Indonesia memiliki potensi kelautan besar yang belum dimanfaatkan optimal karena rendahnya literasi nelayan, baik literasi dasar maupun digital. Permasalahannya adalah nelayan menghadapi tantangan dalam literasi maritim, yaitu pemahaman istilah kelautan, komunikasi, dan pemanfaatan informasi digital (cuaca, regulasi, pasar). Adapun tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas literasi maritim nelayan melalui program pengabdian masyarakat. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam program ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR), kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNSIKA dan Politeknik Kelautan dan Perikanan. Kegiatan ini mencakup pembelajaran kontekstual, pendampingan bahasa, dan pelatihan penggunaan teknologi digital. Hasil dari pogram ini yaitu dapat meningkatkan kemampuan nelayan. Ditemukan peningkatan signifikan dalam literasi dasar, penguasaan kosakata maritim, keterampilan komunikasi, dan adopsi teknologi digital. Secara spesifik, 70% peserta menunjukkan peningkatan dalam membaca informasi cuaca dan 80% mampu menyusun laporan sederhana. Model literasi maritim berbasis komunitas ini efektif, adaptif, dan berpotensi untuk direplikasi di wilayah pesisir lain di Indonesia sebagai strategi pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.