Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

STRATEGI KONSERVASI HUTAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER BERDASARKAN ANALISIS SWOT jayanthi, sri; Arico, Zulfan
Jurnal Jeumpa Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam strategi penyelamatan hutan Taman nasional gunung Leuser diperlukan upaya-upaya atau strategi. Untuk merumuskan dan menghasilkan strategi dimaksud, ada beberapa cara, perangkat ataupun metode yang dapat dijadikan pilihan termasuk salah satunya dengan menggunakan Analisis SWOT. Analisis tingkat kerusakan hutan di Taman Nasional Gunung Leuser dirasa tepat untuk menekan laju kerusakan hutan dengan selalu mengedepankan langkah-langkah preventif dan persuasif yang dianggap dianggap efektif karena telah berhasil menyelesaikan sebagian persoalan yang ada di lapangan. Dengan menggunakan analisis SWOT strategi penyelamatan hutan Taman Nasional Gunung Leuser akan lebih mudah untuk di petakan. Analisis SWOT akan membantu merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengarah kepada rencana strategis perlindungan Taman nasional Gunung Leuser.
PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa) Marjannah, Marjannah; Jayanthi, Sri; Syaputra, Budi
Jurnal Jeumpa Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan pupuk anorganik terus menerus tanpa disertai aplikasi pupuk organik dapat menyebabkan ketidakberimbangan unsur hara dalam tanah, rendahnya efisiensi pemupukan, rusaknya struktur tanah, dan rendah mikrobiologi tanah. Selain itu, penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dapat merusak tanah sehingga perlu diimbangi dengan pemberian pupuk organik. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian jenis pupuk organik terhadap laju pertumbuhan tanaman bawang merah (Allium cepa). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan RAL nonfaktorial sebanyak 4 perlakuan dan 6 ulangan sehingga total sampel yaitu sebanyak 24 sampel. Kemudian dianalisis dengan menggunakan Uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian pupuk organik terhadap laju pertumbuhan tanaman bawang merah. Nilai laju petumbuhan tinggi tanaman bawang merah Fhitung > F tabel yaitu 6,1 > 3,10 dan laju pertumbuhan jumlah daun Fhitung > Ftabel yaitu 4,1 > 3,10.
PEMAMFAATAN EKSTRAK DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L) SEBAGAI HERBISIDA ALAMI Elfrida, Elfrida; Jayanthi, Sri; Fitri, Ricka Dewi
Jurnal Jeumpa Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gulma merupakan tanaman pengganggu yang mempunyai dampak buruk terhadap pertumbuhan suatu tanaman dan suatu hasil produksi tanaman. Selain itu tanaman gulma memiliki peranan bioherbisida alami yang dapat digunakan untuk melindungi tanaman pertanian dari proses kompetisi di dalam areal pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui peranan ekstrak daun Babadotan (Ageratum conyzoides L) terhadap gulma alang – alang (Imperata cylindrica Linn Beauv) selain itu untuk menentukan konsentrasin yang optimum ekstrak daun Babadotan (Ageratum conyzoides L) yang dapat menghambat dan memperlambat pertumbuhan gulma alang-alang (Imperata cylindrica Linn Beauv). Metode yang digunakan didalam penelitian ini yaitu metode eksperimen, yaitu rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor. Pada penelitian digunakan sebanyak 6 perlakuan dan 4 pengulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (kontrol), P1 (konsentrasi 5 %), P2 (konsentrasi 10 %), P3 (konsentrasi 15 %), P4 (konsentrasi 20 %) dan P5 (konsentrasi 25 %). Data Kemudian dianalisis menggunakan uji Anova. Dari data Anova Diperoleh pertumbuhan tinggi tanaman alang-alang pada setiap perlakuan dengan hasil yang berpengaruh nyata pada taraf 5 % dan berpengaruh sangat nyata pada taraf 1 %. Hasil Fhitung yaitu 15,18 ≥ 2,77 (5 %) dan 15,18 ≥ 4,25 (1 %). Pada perlakuan Dosis penggunaan ektrak babadotan yang paling menghambat pertumbuhan gulma alang-alang yaitu pada perlakuan P5 dengan konsentrasi 25 %.
KEANEKARAGAMAN JENIS JAMUR MAKROSKOPIS DI TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN KECAMATAN DOLAT RAKYAT KABUPATEN KARO Situmorang, Esron; Jayanthi, Sri; Elfrida
Jurnal Jeumpa Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v6i2.1780

Abstract

Jamur makroskopis merupakan organisme eukariota (sel-selnya mempunyai inti sejati) yang digolongkan ke dalam kelompok cendawan sejati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jamur makroskopis dan jenis-jenis jamur makroskopis di Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode garis berpetak. Penelitian dilakukan di 3 tempat yang berbeda ketinggian : stasiun pengamatan pertama 1275 m dpl, stasiun pengamatan kedua 1352 m dpl dan stasiun pengamatan ketiga 1507 mdpl. Dalam setiap ketinggian terdiri dari 5 plot pengamatan. Analisis data menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Hasil penelitian yang didapat bahwa keanekaragaman jenis jamur makroskopis di Taman Hutan Raya tergolong tinggi dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener H’= 3, 125. Jenis jamur makroskopis yang didapat terdiri dari 2 divisi yaitu divisi ascomycota dan basidiomycota, 4 kelas, 8 ordo, 20 famili dan 50 spesies. Faktor lingkungan yang diamati berupa temperatur lingkungan yang berkisar antara 21 - 21,7° C, kelembapan udara yang berkisar antara 74% - 82%, kelembapan tanah berkisar anatara 5,5 - 6,1% dan pH tanah yang berkisar antara 5-6,7. Jamur makroskopis yang ditemukan hidup di substrat yang berbeda-beda seperti di batang pohon yang masih hidup, kayu lapuk, serasah serta tanah berhumus.
PERBANDINGAN MODEL TAKE AND GIVE DAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020 Satuan siregar, Titin tanjung; Jayanthi, Sri
Jurnal Jeumpa Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v6i2.2188

Abstract

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan oleh peneliti di SMANegeri. 5 Langsa hasil belajar siswa tergolong rendah siswa dikatakan lulus apabila mencapai nilai KKM 73, dalam kenyataan persentasi kelulusan sangat kecil. Siswa yang dapat lulus dalam pelajaran biologi hanya 65-68% saja. Sedangkan persentase kelulusan siswa diharapkan mencapai 90-99%. Agar tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai, atas dasar dari tujuan pembelajaran, maka peneliti mengembangkan model pembelajaran tipe Take and Give dan Index Card Match. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dan seberapa besar hasil belajar siswa dengan menerapkan cara pembelajaran Take and Give dan Index Card Match pada materi Fungsi Jaringan Hewan di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Langsa Tahun Pembelajaran 2019/2020. pengamatan ini menerapkan mode eksperimen. Dimana pengamatan ini diambil dari seluruh siswa kelas XI IPA SMAN. 5 Langsa yang terdiri 3 kelas yaitu sebanyak 81 siswa. Contoh ini didapatkan secara acak dan diperoleh contoh untuk kelas Take and Give (XI IPA 2) sejumblah 25 orang dan untuk kelas Index Card Match (XI IPA 3) sejumblah 25 orang. Instrumen yang diterapkan dalam hasil tes belajar siswa dalam bentuk pilihan multicois yang berjumlah 20 soal yang sudah divalidasi dan reliabilitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbandingan cara pembelajaran Take and Give dan Index Card Match tentang perolehan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMANegeri. 5 Langsa Tahun Pelajaran 2019/2020, dibuktikan dengan nilai dengan kriteria pengujian , -t_(1-1/2) α<t<t_(1-) 1/2 α, dengan nilai 2,03 < 4,76< 1,99. Besar Perbandingan hasil belajar siswa kelas XI IPA pada materi fungsi jaringan hewan yang menerapkan model pembelajaran Take and Give dan Index Card Match yaitu sebesar 4,76. Kata Kunci : Index Card Match, Hasil Belajar Siswa, Take And Give.
Keanekaragaman Mollusca Sebagai Indikator Kualitas Air di Kuala Langsa, Aceh Shahra, Farah Diba; Jayanthi, Sri; Sentosa, Zill Sekar Gading Fawwaz; Ayu, Mughnita; Syahputra, Muhammad Khalid
Jurnal Jeumpa Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v10i1.5726

Abstract

Mollusca merupakan organisme hidup yang perseptif terhadap perubahan kualitas air dihabitatnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait keanekaragaman mollusca sebagai indikator kualitas air di desa Kuala Langsa. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan penentuan lokasi menggunakan purposive sampling. Pengambilan sampel Mollusca dilakukan dengan cara hand collecting. Jumlah total dari individu mollusca yang terletak pada setiap stasiun di kawasan Kuala Langsa adalah 811. Indeks Keanekaragaman (H') mollusca di kawasan Kuala Langsa berkisaran 1.01–1.61. Dari hasil penelitian Kisaran suhu pada setiap titik pengamatan yaitu 30°C. Salinitas perairan pada setiap stasiun yaitu berkisaran 23–25‰. Nilai derajat keasaman (pH) pada setiap stasiun di lokasi penelitian yaitu berkisaran 7.8–8.5. Substrat pada stasiun 1 yaitu pasir berlumpur, pada stasiun 2 yaitu lumpur berpasir dan pada stasiun 3 yaitu lumpur. Kualitas perairan di kawasan Kuala Langsa berada dalam kondisi tercemar sedang. Kondisi ini menunjukkan bahwa jumlah individu hampir konstan dan terdapat beberapa jenis yang dominan.
Keanekaragaman Spesies Ikan di Perairan Sungai Alue Itam, Aceh Timur Subayu, Agun; Elfrida, Elfrida; Jayanthi, Sri
Jurnal Jeumpa Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v11i1.6263

Abstract

Sungai Alue Itam merupakan salah satu sungai yang terdapat di Aceh Timur. Sungai ini berperan penting bagi masyarakat Aceh Timur, khususnya di Kecamatan Birem Bayeun, karena ikan yang hidup diperairan sungai tersebut dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman spesies ikan yang terdapat di sungai tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada 3 stasiun dengan teknik pengumpulan data secara purposive sampling. Spesies ikan ditangkap dengan menggunakan bubu, tangkok, dan kail. Selain itu, faktor fisika-kimia seperti pH, suhu, dan tingkat DO juga diukur pada tiap stasiun. Sampel selanjutnya diidentifikasi dan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan kelimpahan relatif, frekuensi kehadiran, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks kesamaan jenis ikan yang diperoleh dari lokasi penelitian. Hasil penelitian diperoleh 87 individu ikan yang termasuk ke dalam 7 famili dan 8 spesies. Keanekaragaman spesies ikan di sungai Alue Itam tergolong rendah pada ketiga stasiun dengan indeks masing-masing senilai 1.89, 1.50, dan 197. Spesies ikan yang paling dominan pada lokasi penelitian adalah Trichogaster trichoperus sejumlah 21 individu. Hasil pengukuran dari faktor fisika-kimia juga menunjukkan bahwa sungai Alue Itam memiliki pH antara 7.01-7.37, suhu 22.01-22.41°C, dan DO 3.82-6.51 mg/l, sehingga perairan sungai Alue Itam masih sesuai untuk kehidupan ikan.
Pengayaan Brachionus Plicatilis dengan Fortifikasi Probiotik sebagai Pakan Ikan Air Tawar Tinggi Nutrisi Jayanthi, Sri; Arico, Zulfan
Jurnal Jeumpa Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v9i2.6510

Abstract

Tahap larva merupakan tahap terpenting dalam siklus hidup ikan. Kualitas pakan memiliki dampak yang signifikan terhadap umur dan perkembangan larva. Penentuan kualitas pakan akan menentukan tahapan perkembangan larva. Hal ini menyebabkan pakan yang baik tentunya akan menghasilkan larva yang berkualitas sebagai tahapan awal pertumbuhan ikan. Untuk mengatasi masalah pakan pada larva ikan, penggunaan pakan dengan pengkayaan probiotik menjadi salah satu cara untuk meningkatkan bobot ikan dan meningkatkan presentase hidup larva ikan. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengkayaan Brachionus plicatilis dengan penambahan probiotik dapat dijadikan sebagai pakan larva ikan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap sebanyak 5 perlakuan dan 3 ulangan. Parameter yang menjadi pengukuran meliputi laju pertumbuhan bobot harian, efisiensi pakan dan kelangsungan hidup Ikan. Hasil penelitian diperoleh laju pertumbuhan bobot harian tertinggi terdapat pada perlakuan P3 yaitu sebesar 3,74 gr/hari. Hasil analisis statistik menujukkan signifikasi (p<0,05). Efesiensi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan P4 sebesar 52,25% dan tidak signifikan (p>0,05) dan kelangsungan hidup memiliki signifikasi (p<0,05) dan mencapai 100%. Kualitas air meliputi pH, temperatur, DO dan amoniak mendukung untuk kehidupan ikan.
Keanekaragaman Jenis Mollusca di Pantai Kuala Sipare Kabupaten Batu Bara Asni, Nur Asni; Jayanthi, Sri; Wahyuni, Ayu
BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 6 No 1 (2024): BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bioma.v6i1.3604

Abstract

Kabupaten Batu Bara adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Utara dan merupakan kawasan pesisir Pantai Timur yang memiliki perairan berupa pantai Kuala Sipare dimana tempat hidup berbagai hewan salah satunya mollusca. Mollusca memiliki peran penting dari segi ekologi yang berperan dalam penyediaan makanan bagi beberapa spesies lain dalam rantai makanan dan juga berperan sebagai bioindikator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis mollusca, keanekaragaman, keseragaman, dominansi, indeks similaritas dan parameter kondisi fisika kimia lingkungan di Pantai Kuala Sipare. Penentuan lokasi stasiun penelitian menggunakan purposive sampling dan ditetapkan 3 stasiun penelitian. Pengambilan sampel menggunakan metode transek dikombinasi metode plot dan menggunakan alat bantu berupa pukat naga dan pukat songket. Analisis data menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner. Hasil penelitian didapatkan 3 kelas, 9 ordo, 12 famili, 17 genus dan 21 spesies mollusca. Indeks keanekaragaman mollusca yang didapat dengan nilai H’= 1.69432 dengan kategori sedang. Indeks keseragaman secara keseluruhan yaitu dengan nilai E = 0.539, indeks dominansi secara keseluruhan yaitu D = 0.3976 dan indeks similaritas yang paling tinggi terdapat pada stasiun 1 dan stasiun 2 dengan nilai IS = 0.923. Data pendukung yaitu dari parameter lingkungan berupa pH air, suhu air, salinitas dan pH tanah. pH air berkisar 7.3 – 7.8, suhu air berkisar 29.7℃, – 32.5℃, pH tanah berkisar 6.5 – 7 dan salinitar berkisar 200/00 – 250/00. Kata kunci— keanekaragaman, mollusca, Kuala Sipare
The Environment Characteristics Habitat of Sea Tuntong's (Batagur borneoensis) on Conservation Areas in Aceh Tamiang Regency's Coastal Waters Lubis, Adelia Maisyaroh; Jayanthi, Sri; Setyoko, Setyoko; Fitria, Dini; Munte, Aini; Latif, Danu Abian; Junaidi, Muhammad; Muhaiminin, Haikal
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 9, No 1: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus March 2023
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v9i1.3754

Abstract

One of the endemic turtle conservation areas is the sea turtle conservation area on the coast of Aceh Tamiang Regency, Aceh Province (Batagur borneoensis). This animal is categorized as an endangered animals. The IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) designated sea turtles as Critically Endangered (CE) in 1996. The distribution of sea turtles is limited because the beach type must be suitable for spawning and survival. The goal of this study was to determine the physical, chemical, and biological characteristics of sea tuntong (Batagur borneonsis) habitat in a conservation area in Aceh Tamiang Regency. In this study, the descriptive method was used. The data collection process was completed. Data was gathered through direct observation in the field. Purposive sampling was used to identify observation stations. There are three research stations: Pusong Kapal (hatching hatchlings), Ujung Tamiang Beach (habitat for adult sea turtles), and Pusung Cium Beach (habitat for sea turtles) (nesting habitat). The study's findings revealed differences in physical, biological, and chemical characteristics at the three stations. It is possible to conclude that the water area off the coast of Aceh Tamiang Regency, Aceh Province, is suitable for sea turtle habitat (Batagur borneoensis)