kuning telur, Haugh Unit, pH telur.Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan pada berat telur, berat kulit telur, dan warna kuning telur pada perlakuan R1 dan R2 berbeda nyata (P<0,05), dibandingkan dengan perlakuan R0. Sedangkan indeks bentuk telur, tebal kulit telur, Haugh Unit, dan pH telur pada perlakuan R1 dan R2 tidak berbeda nyata (P>0,05), dibandingkan dengan perlakuan R0. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung kulitbuah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terfermentasi dalam ransum sebesar 5%pada ayam Lohmann Brown dapat meningkatkan kualitas eksternal seperti bobot telur, dan kualitas internal seperti berat kulit telur, dan warna kuning telur, serta tidak berpengaruh pada kualitas eksternal seperti indeks bentuk telur, dan kualitas internal seperti tebal kulit telur,Haugh Unit, dan pH telur pada ayam Lohmann Brown umur 18 – 22 minggu. Kata kunci:Lohmann Brown, tepung kulit buah naga, ransum kemersial, kualitas telur
PERFORMA BURUNG PUYUH UMUR 1 – 5 MINGGU YANG DIBERI JUS KULIT BUAH NAGA MELALUI AIR MINUM Nova L. E.; G. A. M. K. Dewi; M. Wirapartha
Jurnal Peternakan Tropika Vol 9 No 3 (2021): Vol. 9 No. 3 Tahun 2021
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted to determine the performance of quails aged 1 - 5 weeks which were given dragon fruit peel juice through drinking water. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 4 replications, each of which consisted of 5 quails. This study used 80 quails of Cotunix coturnix japonica which were 1 week old. The treatments given were: drinking water without dragon fruit peel juice (P0), drinking water with 1% dragon fruit peel juice (P1), drinking water with 2% dragon fruit peel juice (P2), drinking water with 3% dragon fruit peel juice (P3). The variables observed included initial body weight, ration consumption, drinking water consumption, body weight gain, final body weight and FCR. The results showed that each variable of initial weight, ration consumption, drinking water consumption, body weight gain, final body weight and FCR treatment 0%, 1%, 2% and 3% were not significantly different (P>0.05). Based on the results of the study it can be concluded that the provision of dragon fruit peel juice 1%, 2% and 3% through drinking water does not affect ration consumption, drinking water consumption, body weight gain, final body weight and FCR in Coturnix coturnix japonica quails aged 1-5 weeks. Key words: performance, quails, dragon fruit peel
Co-Authors A. T. Umiarti Adiantara, I P. P. Adnyana IG.S Adnyana K.B Agustini M.A Anak Agung Gde Oka Parwata Anak Agung Sagung Kendran Andikayana I P. R. Andriyani N. M. Y. Anestika N.P.P. Aziz F. Camelia D, DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI Dewi N. M. A. Eny Puspani Ermelia Maria F. R. Lodang Febryanti F. A. Fitriana N. Fransiska N. R. G. A. Wiranata Graciella O. Gusti Ayu Yuniati Kencana Heppi N. M. A. L. I G. A. A. Putra I Gede Mahardika I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Gusti Ngurah Kayana I Gusti Nyoman Gde Bidura I K. A. Wiyana I M. Mudita I Made Nuriyasa I N. T. ARIANA I N.S Sutarpa I Nengah Suar Rusnadi I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Suartha I Nyoman Sumerta Miwada I NYOMAN SUTARPA SUTAMA I P. R. S. Diana I Putu Sudiarta I W. Wijana I W. Wijana I W. WIJANA I W. Wijana I W. Wijana I Wayan Wijana I. A. P. Utami I. K. Anom Wiyana I. W. Wijana I.A.P Utami I.B. Gde Nova Winarta Ida Ayu Okarini Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Kade Suardana IKU M. S. F. Jaya I M. B. K. A. Wiyana K. Karnama K.A. Wiyana Kartika M. W. A. Kurniawan A. L. Doloksaribu LAKSMI DEWI M. P. LESTARIANTO A. Lodang, Ermelia Maria F. R. Luh Yuni Surya Antari M. Wirapartha Made Dewantari Maheri N. W. R. Manaek C. L. Mayana M.I Muda K. G. P. N. S. SUTAMA N. W. Sitiari Ni Luh Putu Sriyani Ni Putu Kartika Wardani Ni Wayan Siti Ningsih N. W. A. Nova L. E. Padmini N. M. T Pasaribu C. A. Pusari N. W. Y. M. Putra I K. S. A. Putra I P. A. Y. R. R. Indrawati R. Rochi Raillah H. S. Ramadhani I. F. Rika R. Rusnadi I. N. S. Setiawan I K. A. Sitepu M. Sri Anggreni Lindawati Sri Kayati Widyastuti Suartiningsih N P.M Suartiniyanti N. L. A. Sucahya D.G.I Suda IN. SUHENDRA I P. N. D. Sujana I K. Y. Sukmaya I. B. M. G. Sumayani, N. K. E. Suparman I K.A Sutiyo R. A. Syamsi B. Trisnayuni N. M. A. ulum M. F. W. Wijana WARDANI, N. P. K. Warmana I W. G. T. WIBAWA I M. A. S Widyantara P. R. A Wijana IW. Wijana IW.