Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTI OKSIDAN SEDIAAN SAMPO EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI PUTIH(Psidium guajava L)DENGAN METODE DPPH Atina, Atina; Wulandari, Shinta; Winahyu, Diah Astika
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 2 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i2.17782

Abstract

Daun jambu biji putih (Psidium guajava L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, steroid, saponin, tanin dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas antioksidan yang berperan dalam mencegah kerusakan rambut dan mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas anti oksidan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih.Sampel daun jambu biji putih diekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%.Formulasi sampo ekstrak daun jambu biji putih dibuat 3 formulasi yaitu formulasi dengan ekstrak 0,5% (F I),formulasi dengan ekstrak 0,75% (F II)  dan formulasi dengan ekstrak1% (F III).Uji sifat fisik sampo meliputi uji organoleptis, uji pH, uji dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 515 nm. Hasil uji organoleptis menunjukkan hasil pada ketiga formulasi berwarna coklat dengan aroma daun jambu biji putih, berbentuk cair dengan tekstur kental. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil pada F1 yaitu7,69, F2 yaitu 7,82, F3 yaitu 7,89. Uji tinggi busa menunjukkan hasil pada F1 yaitu 9,46 cm , F2 yaitu 8,7 cm, F3 yaitu 8,36 cm. Penelitian ini menunjukkan hasil antioksidan dengan nilai pada ekstrak etanol daun jambu biji putih 1,26 µg/mL, sampo F I 4,58 µg/mL , F II 2,19 µg/mL , F III 1,67 µg/mL.Aktivitas anti oksidan pada ekstrak etanol daun jambu biji putih dan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih termasuk ke dalam nilai IC50 yang sangat kuat yaitu<50 µg/mL
EVALUASI PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Wulandari, Shinta; Andini, Destia Ayu; Winahyu, Diah Astika
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9742

Abstract

Asam mefenamat merupakan senyawa obat yang rentan baik terhadap cahaya maupun udara atau kelembapan, sehingga penyimpanannya tidak lebih dari 30˚C dan terlindung dari cahaya.. Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan ketidakstabilan obat. Penyimpanan obat pada kondisi udara yang sangat panas dapat merusak mutu obat. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah suhu penyimpanan baik pada suhu dingin, suhu kamar, suhu hangat selama 72 jam dapat mempengaruhi kadar tablet asam mefenamat terhadap kadarnya dengan metode Spektrofotometri UV-Vis,. Teknik analisa pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel diuji secara kuantitatif dengan spektrofotometri yaitu mengamati kadar tablet asam mefenamat yang telah disimpan pada suhu dingin, suhu kamar, suhu hangat.Dari hasil analisis penetapan kadar sampel tablet asam mefenamat dimana kadar rata-rata pada sampel yang disimpan suhu dingin 92,22 %, suhu kamar 97,74 %, dan pada suhu hangat 111,91%.
Daya Terima Produk Inovasi Kombinasi Daun Kelor, Kolagen dan Daun Stevia sebagai Minuman Fungsional untuk Kesehatan Winahyu, Diah Astika; Wulandari, Shinta; Marlina, Leny; Pertiwi, Zherly Anticha
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i2.17900

Abstract

ABSTRACT The availability of Moringa leaves is quite abundant and easy to get. However, its use in food or beverage products is still relatively small, as it is only processed into meals. Processing Moringa leaves into a powder product as a functional drink, which is expected to last a long time and be ready for consumption. This type of research is non-experimental research with a descriptive approach using hedonic tests (liking tests). The hedonic test involved 30 panelists. The functional drink is made in three different formulations. In the appearance assessment, 33.34% of panelists chose the criteria that they really liked formulation III. As much as 30% of the panelists selected the aroma assessment as the criteria for really liking formulation I. The taste and texture of this functional drink were most liked in formulation III, with 40% and 33.3% respectively. In terms of appearance, taste and texture, the panelists chose the criteria that they really liked formulation III. Formulation I was selected by the panelists based on aroma criteria. Keywords: Functional Drinks, Moringa Leaves, Hedonic Test  ABSTRAK Ketersediaannya daun kelor cukup melimpah dan mudah di dapatkan. Namun pemanfaatannya dalam produk pangan atau minuman masih tergolong sedikit seperti hanya diolah menjadi sayur. Mengolah daun kelor menjadi produk serbuk sebagai minuman fungsional, yang diharapkan dapat tahan lama dan siap untuk dikonsumsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan uji hedonik (uji kesukaan). Dalam pengujian uji hedonik melibatkan 30 panelis. Minuman fungsional dibuat dalam tiga formulasi berbeda. Pada penilaian kenampakan 33,34% panelis memilih kriteria sangat suka pada formulasi III. Penilaian aroma sebanyak 30% panelis memilih kriteria sangat suka pada formulasi I. Rasa dan tekstur minuman fungsional ini paling banyak disukai pada formulasi III sebanyak 40% dan 33,3%.  Dari segi kenampakan, rasa dan tesktur para panelis memilih kriteria sangat suka pada formulasi III. Formulasi I dipilih para panelis pada kriteria aroma. Kata Kunci: Minuman Fungsional, Daun Kelor, Uji Hedonik
UJI AKTIVITAS ANTI OKSIDAN SEDIAAN SAMPO EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI PUTIH(Psidium guajava L)DENGAN METODE DPPH Atina, Atina; Wulandari, Shinta; Winahyu, Diah Astika
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 2 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i2.17782

Abstract

Daun jambu biji putih (Psidium guajava L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, steroid, saponin, tanin dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas antioksidan yang berperan dalam mencegah kerusakan rambut dan mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas anti oksidan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih.Sampel daun jambu biji putih diekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%.Formulasi sampo ekstrak daun jambu biji putih dibuat 3 formulasi yaitu formulasi dengan ekstrak 0,5% (F I),formulasi dengan ekstrak 0,75% (F II)  dan formulasi dengan ekstrak1% (F III).Uji sifat fisik sampo meliputi uji organoleptis, uji pH, uji dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 515 nm. Hasil uji organoleptis menunjukkan hasil pada ketiga formulasi berwarna coklat dengan aroma daun jambu biji putih, berbentuk cair dengan tekstur kental. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil pada F1 yaitu7,69, F2 yaitu 7,82, F3 yaitu 7,89. Uji tinggi busa menunjukkan hasil pada F1 yaitu 9,46 cm , F2 yaitu 8,7 cm, F3 yaitu 8,36 cm. Penelitian ini menunjukkan hasil antioksidan dengan nilai pada ekstrak etanol daun jambu biji putih 1,26 µg/mL, sampo F I 4,58 µg/mL , F II 2,19 µg/mL , F III 1,67 µg/mL.Aktivitas anti oksidan pada ekstrak etanol daun jambu biji putih dan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih termasuk ke dalam nilai IC50 yang sangat kuat yaitu<50 µg/mL
EVALUASI PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Wulandari, Shinta; Andini, Destia Ayu; Winahyu, Diah Astika
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9742

Abstract

Asam mefenamat merupakan senyawa obat yang rentan baik terhadap cahaya maupun udara atau kelembapan, sehingga penyimpanannya tidak lebih dari 30˚C dan terlindung dari cahaya.. Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan ketidakstabilan obat. Penyimpanan obat pada kondisi udara yang sangat panas dapat merusak mutu obat. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah suhu penyimpanan baik pada suhu dingin, suhu kamar, suhu hangat selama 72 jam dapat mempengaruhi kadar tablet asam mefenamat terhadap kadarnya dengan metode Spektrofotometri UV-Vis,. Teknik analisa pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel diuji secara kuantitatif dengan spektrofotometri yaitu mengamati kadar tablet asam mefenamat yang telah disimpan pada suhu dingin, suhu kamar, suhu hangat.Dari hasil analisis penetapan kadar sampel tablet asam mefenamat dimana kadar rata-rata pada sampel yang disimpan suhu dingin 92,22 %, suhu kamar 97,74 %, dan pada suhu hangat 111,91%.
UJI EFEKTTIVITAS SALEP EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa Oleifera) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KELINCI Anggraini, Monica Cintiya; Winahyu, Diah Astika; Wulandari, Shinta
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9747

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas salep ekstrak daun kelor (Moringa olefera) terhadap luka sayat pada kelinci. Salep ekstrak daun kelor diujikan pada 4 ekor dengan 6 perlakuan, yaitu perlakuan basis salep (komtrol negative), perlakuan (kontrol positif), salep ekstrak daun kelor 10% dan 15%. Area punggung kelinci disayat sepanjang 2 cm dengan kedalaman ± 0,2 cm. Pemberian salep yaitu 2 kali pengolesan setiap harinya dan pengamatan luka dilakukan selama 14 hari. Sampel dalam penelitian ini adalah ekstrak daun kelor yang diekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol 96% dan diformulasikan dalam sediaan salep. Pembuatan salep ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dapat mempercepat dalam penyembuhan luka sayat dan yang paling efektif adalah sediaan ekstrak dengan konsentrasi 15% sedangkan dalam pengujian evaluasi salep telah memenuhi persyaratan sebagai salep hidrokarbon.
SKRINNING FITOKIMA DAN UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth) TERHADAP BAKTERI Staphylococcusaureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Kausar, Radho Al; Abnurama, Lini Ocha Azizah; Wulandari, Shinta
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9913

Abstract

Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  skrinning  fitokimia  dan  efektifitas ekstrak daun kenikir. Prinsip metode ini yaitu perhitungan zona hambat berupa daerah jernih disekitar cakram menggunakan media Nutrient Agar (NA). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun kenikir mempunyai kandungan flavanoid, tannin, polifenol, alkaloid, dan saponin daya hambat antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus Aureus dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Untuk kontrol positif menggunakan tetrasiklin  lalu kontrol negatif menggunakan aquades. Ekstrak daun kenikir memiliki zona hambat terkecil pada konsentrasi 25%  sebesar 0 mm, 50%  sebesar 10,5 mm, 75%  sebesar 10,7 mm lalu 100% sebesar 12 mm.
Perilaku hidup bersih dan sehat (tata cara pembuatan hand sanitizer) Wulandari, Shinta; Wulan, Putri; Bagas Pane, Erick; Adzki, Ridho Akdhani; Saputra , Diki
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 3 No. 1 (2023): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v3i1.228

Abstract

Background: Hand Sanitizer is a dosage form that can be used as an antiseptic. Hand Sanitizer is a hand sanitizer liquid that is used to kill germs on hands. Hand sanitizer contains an active ingredient of 96% alcohol. Alcohol is widely used as an antiseptic for the skin surface which serves to kill germs on the hands. With a hand sanitizer, it will make it easier for people to do activities outside the home. Purpose: Using H2O2 (Hydrogen Peroxide) as an antiseptic in the form of hand sanitizers and hand sanitizers is an alternative to prevent the spread of the covid-19 virus because it contains alcohol and other substances that can kill viruses that stick especially in the hand area. Method: 96% alcohol, geliserin, 3% hydrogen peroxide, then made into a liquid form in extra concentration and added with lemon essence. Results: The results of the preparation showed that all were homogeneous and white in color with the aroma of a mixture of lemon essence with a distinctive lemon aroma. The results of making antiseptic hand sanitizers got positive control. Counseling about PHBS and about the procedures for making hand sanitizers at SD N 01 Pinang Jaya went smoothly. Participants who were present were around 33 students in the first room and 29 students in the second room, by holding this counseling it is expected to increase knowledge of the quality of health for children to better maintain hand hygiene by using hand sanitizers to prevent transmission of the covid-19 virus. Conclusion: The conclusion that can be drawn from the description of community service activities (Elementary School) at SD N 01 Pinang Jaya, Pinang Jaya Kemiling is an increase in health knowledge to children about maintaining hand hygiene by using hand sanitizers.  Keywords: Hand Sanitizer; Antiseptic Spray As Hand Sanitizer; Counselling  Pendahuluan: Sediaan Hand Sanitizer merupakan bentuk sediaan yang dapat digunakan sebagai antiseptik. Hand Sanitizer adalah cairan pembersih tangan yang digunakan untuk membunuh kuman pada tangan. Hand sanitizer mengandung bahan aktif alkohol sebesar 96%. Alkohol banyak digunakan sebagai antiseptic untuk permukaan kulit yang berfungsi untuk membunuh kuman ditangan. Dengan adanya hand sanitizer akan memudahkan masyarakat pada saat melakukan aktivitas diluar rumah. Tujuan: MenggunakanH2O2 ( Hidroigen Peroxida ) sebagai antiseptik dalam bentuk hand sanitizer dan Hand sanitizer menjadi salah satu alternatif pencegahan menularnya virus covid-19 karena mengandung alkohol dan zat lain yang dapat membunuh virus yang menempel terutama di area tangan. Metode: Alkohol 96%, geliserin, hidrogen peroxsida 3%, kemudian dibuat menjadi bentuk cair dalam konsentrasi ektra dan di tambahkan lemonessen. Hasil: Hasil sediaan tersebut menunjukan bahwa semua homogen dan berwarna putih dengan aroma campuran lemonessen dengan aroma khas lemon. Hasil pembuatan antiseptik hand sanitizer mendapatkan kontrol positif.Penyuluhan tentang PHBS dan tentang tatacara pembuatan hand sanitizer di SD N 01 Pinang Jaya berjalan dengan lancar. Peserta yang hadir sekitar 33 siswa/i diruang pertama dan 29 siswa/I diruang kedua, dengan di adakan penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mutu kesehatan kepada anak-anak agar lebih menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan hand sanitizer untuk mencegahan penularan virus covid-19 Simpulan: Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian kegiatan pengabdian masyarakat (Sekolah Dasar) diSD N 01 Pinang Jaya, Pinang jaya Kemiling yaitu adanya peningkatan pengetahuankesehatan kepada anak-anak tentang menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan hand sanitizer
Penyuluhan PHBS dan memperagakan cara menggosok gigi yang baik dan benar serta cara mencuci tangan menggunakan sabun Wulandari, Shinta; Amelia, Amelia; Sholikah, Aminatus; Rizki, Irma Tiara
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 3 No. 2 (2023): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v3i2.312

Abstract

Background: PHBS (Clean and Healthy Living Behavior) is very important to do, so that healthy life can be carried out properly. Therefore, everyone must be able to apply clean and healthy living behavior into daily life. Purpose: This counseling is to motivate children about the importance of doing PHBS in their daily life. Method: activities that we carry out in the form of counseling and assistance with lecture methods, as well as practice. With the theme of clean and healthy behavior (PHBS), namely how to brush teeth properly and correctly and carry out how to wash hands using soap. Results: The results of the program showed that they were able to know how to brush their teeth properly and correctly and how to wash their hands with soap. Conclusion: students are expected to be able to apply PHBS (Clean and Healthy Life Behavior) in their daily lives well.
SOSIALISASI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA BERDASAR KHAZANAH LOKAL DI PEKON SIDOKATON KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS LAMPUNG Nusantari, Candra Saka; Retnaningsih, Agustina; Winahyu, Diah Astika; Wulandari, Shinta
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Vol 6 No 2 November 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v6i2.18525

Abstract

Pekon Sidokaton di Kabupaten Tanggamus, Lampung, memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk tanaman obat keluarga (TOGA) yang telah lama digunakan secara turun-temurun. Sayangnya, pengetahuan tentang pemanfaatan TOGA berdasarkan khazanah lokal semakin tergerus oleh perkembangan zaman dan minimnya upaya pelestarian. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi warga mengenai identifikasi, pengolahan, dan pemanfaatan TOGA sesuai dengan nilai-nilai tradisional yang diwariskan oleh leluhur. Kegiatan dilakukan melalui serangkaian penyuluhan, pelatihan praktis, dan pendampingan berbasis partisipasi masyarakat. Metode yang diterapkan meliputi wawancara dengan tokoh adat dan praktisi kesehatan lokal, observasi lapangan, serta demonstrasi pengolahan TOGA menjadi produk herbal sederhana seperti jamu, minyak oles, dan teh kesehatan. Melalui program ini, diharapkan terjadi pelestarian khazanah lokal, peningkatan kesadaran kesehatan berbasis alami, dan penguatan ekonomi masyarakat. Pendekatan berbasis budaya lokal terbukti efektif dalam membangun rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap warisan tradisional mereka.