Claim Missing Document
Check
Articles

THE SENSORY PROPERTIES AND FLAVOR CHARACTERISTICS OF MEAT OF CATTLE AND BUFFALO FED PROTECTED LEMURU FISH (Bali sardinella) OIL AS DRIED CARBOXYLATE SALT MIXTURE (DCM) IN RATION Yurleni, -; Amri, Ulil; Mardalena, -; Afdal, M.
Proceeding Buffalo International Conference 2013
Publisher : Proceeding Buffalo International Conference

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the study was to reveal the sensory and characteristic differences between cattle and buffalo meats. There were 6 swamp buffalo and 8 Ongole cross cattle used in the study which arranged as a factorial experiment 2x2, based on a completely randomized design: 2 species and 2 level of DCM (dried carboxilated salt mixture; 0 and 45 g per kg ration). The result indicated that DCM in ration was significantly (P<0.05) strengthen the odor of the meat compared with control meat. Buffalo meat was significantly (P<0.05) darker than of cattle.
Kecernaan In-Sacco Bahan Kering, Bahan Organik, Dan Serat Kasar Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus L) Yang Diproteksi Kapsul, Saponin Dan Tanin Yusuf Amirullah Luber; M Afdal; A. Adriani; D Darlis
Wahana Peternakan Vol. 6 No. 1 (2022): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v6i1.537

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan BK, BO dan SK pada daun bangun-bangun (Coleus amboinicus L) setelah dilakukan proteksi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah memproteksi daun bangun-bangun P0 daun bangun-bagun tanpa perlakuan, P1 daun bangun-bangun di proteksi dengan kapsul, P2 daun bangun- bangun di proteksi daun kembang sepatu (saponin), P3 daun bangun-bangun di proteksi batang pisang (tanin). Peubah yang diamati yaitu kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), dan kecernaan serat kasar (KcSK). Data diperoleh dianalisis dengan analisis ragam. Jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proteksi menggunakan kapsul, saponin dan tanin berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap KcBK, KcBO, dan KcSK daun bngun-bangun lebih lanjut terlihat pada P2 menunjukkan hasil yang baik dibandingkan P0, P1 dan P3. Hasil terbaik dicapai pada P2 yaitu proteksi menggunakan saponin yang di ekstrak dari daun kembang sepatu dengan hasil kecernaan BK (83,56%), BO (83,61%), SK (83,02%) Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahan proteksi berupa saponin dapat memproteksi daun bangun-bangun dengan baik.
AN OVERVIEW OF THE METHANE EMISSION FROM RUMINANT IN JAMBI PROVINCE, INDONESIA M. Afdal; T. T. Poy
Jurnal Peternakan Vol 7, No 1 (2010): Februari 2010
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v7i1.463

Abstract

Emisi gas metan terdiri dJlri 37% dJlri total emisi gas rumah kaca dimana sumber utama emisi enl:erik dJlri sap; dJln domba. Metan adalah salah satu gas rumah kaca (GRK) utama di samping uap air, karbondioksidJl dan nitrogen oksida. Dibandingkan dengan CO'b metan adalah suatu GRK penting dimana· konsentrasinya di atmosfir lebih dua kIl1i Upat semenjak era pre-industri. Kajian ini memberi gambaran sebuah studi kasus mengenai penilnian emisi gas dan kTedit karbon dJlri ternak ruminansia di Prouinsi Jambi Indonesia. Data merupakan dJlta sekunder meliputi luas daerah, jumlah ternak ruminansia dan kebijakan tentang Tencana ke depan Prouinsi Jambi. Jumlah emisi metan dJlri sapi, kerbau dan kambing adalah 47.83 dan 34,54 ton perhari palla tahun 2002 dan 2006 dJln total emisi C02 dJlri sapi, kerbau dan kambing 131,5 dan 94,96 ton perhari pada tahun 2002 dJln 2006. DiperkiTakan bahwa pQda tahun 2015 PrC1C7insi Jambi dapat menghasilkan dJlri ternak kim-kiTa untuk69.118 rumah dengan asumsi keperluan listrik 900 watt per-rumah.
UJI DEGRADASI IN VITRO ADF DAN NDF RUMPUT RAJA (Pennisetum purpuroides) MENGGUNAKAN INOKULUM CAIRAN FESES M. Afdal; Yun Alwi
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 7 No 2 (2018): Pastura Vol. 7 No. 2 Tahun 2018
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.794 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2018.v07.i02.p08

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui degradasi neutral detergent fiber (NDF) dan acid detergent fiber (ADF) dan protein kasar (PK) dari rumput raja (RR) secara in vitro menggunakan cairan feses sebagai inokulum. Sampel RR diambil dari Fapet Farm Fakultas Peternakan Universitas Jambi, kemudian dipotong-potong dengan ukuran panjang 5 cm kemudian dikering dan digiling dengan ukuran 1 mm mash. Feses dan cairan rumen diambil dari satu ekor sapi berfistula rumen. Sampel kemudian diinkubasi untuk mengetahui degradasi NDF, ADF dan PK. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (5x4) dengan lima perlakuan sebagai berikut A (Cairan rumen (kontrol)), B (Cairan feses), C (Cairan feses dan 2,5% gula), D (Cairan feses, 2,5% gula dan 2,5% urea) dan E (Cairan feses dan 2,5% urea). Hasil percobaan menunjukkan bahwa degradasi in vitro NDF dan ADF dari RR menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan cairan feses dan penambahan gula sebagai sumber energi dan urea sebagai sumber nitrogen belum optimal yang terlihat dari masih rendahnya degradasi ADF dan PK kecuali NDF jika dibandingkan dengan penggunaan cairan rumen. Kata kunci: degradasi, inokulum, in vitro, feses, NDF, ADF
Digestibility, Milk Yields, and Milk Quality of Ettawa Crossbred Goats Fed Coleus amboinicus L. Leaf Extract M. Afdal; D. Darlis; A. Adriani
Tropical Animal Science Journal Vol. 44 No. 4 (2021): Tropical Animal Science Journal
Publisher : Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5398/tasj.2021.44.4.441

Abstract

Coleus amboinicus L. leaf (CAL) could reduce the rate of amino acid deamination and protein degradation within the rumen. This phenomenon would hopefully increase the amount of protein that passes through the rumen to the abomasum. Therefore, it might improve the digestibility of the ration and then influence the milk yield and quality. The objective of this experiment was to evaluate the effect of extracted CAL within the ration on the ration digestibility, milk yield, and milk quality of Ettawa crossbred (EC) goats. This study used sixteen EC with an average weight of 32.25 ± 3.31 kg and aged 1.5–2.5 years. Experimental goats were fed diets with different CAL extracts: P0, 0% (control); P1, 2% powdered CAL; P2, 2% ethanol-extracted CAL; and P3, 2% water-extracted CAL. The experiment was conducted in a randomized block design with four replication blocks. All variables were statistically analyzed with ANOVA and significances were followed by Duncan’s test. P3 treatment significantly (p<0.05) increased milk yield and milk quality in comparison with control. Unlike the other treatments, P3 treatment was water-extracted CAL that could affect these variables. P3 treatment showed the best result among the four treatments. In conclusion, P3 treatment, the supplementation of 2% water-extracted CAL within the ration, could improve the milk yield up to 30.24% in comparison with the control ration and also improve milk composition, such as milk protein (4.47%), milk casein (3.99%), milk fat (3.85%), and solid nonfat (SNF) (6.53%). The supplementation of water-extracted CAL within ration could improve the milk yield and milk quality of EC.
Perngaruh Penggantian Rumput Gajah dengan Solid Ex-Decanter dalam Ransum Ternak Sapi Potong terhadap Karakteristik Fermentasi Rumen secara In Vitro Muhammad Ambar Islahuddin; Teja Kaswari; Heni Suryani; Muhammad Afdal
Jurnal Peternakan Vol 19, No 2 (2022): September 2022
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v19i2.17596

Abstract

ABSTRAK. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian rumput gajah dengan solid ex-decanter dalam ransum ternak sapi potong terhadap produksi gas total dan karakteristik fermentasi rumen secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dievaluasi terdiri dari P1 = 100% Rumput Gajah, P2 = 80% Rumput Gajah: 20 % Solid Ex-Decanter, P3 = 60% Rumput Gajah : 40% Solid Ex-Decanter, P4 = 40% Rumput Gajah : 60% Solid Ex-Decanter, P5 = 20% Rumput Gajah: 70% Solid Ex-Decanter, P6 = 100% Solid Ex-Decanter. Sampel digiling dan disaring dengan alat penyaring ukuran 1 mm. Sebanyak 1 g sampel dari tiap perlakuan diinkubasi dengan larutan anaerobik medium (8 ml cairan rumen + 32 ml Mcdoughall) pada suhu 39oC selama 48 jam. Pada akhir periode inkubasi,  residu dipisahkan menggunakan sentrifuge sehingga terpisah antara supernatant dan residu. Supernatant digunakan untuk analisis VFA, NH3 dan pH. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa level solid ex-decanter perlakuan P1-P6 berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi gas total, konsentrasi VFA dan konsentrasi NH3 namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH.. Hasil uji polynomial orthogonal dari produksi gas total, VFA dan NH3 diperoleh hubungan  Y = -0,394x + 140,65; Y = -0,2417x + 89,292; Y = -0,0239x + 4,3262.  Disimpulkan bahwa penggunaan solid ex-decanter pada taraf 100% tidak dapat menggantikan rumput gajah, penggunaan solid ex-decanter dapat menggantikan rumput gajah pada taraf 20%.Influence Replacement Pennisetum Purpureum with Solid Ex-Decanter in Beef Cattle  Fed on In vitro Rumen Fermentation Characteristic ABSTRACT. The study aimed to determine the effect of replacing elephant grass with solid ex-decanter in beef cattle fed on total gas production and  the characteristics of rumen fermentation in vitro. This study used a complete randomized design with 6 treatments of 3 repeats. The treatment consists of P1 = 100% Elephant Grass, P2 = 80% Elephant Grass: 20 % Solid Ex-Decanter, P3 = 60% Elephant Grass : 40% Solid Ex-Decanter, P4 = 40% Elephant Grass : 60% Solid Ex-Decanter, P5 = 20% Elephant Grass: 70% Solid Ex-Decanter, P6 = 100% Solid Ex-Decanter. The sample is ground and filtered with a filter tool size of 1 mm. A total of 1 g of samples from each treatment were incubated with a medium anaerobic solution at a temperature of 39oC for 48 hours. At the end of the incubation period, the residues were separated using centrifuge so that they separated between the supernatant and the residue, a supernatant solution was used to calculate VFA, NH3 and pH. The results of the variety analysis showed that the solid ex-decanter level of P1-P6 treatment had a very significantly effect (P<0.01) on total gas production, VFA concentration and NH3  concentration but had no significant effect (P>0.05) on pH. The orthogonal polynomial result showed that there is a linear relationship between total gas production, VFA and NH3 with the equation Y = -0,394x + 140,65; Y = -0,2417x + 89,292; Y = -0,0239x + 4,3262.  It was concluded that the use of solid ex-decanter at the level of 100% cannot replace elephant grass, the use of solid ex-decanter can replace elephant grass at the level of 20%.Keywords : Rumen fermentation, solid level, in vitro.
Keanekaragaman Crustacea dengan Menggunakan Alat Tangkap Sondong di Perairan Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Prizky Nanda Mawaddah; Filawati Filawati; Nelwida Nelwida; Fauzan Ramadhan; Lisna Lisna; M. Afdal
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 10, No 3 (2022): November
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.10.3.p.214-223

Abstract

Mayoritas masyarakat di Mendahara ilir berprofesi sebagai nelayan Sondong merupakan alat tangkap yang banyak dioperasikan oleh nelayan di Mendahara ilir. Alat tangkap Sondong adalah alat tangkap aktif yang tujuan operasinya adalah menangkap udang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Keanekaragaman Crustacea dengan menggunakan alat tangkap Sondong di Perairan Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Penelitian ini dilakukan di Perairan Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur selama 30 hari, dari tanggal 15 Desember 2021 sampai 15 Januari 2022. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Data yang di himpun dalam penelitian ini adalah jumlah total udang dan ikan (ekor), berat per jenis dan berat total udang dan ikan (kg), dan parameter lingkungan. Analisis data yang digunakan adalah komposisi jenis, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Hasil dari penelitian ini Jumlah hasil tangkapan yang didapat selama penelitian sebanyak 776,62 kg. Hasil tangkapan crustacea di Mendahara Ilir adalah udang loreng (Parapenaeopsis sculptilis), udang kapur (Metapenaeus dopsoni), udang jerbung (Penaeus merguiensis), udang agogo (P.indicus), udang mantis (Harpiosquilla raphidea), rajungan (Portunus pelagicus), belangkas (Carcinoscorpius). Selain itu hasil tangkapan sampingan (By-Catch) sondong seperti ikan selar (Selaroides leptolepi), gulamah (Johnius trachycephalus), Pari (Dasyatis sp), ikan lidah (Cynoglossus lingua). Hasil tangkapan tertinggi, yaitu udang Loreng sebanyak 196,2 kg hasil tangkapan terendah yaitu udang mantis sebanyak 2,63 kg, hasil indeks keanekaragaman 0,98, indeks keseragamannya yaitu 0,50 dan dominansi yaitu 0,43. Kesimpulannya adalah Keanekaragaman crustacea hasil tangkapan sondong di perairan Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk dalam kategori sedang, indeks keseragaman sedang dan dominansi rendah
Pengaruh Suplementasi Campuran Garam Karboksilat Kering Terhadap Konsumsi Pakan Pada Penggemukan Ternak Kerbau Y Yurleni; M Afdal
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 18 No. 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.802 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v18i1.2658

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi pakan ternak kerbau yang digemukkan dengan pemberian pakan hijauan dan konsentrat yang disuplementasi campuran garam karboksilat kering (CGKK). Penelitian ini menggunakan 6 (enam) ekor ternak kerbau jantan umur I1 (1,5-2 tahun) dengan bobot badan 218,66±16,28 kg. Penggemukan dilaksanakan selama 2,5 bulan. Selama penggemukan ternak diberi hijauan dan konsentrat dengan rasio 35%:65% berdasarkan bahan kering. Suplementasi CGKK ditambahkan sebanyak 45g/kg konsentrat. Parameter yang diukur adalah konsumsi ransum, kecernaan zat-zat makanan dan retensi nitrogen. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum, kecernaan zat-zat makanan dan retensi nitrogen antara kedua perlakuan berbeda nyata (P<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa penggemukan menggunakan suplementasi CGKK dapat meningkatkan konsumsi pakan dan retensi nitrogen.
Pengaruh modifikasi inokulum Feses Sebagai Pengganti Cairan Rumen Pada Teknik In Vitro : Estimasi Kecernaan NDF, ADF dan Protein Kasar Rumput lapangan M Afdal; Y Yurleni
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 18 No 2 (2015): November 2015
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.35 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v18i2.2677

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi inokulum feses yang ditambahkan gula dan urea sebagai inokulan dalam teknik in vitro dalam menentukan kecernaan Neutral Detergent Fibre (NDF), Acid Deteegent Fibre (ADF) dan protein kasar (PK) rumput lapangan. Penelitian ini menggunakan seperangkat alat in vitro dua langkah dan seperangkat peralatan untuk analisis NDF, ADF dan PK. Inokulum rumen dan feses diambil dari sapi yang sama sebelum sapi diberi makan pada jam 07.00. Feses diperas untuk mendapatkan inokulum dan ditambahkan dengan gula dan atau urea sesuai dengan perlakuan. Perlakuan terdiri dari A. Inokulum rumen (kontrol), B. Inokulum feses, C. Inokulum feses dan 2,5 % gula, D. Inokulum feses, 2,5 % gula dan 2,5 % urea dan E. Inokulum feses dan 2,5 % urea. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (5x4) dengan lima perlakuan dan setiap perlakuan dikenakan 4 kali ulangan. Kecernaan NDF, ADF dan PK perlakuan A yang memakai inokulum rumen juga menunjukkan kecernaan yang lebih tinggi dari pada perlakuan lain, B, C, D dan E yang memakai inokulum feses dengan berbagai modifikasi penambahan gula maupun urea.
Penggunaan Feses Kerbau Dan Sapi Sebagai Inokulum Pengganti Cairan Rumen Dalam Mendegradasi NDF,ADF Dan Hemiselulosa Pakan Ternak Secara Metoda In Vitro Ayu Silaban; M. Afdal; Darlis Darlis
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 25 No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.684 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v25i1.23246

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan feses kerbau dan feses sapi sebagai in-okulum dalam penggantian cairan rumen dalam mendegradasi Neutral detergent fibre (NDF), acid detergent fibre (ADF) dan hemiselulosa secara In vitro. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perla-kuan dan 6 ulangan. Perlakuan adalah P0 = Cairan rumen (kontrol) , P1 = Cairan feses kerbau + Molases 5%, dan P2 = Cairan feses sapi + Molases 5%. Peubah yang diamati adalah degradasi Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF) dan Hemiselulosa. Data diolah secara statistik dengan analisis ragam ANOVA (Analisi of Variance) dan jika terdapat pengaruh perla-kuan yang nyata dilanjutkan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa per-lakuan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap degradasi NDF, ADF dan Hemiselulosa. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Penggunaan inokulum feses kerbau belum mampu menyamai cairan ru-men sebagai inokulum namun inokulum feses sapi dapat digunakan sebagai pengganti cairan rumen dalam mendegradasi NDF, ADF dan hemiselulosa karena terlihat bahwa perlakuan inoku-lum feses kerbau dan sapi lebih tinggi dibandingkan cairan rumen dalam mendegradasi NDF, ADF dan Hemiselulosa.
Co-Authors - Mardalena, - A. Adriani AA Sudharmawan, AA Addion Nizori ADRIANI ADRIANI Adriani Adriani Afandi, Rival Aini, Delvi Nur Al-Yasir, Al-Yasir Alfakhri, Rezky Alfian, Zhevin Andaranti, Arifah Fadhila Andriyani, Dwi Ratna Angraini Angraini Anisa Putri Annisa Ramadhani Anofrizen Anofrizen Arif Marsal Arrazak, Fadlan Auliani, Sephia Nazwa Ayu Lestari Silaban Ayu Silaban Azzahra, Aura Basri, Faishal Khairi Darlis Darlis Darlis Darlis, Darlis Eki Saputra F. Safiesza, Qhairani Frilla Fauzan Ramadhan Febi Nur Salisah Febi Nur Salisah, Febi Nur Filawati Filawati FITRY TAFZI Hendri, Desvita Heni Suryani Husaini, Fahri Husna, Nur Alfa Indah Lestari, Indah Indriyani Indriyani Indriyani Inggih Permana Intan, Sofia Fulvi Irwanda, Mahyuda Jazman, Muhammad Kusuma, Gathot Hanyokro Lisani Lisna, Lisna Loka, Septi Kenia Pita Luber, Yusuf Amirullah Mawaddah, Zuriatul Megawati - Miftahul Jannah Mochammad Imron Awalludin Mona Fronita, Mona Muhammad Ambar Islahuddin Munandar, Darwin Munzir, Medyantiwi Rahmawita Mustakim Mustakim Mustakim Mutia, Risma Muttakin, Fitriani Nabillah, Putri Nasution, Nur Shabrina Nelwida Nelwida Nurfadilla, Nadia Nurkholis Nurkholis Pertiwi, Tata Ayunita Priady, Muhamad Ilham Prizky Nanda Mawaddah Putra, Moh Azlan Shah Putri, Celine Mutiara Putri, Suci Maharani Rahmah, Astriana Rahmawita, Medyantiwi Ramadani, Faradila Ramadhani, Indah Rayean, Rival Valentino Remon Lapisa Rice Novita Rozanda, Nesdi Evrilyan Saad, Wan Zuhainis Sabillah, Dian Ayu Saitul Fakhri Sari, Gusmelia Puspita Sarwo Edy Wibowo Siti Monalisa Siti Rohimah Suhessy Syarif Suhessy Syarif, Suhessy Suryadi Suryadi Suryadi Suryadi Suryani, Heni Susanti, Pingki Muliya Suseno, Rahayu Syafi'i, Azis Syafrizal Syafrizal Syahri, Alfi Syaifullah Syaifullah T. T. Poy Teja Kaswari Tri Astuti Triningsih, Elsa Tshamaroh, Muthia Ula, Walid Alma Wibisono, Yudistira Arya Wilrose, Anandeanivha Winnugroho Wiratman, Manfaluthy Hakim, Tiara Aninditha, Aru W. Sudoyo, Joedo Prihartono Y Zaharanova Yuda, Afi Ghufran Yulianti, Nelvi Yun Alwi Yurleni Yurleni Yusuf Amirullah Luber Zarnelly Zarnelly Zarqani, Zarqani