Claim Missing Document
Check
Articles

Analysis of Factors Related to the Incidence of Dermatitis in Adolescents in Namo Buaya Village Sultan Daulat District Sambo, Azimi; Santi, Tahara Dilla; Riza Septiani
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 11: NOVEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i11.6296

Abstract

Introduction: Contact dermatitis is a common inflammatory condition of the skin due to exposure to allergens or irritants that trigger an immune response and inflammation of the skin and mucous membranes. Objective: This study aims to determine the factors associated with contact dermatitis in Namo Buaya Village Sultan Daulat District, Subulussalam City in 2024. Based on data from the Sultan Daulat Health Center in January Until May 2024, 1 08 adolescent patients were recorded diagnosed with contact dermatitis. Method: This study was an analytical observational study with a case control design. The sample of this research was 194 respondents were divided into 97 case groups and 97 control groups (1:1 ratio). Data collection was conducted on June 3-8, 2024 using a questionnaire and analyzed using the Chi-Square test. Results: Univariate results showed that (50%) of respondents suffered from dermatitis, (57.2%) had unqualified water, (50.5%) were exposed to chemicals, (55.7%) were female, (52.6%) had secondary education, (51%) were unemployed and (56.2%) had poor personal hygiene. Bivariate results showed that there was a relationship between water characteristics (p -value = 0.006, OR = 0.444), chemical exposure (p - value = 0.022, OR = 0.514), gender (p -value = 0.021, OR = 0.509), parental education (p -value = 0.028, OR = 0.570), occupation (p - value = 0.031, OR = 0.536), and personal hygiene (p -value = 0.002, OR = 0.409) with dermatitis. Conclusion: This study concludes that all variables have a relationship with dermatitis in Namo Buaya Village, Sultan Daulat District, Subulussalam City in 2024. It is hoped that health workers will provide education about dermatitis, water characteristics, exposure to chemicals, gender, education, occupation, personal hygiene, and the community maintains personal hygiene to prevent the disease.
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU BTA (+) DI PUSKESMAS JAYA BARU KOTA BANDA ACEH TAHUN 2021 Utari, Nadia; Fahdhienie, Farrah; Santi, Tahara Dilla
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.36917

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang bisa menimbulkan gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium Other Than Tuberkulosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan diagnosis dan pengobatan tuberkulosis paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor sosial ekonomi dan faktor perilaku dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru BTA (+) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jaya baru Kota Banda Aceh tahun 2021. Desain penelitian deskriptik analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB sebanyak 12 responden dan bukan penderita TB (kontrol) sebanyak 24 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 responden. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara total sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 10 sampai 22 Agustus 2022 dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin dengan kejadian TB Paru (p Value 0,772 dan OR=0,789). pendidikan dengan kejadian TB Paru (p Value 0,629 dan OR=0,700), pekerjaan (p Value 0,813 dan OR=1,182) pendapatan (p Value 0,220 dan OR=0,412). Selanjutnya perilaku merokok (p Value 0,551 dan OR=1,000), pengetahuan (p Value 0,098 dan OR=0,300), riwayat penyakit penyerta (p Value 0,011), riwayat kontak dengan kejadian TB Paru (p Value 0,040). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penyakit penyerta dan riwayat kontak memiliki hubungan dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh. Sedangkan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, perilaku merokok dan pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan faktor kejadian penyakit TB Paru di wilayah kerja puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh
Evaluasi Pelaksanaan Program Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Raihani, Fitri; Santi, Tahara Dilla; Hasnur, Hanifah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.5320

Abstract

Pemberian imunisasi adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dan sebagai upaya pencegahan penyakit. Permasalahan yang terjadi di Puskesmas Montasik cakupan imunisasi pada balita hanya sebesar 9%. Maka dari itu perlu melakukan evaluasi pelaksanaan program imunisasi dasar lengkap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Evaluasi Pelaksanaan Program Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2024. Jenis penelitian kualitatif, dengan metoda wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Informan pada penelitian ini orang tua bayi dan pegawai puskesmas berjumlah 8 orang. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 1-10 Juli 2024. Hasil penelitian diketahui bahwa ketenagaan untuk pelaksanaan imunisasi sudah memadai, dana untuk pelaksanaan program sudah memadai, sarana dan prasarana sudah mencukupi, SOP pelaksanaan imunisasi sudah tersedia. Perencanaan imunisasi dari dinas kesehatan, pelayanan imunisasi dilakukan di dalam dan di luar gedung, masih ada petugas imunisasi yang belum melaksanakan SOP. Pencatatan dan pelaporan dimulai dari pembina wilayah ke puskesmas kemudian dilanjutkan ke dinas kesehatan. Supervisi dan bimbingan teknis sudah terlaksana dari dinas ke puskesmas, pimpinan puskesmas hanya supervisi secara berkala ke klinik/BPS. Cakupan imunisasi masih belum mencapai target karena faktor pemahaman masyarakat, dan teknis pelaksanaan program. Disarankan untuk melakukan pengawasan dan evaluasi berkala terhadap kepatuhan petugas dalam menjalankan SOP imunisasi.
Pengaruh Konsumsi Simplisia Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Dan Daun Sirsak (Annona Muricata) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah Pada Penderita Hiperkolesterolemia zahara, amelia; santi, tahara dilla; ichwansyah, fahmi; abdullah, asnawi; zakaria, radhiah; maulidya, rizki
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6294

Abstract

Pendahuluan: Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis,  diabetes melitus, gangguan tiroid, dan penyakit ginjal. Daun salam dan daun sirsak telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional yang diketahui memiliki potensi sebagai agen hipokolesterolemik. Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan minyak atsiri. Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, flavonoid, alkaloid, dan fitosterol memiliki efek menurunkan kolesterol, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi secara ilmiah efek pemberian simplisia daun salam dan daun sirsak terhadap kadar kolesterol darah pada penderita Hiperkolesterolemia Tujuan: untuk mengevaluasi penurunan kadar kolesterol darah pada penderita hiperkolesterolemia dengan pemberian simplisia daun salam dan sirsak secara nonfarmakologis. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan True Eksperimental serta menggunakan desain kuantitatif pre dan post test yang terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok intervensi pemberian simplisia daun salam, daun sirsak dan kelompok control. Jumlah responden 45 pasien yang didiagnosis hiperkolesterolemia secara medis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol darah saat posttest kelompok yang diberikan simplisia daun salam lebih rendah dengan rata-rata penurunan sebesar -76,73 dibandingkan dengan kelompok yang diberikan simplisia daun sirsak, yang rata-rata penurunannya sebesar -66,40. Kedua kelompok mengalami penurunan kadar kolesterol darah setelah diberikan intervensi, namun angka penurunan pada kelompok dengan intervensi simplisia daun salam lebih besar, dengan nilai p-value (p0,05). Kesimpulan: Setelah pemberian intervensi, kelompok yang diberikan simplisia daun salam mengalami penurunan kadar kolesterol yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang diberikan simplisia daun sirsak. Simplisia daun salam berpotensi sebagai terapi tambahan untuk hiperkolesterolemia pada pasien hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.Kata Kunci: Daun Salam, Daun Sirsak, Hiperkolesterolemia
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN LANSIA BEROBAT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANGPIDIE MAQFIRAH, MONA HILOKA; SANTI, TAHARA DILLA; FAHDHIENIE, FARRAH
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang mencapai 140 mmHg sistolik dan 90 mmHg diastolik ataupun lebih. Prevalensi hipertensi di dunia akan meningkat dari 26,4% menjadi 29,2% pada tahun 2025. Kasus hiertensi di Provinsi Aceh sepanjang tahun 2022 mencapai 897.116 kasus. Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki jumlah kasus hipertensi sebanyak 33.784 kasus. Puskesmas Blangpidie memiliki jumlah hipertensi paling tinggi di tahun 2022 sebanyak 5.942 kasus. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan lansia berobat hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Blangpidie Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2024. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia umur 45-59 tahun yang menderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Blangpidie berjumlah 346 orang. Pengambilan sampel sebanyak 77 responden menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 03-14 Juli Tahun 2024 dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square melalui aplikasi SPSS. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan (p-value 0,847), ada hubungan sikap (p-value 0,001), pengetahuan (p-value 0,000), akses pelayanan kesehatan (p-value 0,000), dukungan keluarga (p-value 0,015), peran petugas kesehatan (p-value 0,000) dengan kepatuhan lansia berobat hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Blangpidie Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2024. Kesimpulan: Tidak ada hubungan tingkat pendidikan, ada hubungan sikap, pengetahuan, akses pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dengan kepatuhan lansia berobat hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Blangpidie. Disarankan kepada pihak puskesmas agar lebih banyak memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada lansia tentang bahaya Hipertensi, agar kualitas hidup lansia dapat meningkat menjadi lebih baik.
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ACEH SINGKIL Ramadhana, Desfrianda; Restya, Winda Putri Diah; Santi, Tahara Dilla
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4318

Abstract

Kinerja perawat merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sehingga tingkat kepuasan pasien tidak dapat tercapai. Kinerja yang menurun salah satunya dapat disebabkan oleh beban kerja yang melebihi kemampuan perawat dan tingkat stres yang dialami perawat. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil terjadi penurunan jumlah tenaga keperawatan sedangkan pasien yang berkunjung mengalami peningkatan. Kondisi ini akan mengakibatkan tingkat stres perawat semakin berat, sehingga dapat mengakibatkan penurunan kinerja perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat di RSUD Aceh Singkil. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga keperawatan RSUD Aceh Singkil pada tahun 2020 tercatat sebanyak 207 orang. Sampel penelitian berjumlah 67 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini adalah usia dengan P-Value: 0,026, pendidikan dengan P-Value: 0,022, lama bekerja dengan P-Value: 0,750, pendapatan dengan P-Value: 0,003 dan stres kerja dengan P-Value 0,000. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara usia, pendidikan, pendapatan dan stres kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil. Tidak ada hubungan antara lama bekerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil.Kata Kunci: Usia, Pendidikan, Lama Bekerja, Pendapatan, Stres Kerja, Kinerja, PerawatNurse performance is an integral part that cannot be separated which influences the quality of nursing services provided to patients so that the level of patient satisfaction cannot be achieved. One of the reasons for decreased performance is the workload that exceeds the nurses' abilities and the level of stress experienced by the nurses. Aceh Singkil Regional Hospital (RSUD) experienced a decrease in the number of nursing staff while visiting patients experienced an increase. This condition will cause nurses' stress levels to become increasingly severe, which can result in a decrease in nurse performance. The aim of this research is to determine the factors that influence the performance of nurses at the Aceh Singkil Regional General Hospital. The research method used is descriptive analysis with a cross sectional design. The population in this research was all nursing staff at Aceh Singkil Regional Hospital in 2020, there were 207 people. The research sample consisted of 67 respondents. Data collection was carried out using questionnaire interviews. Data analysis used the Chi Square test. The results of this research are age with P-Value: 0.026, education with P-Value: 0.022, length of work with P-Value: 0.750, income with P-Value: 0.003 and work stress with P-Value 0.000. The conclusion of this research is that there is a relationship between age, education, income and work stress on the performance of nurses at the Aceh Singkil Regional General Hospital (RSUD). There is no relationship between length of work and the performance of nurses at the Aceh Singkil Regional General Hospital (RSUD).Keywords: Age, Education, Job Duration, Income, Job Stress, Performance, Nurse
SOCIALIZATION OF PREVENTION OF KIDNEY FAILURE IN THE SIMPANG TIGA HEALTH CENTER WORKING AREA ACEH BESAR Aditya Candra; Tahara Dilla Santi; Zurriyani; Andri; Ika Waraztuty; Farid Bastian; Said Aandy Saida; Muhammad Yani; Fuadi
International Review of Practical Innovation, Technology and Green Energy (IRPITAGE) Vol. 4 No. 1 (2024): March-June 2024
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/irpitage.v4i1.1676

Abstract

Kidney failure has become a serious problem for public health in the world. This population increase is due to the lack of public awareness of living a healthy lifestyle and the increasing incidence of diseases which are risk factors. The aim of this activity is to provide information in the form of education to the public regarding kidney failure. Method: This community service activity was carried out in the work area of ​​the Simpang Tiga Health Center, Aceh Besar Regency. The number of participants was 30 people who were health cadres and community leaders. This activity includes counseling and discussion. The results of Community Service Activities (PKM) provide information and knowledge about kidney failure. Healthy living behaviors that are still not implemented include lack of exercise, consumption of instant food and packaged drinks. This habit has been understood by the public as a risk factor for kidney failure. Conclusion: Increased risk factors from a history of disease and less healthy living behavior need to be of concern to all related parties, namely individuals, community leaders/health cadres, and related government institutions, especially community health centers as primary health service locations that carry out promotive and preventive efforts. It is necessary to identify two historical diseases that are risk factors for kidney failure, namely diabetes mellitus and hypertension
ANALISIS SENYAWA FITOKIMIA DAUN Moringa oleifera DARI KAWASAN GEOTERMAL ACEH BESAR SEBAGAI KANDIDAT ANTIINFLAMASI Tahara Dilla Santi; Aditya Candra
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 34 No. 4 (2024): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v34i4.2638

Abstract

Indonesia is home to a diversity of herbal plants, particularly in Aceh. Moringa oleifera is traditional medicinal plant utilized by locals in the geothermal area Aceh Besar, recognized for its anti-inflammatory properties. However, the bioactive compounds in M. oleifera leaves sourced from Ie Seum have not been documented, making it challenging to explain the roles of the compounds scientifically to anti-inflammatory factors. This research aimed to identify the phytochemical compounds in the ethanol extract of M. oleifera leaves (referred to as EDM) and analyze the physicochemical characteristics of the soil in the geothermal area. This study used a qualitative design to identify EDM compounds with GC-MS and soil physicochemistry. The identification of EDM compounds is conducted through gas chromatography with mass spectrometry (GC-MS). The physicochemical properties of the soil are assessed by examining its texture, pH, organic carbon content, total nitrogen, exchangeable cations, and phosphorus. Sample collection on  topsoil (0-20 cm) with an area of ​​100cmx100cm on one land where M. oleifera plants grow in Ie Seum area in September 2024. A soil sample of 500g was using several methods, namely the hydrometermethod, pH meter, Walkey and Black, ammonium acetate 1M pH 7, Kjeldahl, KCl 1N, Bray 1, HCl 25%, and DTPA extraction. The soil test result showed classified as silty clay. The results GC-MS indicated the presence 11 metabolites, including linolenic acid, phytol, 9,12,15-octadecatrienoic acid ethyl ester, hexadecanoic acid, neophytadiene, gamma-tocopherol, vitamin E, squalene, icosane, and beta-pinene. EDM from the Ie Seum contains compounds that are beneficial in anti-inflammatory.
Risiko kualitas udara dalam rumah terhadap kejadian ISPA berulang pada anak Parisi, Tgk Adil; Santi, Tahara Dilla; Septiani, Riza
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v16i01.1544

Abstract

Latar Belakang: ISPA sering disebabkan oleh lingkungan buruk, gaya hidup tidak sehat, dan infeksi mikroorganisme. Kasus ISPA di Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, cukup tinggi dan berpotensi menjadi KLB. Penelitian ini menganalisis risiko kualitas udara rumah terhadap ISPA berulang pada anak.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Case-Control 1:1 dengan 20 kasus ISPA berulang dan 20 kontrol, total 40 responden. Sampel diambil dengan total sampling, data dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi selama 32 hari, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square dan Odds Ratio (OR) pada tingkat signifikansi 95%.Hasil: Hasil menunjukkan 57% rumah memiliki ventilasi memenuhi syarat, 55% suhu tidak memenuhi syarat, 82% kelembaban tidak memenuhi syarat, 62% terpapar asap rokok, dan 50% menggunakan obat anti nyamuk.Ventilasi rumah (p=0,004; OR=7,429), suhu (p=0,001; OR=9,333), dan paparan asap rokok (p=0,016; OR=16,714) berhubungan signifikan dengan ISPA berulang. Sebaliknya, kelembaban (p=0,677) dan penggunaan obat anti nyamuk (p=0,527) tidak menunjukkan hubungan signifikan.Kesimpulan: Ventilasi buruk, suhu tidak sesuai, dan asap rokok berpengaruh signifikan terhadap ISPA berulang. Disarankan perbaikan ventilasi, pengurangan asap rokok, dan edukasi dari Puskesmas tentang pencegahan ISPA.
FACTORS ASSOCIATED WITH SCABIES IN SANTRI AT THE MA'HAD DAARUT TAHFIZH AL-IKHLAS ACEH BESAR ISLAMIC BOARDING SCHOOL Zaafira, Zaafira; Laweung, Ibrahim; Santi, Tahara Dilla
Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh) Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jukema.v9i1.2032

Abstract

Background: Scabies is a parasitic infection of the skin caused by Sarcoptes scabei var hominis with complaints of itching, especially at night, which is characterized by skin abnormalities in the form of papules, vesicles, urticaria, and cristae and is often experienced by students in Islamic boarding schools. Method: The design of this research is descriptive-analytic with a cross-sectional approach. The population in this study were all female students at the Ma'had Daarut Tahfizh Al-Ikhlas Aceh Besar Islamic boarding school in 2020, totaling 136 female students. The sample in this research was all female students, totaling 136 female students. Data collection was carried out from 5-14 April 2021 using questionnaires through interviews. Data analysis used the Chi-Square test with the SPSS 21 program.  Result: The results showed that there was a relationship between knowledge (p=0.005), personal hygiene (p=0.002), behavior (p=0.005 ), health officer visit (p=0.024), health services (p=0.038 ), and the role of ustadzah in health information (p=0.015) with scabies and    there was no relationship between routine examinations and scabies (p=0.084). Recommendation: It is hoped that local health workers  will be more active in educating female students about scabies and how to prevent it.
Co-Authors Aditya Candra Aditya Candra Aditya Candra Aditya Candra Aditya Candra Aditya Candra, Aditya Agustina Agustina Alfais, M. Razi Alma Aletta Amelia Regita Cahyani Amin, Fauzi Ali Andri Andria, Dedi Anwar Arbi Arbi, Anwar Arifin, Vera Nazhira Aris Linggo Ariscasari, Putri Arlianti, Nopa Asnawi Abdullah Asnawi Abdullah Azwar, Eddy Basri Aramico Basri Aramico Bunga Salsa Sanju Dedi Andria Devy Surya Mawaddah Dharina Baharuddin Era Fazira Fahmi Ichwansyah Farid Bastian Farrah Fahdhienie Fauzi Ali Amin Febyolla Presilawati Fina Indriana Fuadi Halimah As Sadiyyah Hanifah Hasnur Hanifah Hasnur Hasnur, Hanifah Heni Pujiastuti Hermansyah Hermansyah Hermansyah Hermansyah Hidayani, Halimah Ika Waraztuty Jaida Ullya Jazila, Ulfatul Kausar, Muhammad Anis AL Khaira, Uswatul Laweung, Ibrahim Lestari, Citra Yuli Luthfi Nanda Perdana M. Yani Maidar, Maidar Maidayani Maidayani MAQFIRAH, MONA HILOKA Mashuri, Evan Maulidya, Rizki Meutia Zahara Muetia Nandia Putri Muhammad Hasyim Kamal Muhammad Muhammad Muhammad Yani Muhammad Ziqraullah muid, abd Munandar, Arief Munawarah, Zakiya Mutiara Nauval, Muhammad Dharma Nizam, Fahrul Parisi, Tgk Adil Putri Riza Yana Putri, Hasdiani Radhiah Zakaria Radhiah Zakaria Rahmi, Ananda Fathur Raihani, Fitri Ramadhana, Desfrianda Riza Septiani Riza Septiani Said Aandy Saida Salbila Salbila Sambo, Azimi Sanju, Bunga Salsa Santi, Hafnidar Savira Fitri Savira Usrati Septiani, Riza Sonia Bella Sanjaya Surna Lastri Sutri Helfianti Syarifuddin Syarifuddin Syawaluddin Syawaluddin, Syawaluddin Usrati, Savira Utari, Nadia Vera Nazhira Arifin Wardiati, Wardiati Winda Putri Diah Restya, Winda Putri Zaafira, Zaafira Zahara, Amelia Zakaria, Radhiah Zulkifli Zulkifli Zuriati, Nura Zurriyani