Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK BERDASARKAN LUAS WILAYAH KOTA PONTIANAK Filanda, Shesa Dida; Wulandari, Agustiah; Yuniarti, Erni
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 1 (2024): JeLAST Edisi Februari 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i1.75406

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan satu diantara aspek penting dalam suatu manajemen perkotaan. Populasi penduduk yang meningkat dan tingginya pembangunan fisik di suatu perkotaan dapat memberikan pengaruh yang besar di perkotaan khususnya pada RTH publiknya. Penelitian ini mengambil lokasi RTH publik di Kota Pontianak. Keberadaan RTH publik eksisting di Kota Pontianak tidak memenuhi syarat yang sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2022 Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau yang mana besaran RTH publik suatu kota ditetapkan sebanyak 20% dari luas keseluruhan kota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan RTH publik berdasarkan luas wilayah Kota Pontianak dalam rangka memenuhi ketersediaan RTH publik untuk mencapai target yang disyaratkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas keseluruhan RTH publik Kota Pontianak tahun 2023 adalah sebesar 597,37 ha dan jumah kebutuhan RTH publik berdasarkan luas wilayah Kota Pontianak adalah sebesar 2.375,4 ha.Kata Kunci: Kebutuhan, Kota Pontianak, Ruang Terbuka Hijau (RTH), RTH Publik
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN CAGAR BUDAYA DI KOTA PONTIANAK Arini, Putri Dhiya; Yuniarti, Erni; Muazir, Syaiful
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.84628

Abstract

Pontianak adalah pusat pemerintahan untuk Provinsi Kalimantan Barat.. Kota Pontianak menyimpan sejarah yang memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata budaya, dapat dilihat dari adanya 13 cagar budaya di Kota Pontianak. Beberapa di antaranya yaitu Keraton Kadriah Pontianak, Tugu Khatulistiwa, Vihara Bodhisatva, Rumah Adat Betang/Panjang, Masjid Jami"™ Sultan Syarif Abdurrachman, Pelabuhan Seng Hie, Kantor Pos, dan Kantor Bappeda Kota Pontianak. Permasalahan yang ada terkait dengan cagar budaya yang ada di Kota Pontianak berdasarkan hasil pengamatan langsung ke lapangan adalah dari 13 cagar budaya yang kini kondisinya kurang terjaga. Kemudian, belum optimalnya pengembangan sehingga banyak sarana dan prasarana yang tidak ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan warisan budaya sebagai destinasi wisata budaya di Kota Pontianak dalam rangka memfasilitasi pengembangan pariwisata. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah teridentifikasinya potensi dan permasalahan dari cagar budaya yang ada di Kota Pontianak. Kata Kunci : Kota Pontianak, cagar budaya, potensi dan permasalahan, destinasi wisata budaya
Analisis Kesesuaian Jalur Pedestrian Jalan Jendral Urip Sumoharjo Kota Pontianak Hernovianty, Firsta Rekayasa; Yuniarti, Erni; Silmi, Putri Aghnia
TATALOKA Vol 26, No 4 (2024): Volume 26 No 4, November 2024
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.26.4.294-311

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk perkotaan dapat menimbulkan peningkatan pergerakan untuk menjalankan aktivitas kehidupan. Hal ini perlu diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang manusiawi dan ramah lingkungan, seperti jalur pedestrian. Kota Pontianak saat ini telah menyediakan jalur pedestrian di beberapa ruas jalan, salah satunya Jalan Jendral Urip Sumoharjo. Koridor jalan ini telah mengalami perkembangan khususnya pada aktivitas perdagangan dan jasa. Namun, jalur pedestrian pada jalan tersebut belum dilengkapi dengan fasilitas khusus penyandang disabilitas dan belum dibangun dengan material yang dapat meningkatkan nilai estetika. Selain itu, hambatan berupa adanya pedagang kaki lima yang berjualan pada jalur pedestrian tersebut dapat menyebabkan benturan antara aktivitas pejalan kaki dengan aktivitas lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan melakukan analisis kesesuaian jalur pedestrian Jalan Jendral Urip Sumoharjo Kota Pontianak dengan mengacu pada peraturan dan pedoman yang berlaku. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitif deskriptif dengan teknik analisis skoring untuk melihat kategori kesesuaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jalan Jendral Urip Sumoharjo sudah disediakan jalur pedestrian di ruas kiri dan kanan jalan, namun masih ditemukan permasalahan fisik berupa kerusakan material dan kurang meratanya sarana pendukung pada jalur pedestrian. Tingkat kesesuaian jalur pedestrian Jalan Jendral Urip Sumoharjo termasuk ke dalam kategori kurang sesuai dengan nilai tiap ruas sebesar 37% pada ruas kiri dan 55% pada ruas kanan. Oleh karena itu, diperlukan adanya peningkatan kualitas berupa perbaikan pada jalur pedestrian yang mengalami kerusakan material dan perencanaan penyediaan sarana seperti jalur hijau, lampu penerangan, tempat sampah, tempat duduk, hingga jalur khusus penyandang disabilitas yang terintegrasi dengan jalur pedestrian yang telah ada.
ANALISIS SMART COMMUNITY DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN DESA MANDIRI KABUPATEN MEMPAWAH Nana Novita Pratiwi; Erni Yuniarti; Sekar Aprilia Maharani
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Tata Kota dan Daerah
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2024.016.02.3

Abstract

Kabupaten Mempawah merupakan salah satu wilayah di Provinsi Kalimantan Barat yang telah mengadopsi konsep smart city dan smart village sejak tahun 2020 melalui program digitalisasi. Program ini dirancang sebagai terobosan percepatan kreativitas dan inovasi pembangunan desa menuju desa mandiri. Salah satu dimensi smart village yang perlu dikaji secara ilmiah adalah smart community dengan melihat peran masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan pembangunan desa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan smart community pada desa mandiri di Kabupaten Mempawah agar dapat mendukung keberlanjutan dan peningkatan desa mandiri, serta memberi masukan bagi pemerintah daerah dalam mengimplementasikan smart village sesuai karakteristik wilayah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Analisis yang digunakan yaitu distribusi frekuensi dan analisis indeks komposit dengan indikator demokrasi masyarakat, kreativitas masyarakat, edukasi masyarakat, dan ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil analisis smart community, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi pengamatan yang difokuskan pada 7 kecamatan yang mencakup 31 mandiri di Kabupaten Mempawah termasuk kategori cukup tinggi dengan indeks sebesar 2,93.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI BATU BURUNG DI KELURAHAN SEDAU, KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN Dwiputra, Muhammad Dimaz Lawyx; Yuniarti, Erni; Fitriani, Meta Indah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 4 (2024): JeLAST Edisi Desember 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i4.82279

Abstract

Kecamatan Singkawang Selatan adalah salah satu kecamatan yang menjadi inikasi program dalam pengembangan kawasan pariwisata di Kota Singkawang. Salah satu objek wisata yang sangat dikenal oleh masyarakat luas di Kecamatan Singkawang Selatan adalah pantai. Pantai Batu Burung merupakan salah satu pantai yang ada di Kecamatan Singkawang Selatan. Pantai Batu Burung memiliki potensi alam yang cukup menarik untuk dikembangkan, namun potensi tersebut masih belum dikelola secara maksimal oleh pemerintah maupun masyarakat setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bentuk dan karakteristik partisipasi masyarakat dalam pengembangan objek wisata Pantai Batu Burung di Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis isi. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk partisipasi yang paling dominan adalah keahlian dan barang. Karakteristik partisipasi masyarakat yang berpengaruh dalam pengembangan objek wisata Pantai Batu Burung adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama tinggalnya. Oleh karena itu, rekomendasi pengembangan diberikan untuk memanfaatkan potensi yang ada di Pantai Batu Burung secara maksimal seperti meningkatkan minat wisatawan dalam mengunjungi wisata.
STUDI KELAYAKAN OBJEK DAYA TARIK WISATA ALAM KAWASAN EKOWISATA MANGROVE SETAPUK Yuniarti, Erni; Rekayasa Hernovianty, Firsta; Novita Pratiwi, Nana; Listyo Widodo, Muji
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 11, No 2 (2024): October
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lantang.v11i2.71864

Abstract

Kawasan Ekowisata Mangrove Setapuk adalah salah satu destinasi wisata Mangrove yang ada di Kota Singkawang. Kawasan ekowisata Mangrove ini digolongkan menjadi Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP)-II dengan tujuan menambah dan mengembangkan daya tarik wisata baru dengan atraksi atau event yang kreatif dan inovatif. Pengelolaan konservasi Mangrove dapat dimanfaatkan sebagai bentuk ekowisata (ekologi wisata) yang bersifat berkelanjutan karena tidak hanya mengupayakan kelestarian alam tetapi juga memanfaatkan komunitas lokal masyarakat di daerah terkait Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan objek daya tarik wisata alam di Kawasan Ekowisata Mangrove Setapuk. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) dengan sistem bobot. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kawasan Ekowisata Mangrove Setapuk masuk ke dalam kategori Wisata Layak Dikembangkan dengan total indeks nilai potensi Objek Daya Tarik Wisata Alam sebesar 75.4%. Unsur objek dan daya tarik yang dapat dikembangkan di Kawasan Ekowisata Mangrove Setapuk terdiri dari unsur daya tarik (85,7%); sarana dan prasarana (75,0%); beserta keamanan (91,7%). Sementara untuk unsur Objek Daya Tarik Wisata Alam yang masuk ke dalam kategori belum layak dikembangkan adalah aksesibilitas (54.5%), pengelolaan dan pelayanan (55,6%) beserta kategori yang tidak layak dikembangkan adalah pemasaran (16,7%). Adapun manfaat ataupun kontribusi dalam penelitian ini memberikan informasi tentang elemen sarana dan prasarana yang sudah layak dan yang belum memadai, seperti aksesibilitas dan pemasaran. Hal ini dapat panduan bagi arsitek dan perencana kota untuk merancang infrastruktur yang mendukung, seperti akses jalan, fasilitas umum, dan bangunan yang ramah lingkungan di sekitar kawasan mangrove, guna mendukung keberlanjutan wisata dan kenyamanan pengunjung
IDENTIFIKASI KONDISI EKSISTING DAN SEBARAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PARIWISATA PANTAI PUTERI SERAYI KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS Leni, Leni; Yuniarti, Erni; Septianti, Anthy
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 4 (2024): JeLAST Edisi Desember 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i4.85863

Abstract

ABSTRAKPantai Puteri Serayi terletak di Desa Jawai Laut, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, dan dikenal sebagai salah satu objek wisata yang menarik berkat keindahan pantainya yang dilengkapi dengan bukit yang menawan. Meskipun memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan, kondisi sarana dan prasarana di pantai ini masih belum memadai dan tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan ke Pantai Puteri Serayi. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas yang ada, seperti jalan, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, pengelolaan sampah, sarana kesehatan, akomodasi, rumah makan, toilet, ruang ganti, sarana keamanan, lahan parkir, toko suvenir, dan fasilitas bermain anak, masih kurang memadai. Selain itu, penyebaran sarana dan prasarana tersebut juga tidak merata di seluruh area objek wisata. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan lebih lanjut, guna meningkatkan pengalaman wisatawan dan mendukung keberlanjutan pariwisata di kawasan tersebut.Kata kunci: pantai puteri serayi, penunjang pariwisata, sarana dan prasarana  ABSTRACTPuteri Serayi Beach is located in Jawai Laut Village, South Jawai Sub-district, Sambas Regency, and is known as one of the attractive tourist attractions thanks to the beauty of the beach equipped with a charming hill. Although it has great potential to attract tourists, the condition of facilities and infrastructure on this beach is still inadequate and uneven. This study aims to identify the needs of facilities and infrastructure needed to increase the interest of tourist visits to Puteri Serayi Beach. The data collection methods used include observation, interviews, and documentation studies. The results show that existing facilities, such as roads, clean water networks, electricity networks, telecommunications networks, waste management, health facilities, accommodation, restaurants, toilets, changing rooms, security facilities, parking lots, souvenir shops, and children's play facilities, are still inadequate. In addition, the distribution of these facilities and infrastructure is also uneven throughout the tourist attraction area. These findings are expected to be the basis for further development, in order to improve the tourist experience and support the sustainability of tourism in the area.  Key words: puteri serayi beach, tourism support, facilities and infrastructure
PEMANFAATAN AIR TERJUN SARAI SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM DI KECAMATAN SILAT HILIR KABUPATEN KAPUAS HULU Lestari, Shella Angria; Yuniarti, Erni; Chairunnisa, Chairunnisa
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 3 (2024): JeLAST Edisi Agustus 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i3.86451

Abstract

Air Terjun Sarai merupakan objek wisata yang terletak di Desa Miau Merah, Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu. Air Terjun Sarai memiliki tiga tingkatan air terjun yang menjadi daya tarik utama wisata. Air Terjun Sarai memiliki potensi berupa keindahan panorama alam yang masih asri dan alami. Aliran air terjun yang mengalir di antara susunan bebatuan juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. Namun kawasan ini mengalami berbagai permasalahan seperti kurang dikenalnya keberadaan kawasan, infrastruktur dan fasilitas yang kurang memadai, belum luasnya jaringan pemasaran, serta potensi daya tarik wisata yang ada masih belum dikembangkan secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi objek daya tarik wisata menggunakan pendekatan deskriptif dengan variabel yang digunakan mencakup aspek 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) dan 2P (promosi dan pelaku wisata). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Air Terjun Sarai memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan karena memiliki tiga tingkatan air terjun yang menjadi keunikan tersendiri bagi kawasan air terjun. Dalam perencanaannya, diperlukan optimalisasi pengembangan dengan memanfaatkan potensi yang ada karena lokasi wisata yang juga cukup strategis yakni berada di jalan lintas Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu.
PEMETAAN JALUR WISATA BUDAYA RUMAH ADAT DAYAK BEKATI"™ MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Studi Kasus: Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang Pratama, Ricky; Yuniarti, Erni; Pratiwi, Nana Novita
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 3 (2024): JeLAST Edisi Agustus 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i3.82831

Abstract

Desa Pisak merupakan salah satu desa di Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang yang memiliki potensi alam dan budaya. Potensi wisata budaya ini terdapat pada Rumah Adat Dayak yang terletak di Kampung Segiring dan Kampung Segonde. Rumah Adat Dayak Bekati"™ menawarkan potensi wisata budaya yang terjaga, sehingga menarik perhatian pengunjung yang datang. Potensi yang begitu besar tersebut tidak menutup adanya permasalahan yang dihadapi seperti aksesibilitas untuk menuju objek wisata tersebut, pada sarana dan prasarana yang belum cukup lengkap. Informasi yang kurang terakait titik rumah adat dayak bekati dan komponen wisata budaya yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan jalur wisata Rumah Adat Dayak Bekati di Desa Pisak menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). pendekatan penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang terdiri dari 4 aspek variabel, yaitu jarak tempuh, waktu tempuh, kondisi fisik jalan, dan titik objek. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa aksesibilitas menuju lokasi Rumah Adat mudah untuk diakses pengunjung karena sebagian besar jalur yang dilalui adalah jalan dengan perkerasan aspal. Dari segi sarana dan prasarana masih kurang dan dalam kondisi buruk.
PEMETAAN KARAKTERISTIK OBJEK WISATA PEMANDIAN BATU ANCAU DI DESA SUNGAI ABAU KECAMATAN BATANG LUPAR KABUPATEN KAPUAS HULU putri, Meisya Zurika Kurnia; Yuniarti, Erni; Pratiwi, Nana Novita
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 1 (2025): JeLAST Edisi Februari 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i1.87855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan mengidentifikasi karakteristik dari objek wisata pemandian Batu Ancau yang terletak di Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu. Objek wisata ini dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, termasuk bebatuan besar, air sungai yang jernih dan dingin, serta lingkungan yang asri dan dikelilingi pepohonan hijau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai kondisi objek wisata tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Batu Ancau memiliki daya tarik utama berupa keindahan alam dan berbagai aktivitas wisata alam, seperti berenang, berfoto, bermain air, serta mengikuti acara adat. Namun, terdapat beberapa tantangan terkait aksesibilitas, seperti jalan yang licin akibat lumut, serta fasilitas yang masih perlu perbaikan, termasuk toilet dan area parkir. Meskipun demikian, objek wisata ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menarik. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan kualitas fasilitas, aksesibilitas, dan layanan pendukung di Batu Ancau dengan tetap menjaga kelestarian alam sekitar.
Co-Authors - Chairunnisa - Megawati - Qhadafi Akbari, Dyta Nur Alphard, Muhammad Ega Amdalia Sri Swastiastuti Anthy Septianti Arini, Putri Dhiya Aryuwanda, Dedy Bayu Yulianto Pratama Bestari, Septia Bestari, Septia Eka Chairunnisa Chairunnisa Denny Muhammad Hajratul Dheyaulhaq, Diza Daffa Dianutami, Asri Digna Setyana Hayu Putri Dwiputra, Muhammad Dimaz Lawyx Ella Prastika Erlanda Fajar Pangestu, Fajar Farmansyah, Daffa Febriyani, Emiliana Filanda, Shesa Dida Fitria, Azhura Fitrianingsih, Yulisa Gita, - Gusti i Zulkifli Mulki Gusti Zulkifli Mulki Gusti Zulkifli Mulki Hernovianti, Firsta Rekayasa Hernovianty, Firsta Rekayasa Ilahi, Urai OktaJumnur Iman Sumantri Jennifer Chelsea Junianti Junianti, Junianti Kusumawardhani, Salsabilla Leni Leni Lestari, Shella Angria Lismana, Mutia Islami Listyo Widodo, Muji Marjayanti, Andiana Maya Julia Trinisa Meta Indah Fitriani Mira Sophia Lubis Muhammad Resnu Amahesi Muhtar Turisnu Nana Novita Pratiwi Neneng Aminah Novita Pratiwi, Nana Nurfidya Assyifa Nurhidayati, Ely Nurlihafiza, Maudyra Dwi Pangaraya, Tiara Angel Pratiwi, Atania Putri Pratiwi, Nana Novita Purnama, Roni putri, Meisya Zurika Kurnia Rekayasa Hernovianty, Firsta Retno Andrea Ningrum Rheinata, Alifasya Putri Ricky Pratama Ridho Irfandi Saifullah, Muhammad Iqbal Sania, Ardila Saputra, Muhammad Andry Sekar Aprilia Maharani Septianti, Anthy Silmi, Putri Aghnia Silvana, Riska Viantia Sri Asnawati, Sri Stefanus Barlian Soeryamassoeka Suwanti, Putri Nadia Syaiful Muazir Tania, Wisha Tita Khairiyah Tiya, Sandy Trifonia Apika Ririn Putri Utama, Nugraha Pandia Vetti Puryanti Vinsensius Teddy Sandria Pradana Viny Aristy Putri Wahma, Anisa Putri Waidah, Novianti Alfina Wulandari, Agustiah Yosi Rima Riana Yudi Purnomo