Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Kedokteran

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Diabetes Melitus dengan Persepsi Pencegahan Komplikasi Polineuropati Diabetik Rizky Rizal Alfarysyi; Meike Rachmawati
Jurnal Riset Kedokteran Volume 1, No.1, Juli 2021, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.384 KB) | DOI: 10.29313/jrk.v1i1.316

Abstract

Abstract. The World Health Organization (WHO) reported that in 2014, there were 422 million people living with Diabetes Mellitus (DM). The most DM complications were diabetic polyneuropathy (DPN) by 50% compared to other complications. A person's knowledge of a disease, in this case DM, can be the basis for one's perception of choosing disease prevention planning, disease control, and self-management. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge type 2 DM with the perception prevention of DPN complications in adults in Kujangsari Village, Bandung City. This study used an analytic study method with a cross-sectional approach, analyzed by using the Chi-square test. The subjects of this study were 60 adults over 30 years old in Kujangsari Village, Bandung City and the sample was taken using simple random sampling method. The data of this study were obtained from a questionnaire on knowledge level of type 2 DM and a questionnaire for assessing the perception of DPN complications prevention. The results of the study obtained by most adults were having good knowledge about type 2 DM as many as 57 people (97%) and perception prevention of complications DPN as many as 55 people (92%). The results of the data analysis research showed that there was a significant relationship between the level of knowledge about type 2 DM with the perception of the prevention DPN complications. This research illustrates that a good level of knowledge type 2 DM can be a supporting factor to form a perception prevention of complications DPN which is also positive. Abstrak. World Health Organization (WHO) melaporkan terdapat 422 juta jiwa orang yang hidup dengan Diabetes Melitus (DM di dunia pada tahun 2014, Komplikasi DM paling banyak adalah polineuropati diabetik (PND) sebesar 50% dibandingkan komplikasi lain. Pengetahuan seseorang terhadap suatu penyakit dalam hal ini DM, dapat menjadi dasar persepsi seseorang memilih perencanaan pencegahan penyakit, pengendalian penyakit, dan manajemen diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan DM tipe 2 dengan persepsi pencegahan komplikasi PND pada orang dewasa di Kelurahan Kujangsari Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode studi analitik dengan pendekatan potong lintang, dianalisis dengan uji Chi-square. Subjek penelitian ini adalah orang dewasa di atas 30 tahun di wilayah Kelurahan Kujangsari Kota Bandung berjumlah 60 responden dan sampel tersebut diambil dengan menggunakan metode simple random sampling. Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner tingkat pengetahuan DM tipe 2 dan kuesioner penilaian persepsi pencegahan komplikasi PND. Hasil penelitian yang diperoleh orang dewasa yang terbanyak adalah memiliki pengetahuan yang baik tentang DM tipe 2 sebanyak 57 orang (97%) dan persepsi terhadap pencegahan komplikasi PND yang positif sebanyak 55 orang (92%). Hasil analisis data menunjukkan terhadap hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang DM tipe 2 dengan persepsi pencegahan komplikasi PND. Hasil bahwa tingkat pengetahuan DM tipe 2 yang baik dapat menjadi faktor pendukung terhadap pembentukan persepsi pencegahan komplikasi PND yang juga positif..
Pap Smear sebagai Metode Deteksi Dini Kanker Serviks Khusnul Mulya Kautsar; Meike Rachmawati; Harvi Puspa Wardani
Jurnal Riset Kedokteran Volume 3, No.1, Juli 2023, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.1775

Abstract

Abstract. Cervical cancer has the third highest mortality rate in the world from all cancer cases. This figure can be prevented through pap smear examination. This study aims to collect adequate data regarding the pap smear as a method of early detection of cervical cancer. The method used is a literature study by collecting several previous studies on pap smears as a method of early detection of cervical cancer. The results of this study explain the pap smear starting from history, definition, principles, purposes, benefits, recommendations, examination procedures, and interpretation of the results. Thus, it can be concluded that the pap smear is an examination that aims to see pre-cancerous lesions which is recommended for women aged 30-60 years every three years to prevent cervical cancer. Abstrak. Kanker serviks memiliki angka mortalitas tertinggi ketiga di dunia dari keseluruhan kasus kanker. Angka ini dapat dicegah melalui pemeriksaan pap smear. Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data memadai mengenai pap smear sebagai metode deteksi dini kanker serviks. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan beberapa penelitian terdahulu tentang pap smear sebagai metode deteksi dini kanker serviks. Hasil dari penelitian ini menjelaskan pap smear mulai dari sejarah, definisi, prinsip, tujuan, manfaat, rekomendasi, prosedur pemeriksaan, dan interpretasi hasil. Dengan demikian dappat disimpulkan pap smear merupakan suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat lesi pre kanker yang direkomendasikan bagi wanita usia 30 – 60 tahun setiap tiga tahun sekali untuk mencegah kejadian kanker serviks.
Pap Smear sebagai Metode Deteksi Dini Kanker Serviks Khusnul Mulya Kautsar; Meike Rachmawati; Harvi Puspa Wardani
Jurnal Riset Kedokteran Volume 3, No.1, Juli 2023, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.1775

Abstract

Abstract. Cervical cancer has the third highest mortality rate in the world from all cancer cases. This figure can be prevented through pap smear examination. This study aims to collect adequate data regarding the pap smear as a method of early detection of cervical cancer. The method used is a literature study by collecting several previous studies on pap smears as a method of early detection of cervical cancer. The results of this study explain the pap smear starting from history, definition, principles, purposes, benefits, recommendations, examination procedures, and interpretation of the results. Thus, it can be concluded that the pap smear is an examination that aims to see pre-cancerous lesions which is recommended for women aged 30-60 years every three years to prevent cervical cancer. Abstrak. Kanker serviks memiliki angka mortalitas tertinggi ketiga di dunia dari keseluruhan kasus kanker. Angka ini dapat dicegah melalui pemeriksaan pap smear. Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data memadai mengenai pap smear sebagai metode deteksi dini kanker serviks. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan beberapa penelitian terdahulu tentang pap smear sebagai metode deteksi dini kanker serviks. Hasil dari penelitian ini menjelaskan pap smear mulai dari sejarah, definisi, prinsip, tujuan, manfaat, rekomendasi, prosedur pemeriksaan, dan interpretasi hasil. Dengan demikian dappat disimpulkan pap smear merupakan suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat lesi pre kanker yang direkomendasikan bagi wanita usia 30 – 60 tahun setiap tiga tahun sekali untuk mencegah kejadian kanker serviks.
Gambaran Lesi Kanker Paru-paru Tikus Akibat Paparan Subkronis Pewarna Golongan Azo Zidan Zuhdi; Nuzirwan Acang; Meike Rachmawati
Jurnal Riset Kedokteran Volume 5, No.1, Juli 2025, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.v5i1.6487

Abstract

Abstract. Bandung Regency has many large-scale textile industries. One part of the production process is coloring. About 60% of the entire dyeing process uses azo group dyes with an estimated usage of around 300,000 tons and is expected to increase. Azo dyes can cause a variety of health problems in different organs, one of them being the lungs. The purpose of this study was to determine the histopathological picture of lung cancer lesion in rats due to azo dye subchronic toxicity. This experimental study used four-week-old male wistar strain rats as subjects. There was a total of 28 rats that were divided into four groups, namely control, group P1 (dose of 190 mg/kgBB), group P2 (dose of 375 mg/kgBB), and group 3 (dose of 750 mg/kgBB). Congo red azo dye was mixed with rat food and was given for 13 weeks. Analysis was performed using the Kruskal-Wallis test. The results of this study were that no cancerous lesion found on all group. These results indicate that subchronic exposure to azo dyes is not sufficient to cause cancerous lesion in rat lungs. Abstrak. Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah yang banyak memiliki industri tekstil berskala besar. Salah satu bagian dari proses produksi dalam industri tekstil adalah pewarnaan. Sekitar 60% dari seluruh proses pewarnaan menggunakan pewarna golongan azo dengan perkiraan penggunaan sekitar 300.000 ton dan diperkirakan semakin meningkat. Zat pewarna azo merupakan bahan kimia yang dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan di berbagai organ, salah satunya paru-paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologis lesi kanker pada paru-paru tikus akibat paparan subkronis zat pewarna azo. Penelitian eksperimental ini menggunakan subjek tikus galur wistar berjenis kelamin jantan yang berumur empat minggu. Jumlah sampel tikus yang diuji coba sebanyak 28 tikus yang dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol, kelompok P1 (dosis 190 mg/kgBB), kelompok P2 (dosis 375 mg/kgBB), dan kelompok 3 (dosis 750 mg/kgBB). Zat pewarna azo congo red dicampurkan dengan makanan tikus dan makanan yang sudah tercampur diberikan selama 13 minggu. Analisis dilakukan menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa tidak adanya lesi kanker pada paru-paru tikus di semua kelompok perlakuan. Hasil ini menunjukkan bahwa paparan subkronis zat pewarna azo belum memunculkan lesi keganasan pada paru-paru tikus.
Co-Authors Abdul Hadi Hassan Abdul Hadi Hassan Abdul Hadi Hassan Abdul Hadi Hassan Adhi Nugraha Akbari Ganie, Ratna Alaydrus, Syafika Amri Junus Andre Akbar Mubarok Andriane, Yuke Annisa Rahmah Furqaani Anugrah, Aninditya Putri Aryanti Aryanti Ayu Prasetia Azlia Salsabila Rahadian Putri Darmayanti Dewi, Mira Dyani Dipayana, I Made Dzikru Rahmah Robbika Az-Zahra Dzikru Rahmah Robbika Az-Zahra Ermina Widiyastuti Fajar Awalia Yulianto Faqiekha Jauziyah Al-Faghiyah Farah Faza Aulia Fasyah Rizki Putri Gunantara, Tito Harvi Puspa Wardani Hasrayati Agustina Hauradarry Aurella Permadi Hendro Sudjono Yuwono Herri S. Sastramihardja Ismawati Ismawati Ismawati Ismet Muchtar Nur Joni Tandi, Joni Julia Hartati Keumala Sari, Dina Khusnul Mulya Kautsar Laila, Nazmy Noor M. Nurhalim Shahib Magfira Mani, Suresh Mariyani Melati, Rina Meta Maulida Damayanti Meutia Sari, Liza Mia Kusmiati Mia Kusmiati Muhammad Alief Abdul ‘Aziiz Muhammad Ilham Halim Muhammad, Noorzaid Navira Salsabila Putri Niluh Puspita Dewi, Niluh Puspita Nur Azizah Nuzirwan Acang Raden Anita Indriyanti Raden Ganang Ibnusantosa Radina, Faqih Rahmi, Fadhilat Sabila Ratna Damailia Rizky Alifian Ramadhan Rizky Rizal Alfarysyi Robian, Rian Sabrina Ayu Fitria Santun Bhekti Rahimah Sari, Ajeng Kartika Shofa Nabila Bilqist Komarudin Siddiq, Tita Barriah Sri Suryanti Taufik Muhammad Fakih Titik Respati Uci Ari Lantika Wardani, Yunira Wida Purbaningsih Widiyastuti, Ermina Winni Maharani wirawan, Wayan Yani Triyani Yanti Daryanti Yuktiana Kharisma Yuliet Yuliet Yuniarti Yuniarti Zidan Zuhdi