Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA KOTA SAMBAS KABUPATEN SAMBAS Sania, Ardila; Yuniarti, Erni; Mulki, Gusti Zulkifli
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 4 (2023): JeLAST Edisi Desember 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i4.68142

Abstract

Kota Sambas memiliki objek wisata yang dapat dikunjungi seperti Kawasan Keraton Istana Alwatzikoebillah, Wisata Susur Sungai, Wisata Kuliner, dan Perkampungan Tenun Sambas. Objek wisata yang ada memiliki berbagai daya Tarik, salah satunya memiliki potensi wisata alam dan wisata budaya yang kuat. Namun pengembangan objek wisata di Kota Sambas masih dalam tahap pembangunan dan masih memiliki permasalahan dalam peroses pengembangan. Permasalahan yang ada meliputi kurangnya minat kunjungan, estetika serta pilihan objek daya tarik wisata dan terdapat faktor penghambat dan pendukung dalam pengembangan objek wisata di Kota Sambas. Tujuan penelitian ini yaitu merusmuskan strategi pengembangan objek wisata di Kota Sambas menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dan perumusan strategi menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Kota Sambas dalam mendukung kegiatan wisata masih kurang dalam kebutuhan fasilitas, sarana dan prasarana, pilihan atraksi dan informasi terkait objek wisata. Lokasi objek wisata berada di lokasi yang strategis berada di pusat kota dan masih menjaga kebudayaan daerah. Hasil analisis SWOT kawasan Kantin Ulan dan Perkampungan Tenun memiliki strategi pengembangan yang lebih baik, karena masing-masing memiliki kekuatan dan di dukung dengan peluang yang ada. Kawasan Susur Sungai Sambas memiliki ancaman dalam pengembangannya namun dapat di minimalisir dengan kekuatan yang ada. Kawasan Istana Alwatzikoebillah memiliki kelemahan namun berpeluang untuk dikembangkan.
Analisis Kesiapan Lokasi Kabupaten Sintang Sebagai Calon Ibu Kota Provinsi Kapuas Raya Dianutami, Asri; Pratiwi, Nana Novita; Yuniarti, Erni
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.64014

Abstract

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah mengajukan pembentukan wilayah baru di bagian timur yang disebut Provinsi Kapuas Raya. Kapuas Raya merupakan hasil penggabungan 5 kabupaten di wilayah timur, dan di antara 5 kabupaten tersebut yang dicalonkan sebagai ibu kota Provinsi Kapuas Raya yaitu Kabupaten Sintang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan lokasi Kabupaten Sintang. Pendekatan yangã…¤digunakan dalamã…¤penelitianã…¤ini yaituã…¤deskriptifã…¤kuantitatif. Hasil penelitian terkait kesiapan lokasi Kabupaten Sintang menunjukkan bahwa wilayah ini sangat potensial. Hal tersebut ditinjau dari posisi geografisnya yang berada di sentral administrasi wilayahã…¤timur Provinsiã…¤Kalimantan Barat, dan secara umum wilayah Kabupaten Sintang merupakan dataran rendah serta memiliki wilayah perbatasan dengan negara lain. Selain itu, Sintang memiliki luas wilayah yang sangat potensial untuk pembangunan sebagai ibu kota, dimana luas wilayah yang dimiliki melebihi dari luas wilayah ideal suatu calon lokasi ibu kota. Luas wilayah tersebut juga didukung dengan luas lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan yang dapat dilihat berdasarkan luas kawasan budidaya. Kabupaten Sintang memiliki luas kawasan budidaya yang melebihi dari parameter paling ideal untuk luasan kawasan budidaya. Jarak antara kabupaten lain dan Kabupaten Sintang juga tidak terlalu jauh, sehingga rentang kendali pemerintahan tidak terlampau jauh. Kabupaten Sintang memperoleh persentase kesiapan aspek lokasi sebesar 96 persen.
KARAKTERISTIK PERMUKIMAN FORMAL DAN INFORMAL BERDASARKAN ELEMEN PEMBENTUK PERMUKIMAN (STUDI KASUS: DESA SEMANGUT UTARA, KECAMATAN BUNUT HULU, KABUPATEN KAPUAS HULU) Utama, Nugraha Pandia; Nurhidayati, Ely; Yuniarti, Erni
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i3.96716

Abstract

Permukiman di Desa Semangut Utara tumbuh mengikuti tepian sungai, lalu berkembang ke arah daratan seiring pembangunan Jalan Trans-Kalimantan. Arah perkembangan ini menimbulkan perbedaan karakter antara permukiman formal dan informal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik kedua jenis permukiman tersebut dengan menggunakan lima elemen pembentuk permukiman, yaitu alam (nature), manusia (man), masyarakat (society), bangunan (shells), dan jaringan (networks). Penelitian dilakukan dengan pendekatan gabungan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif, serta analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan pemetaan sebaran bangunan. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 90% bangunan tergolong permukiman informal, yang terletak di lahan tanpa legalitas yang sah dan berada pada kawasan sempadan sungai. Sarana dan prasarana di wilayah informal tergolong minim, terutama sanitasi dan jaringan jalan. Sebaliknya, permukiman formal memiliki legalitas jelas, kualitas bangunan lebih baik, serta akses jaringan yang lebih memadai. Namun, dari sisi sosial, masyarakat di kedua jenis permukiman sangat aktif dan kompak dalam kegiatan gotong royong yang memperbaiki kualitas lingkungan permukiman formal dan informal di Desa Semangut Utara.
Faktor Non Fisik yang Mempengaruhi Ketertinggalan Daerah Kabupaten Landak Pratiwi, Nana Novita; Yuniarti, Erni; Hernovianty, Firsta Rekayasa; Zubaidah, Zubaidah
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 11, No 3 (2023): December 2023
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.11.3.279-295

Abstract

Kabupaten Landak sebagai salah satu daerah tertinggal dari 122 Kabupaten di Indonesia berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah. Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak adalah sebesar 5,5%, artinya 0,1% lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan regional provinsi Kalimantan Barat. Selain faktor fisik, ketertinggalan Kabupaten Landak juga dipengaruhi oleh aspek non fisik. Oleh karena itu, dalam rangka mengurangi ketertinggalan daerah, selain kajian faktor fisik, juga diperlukan adanya analisis faktor non fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor non fisik yang mempengaruhi daerah tertinggal di Kabupaten Landak melalui analisis faktor. Berdasarkan analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa faktor non fisik yang berpengaruh terhadap ketertinggalan daerah di Kabupaten Landak terdiri dari 3 faktor, yaitu kondisi ekonomi, pemanfaatan teknologi dan kondisi sosial kelembagaan. Faktor kondisi ekonomi diantaranya adalah mata pencaharian yang bertumpu pada pertanian, lemahnya sturktur dan akses terhadap sumber permodalan, keterbatasan pasar dan gangguan ekonomi regional. Keempat sub faktor tersebut tergolong tinggi mempengaruhi tumbuhnya daerah tertinggal. Pada faktor pemanfaatan teknologi terdiri dari kemampuan teknologi rendah yang berpengaruh tinggi sedangkan pengelolaan tanah konvensional berpengaruh sedang. Sementara faktor sosial kelembagaan meliputi kesadaran masyarakat dan organisasi manajemen ekonomi yang rendah dengan kategori pengaruh tinggi sedangkan adat istiadat mengikat dan kebiasaan buruk masyarakat berpengaruh sedang.
Environment Improvement Through Visual Street Art in Beting Village, Pontianak City: Perbaikan Lingkungan Kampung Kota Melalui Visual Street Art Di Kampung Beting Kota Pontianak Wulandari*, Agustiah; Yuniarti, Erni; Pratiwi, Nana Novita
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i2.16566

Abstract

BetingVillage is one of the urban sub-districts in Pontianak City, precisely in East Pontianak District. The local community views Kampung Beting with a negative image. This village looks busy and dirty because it was built on river water. Efforts that need to be made to improve the quality of the village environment are the PKM Activities for Improving the City Village Environment through Visual Street Art in Beting Village, Pontianak City. The aim of making visual street art is to beautify the village by painting the walls of residents' houses using bright colored paint.PKM is implemented using participatory and collaborative methods, starting from the preparation stage for determining the design, implementing wall drawings, and the final stage of socialization with the community. The image design concept chosen is Air Beting Village. The choice of street art design theme considered the characteristics of Kampung Beting as a sub-district where most of the residents' houses are above the water. This activity will add to the beauty of the environment and increase the attractiveness of Kampung Beting as a new tourist destination in Pontianak City
PEMETAAN RUTE WISATA DAN DESKRIPSI SEBARAN POTENSI WISATA DISEPANJANG JALAN SAMBAS-PALOH Amahesi, Muhammad Resnu; Yuniarti, Erni; Puryanti, Vetti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.53697

Abstract

Sistem Informasi Geografis (SIG) bermanfaat bagi perencanaan suatu wilayah. Khususnya dibidang pariwisata dapat digunakan untuk mengetahui persebaran objek wisata di suatu wilayah. Kabupaten Sambas memiliki banyak objek wisata yang tersebar di setiap daerahnya tetapi sampai saat ini jarak tempuh yang dilalui cukup jauh dan aksesibilitas masih kurang memadai. Selain itu juga, Kabupaten Sambas memiliki banyak sekali objek wisata yang masih belum terinformsikan. Sehingga beberapa objek wisata masih belum banyak dikenal oleh wisatawan. Tujuan dari penelitian adalah memetakan peta persebaran objek wisata, aksesibilitas, dan akomodasi di Kabupaten Sambas khususnya pada rute Sambas-Paloh, Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis data spasial dan deskripsi kualitatif. Peta digunakan sebagai media dalam menampilkan persebaran lokasi objek wisata, transportasi, dan akomodasi. Penggambaran pada peta, objek wisata, akomodasi, dan transportasi disimbolkan menggunakan titik (point). Sedangkan untuk aksesibilitas menggunakan simbol garis (line). Hasil penelitian adalah  didapatkan pemetaan jalur wisata dari Kabupaten Sambas yaitu berupa (1) Peta persebaran akomodasi di sepanjang rute Sambas-Paloh, (2) Peta aksesibilitas, dan (3) Peta persebaran objek wisata di sepanjang rute Sambas-Paloh. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan beberapa objek wisata di sepanjang rute Sambas-Paloh. Informasi yang termuat berupa kondisi serta daya tarik yang terdapat di setiap objek wisata.
PEMETAAN JALUR WISATA CAGAR BUDAYA RUMAH BETANG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Studi Kasus: Desa Melapi Dan Desa Urang Unsa Kabupaten Kapuas Efivania, Klaudia; Yuniarti, Erni; Fitriani, Meta Indah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.52346

Abstract

Rumah Betang Melapi 1 Patamuan dan Rumah Betang Lunsa Hilir adalah objek wisata cagar budaya yang merupakan benda cagar budaya peninggalan masyarakat suku dayak taman di Kabupaten Kapuas Hulu. Rumah Betang menawarkan potensi wisata budaya yang terjaga sejak dulu dan masih asli sehingga menarik perhatian pengunjung yang datang. Akan tetapi dari segi informasi kurang mengeksplorasi titik rumah betang dan   komponen wisata cagar budaya yang ada. Tujuan penelitian ini adalah memetakan jalur wisata menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang terdiri dari 6 aspek variabel, yaitu jarak tempuh, waktu tempuh, kondisi fisik jalan, tempat parkir, pengguna jalan dan titik objek. Pemetaan terbagi menjadi 6 yang terdiri dari; (1) Pemetaan Jalur dari Ibukota Kebupaten; (2) Pemetaan Jalur Masuk Rumah Betang Desa Melapi; (3) Pemetaan Jalur Masuk Rumah Betang Desa Urang Unsa; (4) Pemetaan Titik Rumah Betang; (5) Pemetaan Titik Sarana dan (6) Desain Papan Informasi Cagar Budaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa aksesibilitas menuju lokasi wisata cagar budaya mudah untuk diakses pengunjung karena sebagian besar jalur yang dilalui adalah jalan dengan perkerasan aspal. Dari segi sarana dan prasarana cukup memadai dan dalam kondisi yang baik.  Kata kunci: cagar budaya, pemetaan, Rumah Betang
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PERIKANAN DESA SUNGAI KAKAP KECAMATAN SUNGAI KAKAP Setiawan, Bobby Feri; Hernovianty, Firsta Rekayasa; Yuniarti, Erni
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.52352

Abstract

 Desa Sungai Kakap memiliki potensi yang besar di sektor perikanan dengan hasil laut yang melimpah. Sektor perikanan merupakan sektor yang memiliki peran penting pada perekonomian di Desa Sungai Kakap karena melimpahnya jumlah ikan tangkap, salah satunya cumi. Namun, terbatasnya fasilitas kegiatan perikanan menjadi permasalahan pemasukan ekonomi nelayan lokal itu sendiri. Sehingga peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengangkat nilai perekonomiannya dalam hal mengembangkan potensi perikanan. Tujuan penelitian ini ialah merumuskan strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan potensi perikanan di Desa Sungai Kakap. Sasaran penelitian ini ada 2 yaitu mengidentifikasi gambaran umum wilayah Desa Sungai Kakap, dan menganalisis kebijakan pengembangan perikanan di Desa Sungai Kakap berdasarkan potensi dan permasalahan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif fenomenologi yang menjelaskan secara deskriptif gambaran potensi dan permasalahan upaya pengembangan perikanan  di Desa Sungai Kakap. Fenomenologi merupakan pendekatan yang mengarah pada gambaran hidup suatu individu berupa cerita, perilaku, dan perubahan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dibutuhkan untuk memberdayakan masyarakat dalam pengembangan potensi perikanan Desa Sungai Kakap yaitu perbaikan sistem akses pemasaran dan penyediaan sarana perikanan, pengembangan teknologi penangkapan ikan, pengembangan minat masyarakat dalam pembudidayaan ikan, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya perikanan, pelatihan pengolahan hasil olahan ikan serta peningkatan kelembagaan sektor perikanan. Kata kunci: kebijakan, pemberdayaan masyarakat, perikanan
DAMPAK SOSIAL EKONOMI PENGEMBANGAN PARIWISATA CAGAR BUDAYA DI KECAMATAN PONTIANAK TIMUR Pratiwi, Ade Yuniar; Yuniarti, Erni; Hernovianty, Firsta Rekayasa
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.52347

Abstract

Kawasan Pariwisata Cagar Budaya Pontianak Timur merupakan salah satu kawasan strategis sosial budaya dan pariwisata dengan prioritas sebagai kawasan konservasi cagar budaya yang terdiri dari Keraton Kadriah, Masjid Jami"™ Sultan Syarif Abdurrahman dan Masjid Baitannur. Namun terjadi penurunan kualitas lingkungan dan citra kawasan yang negatif mendorong pemerintah melakukan pengembangan. Pengembangan kawasan dilakukan dengan upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan, citra kawasan dan memberikan nilai tambah terhadap cagar budaya dan perekonomian masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak sosial ekonomi pengembangan pariwisata di Kawasan Cagar Budaya Pontianak Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif guna memberikan gambaran historis pengembangan yang dilakukan di Kawasan Cagar Budaya Pontianak Timur dan analisis isi untuk menganalisis dampak sosial dan ekonomi terhadap pengembangan pariwisata di wilayah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, Istana Kadriah, Masjid Jami"™ dan Masjid Baitannur merupakan kawasan lindung cagar budaya yang memiliki daya tarik dalam pengembangan wisata sejarah dan religius.   Dampak sosial yang ditimbulkan yakni, terjadinya peningkatan kepedulian lokal terhadap kawasan cagar budaya (74%). Selain itu terdapat pula dampak negatif berupa perilaku konsumtif (26%) masyarakat di pengembangan kawasan cagar budaya. Pada aspek ekonomi pengembangan kawasan cagar budaya berdampak positif kepada pekerjaan (57%) dan peningkatan pendapatan (43%).
POTENSI DAYA TARIK WISATA DANAU BELIBIS, KECAMATAN TAYAN HILIR, KABUPATEN SANGGAU Winata, William Candra; Yuniarti, Erni; Azmi, Hafzhi Nur
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i3.99132

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Kecamatan Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berperan penting sebagai penggerak perekonomian suatu daerah. Kecamatan Tayan Hilir memiliki potensi wisata alam yang signifikan, salah satunya adalah Danau Belibis. Danau ini dikenal karena hamparan pasir putihnya, air danau yang jernih, pepohonan gaharu yang rindang dan area bersantai menikmati suasana danau. Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan Danau Belibis adalah aksesibilitas dan kurangnya kualitas amenitas pendukung wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kelayakan potensi daya tarik Wisata Danau Belibis di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara dengan pihak terkait, wawancara dengan wisatawan, serta studi literatur. Berdasarkan hasil identifikasi karakteristik kawasan wisata, Danau Belibis memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan mengingat lokasinya yang cukup dekat dari pusat Kecamatan Tayan Hilir dan Kota Pontianak. Melalui hasil analisis skoring menggunakan pedoman penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) dari Direktorat Jenderal tahun 2003, Danau Belibis memperoleh skor 73,31%. Skor ini menunjukkan bahwa Danau Belibis tergolong dalam klasifikasi kelas kelayakan tinggi, sehingga sangat layak untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan.
Co-Authors - Chairunnisa - Megawati - Qhadafi Akbari, Dyta Nur Alphard, Muhammad Ega Amahesi, Muhammad Resnu Amdalia Sri Swastiastuti Anthy Septianti Arini, Putri Dhiya Aryuwanda, Dedy Bayu Yulianto Pratama Bestari, Septia Bestari, Septia Eka Chairunnisa Chairunnisa Denny Muhammad Hajratul Dheyaulhaq, Diza Daffa Dianutami, Asri Digna Setyana Hayu Putri Dwiputra, Muhammad Dimaz Lawyx Efivania, Klaudia Ella Prastika Erlanda Fajar Pangestu, Fajar Farmansyah, Daffa Febriyani, Emiliana Filanda, Shesa Dida Fitria, Azhura Fitrianingsih, Yulisa Gita, - Gusti i Zulkifli Mulki Gusti Zulkifli Mulki Gusti Zulkifli Mulki Hafzhi Nur Azmi Hernovianti, Firsta Rekayasa Hernovianty, Firsta Rekayasa Ilahi, Urai OktaJumnur Iman Sumantri Jennifer Chelsea Junianti Junianti, Junianti Kusumawardhani, Salsabilla Leni Leni Lestari, Shella Angria Lismana, Mutia Islami Listyo Widodo, Muji Marjayanti, Andiana Maya Julia Trinisa Meta Indah Fitriani Mira Sophia Lubis Muhtar Turisnu Nana Novita Pratiwi Neneng Aminah Novita Pratiwi, Nana Nurfidya Assyifa Nurhidayati, Ely Nurlihafiza, Maudyra Dwi Pangaraya, Tiara Angel Pratiwi, Ade Yuniar Pratiwi, Atania Putri Pratiwi, Nana Novita Purnama, Roni Puryanti, Vetti putri, Meisya Zurika Kurnia Rekayasa Hernovianty, Firsta Retno Andrea Ningrum Rheinata, Alifasya Putri Ricky Pratama Ridho Irfandi Saifullah, Muhammad Iqbal Sania, Ardila Saputra, Muhammad Andry Sekar Aprilia Maharani Septianti, Anthy Setiawan, Bobby Feri Silmi, Putri Aghnia Silvana, Riska Viantia Sri Asnawati, Sri Stefanus Barlian Soeryamassoeka Suwanti, Putri Nadia Syaiful Muazir Tania, Wisha Tita Khairiyah Tiya, Sandy Trifonia Apika Ririn Putri Utama, Nugraha Pandia Vinsensius Teddy Sandria Pradana Viny Aristy Putri Wahma, Anisa Putri Waidah, Novianti Alfina Winata, William Candra Wulandari, Agustiah Yosi Rima Riana Yudi Purnomo Zubaidah R, Zubaidah