Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

LOCAL OWN REVENUE, DECENTRALIZATION AND LOCAL FINANCIAL INDEPENDENT Purnama Sari; Isep Saepul Muzaki; Nurdiana Mulyatini; Eva Faridah; Benny Prawiranegara
Jurnal Manajemen Indonesia Vol 19 No 3 (2019): Jurnal Manajemen Indonesia
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jmi.v19i3.2413

Abstract

The regional autonomy system provides an opportunity for regions in the territory of Indonesia to utilize their sources of income independently so that the implementation of development in the regions does not only rely on finance from the central government. In this study, we are of the opinion that regions that are able to optimize their local own revenue will have an impact on increasing local financial independence. Local financial independence is the ability of a region to finance development in its area. Our other opinion assumes that the relationship between localown revenue and the local financial independence can be strengthened by the implementation of decentralization. With good decentralization, local governments are more transparent in providing all information to the public, can increase accountability because public services are getting closer, local governments can take strategic decisions, improve fiscal management, improve economic growth and market security. The new contribution of this study is related to the literature of the merging of the relationship between local own revenue, decentralization, and local financial independence that was built through Moderated Regression Analysis (MRA) evidence in one of the regions in Indonesia, namely Ciamis. The results of the study show that regional local own revenues influence local financial independence. Meanwhile, decentralization which is proxied using local government expenditures is able to strengthen the relationship of local own revenues to local financial independence. So it can be concluded that the effective implementation of decentralization is able to encourage an increase in regional income that comes from its own sources to realize financial independence in the region. Keywords—Decentralization, Local Financial Independent, Local Own Revenue. Abstrak Sistem otonomi daerah memberikan kesempatan kepada daerah-daerah di wilayah Indonesia untuk memanfaatkan sumber-sumber pendapatannya secara mandiri agar pelaksanaan pembangunan di daerah tidak hanya mengandalkan keuangan yang berasal dari pemerintah pusat. Dalam studi ini, kami berpendapat bahwa daerah yang mampu mengoptimalkan pendapatan asli daerahnya akan berdampak terhadap meningkatnya kemandirian keuangan daerah. Kemandirian keuangan daerah adalah kemampuan suatu daerah dalam membiayai pembangunan di daerahnya. Pendapat kami lainnya menganggap bahwa hubungan pendapatan asli daerah dengan kemandirian keuangan daerah dapat diperkuat oleh pelaksanaan desentralisasi yang baik. Dengan desentralisasi yang baik maka pemerintah daerah lebih transparan dalam memberikan semua informasi kepada publik, dapat meningkatkan akuntabilitas karena pelayanan publik menjadi lebih dekat, pemerintah daerah dapat mengambil keputusan yang strategis, meningkatkan manajemen fiscal, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan keamanan pasar. Kontribusi baru dari studi ini adalah menyangkut literature penggabungan hubungan antara pendapatan asli daerah, desentralisasi, dan kemandirian keuangan daerah yang dibangun melalui Moderated Regression Analysis (MRA) bukti pada salah satu daerah di Indonesia, yaitu Ciamis. Hasil studi menunjukan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh terhadap kemandirian keuangan daerah. Sementara itu desentralisasi yang diproksi menggunakan pengeluaran pemerintah daerah mampu memperkuat hubungan pendapatanasli daerah terhadap kemandirian keuangan daerah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksaksanaan desentralisasi yang efektif mampu mendorong peningkatan pendapatan daerah yang berasal dari sumber-sumbernya sendiri untuk mewujudkan kemandirian keuangan di daerah. Kata kunci—Desentralisasi, Kemandirian Keuangan Daerah, Pendapatan Asli Daerah.
RANTAI PASOKAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM POTONG Nurdiana Mulyatini; Elin Herlina; Ratih Sri Yuningsih
Jurnal Ekonologi Ilmu Manajemen Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.806 KB) | DOI: 10.2827/ekonologi.v6i1.2902

Abstract

Artikel ini diarahkan untuk mengetahui rantai pasokan dalam meningkatkan pendapatan peternak ayam potong. Studi Penelitian ini dilakukan pada PT Alam Raya Merta Utama Unit Usaha Alam Raya PS Desa Jagabaya Kecamatan Panawangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, penelitian pustaka, penelitian lapangan, penelusuran literature dan trianggulasi. Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan analisis reduksi data, penyajian data (display data), dan menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa menerapkan rantai pasokan mulai dari pembelian bibit anak ayam, produksi ayam potong hingga pendistribusian produk dari perusahaan hingga sampai pada konsumen, dengan menggunakan metode metode upstream supply chain, internal supply chain dan downstream supply chain terbukti dapat meningkatkan penapatan peternak ayam potong PT Alam Raya Merta Utama Unit Usaha Alam Raya PS dari tahun 2016 hingga 2017 mencapai 98,92%. Kontribusi dari penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan pendapatan peternak ayam potong dapat dilakukan dengan mempertahankan dan memberikan inovasi pada sistem rantai pasokan peternak ayam potong ini dan harus lebih memperhatikan proses upstream supply chain, internal supply chain dan downstream supply chain agar proses produksi berjalan dengan optimal tidak mengalami banyak kendala dan hambatan baik dalam produksinya maupun dalam pendistribusiannya yang dapat berdampak baik bagi pendapatan perusahaan
PENERAPAN TAHAPAN PERENCANAAN ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ORGANISASI Nurdiana Mulyatini; Elin Herlina; Deni Mardiana
Jurnal Ekonologi Ilmu Manajemen Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2827/jeim.v5i2.1765

Abstract

ABSTRAK Artikel ini diarahkan untuk penerapan tahapan perencanaan anggaran pemerintah daerah dalam meningkatkan efektivitas organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini hanya mendeksripsikan atau mengkonstruksi wawancara mendalam terhadap subjek penelitian, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai tahapan perencanaan anggaran dalam meningkatkan efektivitas organisasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah penerapan tahapan perencanaan anggaran pemerintah daerah yang meliputi penetapan strategi terkait visi dan misi organisasi, tahapan pembuatan tujuan secara berkesinambungan, tahapan penentuan aktivitas secara terencana dan terorganisir, tahapan evaluasi dan pengambilan keputusan secara berkala, dan persetujuan DPRD akan menjamin tingkat keberhasilan program yang direncanakan baik dari sisi eksekutif maupun legislatif sehingga arah dan tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik dan mewujudkan tingkat efektitivitas organisasi lebih maksimal. Kontribusi yang dihasilkan adalah sebagai arahan bagi penerapan anggaran di sektor pemerintah dalam memberikan masukan kebijakan anggaran serta memberikan perspektif bagi keilmuan manajemen keuangan.
MODEL PEMASARAN DIGITAL MARKETING FB_Ads dan EMAIL MARKETING DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Mukhtar Abdul Kader; Nurdiana Mulyatini; Wiwin Setianingsih
Jurnal Ekonologi Ilmu Manajemen Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2827/jeim.v5i2.1760

Abstract

ABSTRAK Penggunaan Internet sejak 19 tahun yang lalu terus meningkat terutama pada 5 tahun terakhir rata rata 89,6 juta pengguna, pada tahun 2017 mencapai 143,36 Juta dari total populasi penduduk Indonesia 262Juta orang, Namun tidak dimbangi dengan pemanfaatan pada bidang ekonomi hanya mencapai 8,12%. Tujuan Penelitian ini ingin Mengetahui Bagaimana Model Pemasaran Digital menggunakan FB_Ads dan email marketing dapat meningkatkan Volume Penjualan bagi Usaha Mikro Desa Pamalayan Kec. Cijeungjing Ciamis. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Naturalistik dengan pendekatan data Kualitatif, Hasil penelitian ini adalah terbentuknya model pemasaran digital yang paling cocok bagi UMKM dimana menggunakan biaya yang sangat murah namun dapat mencapai pasar seluas luasnya.Kesimpulan penelitian ini bahwa Model Pemasaran Digital Marketing FB_Ads dan Email Marketing Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Bagi UMKM wajib dilakukan di era serba digital, Model Pemasaran FB_Ads mudah untuk dilakukan oleh user walaupun belum mengetahui banyak tentang teknologi informasi, FB_Ads bagi UMKM paling cocok menggunakan jenis page post enggagement(like, share, comment) dan Kunjungan Toko (Store visit). FB_Ads dapat mentarget pasar ( berdasarkan wilayah, Jenis Kelamin, umur, minat). Kemampuan mengirim informasi minimal 1000 email setiap harinya dan untuk mendapatkan e-mail, pemilik produk perlu memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi calon konsumen.
PENGARUH KOMPENSASI DAN RENUMERASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI (Studi pada KODIM 0613 Ciamis) Nurdiana Mulyatini; Nanang Mulyana
Jurnal Ekonologi Ilmu Manajemen Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2827/jeim.v1i1.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1.Pengaruh Kompensasi terhadap motivasi kerja pegawai pada KODIM 0613 Ciamis, 2.Pengaruh renumerasi terhadap motivasi kerja pegawai pada KODIM 0613 Ciamis, 3.Pengaruh kompensasi dan renumerasi terhadap motivasi kerja pegawai pada KODIM 0613 Ciamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu membuat deskripsi atau gambaran sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta atau sifat dari objek yang diteliti. Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan bahwa kompensasi dan renumerasi berpengaruh positif atau signifikan terhadap motivasi kerja. Adapun pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja sebesar 75,69% dan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti, sedangkan pengaruh renumerasi terhadap motivasi kerja sebesar 53,29% dan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti, kemudian pengaruh kompensasi dan renumerasi terhadap motivasi kerja sebesar 75,69% dan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.
KNOWLEDGE TRANSFER DALAM KONTEKS SPATIAL CREATIVE ECONOMY UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN PERDESAAN DI KABUPATEN CIAMIS Elin Herlina; Deden Syarifudin; Nurdiana Mulyatini
Jurnal Ekonologi Ilmu Manajemen Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2827/jeim.v5i1.1357

Abstract

Penelitian ini diarahkan untuk menghasilkan model knowledge transfer dalam pemetaan terhadap ruang-ruang creative economy sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, terbukanya tindakan kreatif yang terpetakan berdasarkan ruang kreatif, pusat kreatif di Kabupaten Ciamis.Pengelolaan UMKM dan kewirausahaan baru yang dilakukan oleh pemerintah UMKM dan kewirausahaan baru ini pada umumnya bergerak dalam creative economy yang sangat rentan terhadap perubahan pasar dan kebijakan pemerintah. Creative economy pada saat ini dipandang sebagai bisnis yang menghasilkan perkembangan daerah terutama berguna untuk meningkatkan parawisata dan pelestarian kebudayaan (heritage). Adanya ruang-ruang spatial menjadi penting dalam meningkatkan dan mendorong usaha baru kreatif dalam skala perdesaan. Ruang spatial creative economy dapat membantu memberikan penekanan terhadap perubahan besar dari peta mental masyarakatnya menjadi lebih kreatif dalam melakukan wirausaha dapat dipetakan selain CI pada level masyarakat diadaptasikan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara eksplorasi dokumen, wawancara, dan observasi. Data yang dikumpulkan dianalisis melalui tahapan sebagai berikut: [1] Identifikasi dataknowledge transferdan spatial creative economy yang termasuk proses. [2] Identifikasi knowledge transferdan spatial creative economy dari data proses, [3] Petakan data knowledge transfer proses spatial creative economy; dan Pemodelan Analog knowledge transfer dalam Implementasi spatial creative economy.
MODEL PENINGKATANKAPABILITAS SUMBERDAYA APARAT PENGAWASAN INTERNAL PEMERINTAH DI JAWA BARAT Nurdiana Mulyatini
Jurnal Ekonologi Ilmu Manajemen Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2827/jeim.v5i1.1358

Abstract

Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) merupakan instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern dilingkungan pemerintah yang bertujuan untuk mencapai pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transfaran dan akuntabel serta meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bebas darikorupsi, kolusi dan nepotimse (clean government). Efektivitas peran APIP menuntut kapabilitas APIP yang memadai yang memenuhi persyaratan tata kelola organisasi. Internal Audit Capability Model (IA-CM) menggambarkan jalur evolusi untuk organisasi sektor publik dalam pengawasan intern yang efektif. Penelitian dengan analisis deskriftif ini bertujuan memberikan suatu kerangka kerja yang mengidentifikasikan aspek-aspek fundamental yang dibutuhkan oleh para pengawas intern sehingga mampu memberikan jaminan dalam pencegahan pelanggaran dan pengelolaan pemerintahan.
POLA KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA UMKM EKONOMI KREATIF Heri Siswanto; Elin Herlina; Nurdiana Mulyatini
Journal of Management Review Vol 3, No 3 (2019): Journal Management Review
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.264 KB) | DOI: 10.25157/mr.v3i3.2905

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pola knowledge management pada UMKM Ekonomi Kreatif CV. Laksana Three Karya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan dan tiangulasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Karakteristik knowledge management pada UMKM ekonomi kreatif CV. Laksana Three Karya didasarkan pada temuan proses knowledge management yang secara sederhana terjadi dilapangan meliputi knowledge discovering; knowledge capturing; knowledge applying; dan knowledge sharing; 2) Karakteristik industri kreatif pada UMKM ekonomi kreatif CV. Laksana Three Karya meliputi kreatifitas sebagai unsur utama usaha, berbasis pada ide dan gagasan, kegiatan usaha fleksibel dan sesuai dengan realitas, jenis produk banyak serta mudah ditiru dan learning by doing; 3) Pola knowledge management pada UMKM ekonomi kreatif CV. Laksana Three Karya meliputi kombinasi antara proses knowledge management yang terjadi secara sederhana dilapangan dengan SECI model. Knowledge management yang terjadi meliputi tahapan knowledge discovering, knowledge capturing, knowledge applying serta knowledge sharing. Pada proses knowledge sharing terdapat pola transfer knowledge seperti socialization, externalization, combination, internalization. Proses ini menghasilkan knowledge respository sebagai tempat menampung pengetahuan bagi pelaku internal dan eksternal guna meningkatkan daya saing usaha.
Model of Intellectual Capital and Locus of Control on the Performance of Public Sector Internal Auditors Through Professional Commitment Nurdiana Mulyatini; Suryana Sumantri; Umi Narimawati
Journal of Management Review Vol 3, No 2 (2019): Jornal of Management Review
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.264 KB) | DOI: 10.25157/mr.v3i2.2615

Abstract

The development of a paradigm towards good governance requires government officials who are responsive to bureaucratic reform demands by changing ways of working and behavior characterized by a high level of performance, accountability, transparency, clean from corruption, collusion and nepotism. The purpose of this research is to develop the model of Intellectual Capital and Locus of Control to improve the performance of Public Sector Internal Auditors through professional commitment. The benefits of this research are expected to contribute and respond to various problems in the implementation of organizational governance in the field of supervision through strengthening performance-based internal auditors' behavior so that they are able to work objectively and independently in investigations for preventive prevention of practices fraud. The results of the study provide an overview of intellectual capital (human capital, organizational capital and consumer capital) and locus of control both internally and externally affect the strengthening of professional commitment (affective, continuous, normative) and have implications for the high performance of internal public sector auditors. The relationship is illustrated in the path diagram model of 30 Government Internal Supervisors in the district / city inspectorate in West Java Province.
Analisis potensi pembentukan kawasan industri hasil tembakau dalam perspektif ekonomi Nurdiana Mulyatini; Elin Herlina; Dendy Syaiful Akbar; Faisal Haris Eko Prabowo
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 1 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020231920

Abstract

Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan yang bernilai tinggi dan mampu menggerakan ekonomi nasional. Pembentukan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan pembinaan bagi pengusaha hasil industri tembakau serta menumbuhkan industri lokal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis potensi Pembentukan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Kabupaten Ciamis dalam perspektif Ekonomi. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriftif Kualitatif. Hasil Penelitian menunjukan Kabupaten Ciamis layak untuk mendirikan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) dilihat berdasarkan potensi ketersediaan bahan baku lokal, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kontribusi PDRB, peningkatan investasi dan peningkatan penerimaan cukai hasil tembakau.