Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN QUALITY OF SLEEP PADA LANSIA SELAMA PANDEMI COVID-19 Nazaruddin Nazaruddin; Cici Yusnayanti; Prawara Aros Purnama; Anisa Purnamasar; Neneng Anjarwati
Nursing Inside Community Vol. 3 No. 3 (2021): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia merupakan kelompok umur dengan prevalensi gangguan tidur terbanyak, yaitu sekitar 67%. Hal ini dikarenakan pada usia lanjut mengalami penurunan waktu tidur dimalam hari dan peningkatan waktu tidur siang hari. kualitas tidur buruk pada lanjut usia memberikan pengaruh terhadap kemampuan kognitif, fisik dan kualitas hidup dan seiring menurunnya kualitas tidur lansia akan berdampak buruk terhadap kesehatan seperti tekanan darah tinggi, stroke, serangan jantung, hingga masalah psikologis serta depresi dan gangguan perasaan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Quality Of Sleep (QOS) pada lansia di wilayah kerja puskesmas poasia kota kendari. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 1.254 orang lansia. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 93 orang.  Data diolah dengan menggunakan uji Chi Square dan dilanjutkan dengan uji koefisien phy (ρ) untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai X2 hitung > X2 tabel. Hal ini  dapat dikatakan bahwa dukungan keluarga, kecemasan, dan sleep hygiene mempunyai hubungan dengan quality of sleep (QOS). Sehingga dapat disimpulkan bahwa  adanya hubungan antara variabel independent (Dukungan keluarga, Kecemasan, dan Sleep hygiene) dengan variabel dependent (Quality Of Sleep). Saran dalam penelitian ini agar instansi kesehatan terkait dalam melakukan pengkajian secara komperhensif terkait dengan kualitas tidur lansia.
Hubungan Persepsi Masyarakat dengan Pencapaian Vaksinasi Lengkap Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Molawe: Factors Related to the Achievement of Complete Vaccination Covid-19 in the Working Area of the Molawe Public Health Center Ari Nofitasari; Nazaruddin Nazaruddin; Islaeli Islaeli; Sartini Risky; Abdurrahman Abdurrahman
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 8 No. 3 (2022): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v8i3.4143

Abstract

The achievement of the third dose of covid-19 vaccination is still low. The achievement of vaccination at the Molawe Public Health Center dose I was 84.57%, dose II 62.66%, and dose III 13.43%., which mean the achievement of the complete dose of Covid-19 vaccination so that efforts to increase vaccination achievements are in with target (Puskesmas Molawe, 2022). This study aimed to determine the factors related to the achievement of complete vaccination olf the Covid-19 in the Molawe Public Health Center.This type of research was a descriptive-analytic study with a cross-sectional design. The study population was the total vaccination targets in the Working Area of Molawe Public Health Center as many as 3039 people , the sample of the study was 97 respondents using the Purposive Random Sampling technique.The results showed a fairly strong relationship between public knowledge and the achievement of complete Covid-19 vaccination (p = 0.000 and phi coefficient (φ) = 0.404). There waas a weak relationship between community attitudes and the achievement of complete vaccination of Covid-19 (p = 0.001 and phi coefficient (φ) = 0.345). There was a weak relationship between public motivation and the achievement of complete Covid-19 vaccination (p value = 0.004 and phi coefficient (φ) = 0.290).The author's advice that the implementation of the covid-19 vaccination be further improved by developing interesting program to increase public interest in participating in the implementation of the complete covid-19 vaccination.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Quality Of Life Pasien Gagal Ginjal Kronik Nazaruddin Nazaruddin; Heltty Heltty; Lisnawati Lisnawati; Cece Indriani; Apriyanti Apriyanti
Nursing Inside Community Vol. 5 No. 1 (2022): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Global Burden of Disease (GBD) project, penyakit ginjal pada saluran perkemihan berkontribusi menjadi beban penyakit di dunia. Berdasarkan laporan Global Burden of Disease Study, penyakit ginjal kronis menduduki peringkat 27 dalam daftar penyebab kematian di dunia. Diperkirakan jumlah kasus gagal ginjal akan terus meningkat di negara-negara berkembang. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross sectional. Populasinya adalah 178 responden, besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 responden, menggunakan tekhnik purposive random sampling. Dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian dengan Uji Statistik didapatkan ada hubungan kuat kondisi fisik dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik dengan nilai x² hitung : 21,182 > x² tabel : 3,841, dengan nilai  : 0.532. Ada hubungan kuat kesehatan psikologis dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik dengan nilai x² hitung : 16,014 > x² tabel : 3,841, dengan nilai  : 0.553. Ada hubungan kuat kondisi sosial dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik di RSU Bahteramas  Provinsi Sulawesi Tenggara dengan nilai x² hitung : 24,337 > x² tabel : 3,841, dengan nilai  : 0.654  Diharapkan bagi rumah sakit untuk lebih meningkatkan perhatian kepada seluruh pasien khususnya pasien yang menderita gagal ginjal kronik dalam pemberian  pelayanan kesehatan, dan dukungan yang baik dalam bentuk pengobatan maupun pemberian informasi atau penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup.
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II Heltty Heltty; Nazaruddin Nazaruddin
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v14i1.245

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by the body's inability to use glucose, fat and protein due to insulin deficiency or insulin resistance which results in an increase in blood glucose levels. Type II DM is estimated to rank seventh in the cause of death in the world in 2030. Indonesia is the only country in Southeast Asia that contributes the most to the prevalence of diabetes cases in Southeast Asia. Control of high blood sugar levels needs to be done. DM sufferers need to grow confidence in themselves that they are able to control their blood sugar levels independently. The purpose of this study was to determine the relationship between self-efficacy and blood glucose levels in Type II diabetes mellitus patients. This type of research was a quantitative study using a cross sectional study design, with a sample of 75 respondents. Based on the statistical test results, the results obtained were X2 count > X2 table and the Fisher's Exact Test value was 0.000 < ɑ 0.05. There was a relationship between self-efficacy and blood glucose levels in type II DM patients and based on test results the phi coefficient (φ) is obtained (φ) = 1,000 which means that it indicates a strong relationship between self-efficacy and blood glucose levels in type II diabetes mellitus patients. Growing confidence in individuals needed to carry out independent care at home
Adaptasi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Melakukan Terapi Hemodialisis Berdasarkan Teori Sister Calista Roy: Literatur Review dedi krismiadi; Hasniah Dina; Apriyanti; Nazaruddin; Mery Eka Yaya Fujianti
Indonesian Health Science Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nazhatut Thullab Al- Muafa Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52298/ihsj.v4i1.57

Abstract

One of the nursing theories that can be applied in implementing adaptation for chronic kidney failure patients is Roy's adaptation theory. If the patient can adapt to his condition, he will be able to create a quality life so that he can maintain health. Objectives: The aim of this paper is to identify ROY adaptation in hemodialysis patients. Method: The process used to carry out scoping is that the reviewer searches for several research journal articles published through electronic databases. The electronic databases used include: ProQuest. The keywords used are for journals in English, namely Roy adaptation model theory and nursing care and chronic kidney failure. Search results found in ProQuest as many as 3,739 journals. Google Scoolar, as many as 1,800journals and Science Direct as many as 180 journals found were specified based on inclusion criteria, namely 1) articles published in full text and in English, 2) articles published in the 2013-2023 period. After adjusting based on inclusion criteria, the remaining articles is 1,984. There were 7 main journals included in this literature review. Results: Roy's adaptation model which presents physiological relationships, self-concept and role function. Conclusion: Roy's adaptation can provide an adaptive response for hemodialysis patients in carrying out daily life with quality life.
Dukungan Keluarga, Pengetahuan, dan Sikap Menurunkan Kecemasan Lansia dalam Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19: Studi Cross Sectional Heltty, Heltty; Nazaruddin, Nazaruddin
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkmsaw.v15i2.3594

Abstract

Latar Belakang: Vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Sementara, efek samping vaksinisasi COVID-19 menjadi salah satu penyebab kecemasan pada lansia. Dampak kecemasan dapat mempengaruhi lansia untuk memberikan keputusan untuk tidak melakukan vaksinasi COVID-19. Penting mengkaji kemungkinan faktor risiko kecemasan lansia yang diberikan vaksinasi COVID-19. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa faktor risiko kecemasan pada lansia, antara lain dukungan keluarga, pengetahuan, dan sikap dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kecematan Kadia. Hasil studi diharapkan dapat memberikan kontribusi alternatif pengembangan intervensi lansia yang cemas menghadapi vaksinasi COVID-19 berdasarkan faktor risiko. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 57 responden lansia yang berusia 64 – 75 tahun. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat maupun bivariat. Hasil: Penelitian menemukan hasil 82,5% lansia mengalami cemas untuk diberikan vaksinasi COVID-19. Faktor risiko pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga mempunyai hubungan yang bermakna dengan kecemasan lansia melakukan vaksinasi COVID-19 (p-value > 0,05). Simpulan: Kecemasan lansia dalam vaksinasi COVID-19 dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: pengetahuan, dukungan keluarga, dan sikap lansia terhadap vaksinasi COVID-19. Lansia agar tidak cemas hendaknya tidak terpengaruh isu-isu negatif tentang vaksinasi COVID-19 dan lebih mempercayai informasi dari pihak pemerintah tentang informasi vaksinasi COVID-19. Abstract: Family Support, Knowledge, and Attitudes Reduce Elderly Anxiety in the Implementation of COVID-19 Vaccination: Cross-Sectional Study Background: Background: Vaccination against COVID-19 is one of the government's efforts to reduce the spread of COVID-19. Meanwhile, the side effects of COVID-19 vaccination are one of the causes of anxiety in the elderly. The impact of anxiety can influence the elderly to make a decision not to vaccinate against COVID-19. It is important to examine possible risk factors for anxiety in the elderly given the COVID-19 vaccination. Purpose: This study aims to examine several risk factors for anxiety in the elderly, including family support, knowledge, and attitudes in carrying out the COVID-19 vaccination in the Working Area of the Perumnas Health Center, Kadia District. The results of the study are expected to provide an alternative contribution to the development of interventions for the elderly who are anxious about facing COVID-19 vaccination based on risk factors. Methods: This research is a quantitative study using a cross-sectional approach. The sampling technique used proportional random sampling with a total sample of 57 elderly respondents aged 64-75 years. Research data were analyzed using univariate or bivariate. Results: The study found that 82.5% of the elderly experienced anxiety about being given the COVID-19 vaccination. Knowledge, attitude, and family support risk factors have a significant relationship with the anxiety of the elderly doing the COVID-19 vaccination (p-value > 0.05). Conclusion: The elderly's anxiety about the COVID-19 vaccination is influenced by several factors, including knowledge, family support, and the attitude of the elderly toward the COVID-19 vaccination. So that the elderly are not worried, they should not be influenced by negative issues regarding COVID-19 vaccination and trust information from the government about COVID-19 vaccination information.
Increased Incidence of Influenza: Effects of Dense Housing Occupancy, Behaviour and Demographic Factors in Coastal Areas Heltty, Heltty; Nazaruddin, Nazaruddin; Ningtias, Dwi Wulandari; Lestari, Sari Ari; Apriyanti, Apriyanti; Krismiadi, Dedi
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkmsaw.v16i2.4082

Abstract

Introduction: Influenza is an acute respiratory infection that is a seasonal pandemic and can be prevented by healthy behaviors. However, the fact is that influenza cases are still often outbreaks, even epidemics, both nationally and globally. Purpose: To assess demographic determinants, occupancy density, and preventive behavior with influenza incidence in the coastal area of Bungkutoko sub-district of Kendari city, in one of the islands of Southeast Sulawesi, Indonesia. Methods: A cross-sectional study involving 95 respondents selected by simple random sampling was used as a research design. Structured interviews used valid and reliable questionnaires to obtain data on age, sex, preventive behavior, and occupancy density. The chi-square test was used to analyze bivariates with a significant value of 0.05. Results: More than half (53.7%) of influenza cases were found out of 95 respondents. Age (p=0.002; OR= 3.251), gender (p=0.041; OR=2.133), preventive behavior (p=0.047; OR=2.163), and dense housing occupancy (p=0.000; OR= 5.775) was significantly associated with influenza (p-value < 0.05). Conclusion: Influenza cases increased associated with risk factors for age, sex, preventive behavior, and dense housing occupancy in coastal areas in this study. Thus, indicating increased education on influenza prevention by paying attention to risk factors by community and interprofessional nurses is needed as early awareness of the potential for an epidemic. Latar belakang: Influenza merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang pandemic musiman dan dapat dicegah dengan prilaku hidup sehat. Namun, kenyataanya kasus influenza masih sering menjadi outbreak, bahkan epidemic baik nasional maupun global. Tujuan: Untuk menilai determinan demografi, kepadatan hunian, dan prilaku pencegahan dengan kejadian influenza di wilayah pesisir kelurahan Bungkutoko kota Kendari, di salah satu kepulauan Sulawesi Tenggara, Indonesia. Metode: Studi cross-sectional digunakan sebagai desain penelitian, melibatkan 95 responden yang dipilih dengan simple random sampling. Wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang valid dan reable untuk memperoleh data usia, jenis kelamin, perilaku sehat, dan kepadatan hunian. Uji chi squre digunakan untuk menganalisis bivariat dengan nilai signifikan 0,05. Hasil: Ditemukan setengah lebih (53,7%) kasus influenza dari 95 responden. Usia (p=0,002; OR= 3,251), jenis kelamin (p=0,041; OR=2,133), perilaku hidup sehat (p=0,047; OR=2,163), dan kepadatan hunian (p=0,000; OR= 5,775) berhubungan secara signifikan terhadap kejadian inluenza (α < 0,05). Simpulan: Kasus influenza terjadi peningkatan berhubungan dengan faktor risiko usia, jenis kelamin, perilaku pencegahan, dan kepadatan hunian di daerah pesisir pada studi ini. Sehingga, mengindikasikan peningkatan edukasi pencegahan kejadian influenza dengan memperhatikan faktor risiko oleh perawat komunitas dan interprofessional sangat diperlukan sebagai kewaspadaan dini potensi terjadi epidemic.
Efektivitas relaksasi otot progresif terhadap tingkat keletihan pada pasien gagal ginjal kronik yang melakukan Hemodialisis: Literature review krismiadi, Dedi; Apriyanti; Dina, Hasnia; Zoahira, Wa Ode Aisa; Nazaruddin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jikmw.v4i1.711

Abstract

Latar belakang: Pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialsis sering mengalami masalah fisiologis berupa abnormalitas urea dan hemoglobin. Hemoglobin yang rendah akan membuat tubuh kekurangan oksigen sehingga membuat seseorang merasa sangat Lelah. Salah satu terapi non farmakoligis yang dapat menurunkan kelelahan pada pasien yang melakukan hemodialisis adalah relaksasi otot progresif. Tujuan:  membahas efektivitas teknik relaksasi otot progresif terhadap kelelahan pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisis Metode:  Pencarian artikel menggunakan database dari Google Scoolar, ProQuest, dan Science Direct dari tahun 2014-2024 dengan kata kunci “ progressive Muscle relaxation AND Fatigue AND Hemodialysis” dari hasil pencarian melalui kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dan eksklusi literatur terpilih adalah artikel yang diterbitkan antara tahun 2014-2024, dan merupakan penelitian asli, fulltext, berbahasa inggris atau indonesia. Kriteria inklusi adalah artikel review, literatur abu-abu, makalah, buku, opini pribadi, tesis dan disertasi. Setelah melalui proses identifikasi, skrining, eligibility sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 7 jurnal utama yang dimasukkan pada literatur review ini. Hasil: hal ini menunjukkan bahwa relaksasi otot progresif bermanfaat bagi pasien hemodialisis dalam mengurangi kelelahan. Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi otot progresif dapat mengurangi kelelahan pasien hemodialisis sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Efek Home Visit Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Lansia : Literatur Review Lisnawati, Lisnawati; Purnamasari, Anisa; Nazaruddin, Nazaruddin; Zoahira, Wa Ode Aisah
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v1i1.203

Abstract

Penelitian mengenai program home visit terhadap peningkatan kualitas hidup Lansia telah diberbagai Negara, namun hasil dari penelitian yang beragam sehingga belum ada bukti yang aktual tentang efek dari home visit terhadap kualitas hidup Lansia. Tujuan: Untuk mengetahui efek dari home visit terhadap peningkatan kualitas hidup Lansia. Desain: A literature review, artikel yang dipilih sebanyak tiga (n=3) dan dinilai kualitasnya dengan menggunakan critical appraisal skill program. Sumber data: Digunakan 3 data base untuk pencarian artikel dengan rentang waktu dari tahun 2000-2016. Kesimpulan: Dari tiga artikel yang dipilih menunjukkan hasil yang beragam, 2 artikel menyatakan bahwa home visit tidak memiliki efek terhadap peningkatan kualitas hidup Lansia dan satu artikel lainnya mengatakan ada perubahan terhadap kualitas hidup Lansia, meskipun dengan home visit tidak terjadi peningkatan kualitas hidup tetapi terjadi peningkatan derajat kesehatan Lansia
Hubungan Durasi Penggunaan Smartphone Terhadap Perkembangan Psikologis Sosial Anak Usia 06-08 Tahun Di SDN 01 Poasia Kecamatan Poasia Kota Kendari Purnamasari, Anisa; Lisnawati; Arie Lestari, Sari; Masriwati, Sitti; Nazaruddin
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v1i1.206

Abstract

Penggunaan smarthphone di Indonesia menunjukkan angka yang semakin meningkat, data yang diperoleh dari Portal Techin Asia sampai dengan saat ini sudah mencapai 15 juta lebih pengguna smarthphone. Hasil survey yang dilakukan menunjukkan bahwa penduduk Indonesia terutama anak usia dini menjadi pengguna utama smarthphone. World Health Organization melaporkan bahwa 5-25% dari anak-anak usia sekolah menderita gangguan perkembangan. Sekitar 8-9% anak usia sekolah mengalami masalah psikososial khususnya masalah social emosional seperti kecemasan, sulit beradaptasi, bersosialisasi, susah berpisah dari orang tua, anak sulit diatur, dan perilaku agresif merupakan masalah yang paling sering muncul pada anak usia sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan smartphone terhadap perkembangan psikologis sosial Anak Sekolah di SDN 01 Poasia, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi penelitian yaitu seluruh anak yang menggunakan smartphone usia 6-8 tahun yang bersekolah di SDN 01 Poasia sebanyak 315 orang dengan jumlah sampel 64 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Analisis menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan nilai p value = 0.000 (X2 hitung = 13.012 > X2 tabel = 3.841), menunjukkan bahwa ada hubungan antara durasi penggunaan smartphone terhadap perkembangan psikologis sosial pada anak usia 06-08 tahun. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara durasi penggunaan smartphone terhadap perkembangan psikologis sosial anak usia 06-08 tahun di SDN 1 Poasia Kecamatan Poasia, Kota Kendari