Claim Missing Document
Check
Articles

Efisiensi Alokatif Usahatani Nanas di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya Idrus Idrus; Erlinda Yurisinthae; Adi Suyatno
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.22

Abstract

Penelitian tentang efisiensi alokatif usahatani nanas di Kecamatan Rasau Jaya penting dilakukan karena rendahnya produksi akibat dari minimnya penggunaan faktor-faktor input produksi. Petani masih dapat meningkatan produksi tanaman nanas dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penggunaan faktor produksi dan untuk menganalisis tingkat efisiensi alokatif usahatani nanas di Kecamatan Rasau Jaya. Analisis data yang digunakan adalah analisis efisiensi alokatif dan melihat nilai produk marjinal NPM/Px. Hasil analisis regresi menunjukkan penggunaan input TSP memberikan pengaruh terhadap produksi nanas di Kabupaten Kubu Raya, sementara variabel lainnya tidak berpengaruh. Tingkat efisiensi alokatif usahatani nanas di Kecamatan Rasau Jaya tidak efisien pada variabel luas lahan, urea, TSP, phonska, protepon dan tenaga kerja. Sedangkan variabel yang belum efisien bibit, pupuk kadang dan gramaxone.
Efisiensi Ekonomis Usahatani Jagung di Kubu Raya Joko Joko; Erlinda Yurisinthae; Shenny Oktoriana
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.02.29

Abstract

Usahatani jagung merupakan salah satu komoditi unggulan masyarakat, karena selain sebagai pengganti makan pokok juga memiliki banyak kegunaan dan kandungan protein. Untuk menunjang keberlangsungan usahatani, maka diperlukan peningkatan produksi dengan memanfaatkan input produksi seoptimal mungkin. Upaya yang dapat dilakukan ialah dengan mengefisienkan faktor produksi dengan mengukur tingkat efisiensi ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di Kabupaten Kubu Raya, (2) Menganalisis efisiensi ekonomis usahatanai jagung di Kabupaten Kubu Raya. Metode analisis data yang digunakan ialah analisis regresi liner berganda dan analisis Stochatic Frontier Cobb Douglas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat satu faktor input produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi yaitu faktor benih. Analisis efisiensi ekonomis menunjukkan masih terdapat faktor input produksi yang tidak efisien dan belum efisien. Faktor input yang tidak efisien seperti benih dan pestisida, sedangkan faktor input produksi yang belum efisien yaitu lahan, tenaga kerja dan pupuk. Untuk mencapai tingkat efisien maka ada beberapa input produksi yang perlu di kurangi dan di tambah penggunaannya. Adapun input produksi yang perlu di kurangi seperti benih dan pestisida. Sedangkan input produksi yang perlu di tambah seperti lahan, tenaga kerja dan pupuk.
Analisis Pendapatan Petani Kelapa Sawit Pola Swadaya di Desa Saham Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Susilawati Susilawati; Erlinda Yurisinthae; Novira Kusrini
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.02.30

Abstract

Pendapatan petani merupakan ukuran penghasilan yang diterima oleh petani dari usahataninya yang dihitung dari selisih antara penerimaan dengan biaya produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan mengetahui pendapatan petani kelapa sawit pola swadaya di Desa Saham Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Saham pada bulan Maret-April 2020. Responden dalam penelitian ini adalah petani kelapa sawit pola swadaya di Desa Saham. Penentuan responden menggunakan metode secara acak (Simple random sampling), jumlah populasi sebesar 879 petani dengan sampel sebesar 42 petani. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan usahatani. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah produksi 12241,33 Kg/Ha/Tahun atau 19.828 Kg/Ha/Tahun, dengan harga jual tandan buah segar 1.300/Kg. Total biaya Rp14.167.452,40/Ha/Tahun atau Rp9.444.968,27/Ha/Tahun dan penerimaan Rp25.776.214,30 Ha/Tahun atau Rp17.184.142,90/Ha/Tahun. Jadi pendapatan petani responden adalah Rp11.608.761,90/Ha/Tahun atau Rp7.739.174,60/Ha/Tahun.
Efisiensi Teknis Usahatani Kelapa Sawit di Kabupaten Sanggau Leonides Yahyawi; Erlinda Yurisinthae; Shenny Oktoriana
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.02.11

Abstract

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu jenis komoditi unggulan Indonesia dan memiliki kontribusi penting dalam menunjang perekonomian dan kesejahteraan petani. Dalam usahatani sangat penting untuk mengukur tingkat efisiensi teknis untuk mengetahui tingkat keuntungan dari faktor-faktor input produksi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi teknis usahatani kelapa sawit di Kabupaten Sanggau. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi produksi frontier. Hasil penelitian menunjukkan  secara keseluruhan petani kelapa sawit telah efisiensi secara teknis, dengan nilai efisiensi teknis > 7. Rata-rata tingkat efisiensi teknis petani sebesar 0,8795, tingkat efisiensi tenis terendah sebesar 0,7569 dan tingkat efisiensi teknis tertinggi sebesar 0,9471.
Kinerja Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Maliano Maliano; Erlinda Yurisinthae; Anita Suharyani
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/kinerja usahatani, padi sawah tadah hujan, SFA, efisiensi teknis

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang dengan pertanian yang luas menjadikan sebagian besar mayoritas penduduknya mengantungkan hidup pada sektor pertanian dengan penggunaan lahan diperuntunkan untuk mengusahakan kebutuhan pokok seperti padi. Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah produksi padi sawah tadah hujan yang dalam proses produksinya mengalami banyak kendala seperti teknologi, perubahan cuaca, dan belum efisiennya penggunaan faktor produksi yang dimiliki petani. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis tingkat efisiensi teknis usahatani padi sawah tadah hujan dan (2) Penyebab inefisiensi teknis usahatani padi sawah tadah hujan di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Tempat penelitian ini ditentukan secara sengaja (purporsive) dilakukan di Desa Parit Keladi Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dengan jumlah responden 42 orang. Metode pengumpulan data meliputi obsrvasi, wawancara dengan kuisioner dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA) yang diolah menggunakan sofware frontier 4.1c. Hasil penelitian menunjukan rata-rata tingkat efisiensi teknis yang di capai oleh petani padi sawah tadah hujan adalah 0,83 dengan tingkat efisiensi tertinggi 0,98 dan terendah 0,48 yang mengartikan bahwa usahatani padi tersebut sudah efisien secara teknis. Adapun faktor yang menjadi penyebab inefisiensi teknis usahatni padi sawah tadah hujan ialah tingkat pendidikan dan pengalaman berusahatani.Kata kunci: kinerja usahatani, padi sawah tadah hujan, SFA, efisiensi teknis
Analisis Efisiensi Pemasaran Jamur Tiram Di Kota Pontianak Bayu Try Wibowo; Erlinda Yurisinthae; Wanti Fitrianti
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.04.7

Abstract

Penelitian ini di latarbelakangi oleh adanya perbedaan harga jamur tiram di tingkat konsumen dengan harga di tingkat petani dan dugaan adanya peran beberapa pedagang dalam memasarkan jamur tiram di Kota Pontianak. Berdasarkan kondisi tersebut, maka tujuan penelitian: (1) mengidentifikasi saluran pemasaran; (2) menganalisis margin pemasaran (3) menganalisis farmer’s share. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kota Pontianak. Selanjutnya penentuan sampel penelitian menggunakan metode snowball sampling, jumlah sampel ada 15 petani, 2 reseller, 2 retailer, dan 6 pengecer. Data diperoleh dengan wawancara dan dari beberapa referensi yang tersedia. Hasil penelitian di lapangan disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dianalisis secara kuantitatif yang terdiri dari marjin pemasaran dan bagi hasil. Analisis kualitatif digunakan untuk menginterpretasikan hasil pengolahan data yang telah diperoleh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan: (1) Pemasaran jamur tiram di Kota Pontianak terdiri dari 4 saluran pemasaran; (2) Total marjin pemasaran adalah sebagai berikut: Saluran I, marjin pemasaran Rp. 0; Saluran II, marjin pemasaran Rp.32.000; Saluran III, marjin pemasaran Rp.45.000; Saluran IV, marjin pemasaran Rp.40.000 (3) Bagian petani adalah sebagai berikut: Saluran I, bagian petani adalah 100%; Saluran II, bagian tani 69,3%; Saluran III, bagian petani 40%; Saluran IV, bagian petani 42,9%.
Efisiensi Alokatif Usahatani Jagung Pipil Di Desa Bange Kecamatan Sanggau Ledo Kabupaten Bengkayang Fradita Dies; Erlinda Yurisinthae; Marisi Aritonang
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.03.12

Abstract

This study aims to analyze the allocative efficiency of shelled corn farming in Bange Village, Sanggau Ledo District, Bengkayang Regency. Location selection is done intentionally. Data collection was obtained from the results of direct interviws with farmers with the help of a list of questions in the form a questionnaire. The analytical method used is the analysis of Cobb-Dauglas production function and allocative efficiency analysis. The results showed that the variables in the form of land area, seeds, labor, manure, urea fertilizer, NPK fertilizer, and gramaxone had an effect on the production of shelled corn. The level of allocative efficiency on the variables of land area, seeds, labor, manure, urea fertilizer, NPK fertilizer, and gramaxone have not been efficient.
Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Lada Di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau RUMAH TANGGA PETANI LADA DI KECAMATAN SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU Sisilia Paulina; Erlinda Yurisinthae; Josua Parulian
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.03.18

Abstract

Kesejahteraan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Tingkat kesejahteraan mencerminkan kualitas hidup dari sebuah rumah tangga. Rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi berarti memiliki kualitas hidup yang lebih baik, sehingga pada akhirnya rumah tangga tersebut mampu untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk bisa meningkatkan kesejahteraan. Namun dalam kehidupan petani sekarang, masih banyak rumah tangga petani yang belum terpenuhi kesejahteraannya karena pendapatan yang masih rendah serta masih belum terpenuhinya kebutuhan akan hak–hak dasarnya seperti, kebutuhan akan pangan, kurangnya pendidikan, kemudian masih minimnya pemenuhan kesehatan, dan fasilitas perumahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pendapatan rumah tangga petani lada di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau dan bagaimana tingkat kesejahteraan rumah tangga petani lada di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau. Lokasi penelitian ini terletak di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau, Penentuan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (Purposive). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 43 petani responden dari 896 populasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dilokasi penelitian, wawancara dengan para informan menggunakan kuisioner dan studi kepustakaan. Analisis penelitian ini menggunakan analisis pendapatan dan analisis kesejahteraan rumah tangga petani lada diukur dengan menggunakan indikator tingkat kesejahteraan setara beras (Sajogyo, 1997). Hasil penelitian menunjukan pendapatan rumah tangga petani lada terendah yaitu sebesar Rp 14.230.000/tahun dan pendapatan rumah tangga tertinggi adalah Rp. 108.480.655/tahun, dengan rata-rata pendapatan rumah tangga sebesar Rp 40.291.754/tahun. Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani lada dengan kriteria sajogyo (1997) menunjukan jumlah rumah tangga petani yang berada pada kriteria miskin sebanyak 1 kepala keluarga (KK) dengan presentase sebesar 2,33%. Rumah tangga petani yang berada pada kriteria nyaris miskin sebanyak 11 kepala keluarga (KK) dengan presentase sebesar 25,58%, jumlah kepala keluarga pada kriteria cukup sebanyak 18 kepala keluarga (KK) dengan persentase sebesar 41,86% dan pada kriteria hidup layak sebanyak 13 KK dengan persentase sebesar 30,23%. Dengan rata-rata pengeluaran rumah tangga petani per kapita yang dikonversikan kedalam ukuran setara beras sebesar 761 Kg/tahun atau dengan kriteria cukup, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah tangga petani lada di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau dapat dikatakan sejahtera.
Analisis Break Event Point Usahatani Kelapa Sawit Swadaya Di Desa Air Putih Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya Riady Saputra; Erlinda Yurisinthae; Novira Kusrini
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.03.11

Abstract

Sektor pertanian perkebunan merupakan salah satu subsektor pertanian, pertanian perkebunan memiliki peranan penting dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu perkebunan yang sudah lama di budidayakan di Indonesia. Pengembangan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu langkah yang sangat diperlukan sebagai pembangun subsektor perkebunan dalam rangka revitalisasi sektor pertanian. Secara umum Pengembangan perkebunan kelapa sawit memiliki prospek, ditinjau dari prospek harga, ekspor dan pengembangan produk. Secara internal pengembangan perkebunan kelapa sawit didukung potensi kesesuaian dan ketersediaan lahan, Dalam hal ini, alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Break Even Point (Titik Impas), yaitu Break Event Point Produksi dan Break Event Point Harga jual. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 168 populasi petani dan sampel sebesar 63 petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa usahatani kelapa sawit swadaya di Desa Air Putih Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya  melebihi titik BEP Produksi dan BEP harga jual.Kata Kunci : Break Event Point, Usahatani , Kelapa sawit
PERSEPSI MASYARAKAT DESA PEDULI GAMBUT PADA KEBIJAKAN RESTORASI LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN KUBU RAYA: Perceptions of Peat Care Village Community on Peatland Restoration Policy in Kubu Raya District Yurisinthae, Erlinda; Kurniadi, Dedi; Yusra, Abdul Hamid A.
AgriPeat Vol. 24 No. 1 (2023): JURNAL AGRIPEAT
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/agp.v24i1.5405

Abstract

During this time peatlands were discussed related to forest and land fires so that presidential regulation No. 1 of 2016 concerning peat restoration agency (BRG) was issued. The initial study of BRG on the development status of villages in the bergambut area shows that most villages are in the status of villages are very left behind or villages are left behind, so the peat care village (DPG) approach is used. The purpose of the study is: analyzing the perception of peat care village communities in Kubu Raya Regency on peatland restoration policies and analyzing factors that affect community participation in BRG programs and activities. The research location is Kubu Raya Regency. The population of this study is a community in DPG Sungai Nipah. The number of samples as many as 32 respondents and sampling was done using snowballing sampling. The variables studied are: characteristics of respondents, characteristics of peatland restoration policies, community perceptions, opinions/responses that are views given by the community on peat restoration policies, knowledge, and attitudes. To analyze factors that affect community participation in BRG programs and activities are used Logit Regression. Overall, respondents' attitudes towards BRG programs and activities were in the positive to very positive range. The variables of gender, perception and variable experience of trying to exert a significant partial influence on participation in BRG programs and activities. To improve the positive perception of the community, there is a need for assistance efforts from all community institutions in rural areas. Paludiculture cultivation techniques and using creative economic development strategies on peat swamplands with Green Circular Economy Consep can be an alternative to BRG programs and activities.