p-Index From 2020 - 2025
5.545
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan Jurnal Infinity JURNAL DERIVAT: JURNAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika AdMathEduSt: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Wacana Akademika : Majalah Ilmiah Kependidikan PRISMA Juring (Journal for Research in Mathematics Learning) Indonesian Journal of Learning and Instruction ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Teorema: Teori dan Riset Matematika SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Minda Baharu FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Journal of Authentic Research on Mathematics Eduacation (JARME) Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Journal of Educational Experts (JEE) Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika IJORER : International Journal of Recent Educational Research Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) International Journal of Humanities Education and Social Sciences International Journal of Educational Research Excellence (IJERE) JEDMA Jurnal Edukasi Matematika PERISAI: Pendidikan dan Riset Ilmu Sains Euclid Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang Multi Proximity: Jurnal Statistika Universitas Jambi International Journal of Trends in Mathematics Education Research (IJTMER) JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Infinity Jurnal Sains dan Kesehatan Jurnal Pendidikan MIPA Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SJME (Supremum Journal of Mathematics Education)
Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN TURUNAN FUNGSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM Siti Imas Masitoh; Anggita Maharani; Yusridah Lubis
FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol 7, No 1 (2021): FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/fbc.7.1.29-36

Abstract

Pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 telah dilaksanakan secara daring, dengan beberapa ketentuan diantaranya berkurangnya jam pelajaran pada setiap mata pelajaran, seperti halnya pembelajaran  matematika di satuan pendidikan SMK Negeri 1 Kadipaten yang dilakukan satu pertemuan (45 menit) dalam satu minggu, hal ini berdampak kepada implementasi pembelajaran yang menyebabkan beberapa kegiatan  penting dalam pembelajaran tidak terlaksana sebagaimana harusnya, dengan demikian menyebabkan penurunan terhadap penguasaan materi oleh peserta didik, sehingga hasil belajar dari peserta didik masih banyak yang dapat dinyatakan belum tuntas atau belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik melalui model flipped classroom  pada mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan materi tafsiran geometri dari turunan fungsi. tipe penelitian merupakan tipe penelitian kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas, adapun prosedur yang digunakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan tafsiran geometri dari turunan fungsi dengan menggunakan model flipped clasroom adapun persentase ketuntasan belajar  pada setiap siklusnya yaitu silus I 56%, siklus II 72% dan siklus III 88%.
LEARNING MIND MAP FOR CREATIVE THINKING Anggita Maharani
Journal Of Educational Experts (JEE) Vol 1, No 2 (2018): Journal of Educational Experts (JEE)
Publisher : Kopertis Region IV Jabar and Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30740/jee.v1i2p%p

Abstract

Abstract Learning Mathematics should be given to all children as a basis for logical thinking, analytical, systematic, critical, and creative, as well as the ability to cooperate. Creativity is essentially a person's ability to create something new in the form of ideas and real work in the form of new works as well as a combination of things that already exist. Creativity in mathematics is known as creative thinking. Learning Mind Map is a learning technique that utilizes the entire record of the brain by using visual images and other graphical infrastructure to form an impression of the more interesting so that students can describe the concept of a material with their own creativity in terms of both language and symbols. Through the Mind Map, we can see the whole description of the material we are studying, activates the whole brain works to develop and plan the direction of mind maps, solve a problem by making a creative breakthrough, it is easier to remember the information in a clear and easy to understand, and get something fun and creative Keywords:        Mathematical Creativity, Learning Mind Map
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS MACROMEDIA FLASH MATERI OPERASI BILANGAN REAL SMK TEKNOLOGI & REKAYASA Anggita Maharani
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 2, No 1 (2017): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.748 KB) | DOI: 10.25157/teorema.v2i1.571

Abstract

Untuk memaksimalkan penggunaan komputer sebagai sarana penunjang pembelajaran, perlu dikembangkan bahan ajar berbasis TIK. Sebagai upaya untuk mengitegrasikan TIK yang efektif dalam proses pembelajaran, Almekhlafi dan Almeqdadi (2010) merekomendasikan perlu adanya lokakarya pengembangan profesi, mengembangkan kurikulum berbasis teknologi seperti CD dan video, mengembangkan kerjasama antar sekolah di seluruh negri, dan memberikan kebebasan bagi guru untuk memilih juga mengembangkan materi dalam kurikulum. Tujuan penelitian adalah memperoleh bahan ajar matematika berbasis micromdia flash yang valid. Model pengembangan yang digunakan adalah modifikasi model Thiagarajan (dalam Trianto 2007:65) atau yang disebut Four-D Model. Berdasarkan proses dan hasil penelitian pengembangan dapat diketahui bahwa proses produksi bahan ajar dilakukan dalam rangka mengambangkan bahan ajar matematika untuk SMK materi Operasi Bilangan Real pokok bahasan Perbandingan, Skala dan Persen menggunakan software macromedia flash. Bahan ajar yang sudah berupa CD Pembelajaran divalidasi oleh beberapa ahli diantaranya ahli media dan ahli materi untuk mengetahui sekaligus menguji kelayakannya. Validator diberi beberapa pertanyaan dalam bentuk angket. Bahan ajar berbasis macromedia flash yang dikembangkan, desainnya memuat permasalahan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam aplikasi Operasi Bilangan Real terhadap perhitungan teknik otomotif sebagai starter point dalam belajar. Deskripsi hasil validasi pada tahap pengembangan, menunjukkan bahwa hasil validasi dari ahli media dalam kategori valid, validasi ahli isi/materi dalam kategori valid, dan hasil dari validasi ahli pembelajaran juga dalam kategori valid. Kata Kunci: Bahan Ajar, Macromedia Flash, SMK
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Topik Trigonometri Reksa Saputra; Cita Dwi Rosita; Anggita Maharani
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v4i2.312

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam memahami konsep trigonometri yang mempengaruhi gaya kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI MIA pada salah satu SMA negeri di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Indonesia sebanyak 14 siswa. Data diperoleh melalui tes tulis dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis perbandingan tetap (constant comparative) yang terdiri atas empat tahapan yaitu reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi data, dan hipotesa kerja. Hasil penelitian menunjukan: (1) kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi trigonometri di kelas XI MIA 1 ( 8 siswa ) termasuk kedalam kategori yang tinggi, sedangkan pada kelas XI MIA 2 ( 6 siswa ) termasuk kedalam kategori yang sedang dan rendah. (2) deskripsi kemampuan siswa di kelas XI Mia 1 dalam menyelesaikan soal non rutin pada materi trigonometri termasuk kedalam kategori yang tinggi namun melakukan kesalahan karena kurang teliti dalam mengerjakan soal dan terlalu tergesa-gesa dalam mengerjakan. (3) deskripsi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal non rutin di kelas XI Mia 2 pada materi trigonometri termasuk kedalam kategori sedang dan rendah dengan melakukan kesalahan berupa memilih strategi dalam menjabarkan masing-masing soal dengan rumus-rumus trigonometri yang sudah dipelajari yang mengakibatkan perhitungan menjadi rumit.
Kesulitan Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring Matematika di Masa Pandemi Ervika Ratna Yulia; Ika Wahyuni; Anggita Maharani
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i3.731

Abstract

Siswa adalah salah satu komponen dalam kegiatan pembelajaran. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam hal pengembangan potensi diri. Begitu pun dengan kesulitan yang dihadapinya, akan berbeda pula. Siswa selalu menemukan kesulitan dalam proses pembelajaran di sekolah. Setelah proses pembelajaran diubah menjadi dalam jaringan, kesulitan yang perlu dihadapi oleh siswa juga bertambah. Apalagi dalam proses pembelajaran dalam jaringan pada pelajaran matematika. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti “Kesulitan Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring Matematika di Masa Pandemic”. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah ingin menganalisis kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran daring dengan harapan dapat mencari solusi dari permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian kesulitan belajar yang dialami siswa pada pembelajaran daring matematika di masa pandemi di antaranya: (1) kendala pada sinyal dan kuota yang dimiliki, (2) Karena siswa tidak menyukai mata pelajaran matematika dan guru yang mengajar mata pelajaran matematika, siswa hanya belajar matematika pada saat jam pelajarannya saja, dalam pembelajaran daring matematika guru yang mengajar tidak membuka sesi tanya jawab dengan siswa, cara mengajar guru dalam pembelajaran matematika berbasis daring pun dianggap tidak menyenangkan, (3) Belum optimalnya peran stake holder dalam pembelajaran daring.
Efektifitas Pembelajaran Noticing Metakognitif terhadap Keyakinan Diri Praktik Pembelajaran Micro Teaching pada Mahasiswa Calon Guru Matematika di UIN Suska Riau Zubaidah Amir; Dedek Andrian; Anggita Maharani
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.031 KB) | DOI: 10.24014/juring.v5i2.18021

Abstract

Tujuan penelitian ini  adalah untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan keyakinan diri calon guru pendidikan matematika ketika praktik microteaching antara mahasiswa yang diberikan pembelajaran noticing metakognitif dengan pembelajaran micro teaching biasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, dengan desain nonequivalent eksperimental dan teknik purposive sampling. Penelitian ini melibatkan dua kelompok mahasiswa pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah micro teaching yaitu: mahasiswa semester 6A dan 6B, 6A adalah kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran noticing metakognitif sedangkan kelas 6B merupakan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran micro teaching biasa. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik angket dengan instrumen angket keyakinan diri yang diberikan diakhir treatment. Data dianalisis dengan deskriptif  menggunakan uji-t dengan berbantuan spss versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari hasil uji-t,  terlihat perbedaan keyakinan diri praktik micro teaching diantara kedua kelompok. Mahasiswa yang mengikuti pembelajaran noticing metakognitif lebih memiliki keyakinan diri ketika praktik micro teaching dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak menggunakan pembelajaran noticing metakognitif. Pembelajaran noticing metakognitif dapat memupuk kesadaran diri mahasiswa untuk siap praktik micro teachingnya.
LEARNING OBSTACLE SISWA SMP PADA MATERI LINGKARAN Cita Dwi Rosita; Anggita Maharani; Tonah Tonah; Munfi Munfi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.873 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i2.2735

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan pembelajaran yang muncul pada siswa ketika mempelajari topik lingkaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan ditemukan bahwa siswa belum dapat menyelesaikan permasalahan terkait lingkaran apabila dihadapkan pada konteks masalah berbeda dari yang sudah dipelajari bersama guru. Tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengeksplor learning obstacle yang dialami siswa dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian didactical design research (DDR). Subjek penelitian adalah 35 siswa kelas IX pada salah satu SMP di Kabupaten Cirebon. Data penelitian diperoleh melalui instrumen tes pemahaman konsep lingkaran dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang terampilnya siswa dalam menyelesaikan permasalahan pada topik lingkaran dengan konteks yang berbeda adalah dikarenakan adanya learning obstacle siswa pada konsep keliling dan luas lingkaran terkait dengan merepresentasikan ide matematis ke dalam bentuk representasi simbolik dan visual. Sementara itu, learning obstacle siswa pada topik garis singgung terkait dengan kemampuan mengaitkan antar konsep matematis, serta menerapkan konsep matematis dalam kehidupan nyata. AbstractThis research is motivated by the learning problems that arise in students when studying circle topics. Based on the preliminary study, it was found that students have not been able to solve problems related to the circle when faced with a different problem context than what was studied with the teacher. The purpose of the study is intended to explore the students’ learning obstacles in solving these problems. This study uses qualitative methods with didactical design research (DDR) design. The research subjects were 35 students of class IX in one junior high school in Cirebon Regency. The research data was obtained through an understanding test instrument of circle concept and interviews. The results showed that students were less skilled in solving problems on the topic of circles with different contexts was due to students' learning obstacles in in the circumference concept and area of the circle associated with representing mathematical ideas in the form of symbolic and visual representations. Meanwhile, students' learning obstacles on tangent topics is related to the ability to link between mathematical concepts, and to apply mathematical concepts in real life.
METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI MATRIKS Anggita Maharani; Misni Misni
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2627

Abstract

Kemampuan metakognisi siswa dalam hal pemecahan masalah terkait matematika matriks dideskripsikan pada penelitian ini. Data kualitatif digunakan oleh peneliti guna memperoleh gambaran terkait metakognisi siswa dalam memecahkan suatu masalah mengenai matematika matriks. Maka, penelitian deskriptif-kualitatif termasuk dalam penelitian ini. Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Tukdana menjadi subjek penelitian yang dipilih oleh peneliti. Dari delapan belas siswa dipilih tiga siswa dengan kemampuan metakognisi rendah, sedang dan tinggi. Soal tes dan wawancara diterapkan oleh peneliti sebagai teknik pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti, memperlihatkan bahwa: Subjek S1 mempunyai metakognisi dengan kemampuan tinggi mampu menjalankan kegiatan terkait metakognisi seperti, melakukan pemantauan pada tiap-tiap langkahnya, melakukan suatu perencanaan, melakukan evaluasi tindakan pada masing-masing tahapan pemecahan dan melakukan evaluasi untuk hasil akhir, serta dapat melaksanakan seluruh kegiatan metakognisi untuk memecahkan suatu masalah di tahap Polya. Subjek S2 memiliki metakognisi dengan kemampuan sedang, karena S2 dapat melakukan kegiatan metakognisi di tahap pemahaman masalah, serta melakukan perencanaan pemecahan masalah, tetapi S2 kurang maksimal dalam melakukan aktivitas memantau dan evaluasi hasil yang diperolehnya. Subjek S3 memiliki metakognisi rendah, karena S3 belum mampu melaksanakan aktivitas metakognisi dengan baik.
Computational Thinking dalam Pembelajaran Matematika Menghadapi Era Society 5.0 Anggita Maharani
Euclid Vol 7, No 2 (2020): Edisi Juli
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.703 KB) | DOI: 10.33603/e.v7i2.3364

Abstract

Artikel ini mengkaji mengenai kemampuan Computational Thinking sebagai kemampuan esensial Era Society 5.0 dimana digitalisasi artificial intelegence, robotik, otomasi, big data, cyber,  telah menjadi bagian dari aktifitas kehidupan manusia sekaligus merubah tatanan human-centered ke technology-based. Computational thinking meliputi kemampuan berpikir spesifik, kemampuan pemecahan masalah termasuk abstraksi, dekomposisi, evaluasi, pola, recognition, logika, dan desain algoritma. Metode yang digunakan secara literature berdasarkan kajian lebih dari 50 literatur berbagai bidang ilmu khususnya informatika dan kaitannya terhadap matematika yang diperoleh melalui bsis data ilmiah nasional, DOAJ, dan Google Schoolar. Sumber literatur dikaji secara kualitatif melalui tahap inperetasi teks, penyusunan kode, analisis, diskusi, dan pertimbangan kembali. Uraian pembahasan merujuk pada konteks Computational Thinking, indikator pengukurannya, metode pengembangannya, dan implementasinya dalam pembelajaran Matematika. Untuk mengembangkan computational thinking, diperlukan disposisi yang berkaitan dengan kompleksitas, kegigihan dalam bekerja dengan masalah yang sulit, kemampuan ambiguitas, kemampuan terkait masalah open-ended, dan kemampuan berkomunikasi. Implementasi TPACK (technological pedagogical technologic content knowledge) dalam mengembangkan computational thinking perlu dikaji lebih dalam mengenai strategi dan metode pemecahan masalah yang dapat menghubungkan computational thinking dengan praktik pengajaran. Kata Kunci. Computational thinking, Matematika, Society 5.0, Artificial intelligence.
Desain Bahan Ajar Materi Persamaan Kuadrat dengan Problem Based Learning Berbasis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Anggita Maharani
Euclid Vol 6, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.204 KB) | DOI: 10.33603/e.v6i1.1851

Abstract

Matematika, Model Problem Based Learning, Penalaran Matematis, Didactical Design Research, Persamaan Kuadrat